Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Keamanan Dan Kerahasiaan, Serta Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Pada Intensitas Penggunaan E-filling Oleh Wajib Pajak (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Denpasar Timur).

(1)

i

PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, SERTA KESIAPAN TEKNOLOGI INFORMASI WAJIB PAJAK PADA INTENSITAS PERILAKU DALAM

PENGGUNAAN E-FILING OLEH WAJIB PAJAK

(Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Denpasar Timur)

SKRIPSI

Oleh :

I WAYAN MAHA HREDAYA DHARMA 1315351125

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Denpasar 2016


(2)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal 10 Mei 2016

Tim Penguji: Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Drs. I Made Sukartha, M.Si., Ak. ... 2. Sekretaris : Naniek Noviari, S.E., M.Si., Ak. ... 3. Anggota : Dr. I Gst Ngr Agung Suaryana, S.E., M.Si., Ak. ...

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi

(Dr. I Dewa Nyoman Badera, S.E., M.Si.) NIP. 19641225 199303 1 003

Pembimbing

(Naniek Noviari, SE., M.Si., Ak) NIP. 19791102 200501 2 001


(3)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 2016 Mahasiswa,

I Wayan Maha Hredaya Dharma


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat asung kerta wara nugraha-Nyalah skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Keamanan Dan Kerahasiaan, Serta Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing Oleh Wajib Pajak (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Denpasar Timur) dapat diselesaikan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Suatu kebanggaan bagi penulis karena telah berhasil melewati proses penulisan dengan penyempurnaan dari masukan-masukan yang telah diberikan sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si. dan Dr. I Gst Ngr Agung Suaryana, S.E., M.Si., Ak. masing-masing sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi.

4. Dr. I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri, SE., MSi. sebagai Pembimbing Akademik.

5. Naniek Noviari, SE., M.Si., Ak. sebagai Dosen Pembimbing atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 6. Dr. Drs. I Made Sukartha, MSi.,Ak. sebagai Dosen Pembahas atas

bimbingan serta masukannya dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Dr. I Gst Ngr Agung Suaryana, S.E., M.Si., Ak. Sebagai Dosen Penguji atas masukan dalam penyelesaian skripsi ini.


(5)

v

8. Pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur yang telah memberikan data-data pendukung skripsi dan memperbolehkan untuk menyebar kuesioner.

9. Keluarga tercinta I Made Sura, Ni Ketut Budiarti, I Made Mahendrayana dan Nyoman Mahardhikayani atas doa dan dukungan yang tiada henti selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

10. Yang terkasih dr. Ni Made Febri Ria Swari yang telah memberikan semangat dan dukungan tiada hentinya sehingga penulis termotivasi dalam penulisan skripsi ini.

11. Para sahabat, rekan seprofesi dan sekaligus teman seperjuangan (Yogi, Andri, Luki, dan David) yang telah berjuang bersama serta memberikan dukungan dan semangat.

12. Teman-teman angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 2016


(6)

vi

Judul : Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahaan, Keamanan dan Kerahasiaan, serta Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing Oleh Wajib Pajak (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Denpasar Timur)

Nama : I Wayan Maha Hredaya Dharma NIM : 1315351125

Abstrak

Pengguna e-filing sudah melebihi 7 juta pada tahun 2016. Angka penggunaan juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing sekitar 1 juta dan 2 juta pengguna. Intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing merupakan bentuk keinginan wajib pajak untuk menggunakan e-filing dan menggunakannya kembali di masa yang akan datang. Mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh pada intensitas perilaku ini merupakan hal penting.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan, serta kesiapan teknologi informasi Wajib Pajak pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

Penelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 100 Wajib Pajak Orang Pribadi pengguna e-filing secara sukarela. Metode penentuan sampel menggunakan teknik sampel insidental. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini adalah persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan, serta kesiapan teknologi informasi wajib pajak masing-masing mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur.

Kata Kunci : persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan, intensitas perilaku penggunaan e-filing, wajib pajak orang pribadi.


(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PEGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Kegunaan Penelitian... 9

1.5. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori... ... 12

2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) ... 12

2.1.2 Task Technology Fit (TTF) ... 13

2.1.3 Theory Of Planned Behavior (TPB) ... 14

2.1.4 E-filing ... 15

2.1.5 User E-filing ... 20

2.1.6 Persepsi Kegunaan ... 21

2.1.7 Persepsi Kemudahan ... 23

2.1.8 Keamanan dan Kerahasiaan ... 24

2.1.9 Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak ... 26

2.1.10 Intensitas Perilaku dalam Penggunaan E-filing... 27

2.2 Hipotesis Penelitian ... 28

2.2.1 Pengaruh Persepsi Kegunaan Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing ... 28

2.2.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing ... 30

2.2.3 Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing ... 31


(8)

viii

2.2.4 Pengaruh Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Pada Intensitas Perilaku Dalam

Penggunaan E-filing ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 34

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 35

3.3 Objek Penelitian ... 35

3.4 Identifikasi Variabel ... 35

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 39

3.6.1 Jenis Data ... 39

3.6.2 Sumber Data ... 40

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 41

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.9 Teknik Analisis Data ... 43

3.9.1 Pengujian Instrumen... 43

Pengujian Validitas ... 44

Pengujian Reliabilitas... 44

3.9.2 Uji Asumsi Klasik ... 44

Uji Normalitas Data ... 44

Uji Heteroskedastisitas ... 45

Uji Multikolinieritas ... 45

3.9.3 Statistik Deskriptif ... 46

3.9.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 46

3.9.5 Pengujian Hipotesis ... 47

Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 47

Koefisien Determinasi (R2) ... 48

Uji Hipotesis (Uji t) ... 48

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 50

4.1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur... 50

4.1.2 Sistem Administrasi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi melalui e-filing KPP Pratama Denpasar Timur ... 52

4.2 Hasil Penelitian Pendahuluan ... 54

4.2.1 Responden Penelitian Pendahuluan ... 54

4.3 Pengujian Instrumen Penelitian Pada Penelitian Pendahuluan... ... 56

4.3.1 Uji Validitas pada Penelitian Pendahuluan ... 56

4.3.1 Uji Reliabilitas pada Penelitian Pendahuluan ... 57

4.4 Hasil Penelitian ... 58


(9)

ix

4.5 Pengujian Asumsi Klasik ... 61

4.6.1 Uji Normalitas Data ... 61

4.6.2 Uji Heteroskedastisitas ... 62

4.6.3 Uji Multikolinieritas ... 63

4.6 Statistik Deskriptif... ... 64

4.7 Analisis Regresi Linear Berganda ... 65

4.7.1 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 67

4.7.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 68

4.7.3 Uji Hipotesis (Uji t) ... 68

4.8 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 73

4.8.1 Pengaruh Persepsi Kegunaan Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-fiiling ... 73

4.8.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-fiiling ... 74

4.8.3 Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-fiiling... 74

4.8.4 Pengaruh Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-fiiling ... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(10)

x

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1) Tabel 1.1. Data Penyampaikan SPT melalui E-Filing

secara Nasional Tahun 2014 dan 2015... 2

2) Tabel 1.2. Perbandingan Penguna E-Filing Badan dan Orang Pribadi Tahun 2015 di Kantor Wilayah DJP Bali ... 5

3) Tabel 1.3. Data Penyampaikan SPT melalui E-Filing seluruh KPP di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali Tahun 2015 ... 6

4) Tabel 1.4. Persentase Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Lewat E-Filing Di KPP Pratama Denpasar Timur ... 7

5) Tabel 3.1 Penilaian/Skor Alternatif Jawaban ... 42

6) Tabel 4.1 Responden Penelitian Pendahuluan ... 55

7) Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas pada Penelitian Pendahuluan ... 57

8) Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas pada Penelitian Pendahuluan ... 58

9) Tabel 4.4 Responden Penelitian ... 60

10) Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ... 62

11) Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63

12) Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolineritas ... 64

13) Tabel 4.8 Statistik Deskriptif ... 65

14) Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 66

15) Tabel 4.10 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)... 67

16) Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ... 68


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1) Kuesioner Penelitian ... 84

2) Tabulasi Data Penelitian Pendahuluan ... 88

3) Tabulasi Data Penelitian ... 89

4) Uji Validitas Variabel Persepsi Kegunaan pada Penelitian Pendahuluan... 92

5) Uji Validitas Variabel Persepsi Kemudahan pada Penelitian Pendahuluan... 93

6) Uji Validitas Variabel Keamanan dan Kerahasiaan pada Penelitian Pendahuluan... 95

7) Uji Validitas Variabel Kesiapan Teknologi WP pada Penelitian Pendahuluan... 95

8) Uji Validitas Variabel Intensitas Perilaku Penggunaan E-filing pada Penelitian Pendahuluan ... 96

9) Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kegunaan pada Penelitian Pendahuluan... 97

10) Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kemudahan pada Penelitian Pendahuluan... 97

11) Uji Reliabilitas Variabel Keamanan dan Kerahasiaan pada Penelitian Pendahuluan... 97

12) Uji Reliabilitas Variabel Kesiapan Teknologi WP pada Penelitian Pendahuluan... 97

13) Uji Reliabilitas Variabel Intensitas Perilaku Penggunaan E-filing pada Penelitian Pendahuluan ... 97

14) Uji Normalitas ... 98

15) Uji Multikolinearitas... 99

16) Uji Heteroskedastisitas ... 100

17) Hasil Statistik Deskriptif ... 101


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Salah satu bentuk modernisasi administrasi perpajakan adalah penggunaan teknologi informasi dalam penyampaian surat pemberitahuan pajak (SPT) melalui fasilitas e-filing. Penyampaian SPT merupakan salah satu kewajiban perpajakan di Indonesia yang dilakukan oleh Wajib Pajak setelah memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Penyampaian SPT meliputi penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa. SPT dapat disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di mana Wajib Pajak terdaftar atau cara lain yang lebih mudah yaitu dengan menggunakan e-filing.

E-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT dan penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara Online dan Real Time melalui Application Service Provider/ASP (Nur, 2009). E-Filing bertujuan supaya wajib pajak mendapat kemudahan dalam menyampaikan SPT dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak. Pelaporan dengan menggunakan e-filing dapat memangkas biaya dan waktu wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) ke Kantor Pelayanan Pajak.


(14)

2

E-filing sebagai sarana penyampaian SPT untuk pertama kali di mulai pada tahun 2004. Menurut Direktur Teknologi Informasi Direktorat Jenderal Pajak, Iwan Djuniardi, Perkembangan sistem e-filing terus mengalami kemajuan sejak pertama kali diluncurkan (beritasatu.com, 2013). Pada Tahun 2004, Wajib Pajak hanya bisa menggunakan fasilitas e-filing melalui Application Service Provider (ASP). Sejak 2012, Wajib pajak sudah bisa mengakses sistem e-filing melalui laman resmi Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) baik untuk Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Badan. Perkembangan pengguna e-filing berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak juga menunjukkan peningkatan. Tabel 1.1. menunjukkan data penyampaian SPT melalui e-filing secara nasional tahun 2014 dan 2015.

Tabel 1.1. Data Penyampaikan SPT melalui E-Filing secara Nasional Tahun 2014 dan 2015

Tahun Jumlah SPT lewat e-filing

2014

2015 2.650.015

Sumber:Direktorat Jenderal Pajak, 2016

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah penguna e-filing dari tahun 2015-2016. Peningkatan ini menunjukkan respon positif masyarakat sebagai penguna filing. Kemudahan-kemudahan yang diperoleh dari penggunaan e-filing tentu saja tidak dapat dinikmati apabila tidak dimanfaatkan oleh Wajib Pajak secara luas.

Ada beberapa teori yang berusaha menjelaskan mengenai minat individu untuk menggunakan suatu teknologi. Theory of Planned Behavior (TPB)


(15)

3

menggunakan tiga faktor utama yaitu keyakinan perilaku (behavioral), keyakinan normatif (normative beliefs), dan keyakinan bahwa perilaku dapat dilaksananan (control beliefs) untuk mempelajari perilaku manusia (Ajzen, 1991). Minat individu akan menggunakan suatu sistem (e-filing) ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut. Task Technologi Fit (TTF) yang dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995) menjelaskan bagaimana teknologi berdampak dalam membantu individu mengerjakan tugas yang didukung adanya fungsi dari teknologi (e-filing). Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu model untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna (Davis, 2000). Technologi Acceptance Model (TAM) merupakan model yang dirancang untuk memprediksi penerimaan aplikasi komputer dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya (Widyarini, 2005). Technologi Acceptance Model didefinisikan sebagai salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempunyai pengaruh diterimanya penggunaan teknologi (Davis, 1993). Tujuan dari teori TAM ini adalah untuk menjelaskan sikap individu pada penggunaan suatu teknologi. Sikap individu atau reaksi yang muncul dari penerimaan teknologi tersebut dapat beranekaragam yang ditunjukkan dengan intensitas penggunaan teknologi tersebut.

Menurut Davis (1989), terdapat dua faktor utama yang dipercaya dalam penerimaan pengguna (user acceptance) yaitu persepsi kemudahan (perceived ease of use) dan persepsi kegunaan (perceived usefulness). Persepsi Kemudahan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang


(16)

4

bahwa pengguna teknologi sistem informasi akan mudah dan tidak membutuhkan usaha yang keras dalam menggunakan teknologi tersebut. Persepsi Kegunaan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa pengguna sistem informasi dapat meningkatkan performa dalam pekerjaannya dengan mengunakan sistem informasi tertentu. Pengguna sistem e-filing ditentukan oleh persepsi individu dan sikap yang pada akhirnya akan membentuk perilaku dalam penggunaan suatu teknologi informasi.

Ada beberapa peneliti telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-filing. Menurut penelitian Desmayanti (2012) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kerumitan, keamanan dan kerahasiaan, kesiapan teknologi informasi Wajib Pajak mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Penelitian Noviandini (2012) mengenai pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahaan penggunaan, dan kepuasan wajib pajak pada penggunaan e-filing bagi wajib pajak di Yogyakarta menunjukan bahwa persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan kepuasan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Penelitian Wowor (2014) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Wajib Pajak dalam penggunaan e-filing menunjukkan bahwa persepsi pengalaman, keamanan dan kerahasiaan, serta persepsi kecepatan secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif pada minat penggunaan e-filing namun persepsi kecepatan tidak mempunyai pengaruh pada minat penggunaan e-filing. Penelitian Wibisono (2014) menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan,


(17)

5

kesiapan teknologi informasi, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan mempunyai pengaruh positif pada minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing di Surabaya.

Pengguna sistem e-filing (User e-filing) yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah Wajib Pajak, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 16 tahun 2009 yang merupakan perubahan keempat atas Undang-Undang- Undang No. 6 tahun 1983 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Tabel 1.2 menunjukkan perbandingan penguna e-filing Orang Pribadi dan Badan tahun 2015 di Kanwil DJP Bali.

Tabel 1.2. Perbandingan Penguna E-Filing Badan dan Orang Pribadi Tahun 2015 di Kantor Wilayah DJP Bali

Tahun SPT Tahunan Badan lewat e-filing SPT Tahunan PPh Orang Pribadi lewat e-filing Total SPT Tahunan Lewat e-filing Persentase penyampaian SPT OP lewat

e-filing

2015 8 66.205 66.203 99,99%

Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2016

Tabel 1.2 menunjukkan penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi melalui e-filing tahun 2015 Kantor Wilayah DJP Bali sebesar 99.99%. Data ini menunjukkan tingginya pengguna e-filing Orang Pribadi, oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada Wajib Pajak Orang Pribadi.


(18)

6

KPP Pratama Denpasar Timur adalah instansi vertikal di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali yang mempunyai tugas dan fungsi pelayanan dan pengawasan perpajakan di Kecamatan Denpasar Timur dan Denpasar Selatan. KPP Pratama Denpasar timur menjalankan sistem administrasi perpajakan modern termasuk pelayanan e-filing. Pelayanan e-filing yang diberikan oleh KPP Pratama Denpasar Timur meliputi proses pendaftaran untuk memperoleh e-fin, sosialisasi penggunaan e-filing, konsultasi penggunaan e-filing dan bimbingan teknis ke instansi-instansi pemerintah mengenai penggunaan e-filing. Tabel 1.3. menunjukkan data penyampaian SPT melalui e-filing seluruh KPP di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali tahun 2015.

Tabel 1.3. Data Penyampaikan SPT melalui E-Filing seluruh KPP di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali Tahun 2015

KPP Jumlah SPT lewat e-filing

KPP Pratama Denpasar Barat 11.003

KPP Pratama Denpasar Timur 11.103

KPP Madya Denpasar 8

KPP Pratama Badung Selatan 8.066

KPP Pratama Badung Utara 9.625

KPP Pratama Tabanan 9.366

KPP Pratama Gianyar 9.186

Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2016

Data tersebut menunjukkan bahwa pengguna e-filing di KPP Pratama Denpasar Timur paling tinggi diantara KPP di seluruh Provinsi Bali. Berdasarkan data di


(19)

7

atas penulis berkesimpulan bahwa penelitian ini paling relevan dilakukan di KPP Pratama Denpasar Timur.

Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar di KPP Pratama Denpasar Timur yang wajib menyampaikan SPT Tahunan sejumlah 56.151 orang. Tabel 1.4 menunjukkan persentase jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi lewat e-filing di KPP Pratama Denpasar Timur. Tabel 1.4. Persentase Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

Menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Lewat E-Filing Di KPP Pratama Denpasar Timur

SPT Tahunan PPh Orang Pribadi lewat e-filing

Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi

Persentase penyampaian SPT OP

lewat e-filing

11.103 56.151 19,77%

Sumber: Direktorat Jenderal Pajak, 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi baru mencapai 19,77 persen. Masih terdapat 80,33 persen Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan secara manual.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Desmayanti (2012) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing oleh wajib pajak sebagai sarana penyampaian SPT masa secara online dan realtime dengan studi empiris di Wilayah Kota Semarang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian oleh Desmayanti (2012) yaitu pada subjek penelitian yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi, lokasi yaitu KPP Pratama Denpasar Timur, dan variabel yang diteliti dengan menghilangkan variabel kerumitan. Penelitian yang ini


(20)

8

menggunakan Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai subjek untuk memberikan bukti empiris pada variabel-variabel dalam penelitian yang dilakukan oleh Desmayanti pada subjek yang belum diteliti pada penelitian tersebut. Lokasi KPP Pratama Denpasar Timur dipilih karena berdasarkan data KPP Pratama Denpasar Timur memiliki pengguna e-filing terbanyak dari semua KPP di Bali. Variabel kerumitan dihilangkan karena variabel ini memiliki makna yang sama dengan variabel kemudahan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini meneliti apakah persepsi kegunaan, persepsi kemudahaan, keamanan dan kerahasiaan serta kesiapan teknologi wajib pajak mempunyai pengaruh pada intensitas perilaku dalam penggunaan fasilitas e-filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur. Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan, serta kesiapan teknologi wajib pajak sedangkan variabel dependen adalah intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1) Apakah persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada

intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing ?

2) Apakah persepsi kemudahan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing ?

3) Apakah keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing ?


(21)

9

4) Apakah kesiapan teknologi informasi wajib pajak mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing ? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui apakah persepsi kegunaan mempunyai pengaruh

positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2) Untuk mengetahui apakah persepsi kemudahan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

3) Untuk mengetahui apakah keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. 4) Untuk mengetahui apakah kesiapan teknologi informasi wajib pajak

mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

1.4 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis.

Penelitian ini memberikan bukti empiris terhadap teori-teori yang sudah ada. Hasil pengujian dalam skripsi ini mendukung teori Technology Acceptance Model (TAM) bahwa persepsi kegunaan dan kemudahan mempunyai pengaruh pada intensitas perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi dalam penggunaan e-filing. Hasil pengujian dalam skripsi ini juga menunjukkan bahwa kesesuaian fitur teknologi dengan karakteristik pekerjaan individu (kegunaan) dan aspek positif


(22)

10

berupa keamanan dan kerahasiaan dari e-filing mendukung teori Task Technology Fit (TTF). Dukungan terhadap teori yang terakhir dari penelitian ini adalah pada Theory of Planned Behaviour (TPB) bahwa ketika individu mempunyai kesiapan teknologi informasi maka minat intensitas perilaku penggunaan teknologi juga meningkat.

2) Kegunaan Praktis.

Penelitian ini khususnya bagi Wajib Pajak Orang Pribadi agar menggunakan sistem e-filing dalam melaporkan SPT. Penelitian ini memberikan masukan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mempertimbangkan faktor-faktor berupa kegunaan, kemudahan, keamanan dan kerahasiaan serta kesiapan teknologi informasi Wajib Pajak dalam menentukan kebijakan dan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan penggunaan e-filing.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan gambaran alur dari tulisan dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, teori dan hipotesis, metodologi yang digunakan, proses pegujian dan hasil yang diperoleh serta pembahasan dan simpulan. Semua itu disajikan secara runut dalam lima bab. Bab I. Pendahuluan

Pendahuluan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.


(23)

11

Bab II. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini yaitu Technology Acceptance Model (TAM), Task Technology Fit (TTF), Theory Of Planned Behavior (TPB), E-Filing, User E-Filing, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Keamanan dan Kerahasiaan, Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak, Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing. Bab ini juga menjabarkan mengenai perumusan hipotesis yang didasari teori dan temuan empiris penelitian sebelumnya.

Bab III. Metode Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV. Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan meliputi gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi variabel penelitian, pengolahan data, dan terakhir. Bab V. Simpulan dan Saran

Bab ini berisi simpulan dan saran yaitu berupa simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan saran yang dapat diberikan atas simpulan tersebut.


(24)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bab ini menjabarkan mengenai landasan teori dan rumusan hipotesis penelitian.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task Technology Fit (TTF), Theory of Planned Behavior (TPB), E-filing, User E-filing, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Keamanan dan Kerahasiaan, Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak, serta Intensitas Perilaku dalam Penggunaan E-filing.

2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang menjelaskan intensitas perilaku dari individu pada penggunaan teknologi (Davis, 2000). Fundamental teori intensitas perilaku individu ini dikembangkan dari Theory of Reasoned Action (TRA) untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna (Davis, 1989). TAM (Davis, 1993), didefinisikan sebagai salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya pengguna teknologi. Menurut Jen et al. (2006) mendefinisikan TAM sebagai sebuah kondisi psikologis seseorang pada intensitas penggunaan teknologi secara sukarela.


(25)

13

TAM dalam area sistem informasi populer digunakan sebagai teori pendukung dalam kontek manajemen sistem informasi (Chen, 2011). Tujuan dari TAM ini adalah untuk menjelaskan sikap individu pada penggunaan suatu teknologi. Sikap individu atau reaksi yang muncul dari penerimaan teknologi tersebut dapat beraneka ragam yang dapat digambarkan dengan intensitas penggunaan teknologi.

TAM memperkenalkan bahwa intensitas perilaku penggunaan suatu teknologi secara bersama-sama dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor pertama adalah persepsi kegunaan (usefulness) dan faktor kedua adalah persepsi kemudahan dalam penggunaan teknologi (ease of use) (Jen et al., 2006). Kedua faktor ini digunakan untuk menjelaskan aspek keperilakuan pengguna. Penelitian Adam, Nelson, dan Todd (1992) serta Subramanian (1994) yang dikutip oleh Yang dan Choi (2001) melaporkan bahwa kemanfaatan dan kemudahan menjelaskan sekitar 30 persen variasi dari penggunaan teknologi informasi. Kesimpulannya adalah penerimaan penggunaan Teknologi Informasi (e-filing) yang ditunjukkan oleh intensitas perilaku penggunaan Teknologi Informasi (e-filing) dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).

2.1.2 Task Technology Fit (TTF)

Task Technology Fit (TTF) merupakan teori yang dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995) yang menjelaskan hubungan antara tugas, kemampuan individu, dan teknologi. Model TTF menyatakan bahwa suatu teknologi akan digunakan jika dan hanya jika fungsi yang ada dalam teknologi


(26)

14

tersebut mendukung aktivitas dari pemakai artinya pemakai akan memilih alat dan metodologi yang memungkinkan mereka menyelesaikan tugas dengan cara yang paling baik sehingga teknologi yang tidak memberikan cukup manfaat akan ditinggalkan (Dishaw et al., 2002).

Menurut Goodhue dan Thomson (1995) keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan bergantung pada pelaksanaan sistem tersebut, kemudahan bagi pemakai, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Goodhue dan Thomson (1995) menyatakan bahwa pengguna akan memberikan nilai evaluasi yang positif tidak hanya karena karakteristik sistem yang melekat, tetapi juga pada sejauh mana sistem dapat memenuhi kebutuhan tugas pengguna.

2.1.3 Theory Of Planned Behavior (TPB)

Theory of Planned Behavior (TPB) menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang dalam berperilaku (Ajzen, 2005:117). Teori ini dilatarbelakangi oleh teori-teori sebelumnya yang menemukan bahwa minat memiliki nilai prediksi yang baik untuk menjelaskan berbagai macam perilaku. Minat walaupun memiliki nilai prediksi yang baik untuk menjelaskan perilaku tetapi tidak memberikan informasi yang cukup untuk menjelaskan alasan dari perilaku (Ajzen, 2005:117).

Theory of Planned Behavior (TPB) adalah pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) (Ajzen, 2005:117). Teori ini menambahkan konstruk yang belum ada dalam TRA, yaitu persepsi kontrol keperilakuan (perceived behavioral control) (Ajzen, 2005:117). Chau dan Hu (2002) menambahkan


(27)

15

konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami keterbatasan yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu.

Theory of Planned Behavior (TPB) terdiri dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi perilaku individu yaitu keyakinan perilaku (behavioral beliefs), keyakinan normatif (normative beliefs), dan keyakinan bahwa perilaku dapat dilaksanakan (control beliefs). Menurut teori ini ketiga faktor tersebut menimbulkan adanya minat (Intention) yang selanjutnya akan menentukan apakah individu akan menggunakan sistem tersebut atau tidak (Behavior). Hal yang serupa dinyatakan oleh Jen et al. (2006) bahwa TPB menilai bahwa intensitas perilaku seseorang secara bersama-sama dipengaruhi oleh attitude seseorang yang mencerminkan perasaan positif pada dilakukannya suatu perilaku, subjective norms yang mencerminkan persepsi bahwa orang lain menginginkan seseorang melakukan suatu tindakan tertentu dan control beliefs yang mencerminkan batasan eksternal maupun internal dalam melakukan sesuatu.

2.1.4 E-Filing

E-filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) baik SPT Masa, maupun SPT Tahunan atau Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan oleh Orang Pribadi maupun Badan ke Direktorat Jenderal Pajak yang dilakukan secara online dan realtime melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP). Online berarti bahwa wajib pajak dapat melaporkan pajak melalui perangkat keras yang terhubung dengan jaringan internet dimana saja dan kapan saja, sedangkan kata realtime berarti bahwa konfirmasi berupa bukti penerimaan elektronik dari Direktorat Jenderal Pajak


(28)

16

(DJP) dapat diperoleh saat itu juga apabila data-data Surat Pemberitahuan (SPT) yang diisi dengan lengkap dan benar telah sampai dikirim secara elektronik. E-filing melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP) diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER - 47/PJ/2008 sebagaimana telah diubah dengan PER-36/PJ/2013 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan Secara Elektronik (e-filing) melalui Application Service Provider (ASP).

Menurut Sharma dan Yucik yang dikutip oleh Susanto (2011) ada 2 (dua) metode pendekatan dalam sistem e-filing, yaitu Interactive Filing dan batch filing. Interaktive filing berarti wajib pajak berinteraksi langsung dengan aplikasi yang berbasis web untuk menyelesaikan pelaporan pajak secara online. Di dalam metode interaktif ini terdapat 2 alternatif teknologi yang digunakan yaitu (1) wajib pajak berinteraksi langsung dengan web server yang di hosting oleh otoritas pajak atau oleh pihak ketiga yang menjadi partner dari otoritas pajak, dan (2) wajib pajak mengunduh software yang berisi formulir elektronik pengisian pajak yang terhutang, wajib pajak mengisi secara offline kemudian melakukan koneksi ke website e-filing untuk mengirimkan file-file informasi yang telah diisi.

Berikut adalah alat kelengkapan e-filing yaitu meliputi : 1) Application Service Provider (ASP).

Application Service Provider (ASP) adalah perusahaan yang telah ditunjuk dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat melayani penyampaian SPT dan


(29)

17

Pemberitahuan Perpajangan SPT Tahunan secara elektronik ke DJP. Tidak semua Application Service Provider (ASP) diperkenankan untuk bertindak sebagai mediator, melaikan hanya ASP yang telah memenuhi syarat dan ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak saja. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi adalah sebagai berikut :

a) Berbentuk badan

b) Memiliki izin usaha penyedia jasa aplikasi

c) Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

d) Menandatangani perjanjian dengan Direktorat Jenderal Pajak.

2) Electronic Filing Identification Number (e-FIN).

Electronic Filing Identification Number (e-FIN) adalah nomor identitas yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar kepada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan untuk menggunakan e-Filing.

3) Digital Certificate (DC)

Digital Certificate (DC) adalah sertifikat elektronik yang memuat Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukan status subjek hukum para pihak dalam transaksi elektronik yang dikeluarkan Penyelenggara Sertifikasi Elektronik. Sertifikat ini digunakan untuk proteksi data SPT dalam bentuk encryption (pengacakan) yaitu hanya


(30)

18

bisa dibaca oleh sistem tertentu (dalam hal ini sistem penerimaan SPT ASP dan DJP) dan dengan nama serta NPWP tertentu pula.

4) e-SPT.

e-SPT adalah data SPT Wajib Pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh Wajib Pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Berikut ini adalah tahapan-tahapan tata cara dalam penggunaan e-filing : 1) Pengajuan permohonan untuk mendapatkan e-FIN (Electronic Filing

Identification Number) :

a) Wajib Pajak mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk mendapatkan Electronic Filing Identification Number (e-FIN), dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak terdaftar sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak, dengan melampirkan Fotocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak atau Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Namun jika Wajib Pajak adalah Pengusaha Kena Pajak maka disertai dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. b) Permohonan sebagaimana dimaksud diatas disetujui apabila alamat yang tercantum pada permohonan adalah sama dengan alamat yang tercantum dalam masterfile (database) Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.

c) Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan harus memberikan keputusan atas permohonan yang diajukan oleh


(31)

19

Wajib Pajak untuk memperoleh Electronic Filing Identification Number (e-FIN) paling lama 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap.

d) Jika e-FIN hilang, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pencetakan ulang dengan syarat menunjukkan kartu NPWP atau Surat Keterangan Terdaftar yang asli. Dan dalam hal Pengusaha Kena Pajak harus menunjukkan Surat Pengusaha Kena Pajak yang asli.

2) Pendaftaran.

a) Wajib Pajak yang sudah mendapatkan e-FIN dapat mendaftar melalui ASP yang telah ditunjuk resmi oleh DJP.

b) Setelah Wajib Pajak mendaftarkan diri, ASP akan memberikan : a. User ID dan Password

b. Aplikasi e-SPT disertai dengan petunjuk penggunaan dan informasi lainnya

c. Sertifikat (digital certificate) yang diperoleh dari DJP berdasarkan e-FIN yang didaftarkan oleh Wajib Pajak pada ASP. Digital Certificate ini akan berfungsi sebagai pengaman data Wajib Pajak dalam setiap proses e-filing. 3) Penyampaian e-SPT secara e-filing.

a) Dengan menyampaikan aplikasi e-SPT yang telah di dapat maka Surat Pemberitahuan (SPT) dapat diisi secara offline oleh Wajib Pajak.


(32)

20

b) Setelah pengisian SPT lengkap maka Wajib Pajak dapat mengirimkan secara online ke Direktorat Jenderal Pajak melalui ASP.

c) Kemudian Wajib Pajak berhak menerima tanda bukti elektronik yang diberikan oleh DJP melalui Kantor Pelayanan Pajak meliputi nama, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), tanggal transaksi, jam transaksi, Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE), Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA), serta nama Perusahaan Penyedia Aplikasi (ASP) yang tertera pada hasil cetakan SPT Induk dan Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan.

2.1.5 User E-Filing

Pengguna sistem e-filing (User e-filing) yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah Wajib Pajak, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 28 tahun 2007 yang merupakan perubahan ketiga atas Undang-Undang- Undang No. 6 tahun 1983 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemunggut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya


(33)

21

meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. NPWP merupakan sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak. Setiap wajib pajak dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan diharuskan mencantumkan NPWP pada saat penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT).

Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyebutkan bahwa pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. SPT dibedakan menjadi dua, yaitu SPT Masa dan SPT Tahunan. SPT masa digunakan untuk melakukan pelaporan atas pembayaran pajak Bulanan.

2.1.6 Persepsi Kegunaan

Chen et al. (2011) mendefinisikan persepsi kegunaan merupakan tingkat di mana individu percaya bahwa penggunaan sistem informasi atau teknologi informasi tertentu akan meningkatkan kinerja hidup maupun pekerjaan penggunanya. Wiyono (2008) mendefinisikan persepsi kegunaan sebagai suatu


(34)

22

ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan memberikan manfaat bagi individu yang menggunakannya. Desmayanti (2012) mendefinisikan Persepsi kegunaan bagaimana kegunaan atau manfaat dari pemakaian sistem diinterpretasikan oleh pengguna. Jika e-filing diinterpretasikan dapat memberikan manfaat maka secara langsung wajib pajak akan menggunakan sistem e-filing (Desmayanti, 2012). Sebaliknya jika manfaat dari sistem e-filing kurang dipercaya atau tidak diketahui maka wajib pajak akan ragu untuk menggunakannya (Desmayanti, 2012). Wang et al. (2003) menemukan bahwa Minat Pengguna suatu sistem dipengaruhi oleh Persepsi Kegunaan. Sun (2003) dalam Amoroso dan Gardner (2004) juga mengkonfirmasikan bahwa penerimaan pengguna dipengaruhi oleh persepsi kegunaan sebagai faktor yang paling penting.

Chang et al. (2005) dalam Desmayanti (2012) menemukan bahwa manfaat penggunaan sistem memiliki dampak yang signifikan pada sikap yang kemudian berdampak pada perilaku berniat menggunakan sistem. Menurut Chin dan Todd (1995) dalam Desmayanti (2012) persepsi kegunaan dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu persepsi kegunaan dengan estimasi satu faktor dan dua faktor. Persepsi kegunaan dengan estimasi satu faktor memberikan indikator tentang kegunaan sistem teknologi yaitu menjadikan pekerjaan lebih mudah bermanfaat, menambah produktivitas, mempertingi efektivitas, meningkatkan kinerja pekerjaan. Persepsi kegunaan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd (1995) dibagi manjadi dua kategori yaitu kebermanfaatan dan efektivitas. Dimensi kebermanfaatan meliputi menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktifitas. Dari segi efektivitas meliputi mempertinggi efektivitas,


(35)

23

mengembangkan kinerja pekerjaan. Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi kegunaan (Desmayanti, 2012):

a) Penggunaan e-filing dapat meningkatkan performa pelaporan pajak saya.

b) Penggunaan e-filing dapat meningkatkan efektivitas pelaporan pajak saya.

c) Penggunaan e-filing dapat menyederhanakan proses pelaporan pajak saya.

d) Penggunaan e-filing dapat meningkatkan produktivitas. 2.1.7 Persepsi Kemudahan

Chen et al. (2011) mendefinisikan persepsi kemudahan merupakan tingkat di mana individu percaya bahwa penggunaan sistem informasi atau teknologi informasi tertentu itu tidak memerlukan usaha yang banyak. Persepsi kemudahan berarti suatu ukuran dimana individu percaya bahwa sistem teknologi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (Davis, 1989). Salah satu ukuran kualitas dari suatu sistem adalah rancangan yang memberikan kemudahan dalam menggunakan sistem tersebut. Kemudahan penggunaan bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada kemudahan yang didapat individu dalam bekerja dibanding mengerjakan secara manual (Pratama, 2008 dalam Kirana, 2010).

Indikator untuk persepsi kemudahan tentang kegunaan sistem teknologi menurut Venkatesh dan Davis (2000:201) yaitu :


(36)

24

b) Interaksi dengan sistem tidak membutuhkan banyak usaha.

c) Sistem mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhan dalam mengerjakan pekerjaan individu.

Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi kemudahan (Desmayanti, 2012):

a) Mempelajari penggunaan e-filing adalah mudah bagi saya. b) Interaksi saya dengan e-filing adalah jelas dan terpahami. c) Menggunakan e-filing adalah mudah bagi saya.

d) Saya mudah beradaptasi dengan e-filing.

e) Saya mudah untuk menjadi terampil dalam menggunakan e-filing. f) Secara keseluruhan e-filing adalah mudah digunakan.

2.1.8 Keamanan dan Kerahasiaan

Menurut Wibisono dan Agus (2014) definisi keamanan dan kerahasiaan adalah seberapa kuatnya perangkat teknologi untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data Wajib Pajak. Menurut Desmayanti (2012) keamanan sistem informasi adalah menajemen pengelolaan keamanan yang bertujuan mencegah, mengatasi, dan melindungi berbagai sistem informasi dari risiko terjadinya tindakan illegal seperti penggunaan tanpa izin, penyusupan, dan perusakan terhadap berbagai informasi yang dimiliki sedangkan kerahasiaan adalah praktik pertukaran informasi antara sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang, dan menyembunyikannya terhadap orang lain yang bukan anggota kelompok tersebut. Hamlet dan Strube (2000) juga memberi definisi keamanan dan


(37)

25

kerahasiaan yaitu keamanan sebagai penggunaan sistem informasi itu aman, resiko kehilangan data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah sedangkan kerahasiaan apabila ada jaminan kerahasiaan segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi pengguna. Jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan maka suatu sistem informasi dapat dikatakan baik.

Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Menurut Dewi (2009) data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas. Jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem. Aspek keamanan pada Sistem e-filing ini dapat dilihat dari apakah tersedianya username dan password bagi Wajib Pajak yang telah mendaftarkan diri untuk dapat melakukan pelaporan Surat pemberitahuan (SPT) secara online. Digital certificate juga dapat digunakan sebagai proteksi data Surat Pemberitahuan (SPT) dalam bentuk encryption (pengacakan) sehingga hanya dapat dibaca oleh sistem tertentu.

Indikator dari variabel keamanan dan kerahasiaan menurut Jia, Shen dalam Ananda (2009) adalah sebagai berikut:

a) Sistem keamanan e-filing b) Sistem kerahasiaan e-filing

c) Jaminan keamanan dan kerahasiaan

Berikut pernyataan-pernyataan yang digunakan oleh Desmayanti (2012) untuk mengukur variabel keamanan dan kerahasiaan


(38)

26

a) Pemanfaatan layanan pelaporan pajak dengan menggunakan e-filing adalah aman bagi saya.

b) Pemanfaatan layanan pelaporan pajak dengan menggunakan e-filing dapat memberikan tingkat jaminan kerahasiaan yang tinggi.

c) Saya percaya bahwa e-filing dapat menjaga kerahasiaan saya. d) Saya tidak khawatir dengan masalah keamanan e-filing.

e) Permasalahan tingkat keamanan dan kerahasiaan dalam e-filing tidak mempengaruhi saya dalam memanfaatkan layanan pelaporan pajak.

2.1.9 Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak

Kesiapan teknologi informasi wajib pajak berarti kesiapan Wajib Pajak menerima perkembangan teknologi dalam penyampaian SPT dengan munculnya sistem e-filing (Desmayanti, 2012). Teknologi informasi (TI) merupakan sekumpulan sumber daya informasi organisasi, peran penggunaannya, serta manajemen yang menjalankannya (Ismanto, 2010). Parasurama sebagaimana dikutip Lai (2008) menyebutkan bahwa kesiapan teknologi adalah kecenderungan orang-orang untuk menerima dan menggunakan teknologi baru untuk mencapai tujuan dalam kehidupan di rumah maupun di dunia kerja.Wajib Pajak tersebut tidak ragu-ragu untuk melaporkan pajaknya menggunakan e-filing apabila Wajib Pajak siap dengan segala perangkat dan kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi tersebut (Desmayanti, 2012). Kesiapan teknologi informasi juga berhubungan dengan kemajuan pola pikir individu (Desmayanti, 2012). Ini berarti semakin individu siap menerima teknologi yang baru berarti


(39)

27

semakin maju pemikiran individu tersebut karena mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi (Desmayanti, 2012).

Desmayanti (2012) menyebutkan bahwa terdapat dua indikator untuk mengukur variabel kesiapan teknologi informasi wajib pajak adalah kesiapan menerima perkembangan teknologi (koneksi, software, hardware) dan SDM memadai. Indikator tersebut dijabarkan dalam beberapa butir pernyataan dalam instrumen kuesioner penelitian sebagai berikut (Desmayanti, 2012):

a) Tersedianya koneksi internet yang baik.

b) Tersedianya sarana dan fasilitas software dan hardware yang baik. c) Tersedianya SDM yang paham akan teknologi.

2.1.10 Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing

Menurut Theory of Planned Behavior (TPB) intensitas perilaku termasuk tahapan behavior. Perilaku yang dimaksud adalah intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Desmayanti (2012) menyatakan bahwa intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing merupakan frekuensi yang menunjukkan seberapa sering wajib pajak menggunakan e-filing untuk melaporkan SPT. Ananda (2009), mendefinisikan intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing sebagai bentuk keinginan wajib pajak untuk menggunakan e-filing dan menggunakannya kembali di masa yang akan datang.

Ananda (2009) memberikan beberapa indikator untuk mengukur variabel intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing, yaitu:

a) Penggunaan sistem saat ini.


(40)

28

Indikator tersebut dijabarkan dalam beberapa butir pernyataan dalam instrumen kuesioner penelitian sebagai berikut (Desmayanti, 2012):

a) Saya menggunakan e-filing saat ini.

b) Saya berkehendak untuk melanjutkan menggunakan e-filing di masa depan.

2.2 Hipotesis Penelitian

Bagian ini membahas mengenai rumusan hipotesis dari penelitian yang merupakan konstruk dari dasar teori dan kajian empiris.

2.2.1 Pengaruh Persepsi Kegunaan pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Task Technology Fit (TTF) menjadi dasar hipotesis pertama yaitu pengaruh persepsi kegunaan pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Persepsi kegunaan pada Teori Technology Acceptance Model (TAM) merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi pengguna menentukan sikap dalam penggunaan suatu sistem atau dapat diartikan menentukan individu berniat tidak menggunakan sistem e-filing. Task Technology Fit (TTF) menyatakan bahwa jika sistem e-filing dirasakan memberikan manfaat positif bagi para pengguna maka wajib pajak akan menggunakan sistem e-filing. Hal inilah yang akan menentukan individu berniat atau tidak menggunakan e-filing secara berkelanjutan.

Persepsi kegunaan adalah persepsi individu yang mempercayai bahwa kinerja individu akan meningkat dengan penggunaan suatu teknologi tertentu (Tjini, 2012). Wibowo (2008) menjelaskan bahwa persepsi kegunaan merupakan


(41)

29

persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana individu mempercayai penggunaan suatu teknologi memberikan manfaat bagi yang menggunakannya.

Ada beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh pada intensitas penggunaan teknologi. Wang (2002) menemukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Nugroho (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan Online Banking. Laihad (2012) dalam penelitiannya juga menemukan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Hasil yang sama ditemukan pada penelitian Puspa (2012) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing oleh wajib pajak sebagai sarana penyampaian SPT masa secara online dan realtime (kajian empiris di Wilayah Kota Semarang). Begum dan Jahangir (2008) dalam Desmayanti (2012) mendapatkan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada sistem perbankan elektronik. Firmawan (2009) juga mendapatkan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan internet banking.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah semakin wajib pajak menganggap e-filing memberikan manfaat pada peningkatan produktivitas maka wajib pajak akan mempunyai keinginan untuk menggunakan e-filing untuk melaporkan SPT di masa sekarang maupun masa depan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :


(42)

30

H1 : Persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Teori Technology Acceptance Model (TAM) menjadi dasar hipotesis kedua mengenai kemudahan teknologi e-filing yang akan menentukan niat individu untuk menggunakan e-filing secara berkelanjutan atau tidak. Persepsi kemudahan dapat diartikan sebagai kepercayaan individu bahwa penggunaan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami (Tjini, 2012).

Ada beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kemudahan mempunyai pengaruh pada intensitas penggunaan teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Laihad (2012) meneliti mengenai pengaruh perilaku wajib pajak terhadap penggunaan e-filing di Kota Manado. Hasil yang didapat bahwa persepsi kemudahan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Pikkarainen et al. (2004) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan sistem online banking oleh pelanggan pada perusahaan perbankan di Finlandia. Hasil penelitian menunjukan variabel kemudahan mempunyai pengaruh positif pada penerimaan sistem online banking. Wang et al. (2003) meneliti tentang faktor-faktor yang memperngaruhi user acceptance sistem internet banking di Taiwan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel kemudahan mempunyai pengaruh positif pada user acceptance sistem internet banking. Amijaya (2010) menemukan juga bahwa variabel


(43)

31

kemudahan dalam penggunaan mempunyai pengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking.

Kemudahan penggunaan akan mempengaruhi penggunaan sistem e-filing. Jika pengguna menganggap bahwa sistem e-filing mudah digunakan maka sistem e-filing akan menjadi pilihan dalam melaporkan SPT. Jika pengguna sistem memiliki kemampuan untuk usaha yang terbaik (baik waktu dan tenaga) maka pengguna sistem berpotensi akan dilakukan secara terus-menerus sehingga intensitas perilaku dalam pengguna e-filing dapat meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H2 : Persepsi Kemudahaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.3 Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Teori Task Technology Fit (TTF) menjadi dasar hipotesis pengaruh keamanan dan kerahasiaan pada intensitas penggunaan e-filing. Hal ini diartikan bahwa keamanan dan kerahasiaan merupakan aspek positif yang ada di dalam sistem e-filing yang mempengaruhi perilaku wajib pajak sebagai pengguna dalam penggunan secara berkelanjutan.

Rasa aman dan adanya jaminan kerahasiaan data pengguna merupakan alasan mengapa pengguna memilih untuk menggunakan Teknologi Informasi (TI). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada sikap penggunaan teknologi. Hasil penelitian Wahyuni, dkk. (2015) menyatakan bahwa variabel keamanan dan


(44)

32

kerahasiaan mempunyai pengaruh yang positif pada intensitas perilaku penggunaan e-filing. Hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Poon (2008) bahwa variabel keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh yang positif pada tingkat penggunaan e-banking. Hasil penelitian Wibisono dan Agus (2014) menyimpulkan bahwa keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing di Surabaya.

Keamanan sistem e-filing ditandai dengan adanya e-FIN yang merupakan nomor unik untuk dapat memperoleh akses ke aplikasi e-filing. Wajib Pajak dapat membuat username dan password yang bisa diganti secara periodik untuk mengakses laman e-filing sehingga keamanan data bisa diandalkan. Pelaporan dengan menggunakan e-filing wajib pajak akan memperoleh digital certificate (DC). DC merupakan sertifikat yang digunakan untuk proteksi data SPT dalam bentuk encryption (pengacakan) sehingga benar-benar terjamin kerahasiaannya. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H3 : Keamanan dan Kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.4 Pengaruh Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Terhadap Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Pengaruh kesiapan teknologi informasi wajib pajak pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing didasarkan oleh Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB) ini memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi minat pada penggunaan sistem. Salah satunya adalah faktor


(45)

33

keyakinan perilaku. Keyakinan perilaku ini diartikan sebagai individu siap atau tidak siap untuk melakukan perilaku. Ini dapat diartikan bahwa dalam hipotesis keempat ini bahwa setiap individu yang siap menerima teknologi informasi wajib pajak maka individu ini akan memutuskan untuk menggunakan sistem e-filing secara berkelanjutan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kesiapan teknologi wajib pajak mempunyai pengaruh pada sikap penggunaan teknologi. Desmayanti (2012) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing oleh wajib pajak sebagai sarana penyampaian SPT masa secara online dan realtime (kajian empiris di Wilayah Kota Semarang). Hasil yang didapat bahwa variabel kesiapan teknologi informasi wajib pajak mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

Kesiapan teknologi mempengaruhi keinginan dalam menggunakan sistem informasi. Muncul minat untuk menggunakan sistem e-filing apabila pada dasarnya pribadi seseorang tersebut bersedia menerima sebuah teknologi baru dalam pelaporan pajak. Dapat disimpulkan jika tingkat kesiapan teknologi tinggi maka minat pengguna semakin meningkat. Peningkatan minat ini akan mempengaruhi intensitas pengguna sistem informasi secara berkelanjutan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H4 : Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak mempunyai pengaruh positif pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing.


(1)

28

Indikator tersebut dijabarkan dalam beberapa butir pernyataan dalam instrumen kuesioner penelitian sebagai berikut (Desmayanti, 2012):

a) Saya menggunakan e-filing saat ini.

b) Saya berkehendak untuk melanjutkan menggunakan e-filing di masa depan.

2.2 Hipotesis Penelitian

Bagian ini membahas mengenai rumusan hipotesis dari penelitian yang merupakan konstruk dari dasar teori dan kajian empiris.

2.2.1 Pengaruh Persepsi Kegunaan pada Intensitas Perilaku Dalam

Penggunaan E-Filing

Teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Task Technology Fit (TTF) menjadi dasar hipotesis pertama yaitu pengaruh persepsi kegunaan pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Persepsi kegunaan pada Teori Technology Acceptance Model (TAM) merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi pengguna menentukan sikap dalam penggunaan suatu sistem atau dapat diartikan menentukan individu berniat tidak menggunakan sistem e-filing. Task Technology Fit (TTF) menyatakan bahwa jika sistem e-filing dirasakan memberikan manfaat positif bagi para pengguna maka wajib pajak akan menggunakan sistem e-filing. Hal inilah yang akan menentukan individu berniat atau tidak menggunakan e-filing secara berkelanjutan.

Persepsi kegunaan adalah persepsi individu yang mempercayai bahwa kinerja individu akan meningkat dengan penggunaan suatu teknologi tertentu (Tjini, 2012). Wibowo (2008) menjelaskan bahwa persepsi kegunaan merupakan


(2)

29

persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana individu mempercayai penggunaan suatu teknologi memberikan manfaat bagi yang menggunakannya.

Ada beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh pada intensitas penggunaan teknologi. Wang (2002) menemukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Nugroho (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan Online Banking. Laihad (2012) dalam penelitiannya juga menemukan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Hasil yang sama ditemukan pada penelitian Puspa (2012) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing oleh wajib pajak sebagai sarana penyampaian SPT masa secara online dan realtime (kajian empiris di Wilayah Kota Semarang). Begum dan Jahangir (2008) dalam Desmayanti (2012) mendapatkan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada sistem perbankan elektronik. Firmawan (2009) juga mendapatkan hasil bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan internet banking.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah semakin wajib pajak menganggap e-filing memberikan manfaat pada peningkatan produktivitas maka wajib pajak akan mempunyai keinginan untuk menggunakan e-filing untuk melaporkan SPT di masa sekarang maupun masa depan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :


(3)

30

H1 : Persepsi kegunaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan pada Intensitas Perilaku Dalam

Penggunaan E-Filing

Teori Technology Acceptance Model (TAM) menjadi dasar hipotesis kedua mengenai kemudahan teknologi e-filing yang akan menentukan niat individu untuk menggunakan e-filing secara berkelanjutan atau tidak. Persepsi kemudahan dapat diartikan sebagai kepercayaan individu bahwa penggunaan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami (Tjini, 2012).

Ada beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kemudahan mempunyai pengaruh pada intensitas penggunaan teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Laihad (2012) meneliti mengenai pengaruh perilaku wajib pajak terhadap penggunaan e-filing di Kota Manado. Hasil yang didapat bahwa persepsi kemudahan mempunyai pengaruh positif pada penggunaan e-filing. Pikkarainen et al. (2004) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan sistem online banking oleh pelanggan pada perusahaan perbankan di Finlandia. Hasil penelitian menunjukan variabel kemudahan mempunyai pengaruh positif pada penerimaan sistem online banking. Wang et al. (2003) meneliti tentang faktor-faktor yang memperngaruhi user acceptance sistem internet banking di Taiwan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel kemudahan mempunyai pengaruh positif pada user acceptance sistem internet banking. Amijaya (2010) menemukan juga bahwa variabel


(4)

31

kemudahan dalam penggunaan mempunyai pengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking.

Kemudahan penggunaan akan mempengaruhi penggunaan sistem e-filing. Jika pengguna menganggap bahwa sistem e-filing mudah digunakan maka sistem e-filing akan menjadi pilihan dalam melaporkan SPT. Jika pengguna sistem memiliki kemampuan untuk usaha yang terbaik (baik waktu dan tenaga) maka pengguna sistem berpotensi akan dilakukan secara terus-menerus sehingga intensitas perilaku dalam pengguna e-filing dapat meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H2 : Persepsi Kemudahaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.3 Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan pada Intensitas Perilaku Dalam

Penggunaan E-Filing

Teori Task Technology Fit (TTF) menjadi dasar hipotesis pengaruh keamanan dan kerahasiaan pada intensitas penggunaan e-filing. Hal ini diartikan bahwa keamanan dan kerahasiaan merupakan aspek positif yang ada di dalam sistem e-filing yang mempengaruhi perilaku wajib pajak sebagai pengguna dalam penggunan secara berkelanjutan.

Rasa aman dan adanya jaminan kerahasiaan data pengguna merupakan alasan mengapa pengguna memilih untuk menggunakan Teknologi Informasi (TI). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada sikap penggunaan teknologi. Hasil penelitian Wahyuni, dkk. (2015) menyatakan bahwa variabel keamanan dan


(5)

32

kerahasiaan mempunyai pengaruh yang positif pada intensitas perilaku penggunaan e-filing. Hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Poon (2008) bahwa variabel keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh yang positif pada tingkat penggunaan e-banking. Hasil penelitian Wibisono dan Agus (2014) menyimpulkan bahwa keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada minat Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing di Surabaya.

Keamanan sistem e-filing ditandai dengan adanya e-FIN yang merupakan nomor unik untuk dapat memperoleh akses ke aplikasi e-filing. Wajib Pajak dapat membuat username dan password yang bisa diganti secara periodik untuk mengakses laman e-filing sehingga keamanan data bisa diandalkan. Pelaporan dengan menggunakan e-filing wajib pajak akan memperoleh digital certificate (DC). DC merupakan sertifikat yang digunakan untuk proteksi data SPT dalam bentuk encryption (pengacakan) sehingga benar-benar terjamin kerahasiaannya. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H3 : Keamanan dan Kerahasiaan mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

2.2.4 Pengaruh Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Terhadap

Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-Filing

Pengaruh kesiapan teknologi informasi wajib pajak pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing didasarkan oleh Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of Planned Behavior (TPB) ini memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi minat pada penggunaan sistem. Salah satunya adalah faktor


(6)

33

keyakinan perilaku. Keyakinan perilaku ini diartikan sebagai individu siap atau tidak siap untuk melakukan perilaku. Ini dapat diartikan bahwa dalam hipotesis keempat ini bahwa setiap individu yang siap menerima teknologi informasi wajib pajak maka individu ini akan memutuskan untuk menggunakan sistem e-filing secara berkelanjutan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kesiapan teknologi wajib pajak mempunyai pengaruh pada sikap penggunaan teknologi. Desmayanti (2012) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas e-filing oleh wajib pajak sebagai sarana penyampaian SPT masa secara online dan realtime (kajian empiris di Wilayah Kota Semarang). Hasil yang didapat bahwa variabel kesiapan teknologi informasi wajib pajak mempunyai pengaruh positif pada intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

Kesiapan teknologi mempengaruhi keinginan dalam menggunakan sistem informasi. Muncul minat untuk menggunakan sistem e-filing apabila pada dasarnya pribadi seseorang tersebut bersedia menerima sebuah teknologi baru dalam pelaporan pajak. Dapat disimpulkan jika tingkat kesiapan teknologi tinggi maka minat pengguna semakin meningkat. Peningkatan minat ini akan mempengaruhi intensitas pengguna sistem informasi secara berkelanjutan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

H4 : Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak mempunyai pengaruh positif pada Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan E-filing.


Dokumen yang terkait

Persepsi Kemudahan dan Teknologi Informasi Terhadap Penggunaan Efiling (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Majalaya)

0 3 1

Pengaruh Persepsi Kemudahan Dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filling (survei pada wajib pajak pribadi kantor pelayanan pajak pratama Majalaya)

0 3 1

Pengaruh Perilaku Wajib pajak dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Soreang)

0 5 1

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filling (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Soreang)

12 68 1

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali).

0 5 17

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Hubungan persepsi kegunaan, persepsi kemudahan pengggunaan, persepsi pengalaman penggunaan e-filing dan persepsi tingkat kesiapan teknologi wajib pajak dengan minat perilaku dalam penggunaan e-filing bagi wajib pajak (studi empiris di Wilayah KPP Pratama

0 5 116

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAKTERHADAP PENGGUNAAN E-FILLING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, SERTA KEPUASAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN E-FILING

0 3 16

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPUASAN PENGGUNA, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, DAN KENYAMANAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten) - UNWIDHA Re

0 1 28