1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang
Salah satu bentuk modernisasi administrasi perpajakan adalah penggunaan teknologi informasi dalam penyampaian surat pemberitahuan pajak SPT melalui
fasilitas e-filing. Penyampaian SPT merupakan salah satu kewajiban perpajakan di Indonesia yang dilakukan oleh Wajib Pajak setelah memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak NPWP. Penyampaian SPT meliputi penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa. SPT dapat disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak KPP di
mana Wajib Pajak terdaftar atau cara lain yang lebih mudah yaitu dengan menggunakan e-filing.
E-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT dan penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan
secara Online dan Real Time melalui Application Service ProviderASP Nur, 2009. E-Filing bertujuan supaya wajib pajak mendapat kemudahan dalam
menyampaikan SPT dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak. Pelaporan dengan menggunakan e-filing dapat memangkas biaya dan waktu wajib
pajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan Surat Pemberitahuan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak.
2 E-filing sebagai sarana penyampaian SPT untuk pertama kali di mulai pada
tahun 2004. Menurut Direktur Teknologi Informasi Direktorat Jenderal Pajak, Iwan Djuniardi, Perkembangan sistem e-filing terus mengalami kemajuan sejak
pertama kali diluncurkan beritasatu.com, 2013. Pada Tahun 2004, Wajib Pajak hanya bisa menggunakan fasilitas e-filing melalui Application Service Provider
ASP. Sejak 2012, Wajib pajak sudah bisa mengakses sistem e-filing melalui laman resmi Direktorat Jenderal Pajak
www.pajak.go.id baik untuk Wajib Pajak
Orang Pribadi maupun Badan. Perkembangan pengguna e-filing berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak juga menunjukkan peningkatan. Tabel 1.1.
menunjukkan data penyampaian SPT melalui e-filing secara nasional tahun 2014 dan 2015.
Tabel 1.1. Data Penyampaikan SPT melalui E-Filing secara Nasional Tahun
2014 dan 2015
Tahun Jumlah SPT lewat e-filing
2014 2015
2.650.015 Sumber:Direktorat Jenderal Pajak, 2016
Tabel 1.1. menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah penguna e-filing dari tahun 2015-2016. Peningkatan ini menunjukkan respon positif masyarakat sebagai
penguna e-filing. Kemudahan-kemudahan yang diperoleh dari penggunaan e- filing tentu saja tidak dapat dinikmati apabila tidak dimanfaatkan oleh Wajib
Pajak secara luas. Ada beberapa teori yang berusaha menjelaskan mengenai minat individu
untuk menggunakan suatu teknologi. Theory of Planned Behavior TPB
3 menggunakan tiga faktor utama yaitu keyakinan perilaku behavioral, keyakinan
normatif normative beliefs, dan keyakinan bahwa perilaku dapat dilaksananan control beliefs untuk mempelajari perilaku manusia Ajzen, 1991. Minat
individu akan menggunakan suatu sistem e-filing ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut. Task Technologi Fit TTF yang dikembangkan oleh Goodhue dan
Thompson 1995 menjelaskan bagaimana teknologi berdampak dalam membantu individu mengerjakan tugas yang didukung adanya fungsi dari teknologi e-filing.
Technology Acceptance Model TAM adalah suatu model untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan
teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna Davis, 2000. Technologi Acceptance Model TAM merupakan model yang dirancang untuk
memprediksi penerimaan aplikasi komputer dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya Widyarini, 2005. Technologi Acceptance Model didefinisikan
sebagai salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempunyai pengaruh diterimanya penggunaan teknologi
Davis, 1993. Tujuan dari teori TAM ini adalah untuk menjelaskan sikap individu pada penggunaan suatu teknologi. Sikap individu atau reaksi yang
muncul dari penerimaan teknologi tersebut dapat beranekaragam yang ditunjukkan dengan intensitas penggunaan teknologi tersebut.
Menurut Davis 1989, terdapat dua faktor utama yang dipercaya dalam penerimaan pengguna user acceptance yaitu persepsi kemudahan perceived
ease of use dan persepsi kegunaan perceived usefulness. Persepsi Kemudahan perceived ease of use didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang
4 bahwa pengguna teknologi sistem informasi akan mudah dan tidak membutuhkan
usaha yang keras dalam menggunakan teknologi tersebut. Persepsi Kegunaan perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa
pengguna sistem informasi dapat meningkatkan performa dalam pekerjaannya dengan mengunakan sistem informasi tertentu. Pengguna sistem e-filing
ditentukan oleh persepsi individu dan sikap yang pada akhirnya akan membentuk perilaku dalam penggunaan suatu teknologi informasi.
Ada beberapa peneliti telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-filing. Menurut penelitian Desmayanti 2012
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kerumitan,
keamanan dan kerahasiaan, kesiapan teknologi informasi Wajib Pajak mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Penelitian Noviandini 2012
mengenai pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahaan penggunaan, dan kepuasan wajib pajak pada penggunaan e-filing bagi wajib pajak di
Yogyakarta menunjukan bahwa persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan kepuasan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-
filing. Penelitian Wowor 2014 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Wajib Pajak dalam penggunaan e-filing menunjukkan bahwa persepsi
pengalaman, keamanan dan kerahasiaan, serta persepsi kecepatan secara bersama- sama mempunyai pengaruh positif pada minat penggunaan e-filing namun
persepsi kecepatan tidak mempunyai pengaruh pada minat penggunaan e-filing. Penelitian Wibisono 2014 menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan,
5 kesiapan teknologi informasi, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
mempunyai pengaruh positif pada minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing di Surabaya.
Pengguna sistem e-filing User e-filing yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah Wajib Pajak, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-
Undang No. 16 tahun 2009 yang merupakan perubahan keempat atas Undang- Undang No. 6 tahun 1983 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”.
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Tabel 1.2 menunjukkan perbandingan penguna e-filing Orang Pribadi dan Badan tahun 2015
di Kanwil DJP Bali.
Tabel 1.2. Perbandingan Penguna E-Filing Badan dan Orang Pribadi Tahun
2015 di Kantor Wilayah DJP Bali
Tahun SPT
Tahunan Badan lewat
e- filing
SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi lewat
e- filing
Total SPT Tahunan
Lewat e-filing
Persentase penyampaian
SPT OP lewat e-filing
2015 8
66.205 66.203
99,99 Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2016
Tabel 1.2 menunjukkan penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi melalui e-filing tahun 2015 Kantor Wilayah DJP Bali sebesar 99.99. Data ini
menunjukkan tingginya pengguna e-filing Orang Pribadi, oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada Wajib Pajak Orang Pribadi.
6 KPP Pratama Denpasar Timur adalah instansi vertikal di lingkungan Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali yang mempunyai tugas dan fungsi pelayanan dan pengawasan perpajakan di Kecamatan Denpasar Timur dan
Denpasar Selatan. KPP Pratama Denpasar timur menjalankan sistem administrasi perpajakan modern termasuk pelayanan e-filing. Pelayanan e-filing yang diberikan
oleh KPP Pratama Denpasar Timur meliputi proses pendaftaran untuk memperoleh e-fin, sosialisasi penggunaan e-filing, konsultasi penggunaan e-filing
dan bimbingan teknis ke instansi-instansi pemerintah mengenai penggunaan e- filing. Tabel 1.3. menunjukkan data penyampaian SPT melalui e-filing seluruh
KPP di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali tahun 2015.
Tabel 1.3. Data Penyampaikan SPT melalui E-Filing seluruh KPP di Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali Tahun 2015
KPP Jumlah SPT lewat
e-filing
KPP Pratama Denpasar Barat 11.003
KPP Pratama Denpasar Timur 11.103
KPP Madya Denpasar 8
KPP Pratama Badung Selatan 8.066
KPP Pratama Badung Utara 9.625
KPP Pratama Tabanan 9.366
KPP Pratama Gianyar 9.186
Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2016 Data tersebut menunjukkan bahwa pengguna e-filing di KPP Pratama Denpasar
Timur paling tinggi diantara KPP di seluruh Provinsi Bali. Berdasarkan data di
7 atas penulis berkesimpulan bahwa penelitian ini paling relevan dilakukan di KPP
Pratama Denpasar Timur. Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar di KPP Pratama Denpasar Timur yang
wajib menyampaikan SPT Tahunan sejumlah 56.151 orang. Tabel 1.4 menunjukkan persentase jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi lewat e-filing di KPP Pratama Denpasar Timur.
Tabel 1.4. Persentase Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Lewat
E- Filing Di KPP Pratama Denpasar Timur
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi lewat e-
filing Jumlah Wajib Pajak
Orang Pribadi Persentase
penyampaian SPT OP lewat
e-filing
11.103 56.151
19,77 Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2016
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi baru mencapai 19,77 persen. Masih terdapat 80,33 persen Wajib Pajak Orang
Pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan secara manual. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Desmayanti
2012 yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing oleh wajib pajak sebagai sarana penyampaian SPT masa secara online dan realtime
dengan studi empiris di Wilayah Kota Semarang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian oleh Desmayanti 2012 yaitu pada subjek penelitian yaitu Wajib Pajak
Orang Pribadi, lokasi yaitu KPP Pratama Denpasar Timur, dan variabel yang diteliti dengan menghilangkan variabel kerumitan. Penelitian yang ini
8 menggunakan Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai subjek untuk memberikan bukti
empiris pada variabel-variabel dalam penelitian yang dilakukan oleh Desmayanti pada subjek yang belum diteliti pada penelitian tersebut. Lokasi KPP Pratama
Denpasar Timur dipilih karena berdasarkan data KPP Pratama Denpasar Timur memiliki pengguna e-filing terbanyak dari semua KPP di Bali. Variabel kerumitan
dihilangkan karena variabel ini memiliki makna yang sama dengan variabel kemudahan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini meneliti apakah persepsi kegunaan, persepsi kemudahaan, keamanan dan kerahasiaan serta kesiapan
teknologi wajib pajak mempunyai pengaruh pada intensitas perilaku dalam penggunaan fasilitas e-filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama
Denpasar Timur. Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan, serta kesiapan
teknologi wajib pajak sedangkan variabel dependen adalah intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian