Batasi konsumsi lemak dan minyak seperempat dari kebutuhan energi
16
Buku Guru Kelas 4 SDMI
Kekurangan zat besi menimbulkan masalah anemia gizi besi atau di masyarakat dikenal dengan penyakit kurang darah. Sumber utama Fe adalah bahan pangan
hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Kesulitan utama untuk memenuhi kebutuhan Fe adalah rendahnya tingkat penyerapan Fe
di dalam tubuh, terutama sumber Fe nabati yang hanya diserap 1-2. Adapun tingkat penyerapan Fe makanan asal hewani dapat mencapai 10-20. Ini berarti
bahwa Fe pangan asal hewani heme lebih mudah diserap daripada Fe pangan asal nabati non heme. Anemia Gizi Besi AGB terutama banyak diderita oleh
wanita hamil, wanita menyusui, dan wanita usia subur pada umumnya, karena fungsi kodrati. Peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan
menyusui. Karena itu menyebabkan kebutuhan Fe atau zat besi relatif lebih tinggi ketimbang kelompok lain. Kelompok lain yang rawan AGB adalah anak balita,
anak usia sekolah, dan buruh serta tenaga kerja berpenghasilan rendah. AGB dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dari tingkat ringan sampai berat.
Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko: mendapatkan Bayi Berat Lahir Rendah BBLR, risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, dan bahkan
dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat. Anemia sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, lelah,
pusing, pucat dan penglihatan sering berkunang-kunang. Bila terjadi pada anak sekolah, anemia gizi akan mengurangi kemampuan belajar. Adapun pada orang
dewasa akan menurunkan produktivitas kerja. Di samping itu, penderita anemia lebih mudah terserang infeksi. Hal ini tentunya sangat menghambat upaya
pengembangan kualitas sumber daya manusia.