Tinjauan Atas Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Pada DPPPKAD Kabupaten Bandung Barat

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam era globalisasi ini, di mana pembangunan ini dilaksanakan di segala bidang dan salah satu tujuan pembangunan tersebut adalah mencapai masyarakat adil dan makmur. Perkembangan pembangunan ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga mendorong timbul dan berkembangnya industri-industri saat ini. Pada pelaksanaannya sector industri adalah suatu program prioritas untuk mempercepat peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan tingkat persaingan di sektor industri semakin ketat, hal ini disebabkan banyak perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.

Keberhasilan untuk memenuhi tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak terlepas dari usaha manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, yaitu fungsi perencanaan dan pengendalian, bila salah satu fungsi tersebut tidak ada maka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik, apabila perencanaan-perencanaan yang dibuat tidak diikuti dengan pengendalian maka tujuan perusahaan tidak akan terwujud. Oleh karena itu, menjadi tugas manajemen untuk merencanakan perusahaannya. Sehingga dapat telihat apakah kinerja perusahaannya sudah sesuai dengan yang telah direncanakan dan apabila tidak sesuai dengan yang direncanakan dapat segera diambil keputusan secara cepat dan tepat.


(2)

Anggaran merupakan rencana tentang perusahaan, rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Untuk memakluminya dapat dibuat studi perbandingan dengan rencana pembangunan yang di buat oleh pemerintah, salah satunya sasaran bidang ekonomi yang di tuju adalah untuk menaikan taraf kegiatan yang telah dipilihnya. Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk membahas hidup masyarakat. Dengan demikian untuk sesuatu saja terdapat ratusan program dan proyek yang tersebar diseluruh Indonesia yang pelaksanaannya ditandatangani dan dikendalikan oleh berbagai pihak pada berbagai tingkat administrasi pemerintah. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan secara terpadu yang penyebarannya setiap tahun perlu diperinci lagi dalam bentuk RAPBN yang di ajukan oleh presiden dan disahkan oleh DPR RI setiap awal tahun anggaran.

DPPKAD Kabupaten Bandung Barat merupakan instansi milik pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk menjalankan roda perusahaan di butuhkan sejumlah dana yang dibutuhkan tersebut berasal dari pemerintah daerah yang mengelola dinas-dinas kabupaten yang dilakukan setiap tahunnya.

Setiap tahun DPPKAD Kabupaten Bandung Barat menyusun anggaran kas, penyusunan itu bertujuan sebagai pedoman pengeluaran dan penerimaan anggaran agar terjadi keseimbangan yang dinamis dalam rangka melaksanakan kegiatan perusahaan demi peningkatan produksi. Peningkatan kesempatan kerja serta pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi anggaran kas merupakan hal yang utama dalam pengelolaan keuangan, anggaran kas merupakan pedoman bagi pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya dan berfungsi sebagai alat


(3)

pengawas bagi masyarakat terhadap penyajian anggaran Kantor Pemerintahan Bandung Barat dan menjadikan sebagai objek laporan kerja praktek dengan judul

Tinjauan Atas Prosedur Penyusunan Anggaran Kas pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat”.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan penyajian informasi tentang anggaran kas pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan latar belakang kerja praktek, maka tujuan yang akan dicapai pleh penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran kas pada DPPKAD Bandung Barat.

2. Untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran kas pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat.

3. Untuk mengetahui fungsi bagian penyusunan anggaran.

1.3 Kegunaan Hasil Kerja Praktek

Harapan penulis dari penelitian ini semoga dapat berguna bagi penulis khususnya dan pihak-pihak tertentu pada umumnya. Adapun kegunaannya:


(4)

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan masukan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi dasar yang memadai tentang penyajian anggaran khususnya anggaran kas pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau informasi serta masukan positif bagi manajemen perusahaan yang berhubungan dengan penyajian anggaran khususnya anggaran kas pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan agar mampu meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan dating.

3. Bagi pihak lainnya

Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai pelaksanaan keuangan penyajian anggaran khususnya anggaran kas.

1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Metode kuliah kerja praktek yang dilaksanakan penulis dalam penulisan laporan kerja praktek pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat ini adalah block release yaitu metode pelaksanaan kuliah kerja praktek dalam satu perisode tertentu.

Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah :


(5)

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Juga catatan-catatan pribadi penulis yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.

2. Riset Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara terjun langsung pada objek penelitian. Penelitian lapangan yang dilakukan melalui metode pengambilan data yang tersedia di lapangan yaitu :

1. Pengamatan (observation)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari kegiatan-kegiatan mengenai masalah yang akan penulis bahas.

2. Wawancara (interview)

Penulis melakukan Tanya jawab dengan para pegawai atau petugas yang bertanggungjawab dengan perusahaan tersebut.

1.5 Waktu dan Lokasi

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis secara langsung mengadakan penelitian pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat yang bertempat di JL.Batujajar no 67 Bandung. Waktu penelitian dilakukan kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 18 Juli 2011


(6)

sampai dengan 26 Agustus 2011. Hari kerja praktek yang berlaku dari hari Senin sampai dengan Jumat waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pukul 08.00-16.00 WIB.

Tabel 1.1

WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN KKP

KETERANGAN

BULAN

JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER MINGGU KE-

1. KKP (Kerja Kuliah

Praktek) 2. Pengumpulan Data 3. BAB I (Pendahuluan) 4. BAB II (Gambaran

Uraian Perusahaan) 5. BAB III (Pembahasan

Hasil Pelaksanaan) 6. BAB IV (Kesimpulan

Dan Saran) 7. Hasil Laporan KKP


(7)

7 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Pada tahun 2007, kabupaten Bandung mengalami pemekaraman menjadi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang penetapannya didasarkan pada Undang-undang No. 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat pada tanggal 2 Januari 2007 dengan Pusat Pemerintahan di Kecamatan Ngamprah.

Dalam rangka penyelanggaraan pemerintahan, ditunjuk Pejabat Bupati Bandung Barat yaitu H. Tjatja Kuswara, M.Si dan selanjutnya pada tanggal 18 Juli 2008 ditetapkan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat, H. Abubakar sebagai Bupati Bandung Barat dan H. Ernawan Natasaputra sebagai Wakil Bupati Bandung Barat.

Adapun tujuan pemekaran tersebut adalah dalam rangka memacu perkembangan dan kemajuan Provinsi Jawa Barat pada umumnya dan Kabupaten Bandung (sebagai kabupaten induk) pada khususnya, juga untuk dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah.

Kabupaten Bandung Barat secara geografis terletak diatas areal seluas 1.305,7735 km persegi yang terbagi atas 15 wilayah Kecamatan dan 165 buah desa dengan jumlah penduduk sebanyak 1.314.882 jiwa.


(8)

2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

2.1.1.1 Visi :

BANDUNG BARAT CERMAT” Bersama Membangun Masyarakat yang

Cerdas, Rasional, Maju, Agamis dan Sehat berbasis pada pengembangan kawasan agrobisnis dan wisata ramah lingkungan.

2.1.1.2 Misi :

1. Meningkatkan penyelanggaraan Pemerintahan yang amanah, professional, efektif dan ekonomis yang berbasis pada system penganggaran propublik; 2. Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia yang berakhlaq, cerdas, sehat

dan berdaya saing;

3. Memperdayakan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada pengembangan sector agrobisnis dan agrowisata dalam upaya pengentasan kemiskinan;

4. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan; 5. Meningkatkan kualitas derajat kehidupan masyarakat yang berkeadilan;

6. Modernisasi desa melalui peningkatan kapasitas pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat desa;

2.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Barat Nomer 3 Tahun 2007 tentang Dinas Daerah Kabupaten Bandung Barat yang memuat Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keungaan dan Aset Daerah


(9)

(DPPKAD). DPPKAD dibentuk untuklebih mensinkronisasikan perencanaan dan pengelolaan anggaran secara efisien dan efektif dengan struktur organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Bagian Tata Usaha, membawahkan:  Subag Umum dan Kepegawaian;  Subag Keuangan.

3. Bagian Pendapatan, membawahkan:  Seksi Pajak;

 Seksi Non Pajak;

 Seksi Dana Perimbangan. 4. Bidang Akuntansi, membawahkan:

 Seksi Verifikasi;  Seksi Pembukuan;  Seksi Neraca Keuangan.

5. Bidang Anggaran dan Perbendaharaan, membawahkan:  Seksi Anggaran;

 Seksi Perbendaharaan;  Seksi Belanja Pegawai.

6. Bidang Pengelolaan Aset, membawahkan:  Seksi Analisis Kebutuhan;

 Seksi Pengadaan dan Distrtibusi;  Seksi Inventarisasi da Pemeliharaan.


(10)

BAGAN 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD KABUPATEN BANDUNG BARAT

KASI PEMBUKUAN KASI INVENTARISASI & PEMELIHARAAN KASI BELANJ PEGAWAI KASI PENGADAAN DAN KASI PERBENDAHARAAN KASI ANALISIS KEBUTUHAN KASI ANGGARAN KASI NON PAJAK KASI VERIFIKASI KASI PAJAK KASI DANA PERIMBANGA N KASI NERACA KEUANGAN KABID ANGGARAN DAN PERBENDAHARA AN KABID PENGELOLAAN ASET DAERAH KABID AKUNTANSI KABID PENDAPATAN KEPALA DINAS KABAG TATA USAHA KEPALA SUB BAGIAN UMUM KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN


(11)

2.3 Uraian Tugas Perusahaan

Suatu Organisasi/intansi untuk mencapai tujuannya, maka diperlukan uraian tugas pokok dan fungsi yang jelas dan teratur, berikut ini adalah uraiannya:

a. Kepala Dinas  Tugas Pokok :

Memimpin, mengatur, membina, mengendalikan, dan mengkordinasikan serta merumuskan kebijakan teknis pelaksanaan kewenangan Bidang Pendapatan, Bidang Akuntansi, Bidang Pembendaharaan dan Anggaran serta Bidang Aset Daerah.

 Fungsi :

1. Pelaksanaan perumusan dan penentuan kebijakan teknis di bidang Pendapatan, Akuntansi, Anggaran dan Perbendaharaan serta bidang pengelolaan aset;

2. Pelaksanaan pelayanan teknis admistrative ketatausahaan. b. Bagian Tata Usaha

 Tugas Pokok :

Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan pengeloaan keuangan.

 Fungsi :

1. Pelaksanaan pengelolaan urusan umum; 2. Pelaksaan pengelolaan keuangan;


(12)

c. Bidang Pendapatan  Tugas pokok :

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas perencaan pendapatan daerah yang meliputi Pendapatan Asli Daerah, dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain pendapatn.

 Fungsi :

1. Perencanaan operasional kegiatan perencanaan kegiatan;

2. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pendapataan daerah yang meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah dan Lain-lain Pendapatan Daerah;

3. Pelaksanaan rumusan kebijakan rencana dan program pengelolaan pendapatan daerah yang meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah dan Lain-lain Pendapatan Daerah. 4. Pelaksanaan penyusunan rencana intensifikasi dan ekstensifikasi

pendapatan daereah;

5. Pelaksanaan evaluasi dan koordinasi realisasi pendapatan daerah secara berkala dengan SKPD dan instasi penghasil;

6. Pelaporan Realisai pendapatan daerah secara rutin. d. Bidang Akuntansi

 Tugas Pokok :

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang akuntansi yang meliputi akuntansi belanja aparatur daerah,


(13)

akuntansi belanja pelayanan public, akuntansi dan penerimaan pembiayaan.

 Fungsi :

1. Perencanaan operasional kegiatan verifikasi, pembukuan dan kegiatan akuntansi penerimaan dan pembiayaan;

2. Penyusunan rencana teknis verifikasi penerimaan dan pembiayaan, akuntansi penerimaan dan pembiayaan;

3. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian pengabsahan, pengelolaan administrasi verifikasi belanja aparatur, verifikasi penerimaan dan pembiayaan, pelaksanaan pembukuan penetapan, penyetoran, tunggakan serta penerimaan dan pengeluaran benda berharga serta pelaksanaan penyusunan akuntansi penerimaan dan pembiayaan; 4. Pelaksanaan koordinasi verifikasi belanja aparatur daerah,

pembukuan, akuntansi penerimaan dan pembiayaan dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas;

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. e. Bidang Anggaran dan Pembendaharaan

 Tugas Pokok :

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas penganggaran dan perbendaharaan di bidang pendapatan serta belanja langsung maupun tidak langsung.


(14)

 Fungsi :

1. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas penganggaran dan perbendaharaan di bidang pendapatan daerah dan belanja langsung dan tidak langsung;

2. Pelaksanaan perencanaan teknis penganggaran dan perbendaharaan di bidang pendapatan daerah dan belanja langsung dan tidak langsung;

3. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas penganggaran dan perbendaharaan di bidang pendapatan daerah dan belanja langsung dan tidak langsung;

4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penganggaran dan pembendaharaan;

5. Penyusunan Raperda penjabaran APBD dan Raperda perubahan APBD;

6. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga dalam rangka system penganggaran.

f. Bidang Pengelolaan Aset Daerah  Tugas Pokok :

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan aset daerah yang meliputi analisa kebutuhan, pengadaan dan distribusi serta inventarisasi dan pemeliharaan.


(15)

 Fungsi :

1. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas-tugas di bidang pengelolaan aset daerah;

2. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan aset daerah;

3. Perumusan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan aset daerah;

4. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan aset daerah;

5. Pelaksanaan evaluasi tugas di bidang pengelolaan aset daerah; 6. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit

kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga dalam rangka pengelolaan aset daerah.

2.4 Kegiatan Perusahaan

1. Menyiapkan dan mengikutsertakan aparat pengelola keuangan daerah dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan bidang keuangan baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat / Provinsi atau Lembaga lain dan atau menyelenggarakan sosialisasi / bintek untuk SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat;

2. Mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat / Provinsi dan SKPD terkait lainnya di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung Darat;


(16)

3. Melaksanakan pemutakhiran data potensi pendapatan daerah secara akurat, baik untuk pajak daerah, retribusi daerah maupun pendapatan daerah lainnya, sehingga memudahkan dalam membuat prediksi penerimaan pendapatan daerah;

4. Melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian operasional dalam rangka pencapaian target dan peningkatan pendapatan daerah dengan upaya Uji Potensi dan pengecekan di lapangan;

5. Membentuk tim implementasi SIKPD dan SIKD dalam upaya mengembangkan SIKD sejalan dengan program Depdagri dan Depkeu; 6. Menyiapkan konsep kerjasama dan menetapkan Bank pembayaran / Bank

persepsi dalam upaya melaksanakan pengelolaan keungan daerah dengan konsep Bank minded dalam pengelolaan pendapatan;

7. Menyusun Perda APBD / perubahan APBD dan penjabaran APBD / perubahan APBD dengan pendekatan kinerja, berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

8. Menyiapkan Laporan Keuangan sebagai bentuk peranggungjawaban Bupati dalam pelaksanaan APBD, Neraca, Laporan Arus Kas dan catatan atas Laporang Keuangan;

9. Mewujudkan likuiditas dan stabilitas keuangan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat;


(17)

11.Mewujudkan kemitraan melalui penyertaan modal Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat kepada Lembaga Keuangan / Perbankan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD);

12.Menyusun Raperda Pajak Daerah sebagai dasar pemungutan Pajak Daerah di Kabupaten Bandung Barat.


(18)

18 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada bagian anggaran yang ada di DPPKAD Kabupaten Bandung Barat, dalam pelaksanaan tersebut pe-nulis diberikan pengarahaan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi.

Adapun secara umum tugas-tugas lain bagian keuangan sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas.

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyia-pan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan angga-ran, koordinasi pengelola keuangan dan menyusun laporan keuangan Di-nas.

3. Evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas.

3.1.1 Pengertian Prosedur

Menurut Mulyadi (2008:5) menyatakan bahwa :

“ Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan be-berapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin pe-nanganan secara berulang-ulang”


(19)

Menurut Azhar Susanto (2006:198) menyatakan bahwa :

“ Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama”.

Menurut M. Nafarin (2007:3) menyatakan bahwa :

“ Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhu-bungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur meru-pakan suatu urut-urutan seri tugas yang saling berhubungan dalam suatu instansi atau organisasi untuk menjamin keseragaman kerja.

3.1.2 Pengertian Anggaran

Anggaran sangat penting bagi sebuah perusahaan karena anggaran ber-fungsi sebagai tolak ukut penilaian kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan-nya. Anggaran berguna dalam proses perencanaan karena anggaran dapat me-ningkatkan komunikasi dan koordinasi, begitu juga dalam proses pengendalian anggaran berguna karena menyediakan basis untuk menyediakan basis untuk pen-gevaluasian kerja. Anggaran memperlihatkan biaya dan pendapatan yang diha-rapkan untuk setiap departemen. Oleh karena itu, anggaran memberikan tolak ukur bagi evaliasi kinerja actual departemen.

Pengertian anggaran (budget) dalam arti sempit adalah rencana kerja keu-angan sedangkan dalam arti luas yaitu anggaran merupakan suatu proses yang trus menerus yang dimulai dari tahap penyusunan anggaran sampai pada tahap penge-sahan dan pertanggung jawaban oleh pihak yang terkait.


(20)

Ada beberapa pengertian anggaran :

Menurut Simamora (2007 : 320) menyatakan bahwa :

“Anggaran (budget) adalah sebuah rencana yang memperlihatkan tujuan perusahaan dan bagaimana manajemen bermaksud memperoleh dan menggunakan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan tadi.”

Sedangkan menurut M. Nafarin (2009 : 9) :

“Anggaran adalah suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organ i-sasi yang dinyatakan secara kualitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang atau dalam jangka waktu tertentu.”

Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bah-wa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang memperli-hatkan tujuan perusahaan pada satu waktu (periode) tertentu.

Anggaran menjadi landasan yang penting untuk mengevaluasi kinerja pe-rusahaan. Oleh karena itu, anggaran mendorong efisiensi dan berfungsi sebagai penangkal pemborosan dan inefisiensi proses penyusunan sebuah anggaran me-maksa manajer untuk mempertimbangkan secara cermat tujuan dan sasaran peru-sahaan menetapkan instrument untuk mencapainya. Anggaran juga membantu mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas manajer. Anggaran yang disusun secara masak-masak merupakan standar yang paling baik untuk membandingkan kinerja actual. Hal ini dikarenakan anggaran menampung taksiran dampak semua variable yang diprediksi sewaktu anggaran tadi disusun.


(21)

3.1.3 Pengertian Kas

Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2008 : 85) memberikan pengertian sebagai berikut :

“Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunaka untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Yang dimaksud dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk kegiatan umum perusahaan”.

Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2009 :85) menyatakan bahwa : “Kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling serimg berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas”.

3.1.4 Pengertian Anggaran Kas

Menurut Arifin Rusmanto wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/anggaran-kas/ memberikan pengertian sebagai berikut :

Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan


(22)

kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa anggaran kas mencakup dua sektor, yaitu :

1. Sektor penerimaan kas, yang pada umumnya berasal dari : a. Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi

b. Penagihan Piutang c. Penjualan Aktiva Tetap

d. Penerimaan lain-lain (Non-Operating), seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden, dan sebagainya. 2. Sektor penjualan Kas, yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk

biaya-biaya baik biaya-biaya utama (operating), maupun biaya-biaya bu-kan utama (Non-Operating), seperti Misalnya :

a. Pembelian tunai Bahan mentah b. Pembayaran utang

c. Pembayaran upah Tenaga kerja langsung d. Pembayaran biaya pabrik tidak langsung e. Pembayaran biaya administrasi

f. Pembayaran biaya penjualan

g. Pembelian Aktiva Tetap.Pembayaran lain-lain (Non-Operating),

seperti misalnya pembayaran bunga, pembayaran sewa, dan sebagainya. 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan kerja praktek ini terbagi dalam dua tahap yaitu tahap perkenalan pekerjaan dan tahap pelaksanaan tugas dengan bimbingan. Untuk lebih jelas mengenai tahap pelaksanaan kerja praktek tersebut diuraikan berikut ini :


(23)

1. Tahap perkenalan Pekerjaan

a. Pembimbing memperkenalkan penulis kepada semua staf yang ada da-lam divisi pembukuan, serta kegiatan atau tugas yang dikerjakan oleh setiap staf tersebut.

b. Penulis ditempatkan oleh pembimbing pada divisi pembukuan karena disesuaikan dengan jurusan pendidikan yang penulis tempuh saat ini yaitu Ekonomi Akuntansi.

c. Penulis dibimbing dan diajarkan oleh pembimbing tentang tugas-tugas yang dikerjakan oleh para staf yang ada dibagian Pembukuan.

2. Tahap pelaksanaan tugas dengan bimbingan

Penulis mulai diberi kepercayaan untuk mengerjakan tugas-tugas seperti membantu staf dalam mengerjakan tugasnya, seperti memasukan infut data ke computer, memeriksa rekening pelanggan, membuat laporan yang dimiliki oleh DPPKAD Kabupaten Bandung Barat, dan lain-lain. Tugas yang diberikan kepada penulis masih dalam bimbingan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya ke-salahan.

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Yang Ada di DPPKAD Kabupa-ten Bandung Barat

Penyusunan dan pelaksanaan anggaran kas merupakan wewenang dan tanggung jawab direksi. Karena direksi yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan operasional perusahaan, tetapi penyusunan anggaran kas dapat


(24)

didelega-sikan kepada bagian lainnya. Jadi secara langsung dan tidak langsung setiap ba-gian yang ada harus mempertanggungjawabkan serta melaporkan keadaan posisi kas atau keuangan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Penyusunan ang-garan kas pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat jika dilihat dari segi prosedur dan realisasinya yang melibatkan semua unsure bagian yang ada dalam organisasi perusahaan, yaitu seluruh pemimpin organisasi dan staff DPPKAD.

Hal ini menunjukan sudah adanya pembagian tugas dan fungsi dari pe-mimpin kepada tiap bagian bawahannya untuk melaksanakan tugas penyusunan anggaran kas perusahaan. Konsep anggaran kas yang telah disetujui oleh pemim-pin dan para anggota dalam rapat koordinasi, selanjutnya disampaikan kepada Ba-dan Pengawas untuk mendapatkan pengesahan.

Penyusunan anggaran kas DPPKAD disusun atas dasar actual sejalan den-gan dasar akuntansi dalam penyusunan laporan keuanden-gan.

Konsep anggaran yang telah dibuat oleh seksi anggaran dibahas kembali dalam rapat koordinasi dan dilakukan perbaikan untuk diselesaikan pada bulan berikut-nya. Dan selanjutnya direksi mengajukan anggaran tahunan kepada badan penga-was untuk mendapat pengesahan.

Anggaran tahunan yang telah mendapat pengesahan dari badan pengawas pada akhir tahun berjalan dijabarkan kembali untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kerja. Jika anggaran yang diajukan tidak mendapat pengesahan dari badan pengawas, maka perusahaan menggunakan anggaran yang paling terakhir disahkan.


(25)

Langkah – langkah prosedur penyusunan anggaran meliputi perencanaan, perkiraan dan penyesuaian, yang pada dasarnya prosedur penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran mempunyai wewenang dan bertanggung jawab adalah pemimpin tinggi perusahaan.

Instansi pemerintahan kegiatannya cukup kompleks dengan ruang lingkup yang luas, sehingga bagian administrasi sudah tidak mungkin dan tidak mampu untuk menyusun anggaran sendiri tanpa partisipasi aktif dari bagian – bagian lain di intansi pemerintahan.

Prosedur penyusunan anggaran yang biasa di gunkan ada dua macam yaitu:

1. Top down budgeting

Prosedur penyusunan oleh pemimpin tertinggi perusahaan keuntungannya adalah waktu penyesuaian singkat & terkoordinasinya anggaran antara ba-gian. Kelemahannya adalah tidak memeperhitungkan kebutuhan tiap – tiap bagian dengan tepat karena semuanya merupakan keputusan sepihak dari manajemen.

2. Botton up budgeting

Penyesuaian anggaran yang disisipkan sepihak oleh pihak yang akan me-laksanakan anggaran tesebut keuntungannya adalah bagian – bagian yang benar – benar membutuhkan dana atau yag akan memberikan penghasilan sehingga tingkat kekurangan sangat tinggi. Kelemahanya adalah waktu penyusunan yang lama dan kurangnya koordinasi.

Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang termuat didalamnya harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan


(26)

realisasinya nanti. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam penyusunan Anggaran keuangan antara lain :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan keuangan, antara lain : a. Anggaran Penjaualan

b. Keadaan persaingan pasar

c. Posisi perusahaan dalam persaingan

d. Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan perusahaan e. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang

f. Anggaran perubahan Aktiva Tetap, khususnya rencana tentang pengu-rangan (penjualan) Aktiva Tetap.

g. Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain-lain (Non-Operating), seperti misalnya penghasilan bun-ga, penghasilan sewa, penghasilan devidend dan sebagainya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas, antara lain : a. Anggaran Pembelian Bahan mentah

b. Keadaan persaingan para supplier Bahan mentah di pasar c. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah

d. Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan oleh supplier Bahan mentah. Bilamana potongan pembelian (discount) yang dita-warkan supplier culup menarik perusahaan.

e. Anggaran Upah tenaga kerja langsung

f. Anggaran Biaya Pabrik Tidak Langsungg.Anggaran Biaya Admini-strasi


(27)

g. Anggaran Perusahaan Aktiva Tetap

h. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas un-tuk keperluan lain-lain (Non-Operating).

3.3.2 Pihak-pihak yang terlibat dalam Penyusunan Anggaran Kas

Anggaran kas yang ada pada DPPKAD dibuat oleh bagian anggaran (kas) setiap bulannya. Bagian kas ini akan melihat dari bulan-bulan sebelumnya sebagai bahan pertimbangan. Umumnya untuk anggaran kas dari setiap bulannya tidak jauh berbeda dari bulan sebelumnya.

Anggaran kas yang dibuat oleh bagian anggaran selalu mendapat persetu-juan atau pengesahan dari kepala bagian pembukuan yang realisasinya disyahkan oleh kepala bidang yang melaksanakan pengendalian langsung terhadap anggaran yaitu kepala bagian pembukuan yang dibantu oleh bagian kas. Caranya, bagian kas membuat laporan secara periodik mengenai realisasi anggaran dan perubahan-nya, dan bila terjadi penyimpangan dalam dilakukan tindakan koreksi oleh kepala bagian pembukuan.

Pelaksanaan anggaran kas yang dilakukan oleh DPPKAD Kabupaten Bandung Barat secara langsung melibatkan bagian-bagian tertentu, yaitu sebagai berikut :

1. Kepala Bidang

Dalam penyusunan anggaran kas,Kepala Bidang APD bertindak sebagai pe-nanggung jawab kegiatan.


(28)

2. Bagian Tata Usaha

Bagian ini bertindak sebagai atasan dalam melaksanakan penyusunan angga-ran kas.

3. Bagian Pengawasan Anggaran

a. Pengawasan Anggaran Operasi, bagian ini melaksanakan penggunaan anggaran agar tidak melebihi Anggaran Operasi (AO) dalam satu tahun anggaran.

b. Pengawasan Anggaran Investasi, bagian ini melaksanakan penggunaan anggaran agar tidak melampaui Persetujuan Anggaran (PA) yang telah di-terbitkan perprogram.

4. Bagian Pengendalian Anggaran

Bagian ini melaksanakan pengendalian anggaran dan kartu anggaran. Kartu-kartu tersebut digunakan untuk pengendalian dalam masa satu triwulan, maka dalam satu tahun anggaran dibuat empat kartu untuk setiap pos anggaran. Kartu anggaran tersebut terdiri dari :

a. Kartu rencana penggunaan anggaran, penggunaan kartu ini adalah untuk mengetahui Anggaran Tunai (AT) untuk setiap pos atau sub anggaran. b. Kartu anggaran penggunaan, kartu ini adalah untuk mengetahui realisasi

Anggaran Tunai (AT) dari setiap pos atau sub anggaran dengan cara mencatat setiap transaksi.

5. Bagian Pencatatan Anggaran

Bagian ini melaksanakan pencatatan anggaran dari setiap pos atau sub angga-ran yang digunakan dan dicatat pada kartu rencana penggunaan anggaangga-ran.


(29)

3.3.3 Fungsi Bagian Penyusunan Anggaran

Fungsi mempersiapkan, mengkoodinir, menyusun rencana kerja anggaran perusahaan yang pelaksanaan dalam bekerja sama dengan fungsional lainnya di bawah koordinasi Komisi Anggaran Perusahaan.

Rencana kerja hal rencana kerja bagian ini memuat langkah – langkah stra-tegis yang akan di laksanakan oleh masing – masing unit kerja untuk menunjang terlealisasinya secara maksimal dan cerminkan adanya rincian upaya manajemen untuk memantapkan posisi teknis, teknologis dan daya saing perusahaan di pasa-ran dalam negeri maupun ekspor serta mendorong peningkatan hasil usaha se-banding dengan investasi yang telah di laksanakan.

Secara garis besar rencana kerja tersebut meliputi:

a. Sasaran perusahaan yang di teteapkan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dalamn menunjang program Pemerintahan.

b. Pola kebijakan operasi dan langkah – langkah pelaksanaan untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya.

Bidang pengumpulan data mempunyai tugas dalam mengumpulkan data yang mencangkup semua aspek dari perusahaan yang terkait dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan prognosa tahun berjalan sebagai bahan pembanding serta materi – materi pokok yang diklasifikasikan menjadi sub – sub anggaran.


(30)

3.3.3.1Fungsi Bagian Realisasi dan Pengawasan Anggaran

Fungsi pada bagian ini adalah melakukan verifikasi, pencatatan dan pela-poran mengenai realisasi penempatan atau penggunaan dana anggaran, baik pro-gram maupun nilai rupiah atas kegiatan – kegiatan yang tertuang dalam RKAP yang telah di setujui RUPS.

3.3.3.2Fungsi Biro Anggaran Pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat Fungsi Biro Anggaran secara umum adalah sebagai unit kerja yang melaksanakan:

1. Penyusunan Anggaran (Budjet Preparation)

Berfungsi mempersiapkan, mengkoodinir, menyusun Rencana Kerja Anggaran Kerja dan Anggaran Perusahaan untuk tahun tertentu. 2. Pengawasan Anggaran

Berfungsi melakukan pengawasan terhadap penempatan dana anggaran melalui persetujuan Anggaran baik untuk anggaran biaya anggaran in-vestasi atau anggaran pembelian berdasarkan pengajuan anggaran mas-ing – masing unit kerja dan memberikan informasi kepada manajemen mengenai posisi atau realisasi dari anggran tahun berjalan.

3. Analisa Keuangan

Menganalisa pengeluaran maupun penerimaan uang perusahaan karena dari analisa tersebut akan di peroleh kebutuhan uang yang di perlukan perusahaan.


(31)

31 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dan analisa mengenai penyusunan anggaran kas di DPPKAD Kabupaten Bandung Barat, maka penulis pada bab ini berkesimpulan bahwa anggaran kas pada DPPKAD sudah dilaksanakan dengan baik dalam pelaksanaan pengendalian. Kesimpulan penulis tersebut didukung oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Anggaran tersebut telah dibuat oleh seksi anggaran dan disetujui oleh kepala bagian pembukuan. Anggaran telah disusun dengan melibatkan bagian-bagian yang terlibat dengan fungsinya masing-masing. Anggaran tersebut telah disajikan dengan benar, dengan demikian anggaran kas tersebut dapat pula disajikan dengan benar. Perusahaan telah melibatkan kebijakan dan prosedur didalam penentuan anggaran kas secara tepat dan terarah. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran tersebut, baik anggaran bulan lalu maupun rencana-rencana untuk bulan yang akan datang dengan cara menganut asas efisiensi dalam pengeluaran biaya dan mengefektifkan penerimaan. Dalam penyusunan anggaran telah melibatkan berbagai pihak yang terkait agar anggaran tersebut realistis atau dapat dicapai, disamping itu dimaksudkan agar bagian-bagian yang terlibat ikut bertanggungjawab dalam


(32)

merealisasikan anggaran tersebut. Dalam penyusunan anggaran telah dilakukan dengan prosedur yang benar sehingga dapat mendukung kelancaran didalam penyusunan anggaran tersebut.

2. Penyusunan anggaran kas ini telah melibatkan pihak-pihak yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas. Apabila pihak-pihak yang berpengaruh telah menyetujui atau mengesahkan, maka akan dilakukan pembukuan. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran kas meliputi bagian-bagian tertentu dan telah memiliki tugasnya masing-masing yaitu : Kepala Bidang, Bagian Tata Usaha, Bagian Pengawasan Anggaran, Bagian Pengendalian Anggaran dan Bagian Pencatatan Anggaran.

3. Fungsi bagian penyusunan anggaran adalah memuat langkah-langkah strategis yang akan di laksanakan masing-masing unit kerja untuk memantapkan posisi secara teknis, teknologis dan daya saing perusahaan di pasaran, serta mendorong peningkatan hasil usaha sebanding dengan investasi yang telah di lakukan. Melalui persetujuan anggaran baik untuk anggaran biaya atau anggaran pembelian berdasarkan pengajuan anggaran masing-masing unit kerja sehingga memberikan informasi kepada manajemen mengenai posisi atau realisasi dari anggaran tahun berjalan.


(33)

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, maka penulis ingin memberikan saran yang diharapkan dapat dijadikan suatu masukan untuk DPPKAD Kabupaten Bandung Barat dalam upaya untuk lebih meningkatkan kinerja, antara lain sebagai berikut :

1. Panitia penyusunan anggaran kas sebaiknya perlu meningkatkan mekanisme kinerjanya dengan melakukan koordinasi yang terpadu, agar data yang diperlukan dalam penyusunan anggaran kas lebih memperhatikan kondisi ekonomi yang sedang terjadi sehingga selisihnya tidak terlalu jauh dari realisasinya.

2. Lebih dimaksimalkan lagi dalam fasilitas kerja, terutama komputer. Dengan adanya komputer, maka memudahkan setiap pegawai dalam menjelaskan tugas-tugasnya.


(34)

DPPKAD KABUPATEN BANDUNG BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Studi D3 Program Studi Akuntansi

Oleh

Agan Sofian Hakim 21309037

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(35)

34

Azhar Susanto, 2006. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

M Nafarin, 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Selemba Empat.

Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi, Jakarta : Selemba Empat.

Simamora, 2007. Akuntansi basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Edisi II, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.


(36)

ii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sang Maha Kuasa, pemberi rahmat dan karunia karena atas segala ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Tinjauan Atas Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat. Shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarganya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai bukti penulis telah menyelesaikan kegiatan kerja praktek di instansi tertentu dalam periode yang telah ditentukan. Laporan ini berisi rincian kegiatan apa yang telah dilakukan serta tinjauan khusus mengenai prosedur penyusunan anggaran kas di perushaan.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan berbagai bantuan, bimbingan, dukungan serta do’a dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

2. Ibu Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si selaku Dekan Fakultas Eonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(37)

iii

masukan serta saran dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

5. Bapak Drs. Sudibyo selaku pemimpin perusahaan yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di DPPKAD Kab. Bandung Barat.

6. Bapak Drs. Nandang Suratman selaku Kepala Sub Bagian Umum & Kepegawaian serta Dosen pembimbing perusahaan yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di DPPKAD Kab. Bandung Barat.

7. Ibu Dra. Neni Handayani, M.Si selaku Dosen Pembina Perusahaan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di DPPKAD Kab. Bandung Barat.

8. Ibu Tini, Bapak Dian, Ibu Vivi, Teh Cindi, Teh Nia, Ibu Reni, Bapak Rudi, A Adi, Bapak Suryo yang selalu memberikan canda tawa serta bimbingan di perusahaan.

9. Seluruh Staff anggaran di DPPKAD yang telah memberikan bimbingan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Bagian Akuntansi perusahaan dan memberikan bantuan pencarian data dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

10.Bapak Bambang Rusmanto yang telah membantu pengurusan perizinan pelaksanaan kerja praktek di perusahaan.


(38)

iv

12.Seluruh dosen dan staff Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi. 13.Mamah, Apa, a diki, teh Sita, a Chepi, dan Chareinina Uthamy Prasetya yang

senantiasa mencurahkan do’a, kasih sayang, serta bantuan dalam bentuk moril maupun materil kepada penulis.

14.Sahabat saya Adrian Agung (Agungba), Bany Akbar (Luis), Lingga Layasresa (Abah), Mulki Maolah (iteuk), Wina Oktaviani (Leutik) Ariendy Gantina (Bangir), Siti Aisah (Ichot) yang selalu memberi masukkan pada saya.

15.Seluruh sahabat dan rekan-rekan 3Ak6 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. 16.Amih, Apih, A iko, Teh imel yang selalu memberikan makan dan membiarkan

rumahnya berisik karena adanya penulis di sini.

17.Tante nunung dan Om Elil Sopandi yang selalu member canda dan tawa serta memberi penulis makanan.

18.Seluruh teman dan saudara saya, Hendra (Cherrybelle), Rifky, Lutfi, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu secara langsung, karena ini hanyalah sebuah kertas yang tidak akan habis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan di masa mendatang.


(39)

v

menjadi pengalaman berharga di kemudian hari.

Bandung, Desember 2011


(40)

DATA PRIBADI

Nama lengkap : Agan Sofian Hakim Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 12 September1991

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sariwangi No 41 Rt 03 Rw 10 Kec. Parongpong Kab.Bandung Barat

INDONESIA

Handphone : 085721104997

Email : agansofian@yahoo.com

PENDIDIKAN

1997-2003 : SDN JEUNGJINGRIGIL 1 Kab. Bandung Barat

2003-2006 : SMPN 26 Bandung

2006-2009 : SMAN 1 PARONGPONG Kab. Bandung Barat 2009-Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi


(1)

34

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Susanto, 2006. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

M Nafarin, 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Selemba Empat.

Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi, Jakarta : Selemba Empat.

Simamora, 2007. Akuntansi basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Edisi II, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sang Maha Kuasa, pemberi rahmat dan karunia karena atas segala ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Tinjauan Atas Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat. Shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarganya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai bukti penulis telah menyelesaikan kegiatan kerja praktek di instansi tertentu dalam periode yang telah ditentukan. Laporan ini berisi rincian kegiatan apa yang telah dilakukan serta tinjauan khusus mengenai prosedur penyusunan anggaran kas di perushaan.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan berbagai bantuan,

bimbingan, dukungan serta do’a dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

2. Ibu Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si selaku Dekan Fakultas Eonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(3)

iii

4. Ibu Sri Dewi Anggadini,SE.,M.Si. selaku ketua Program Studi Akuntansi sekaligus dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan serta saran dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

5. Bapak Drs. Sudibyo selaku pemimpin perusahaan yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di DPPKAD Kab. Bandung Barat.

6. Bapak Drs. Nandang Suratman selaku Kepala Sub Bagian Umum & Kepegawaian serta Dosen pembimbing perusahaan yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di DPPKAD Kab. Bandung Barat.

7. Ibu Dra. Neni Handayani, M.Si selaku Dosen Pembina Perusahaan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di DPPKAD Kab. Bandung Barat.

8. Ibu Tini, Bapak Dian, Ibu Vivi, Teh Cindi, Teh Nia, Ibu Reni, Bapak Rudi, A Adi, Bapak Suryo yang selalu memberikan canda tawa serta bimbingan di perusahaan.

9. Seluruh Staff anggaran di DPPKAD yang telah memberikan bimbingan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Bagian Akuntansi perusahaan dan memberikan bantuan pencarian data dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

10.Bapak Bambang Rusmanto yang telah membantu pengurusan perizinan pelaksanaan kerja praktek di perusahaan.


(4)

iv

11.Seluruh staff dan DPPKAD Kabupaten Bandung Barat yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini..

12.Seluruh dosen dan staff Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi. 13.Mamah, Apa, a diki, teh Sita, a Chepi, dan Chareinina Uthamy Prasetya yang

senantiasa mencurahkan do’a, kasih sayang, serta bantuan dalam bentuk moril

maupun materil kepada penulis.

14.Sahabat saya Adrian Agung (Agungba), Bany Akbar (Luis), Lingga Layasresa (Abah), Mulki Maolah (iteuk), Wina Oktaviani (Leutik) Ariendy Gantina (Bangir), Siti Aisah (Ichot) yang selalu memberi masukkan pada saya.

15.Seluruh sahabat dan rekan-rekan 3Ak6 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. 16.Amih, Apih, A iko, Teh imel yang selalu memberikan makan dan membiarkan

rumahnya berisik karena adanya penulis di sini.

17.Tante nunung dan Om Elil Sopandi yang selalu member canda dan tawa serta memberi penulis makanan.

18.Seluruh teman dan saudara saya, Hendra (Cherrybelle), Rifky, Lutfi, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu secara langsung, karena ini hanyalah sebuah kertas yang tidak akan habis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan di masa mendatang.


(5)

v

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama DPPKAD Kabupaten Bandung Barat serta bagi penulis yang menjadi pengalaman berharga di kemudian hari.

Bandung, Desember 2011


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama lengkap : Agan Sofian Hakim Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 12 September1991

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sariwangi No 41 Rt 03 Rw 10 Kec. Parongpong Kab.Bandung Barat

INDONESIA

Handphone : 085721104997

Email : agansofian@yahoo.com

PENDIDIKAN

1997-2003 : SDN JEUNGJINGRIGIL 1 Kab. Bandung Barat

2003-2006 : SMPN 26 Bandung

2006-2009 : SMAN 1 PARONGPONG Kab. Bandung Barat 2009-Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi