Ekonomi SMAMA XI
78
Apabila dilihat dari pos-pos yang ada dalam APBN, sumber penerimaan negara dapat diperinci sebagai berikut.
1. Penerimaan Dalam Negeri
Penerimaan dalam negeri terdiri atas:
a. Penerimaan perpajakan yang berasal dari:
1 Pajak Dalam Negeri, terdiri atas:
a pajak penghasilan yang terdiri atas migas dan non migas,
b pajak pertambahan nilai PPN, c pajak bumi dan bangunan PBB,
d bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB, e cukai, dan
f pajak lainnya.
2 Pajak Perdagangan Internasional, terdiri atas:
1 bea masuk, dan 2 pajakpungutan ekspor.
b. Penerimaan bukan pajak yang berasal dari:
1 penerimaan sumber daya alam antara lain:
a minyak bumi, b gas alam,
c pertambangan umum, dan d perikanan.
2 bagian laba BUMN.
3 penerimaan negara bukan pajak lainnya.
2. Hibah
Hibah merupakan penerimaan bantuan yang tidak harus dikembalikan kepada pemberinya.
Pengelolaan anggaran baik pemerintah pusat maupun daerah harus dilakukan secara jujur. Mengapa demikian? Buatlah analisismu
Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu
Kecakapan Personal
Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse.kemdikbud.go.id
79
Ekonomi SMAMA XI
Sumber penerimaan pemerintah daerah pada umumnya terdiri atas:
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun yang lalu.
b. Pendapatan Asli Daerah PAD terdiri atas:
1 hasil pajak daerah,
2 hasil retribusi daerah,
3 hasil BUMD dan kekayaan daerah yang dipisahkan,
4 lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
c. Dana Perimbangan, yang terdiri atas:
1 bagi hasil pajakbukan pajak,
2 Dana Alokasi Umum DAU,
3 Dana Alokasi Khusus DAK yang meliputi bidang
pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kelautan dan perikanan, serta prasarana pemerintah.
4 lain-lain pendapatan yang sah, yang terdiri atas:
a pendapatan hibah,
b pendapatan dana darurat.
Warta Ekonomi
ANGGARAN PELAYANAN KESEHATAN MAKIN DITINGKATKAN
Oleh: Iyan Sofiyan Staf Humas
Fraksi Demokrat DPRD Kota Bogor berharap, dalam rancangan perubahan
APBD Kota Bogor tahun 2006 anggaran pelayanan kesehatan keluarga miskin
dapat ditingkatkan.
Dengan ditingkatkannya anggaran pelayanan kesehatan keluarga miskin,
Pemerintah Kota Pemkot tidak perlu utang kepada rumah sakit rujukan.
Apalagi, pendapatan pelayanan dari retribusi pelayanan kesehatan juga
meningkat.
”Karena itu pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin benar-benar harus
dapat terjamin,” kata Juru Bicara Fraksi Demokrat Mufti Fauqi dalam tanggapan
fraksinya mengenai perubahan APBD Kota Bogor tahun 2006, dalam Sidang
Paripurna DPRD Kota Bogor yang dipimpin Ketuanya H. Tb Tatang Muchtar
di Gedung DPRD setempat, Selasa 269.
Sementara itu Juru bicara Fraksi Keadilan Sejahtera Teguh Rihananto
mengatakan, di sisi belanja terutama belanja kegiatan ada beberapa pos yang
mengalami penambahan yang signifikan dan juga pengurangan yang perlu
mendapatkan penjelasan antara lain pengurangan biaya gaji dan tunjangan
pegawai tetap yang cukup besar di Sekretariat Daerah yang mencapai Rp 4,2
miliar atau 45,1 dari anggaran sebelum- nya.
Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse.kemdikbud.go.id
Ekonomi SMAMA XI
80
Fraksi Keadilan juga mempertanya- kan mengenai penambahan bantuan
keuangan kepada organisasi Profesi kemasyarakatan dan KPU yang cukup
besar yaitu Rp 7 miliar.
Menanggapi tanggapan-tanggapan fraksi itu Walikota Bogor H. Diani Budiarto
mengatakan, peningkatan pendapatan daerah dalam perubahan APBD Kota
Bogor tahun 2006 pada prinsipnya akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
memperkuat pendanaan kegiatan- kegiatan yang bertujuan mendukung
kelancaran jalannya program 4 prioritas yakni pembenahan transportasi,
kebersihan, PKL Pedagang Kaki Lima dan pengentasan kemiskinan. Hal ini
sejalan dengan rentra Kota Bogor 2004- 2009 dan tetap mengacu kepada Arah
Kebijakan Umum APBD Kota Bogor tahun 2006.
“Kami sependapat dengan tangga- pan fraksi tentang perlunya ditingkatkan
pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, sehingga dalam perubahan APBD
Kota Bogor tahun 2006 dianggarkan biaya sebesar Rp 750 juta untuk mendukung
program pelayanan rujukan bagi keluarga miskin.
Merespon Pesan
Bacalah berita dengan judul ANGGARAN PELAYANAN KESEHATAN MAKIN DITINGKATKAN. Analisislah apakah anggaran pelayanan
kesehatan memang perlu ditingkatkan?
Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu
Diharapkan dengan tambahan dana program pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin bisa berjalan lancar dan manfaatnya bisa dirasakan oleh
mereka yang sangat membutuhkan.
Tentang penggunaan biaya gaji dan tunjangan pegawai tetap di Sekretariat
Daerah, Walikota menjelaskan, memang perlu dilakukan berdasarkan biaya gaji
dan tunjangan pegawai tetap yang sudah direalisasikan.
Mengenai besaran bantuan keuang- an bagi organisasi profesi kemasyara-
katan, kata Diani, memang dibutuhkan untuk mendukung dinamika aktivitas
organisasi kemasyarakatan yang cen- derung terus berkembang. Sedangkan
bantuan untuk KPU pada perubahan APBD kali ini tidak mendapatkan penam-
bahan anggaran.YAN
Sumber: http:www.kotabogor.go.id
berita.php?isi=743page=1cgiaction= configdefaultvo=2submenu=02
Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse.kemdikbud.go.id
81
Ekonomi SMAMA XI
C. Kebijakan Fiskal
Pemerintah dapat melakukan campur tangan ekonomi melalui kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal juga sering disebut
pendapatan nasional sisi pengeluaran, pasar barang, sektor riil, sektor Keynesia. Kebijakan fiskal tersebut pelaksanaannya
mengacu pada faktor-faktor yang memengaruhi besarnya pendapatan nasional yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, ekspor, dan impor. Pengeluaran pemerintah tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak, maka
pajak dan subsidi juga merupakan elemen kebijakan fiskal.
Pembahasan kebijakan fiskal kali ini tidak secara keseluruhan, tetapi hanya mengenai pajak dan subsidi,
pengeluaran pemerintah, ekspor, dan impor.
1. Pajak dan Subsidi
Pajak dilambangkan T merupakan pungutan yang di- lakukan oleh pemerintah kepada rakyat tanpa kontra prestasi
secara langsung. Sebaliknya, subsidi dilambangkan F merupakan pemberian pemerintah kepada rakyat. Oleh
karena itu, boleh dikatakan bahwa subsidi merupakan pajak yang negatif. Berangkat dari konsep inilah pembahasan tentang
pajak dan subsidi biasanya dijadikan satu. Pajak dan subsidi dapat memengaruhi pendapatan nasional melalui pengu-
ranganpenambahan pendapatan masyarakat yang siap digunakan untuk konsumsi. Pajak mengurangi daya beli
sedangkan subsidi menambah daya beli masyarakat.
Di lain pihak, pajak sebagai sumber pendapatan pemerintah. Oleh karena itu, besar kecilnya pajak maupun
subsidi berpengaruh terhadap besar pendapatan pemerintah, dan pada selanjutnya memengaruhi pengeluaran pemerintah
Government expenditure, disingkat G.
a. Pajak
Pemungutan pajak dapat menurunkan pendapatan nasional. Pajak dapat mengurangi daya beli konsumen
sehingga pasar produk menjadi lesu. Dampak selanjutnya adalah menurunnya keuntungan produsen sehingga produsen
akan mengurangi produksinya. Di lain pihak, pajak yang dibebankan kepada para pengusaha berdampak pada naiknya
biaya produksi sehingga harga jual produknya juga harus dinaikkan. Hal ini akhirnya juga berdampak terhadap lesunya
Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse.kemdikbud.go.id