Hasil Pengujian Hasil Pengujian Benda Uji Matrik

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian

Setelah spesimen benda uji di uji tarik, dilakukan pengolahan data dan perhitungan. Hasil data dan perhitungan dapat berupa tabel dan grafik.

4.2 Hasil Pengujian Benda Uji Matrik

Dari hasil pengujian tarik matrik didapatkan sifat-sifat mekanik yaitu kekuatan tarik dan regangan. Sebelum pengujian dilakukan ukur tebal dan lebar terlebih dahulu. Langkah-langkah pengujian dan perhitungan sebagai berikut: A = Luas penampang matrik = Lebar x Tebal = 12,6 x 4.13 = 52,038 mm 2 Kekuatan tarik = � = , , = 2,984 kgmm 2 = 29,24 MPa Dari pertambahan panjang yang sudah diperoleh, regangan dapat dicari sebagai berikut: ∆L = pertambahan panjang = 1,43 mm L = panjang mula-mula = 70mm Regangan = , x 100 = 2,04 Data hasil spesimen benda uji matrik tanpa serat, komposit dengan variasi arah serat sejajar continuous roving, serat anyam woven roving, serat silang disajikan dalam Tabel 4.1 – 4.17. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Tabel 4.1 Dimensi benda uji serat tanpa perlakuan alkalisasi Tabel 4.2 Kekuatan tarik serat tanpa perlakuan alkalisasi Spesimen A mm 2 Beban Maksimal kg Kekuatan Tarik kgmm 2 Kekuatan Tarik Mpa 1 36 43,6 1,21 11,88 2 36 39,3 1,09 10,71 Tabel 4.3 Regangan serat tanpa perlakuan alkalisasi Tabel 4.4 Dimensi benda uji serat dengan perlakuan alkalisasi Spesimen Lebar mm Tebal mm A mm Lo mm 1 12 3 36 70 2 12 3 36 70 Spesimen ΔL mm Lo mm Ԑ 1 31,25 70 44,64 2 31,7 70 45,29 Spesimen Lebar mm Tebal mm A mm Lo mm 1 12 3 36 70 2 12 3 36 70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Tabel 4.5 Kekuatan tarik serat dengan perlakuan alkalisasi Tabel 4.6 Regangan serat dengan perlakuan alkalisasi Spesimen ΔL mm Lo mm Ԑ 1 25,05 70 35,79 2 17,9 70 25,57 Tabel 4.7 Dimensi benda uji matrik Tabel 4.8 Kekuatan tarik matrik Spesimen A mm 2 Beban Maksimal kg Kekuatan Tarik kgmm 2 Kekuatan Tarik Mpa 1 36 56,7 1,58 15,45 2 36 46,1 1,28 12,56 Spesimen Lebar mm Tebal mm A mm Lo mm 1 12,5 4 50 70 2 12,5 4,2 52,5 70 3 13 4,2 54,6 70 Spesimen A mm 2 Beban Maksimal kg Kekuatan Tarik kgmm 2 Kekuatan Tarik MPa 1 50 135,2 2,7 26,49 2 52,5 151,9 2,87 28,18 3 54,6 178,9 3,27 32,04 42 Tabel 4.9 Regangan matrik Tabel 4.10 Dimensi benda uji komposit serat sejajar Tabel 4.11 Kekuatan tarik komposit serat sejajar Tabel 4.12 Regangan pada komposit serat sejajar Spesimen ΔL mm Lo mm Ԑ 1 1,5 70 2,14 2 1,35 70 1,92 3 1,45 70 2,07 Spesimen Lebar mm Tebal mm A mm Lo mm 1 13,8 5,25 72,45 70 2 13,8 5,25 72,45 70 3 12,75 5,25 66,93 70 Spesimen A mm 2 Beban Maksimal kg Kekuatan Tarik kgmm 2 Kekuatan Tarik MPa 1 72,45 149,1 2,05 20,16 2 72,45 144,5 1,99 19,54 3 66,93 162,6 2,42 23,81 Spesimen ΔL mm Lo mm Ԑ 1 1,95 70 2,78 2 1,24 70 1,77 3 1,15 70 1,64 43 Tabel 4.13 Dimensi benda uji komposit serat anyam Tabel 4.14 Kekuatan tarik komposit serat anyam Tabel 4.15 Regangan pada komposit serat anyam Tabel 4.16 Dimensi komposit serat silang Spesimen Lebar mm Tebal mm A mm Lo mm 1 12,2 5,05 61,61 70 2 13,5 5,05 68,17 70 3 12,35 5,1 62,98 70 Spesimen A mm 2 Beban Maksimal kg Kekuatan Tarik kgmm 2 Kekuatan Tarik MPa 1 61,61 90,5 1,47 14,39 2 68,17 57,1 0,84 8,21 3 62,98 173 2,74 26,91 Spesimen ΔL mm Lo mm Ԑ 1 0,95 70 1,35 2 1,25 70 1,78 3 1,35 70 1,92 Spesimen Lebar mm Tebal mm A mm Lo mm 1 12,4 6 74,4 70 2 12,4 6 74,4 70 3 11,5 6 69 70 44 Tabel 4.17 Kekuatan tarik komposit serat silang Spesimen A mm 2 Beban Maksimal kg Kekuatan Tarik kgmm 2 Kekuatan Tarik MPa 1 74,4 141,6 1,91 18,65 2 74,4 136,2 1,83 17,94 3 69 133 1,92 18,88 Tabel 4.18 Regangan pada komposit serat silang Spesimen ΔL mm Lo mm Ԑ 1 0,95 70 1,35 2 0,85 70 1,21 3 0,75 70 1,07 Dari hasil pengujian tarik berbagai variasi didapatkan diagram kekuatan tarik dan regangan, dapat dilihat pada Gambar 4.1 - 4.8. Gambar 4.1 Diagram kekuatan tarik matrik 26,49 28,18 32,04 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 K e k u a ta n T ar ik MP a Spesimen 45 Gambar 4.2 Diagram regangan matrik Gambar 4.3 Diagram kekuatan tarik komposit serat sejajar 2,14 1,92 2,07 1,8 1,85 1,9 1,95 2 2,05 2,1 2,15 2,2 1 2 3 R e g an g an Spesimen 20,16 19,54 23,81 5 10 15 20 25 30 1 2 3 K e k u a ta n T ar ik MP a Spesimen 46 Gambar 4.4 Diagram regangan komposit serat sejajar Gambar 4.5 Diagram kekuatan tarik komposit serat anyam 2,78 1,77 1,64 0,5 1 1,5 2 2,5 3 1 2 3 R e g an g an Spesimen 14,39 8,21 26,91 5 10 15 20 25 30 1 2 3 K e k u a ta n T ar ik MP a Spesimen 47 Gambar 4.6 Diagram regangan komposit serat anyam Gambar 4.7 Diagram kekuatan tarik komposit serat silang 1,35 1,78 1,92 0,5 1 1,5 2 2,5 1 2 3 R e g an g an Spesimen 18,65 17,94 18,88 17,4 17,6 17,8 18 18,2 18,4 18,6 18,8 19 1 2 3 K e k u a ta n T ar ik MP a Spesimen 48 Gambar 4.8 Diagram regangan komposit serat silang Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan ketebalan spesimen yang berbeda, didapatkan hasil kekuatan tarik yang paling tinggi ada pada komposit matrik yaitu sebesar 28,9 MPa. Dari masing-masing lapisan serat komposit diambil nilai rata-rata dari kekuatan tarik dan regangan. Nilai rata-rata yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.18 dan diargam rerata kekuatan tarik dan regangan komposit pada Gambar 4.9 – 4.10 Tabel 4.19 Rerata kekuatan tarik dan regangan. 1,35 1,21 1,07 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1 2 3 R e g an g an Spesimen Variasi Serat Kekuatan Tarik Rata-rata MPa Regangan Rata-rata SK. Tanpa alkalisasi 11,3 44,97 SK. Dengan alkalisasi 14,01 30,68 Matrik 28,9 2,04 KS. Sejajar 21,17 2,06 KS. Anyam 16,5 1,68 KS. Silang 18,49 1,21 SK: Serabut Kelapa KS: Komposit Serat 49 Gambar 4.9 Diagram rerata kekuatan tarik Mpa Gambar 4.10 Diagram rerata regangan

4.3 Pembahasan