Manfaat Penelitian Sistematika Pembahasan

6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Organisasi Sektor Publik

1. Pengertian Organisasi Sektor Publik Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayarkan melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur oleh hukum Mahsun, 2007. Sektor publik berada pada area dengan batasan-batasan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan layanan atau pengadaan barang kebutuhan masyarakat umum. b. Bukan konsumsi individual. c. Pemerintah ikut mengendalikan dengan saham atau sejumlah regulasi yang mengikat. d. Harga tidak semata-mata ditentukan berdasarkan mekanisme pasar. 2. Mengapa Dibutuhkan Organisasi Sektor publik Pengukuran Kinerja Sektor Publik Mahsun, 2006: 20 pemerintah merupakan organisasi sektor publik terbesar yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjunjung tinggi keinginan rakyat, melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan sosial, menjalankan aspek-aspek fungsional dari pemerintahan secara efisien dan efektif sehingga bisa terwujud good governance dengan sebenarnya. Beberapa alasan, mengapa organisasi sektor publik dibutuhkan, dapat diuraikan sebagai berikut Mahsun, 2006: 20: a. Untuk menjamin bahwa pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, rekreasi, perlindungan hukum dapat disediakan untuk masyarakat secara adil dan merata tanpa memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayarnya. b. Untuk memastikan bahwa pelayanan publik tertentu ditempatkan pada wilayah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, misalnya museum, perpustakaan, tempat parkir, dan sebagainya. c. Untuk menjamin bahwa public goods and services disediakan dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan jika membeli dari perusahaan swasta, misalnya perusahaan transportasi, rumah sakit, sekolah, dan perusahaan jasa lainnya yang menyediakan layanan yang serupa. d. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa karena adanya perbedaan agama maupun suku. e. Untuk melindungi hak dan kemerdekaan masyarakat dengan menetapkan peraturan perundangan yang kuat dan jelas. 3. Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta Adapun perbedaan antara organisasi sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat pada tabel di bawah ini Mahsun, 2006: 16: Tabel 2.1 Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta No Aspek Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta 1 Tujuan organisasi Non-profit motive Profit motive 2 Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi, laba BUMNBUMD, penjualan asset negara, dsb Pembiayaan internal: Modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva. Pembiayaan eksternal : utang bank, obligasi, penerbitan saham. 3 Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada masyarakat publik, dan parlemen DPRDPRD Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur. 4 Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis Fleksibel : datar, piramida, lintas fungsional, dsb. 5 Karateristik anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik 6 Sistem akuntansi Cash accounting Accrual accounting 7 Kriteria keberhasilan Ekonomi, efisien, efektivitas. Laba