DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kelembaban biasanya menggunakan hygrometer atau dengan menggunakan termometer bola basah dan
termometer bola kering. Prinsip kerja dari hygrometer yaitu dengan menggunakan dua buah termometer. Termometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu
udara kering dan termometer kedua untuk mengukur suhu udara basah. Pada termometer bola kering, tabung air raksa pada termometer dibiarkan kering
sehingga akan mengukur suhu udara aktual. Sedangkan pada termometer bola basah, tabung air raksa akan diberi kain yang dibasahi agar suhu yang terukur
adalah suhu saturasi atau titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air dapat terkondensasi.
Kelembaban udara dapat dinyatakan sebagai kelembaban udara mutlak dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah banyaknya air yang dapat
terkandung di dalam 1 kg udara. Kelembaban relatif merupakan persentase perbandingan jumlah air yang terkandung dalam 1 kg udara dengan jumlah air
maksimal yang terkandung dalam 1 kg udara dengan jumlah air maksimal yang dapat terkandung dalam 1 kg udara tersebut. Kelembaban relatif menentukan
kemampuan udara pengering untuk menampung kadar air kaos kaki yang telah diuapkan. Semakin rendah kelembaban relatif maka semakin banyak uap air yang
dapat diserap. b. Kelembaban Spesifik
Kelembaban spesifik adalah jumlah kandungan uap air di udara dalam setiap kilogram udara kering atau perbandingan antara massa uap air dengan
massa udara kering. Kelembaban spesifik umumnya dinyatakan dengan gram per kilogram dari udara kering grkg atau kgkg. Dalam sistem dehumidifier
semakin besar perbandingan kelembaban spesifik setelah lemari pengering w
H
dengan kelembaban spesifik setelah kondensor w
F
, maka semakin banyak massa air yang berhasil diuapkan. Massa air yang berhasil diuap
kan Δw dapat dihitung dengan Persamaan 2.1 :
Δw = w
H
– w
F
2.1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI