PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN DI SMA NEGERI 1 MUARA BATU KABUPATEN ACEH UTARA.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN GROUP
INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF DAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI SISTEM
PENCERNAAN MAKANAN DI SMA NEGERI 1 MUARA BATU
KABUPATEN ACEH UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi

ELSA BUNGA DAYANTI
NIM : 8146173005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


ABSTRAK
Elsa Bunga Dayanti. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Group
Investigation Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Berpikir Kreatif dan Memecahkan
Masalah Pada Materi Sistem Pencernaan Makanan di SMA Negeri 1 Muara Batu
Kabupaten Aceh Utara. Tesis. Program Pendidikan Biologi, Sekolah Pascasarjana,
Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis
masalah dan group investigation terhadap: (1) hasil belajar; (2) kemampuan berpikir
kreatif; dan (3) kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas XI di SMA
Negeri 1 Muara Batu. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu
dengan penelitian pretest-postest control group design. Sampel dipilih menggunakan
teknik cluster random sampling dan dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol.
Pada kelas XI IPA3 diterapkan model pembelajaran berbasis masalah, kelas XI IPA1
diterapkan model group investigation, dan kelas XI IPA2 diterapkan model
pembelajaran konvensional (kontrol). Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur
hasil belajar, sedangkan tes kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah
berbentuk soal essay. Teknik analisis data menggunakan Analisis Covarian
(Anacova) pada taraf signifikan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey dengan
bantuan software SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa (F=14,183, P= 0,000).
Siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah secara
signifikan berbeda dengan siswa yang dibelajarkan dengan model group investigation
dan konvensional; (2) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan
berpikir kreatif siswa (F=12,030, P= 0,000). Siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berbasis masalah tidak berbeda secara signifikan dengan model group
investigation akan tetapi berbeda signifikan dengan siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajara konvensional; dan (3) Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap
kemampuan memecahkan masalah siswa (F= 25,898, P= 0,000). Siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah secara signifikan berbeda
dengan siswa yang dibelajarkan dengan model group investigation dan pembelajaran
konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah
cenderung lebih baik dalam memberikan pengaruh terhadap hasil belajar,
kemampuan berpikir kreatif, dan memecahkan masalah siswa.

Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Group Investigation, Hasil Belajar,
Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Memecahkan Masalah.

i


ABSTRACT
Elsa Bunga Dayanti. The Effect of Problem Based Learning and Group Investigation
on Student’s Learning Outcomes, Creative Thinking Ability, and Problem Solving
Ability in Digestive System at SMA Negeri 1 Muara Batu, Aceh Utara. Thesis.
Biology Education Program, Postgraduated School, State University of Medan, 2016.

This study was aimed to determine the effect of problem based learning and group
investigation on: (1) learning outcomes; (2) creative thinking ability; and (3) problem
solving ability of student in class XI of SMAN 1 Muara Batu. This type of research is
a quasi-experimental research with pretest-posttest control group design. Samples
were selected using random cluster sampling technique and divided into experimental
and control classes. Class XI IPA3 was applied problem-based learning model, class
XI IPA1 was applied to the model group investigation, and class XI IPA2 was applied
in the conventional learning (control). Multiple choices were used to measure
learning outcomes, while tests of creative thinking skills and problem solving in the
form of essay questions. Data were analyzed using analysis covariat (Anacova) at
significance level α = 0.05 and followed by Tukey's test with SPSS 21.0. The results
showed that: (1) There was an effect of learning model to the learning outcomes of
students (F = 14.183, P = 0.000). Students who were taught by problem-based
learning model was significantly different from those of group investigation and

conventional learning model; (2) There was an effect of learning model to students
creative thinking abilities (F = 12.030, P = 0.000). Students who were taught by
problem-based learning model was not significantly different from the group
investigation model but differed significantly with students who were taught by
conventional learning model; and (3) There was an effect of learning model to
students problem-solving skills (F = 25.898, P = 0.000). Students who were taught by
problem-based learning model was significantly different from the students who were
taught by model group investigation and conventional model learning. The results
showed that problem-based learning tend to do better in giving effect to the study
results, creative thnking abilty and problem solving ability.

Keywords: Problem-based Learning, Group Investigation, Learning Outcomes,
Creative Thinking Ability, Problem Solving Ability.

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan
Berpikir Kreatif, dan Memecahkan Masalah

Pada Materi Sistem Pencernaan

Makanan Di SMA Negeri 1 Muara Batu Kabupaten Aceh Utara”. Shalawat dan
salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah
umat.
Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak
Dr. Hasruddin, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan kepada Bapak Dr. Syahmi
Edi, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan arahan dan
bimbingan serta keikhlasan waktu kepada penulis sejak awal penulisan proposal
penelitian hingga penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Ibu Dr. Martina Restuati,
M.si., dan Bapak Dr. Mufty Sudibyo, M.Si sebagai dosen narasumber yang telah
banyak memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tesis ini.
Pada proses penyusunan tesis terdapat keterbatasan dan kendala yang
harus dilalui, oleh sebab itu dengan adanya bimbingan serta arahan dari beberapa
pihak,


maka

dalam

kesempatan

ini

dengan

kerendahan

hati

penulis

menyampaikan rasa hormat dan ucapkan terimakasih kepada:
1.


Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Drs. Yulius, M.Pd dan Ibunda Nurhayati,
S.Pd, serta kedua adik tersayang Ikhsan Adriansyah dan Rifa Miranda
Ramadhani beserta keluarga besar yang senantiasa menitipkan doa,

iii

memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan penuh dalam setiap
langkah dalam menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini.
2.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta para Civitas Akademika Program Pascasarjana UNIMED.

3.

Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan beserta para Asisiten Direktur.

4.


Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi
Pascasarjana dan Ibu Dr. Tumiur Gultom, M.Si., selaku sekretaris Prodi
Pendidikan Biologi.

5.

Ibu Dr. Melva Silitonga, MS., Bapak Drs. Hudson sidabutar, M.Si., dan
Bapak Hendro Pranoto, S.Pd, M.Si selaku dosen validator.

6.

Bapak dan Ibu dosen serta pegawai yang berada di lingkungan Program Studi
Pascsarjana Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan bantuan,
motivasi dan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis.

7.

Ibu Ana sebagai tata usaha Program Studi Pendidikan Biologi yang telah
banyak membantu dalam hal pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana.


8.

Bapak Mustafa, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Muara Batu yang telah
memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah.

9.

Sahabat

seperjuangan Mahrani Aufa, Nova Juniati, Cut Badzlina Roza,

Muhammad Ridho, kak Tisrin Maulina Dewi, kak Verronicha Crysty, adek
Manja Utami, dan Penyemangat hati Ali Akbar, S.H. yang telah memberikan
bantuan dan dorongan terhadap penulisan tesis ini.

iv

10. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
terkhusus angkatan XXIV Prodi Biologi Kelas A yang telah bersama-sama
menuntut ilmu pengetahuan dan saling bekerjasama untuk meraih kesuksesan.

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan, penulis berharap tesis ini dapat
memberikan sumbangan dan manfaat bagi para pembaca, sehingga dapat
memperkaya khasanah penelitian-penelitian sebelumnya, dan dapat memberi
inspirasi untuk penelitian lebih lanjut.

Medan,
Penulis,

Juli 2016

Elsa Bunga Dayanti

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................
ABSTRACT .....................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

i
ii
iii
vi
viii
ix
x

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................
1.3 Batasan Masalah .....................................................................................
1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................
1.6 Manfaat penelitian ..................................................................................

1
6
7
8
9
9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pembelajaran Sains ..............................................................................
2.2
Hasil Belajar .........................................................................................
2.3
Kemampuan Berpikir Kreatif ...............................................................
2.4
Kemampuan Memecahkan Masalah ....................................................
2.5
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ...................................
2.5.1 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah .....................................
2.5.2 Sintak Pembelajaran Berbasis Masalah ...............................................
2.5.3 Kelebihan dan Kelemahan PBM ..........................................................
2.6
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ............................
2.6.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ....................................................
2.6.2 Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) ...........................................
2.6.3 Sintak Pembelajaran Group Investigation............................................
2.6.4 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Group
Investigation .........................................................................................
2.7
Teori Belajar yang Mendukung Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Group Investigation..............................................................................
2.8
Pembelajaran Konvensional .................................................................
2.9
Perbedaan Pedagogi antara Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Group Investigation dengan Pembelajaran Konvensional ...................
2.10 Penelitian yang Relevan .......................................................................
2.11 Kerangka Berpikir ................................................................................
2.11.1 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa ............
2.11.2 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa ........................................................................................

vi

10
11
12
14
16
17
18
20
21
21
22
23
25
26
28
29
31
32
32
34

2.11.3 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan
Memecahkan Masalah Siswa ...............................................................
2.12. Hipotesis Penelitian ..............................................................................

35
37

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
3.2
Populasi dan Sampel ............................................................................
3.3
Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................
3.4
Variabel Penelitian ...............................................................................
3.5
Definisi Operasional .............................................................................
3.6
Prosedur Pelaksanaan Penelitian ..........................................................
3.7
Pengontrolan Perlakuan ........................................................................
3.8
Teknik Pengumpulan Data ...................................................................
3.8.1 Tes Hasil Belajar ..................................................................................
3.8.2 Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ........................................................
3.8.3 Tes Kemampuan Memecahkan Masalah ..............................................
3.9
Uji Coba Instrumen Penelitian .............................................................
3.10 Pengujian Hipotesis ..............................................................................
3.11 Teknik Analisis Data ............................................................................

38
38
39
40
40
42
44
44
45
46
46
46
50
50

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian ....................................................................................
4.1.1 Analisis Deskriptif................................................................................
4.1.2 Analisis Data ........................................................................................
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................
4.3
Keterbatasan Penelitian ........................................................................

52
52
58
61
70

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1
Simpulan...............................................................................................
5.2
Implikasi ...............................................................................................
5.3
Saran .....................................................................................................

72
73
74

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

75

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintak Pengajaran Berdasarkan Masalah ........................................
Tabel 2.2 Langkah Pengajaran Group Investigation ......................................
Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretes-postes Kontrol Group Design .................
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi
Sistem Pencernaan ..........................................................................
Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ........................
Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Tes ............................................................
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes.....................................
Tabel 3.6. Kriteria Indeks Daya Pembeda Suatu Tes.......................................
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa .................................................
Tabel 4.2 Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ......................
Tabel 4.3 Deskripsi Data Kemampuan Memecahkan Masalah .......................

viii

19
24
39
45
46
48
48
49
52
54
56

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian .....................................
Gambar 4.1. Grafik Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa yang Belajar
dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),
Group Investigation (GI), dan Konvensional
(F = 14,183; P = 0,000) ...............................................................
Gambar4.2. Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
yang Belajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM), Group Investigation (GI), dan Konvensional
(F = 12,030; P = 0,000) ...............................................................
Gambar 4.3. Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Memecahkan Masalah
Siswa yang Belajarkan dengan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM), Group Investigation (GI), dan Konvensional
(F= 25,898, P = 0,00) ..................................................................

ix

43

58

59

60

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP PBM.....................................................................................
Lampiran 2. RPP GI .........................................................................................
Lampiran 3. RPP Konvensional .......................................................................
Lampiran 4. LKS PBM ....................................................................................
Lampiran 5. LKS GI ........................................................................................
Lampiran 6. Tes Hasil Belajar .........................................................................
Lampiran 7. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ...............................................
Lampiran 8. Rubrik Tes Berpikir Kreatif .........................................................
Lampiran 9. Tes Kemampuan Memecahkan Masalah .....................................
Lampiran 10. Alternatif Kunci Jawaban Pemecahan Masalah ........................
Lampiran 11. Validitas Tes Hasil Belajar ........................................................
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal.............................................................
Lampiran 13 Daya Beda Butir Soal .................................................................
Lampiran 14 Uji Instrumen Soal Hasil Belajar ................................................
Lampiran 15. Data Hasil Penelitian .................................................................
Lampiran 16. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................
Lampiran 17. Normalitas Data .........................................................................
Lampiran 18. Homogenitas Data .....................................................................
Lampiran 19. Analisis Kovarian (Anakova) Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah, Group Investigation, dan Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Biologi ..................................................
Lampiran 20. Analisis Kovarian (Anakova) Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah, Group Investigation, dan Konvensional
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif ....................................
Lampiran 21. Analisis Kovarian (Anakova) Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah, Group Investigation, dan Konvensional
Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah ..........................
Lampran 22. Dokumentasi Penelitian ..............................................................

x

81
102
119
131
143
156
166
168
170
176
182
184
185
187
188
191
200
202

204

206

208
210

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan adalah salah satu harapan besar bagi negeri ini agar bisa
bangkit dari keterpurukan kualitas pendidikan dalam semua aspek dan jenjang
pendidikan. Kualitas pendidikan tersebut sangat diperlukan untuk mendukung
terciptanya manusia yang cerdas dan terampil (Ristanto, 2010).
Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan
hubungannya dengan alam sekitar (BSNP, 2006). Hal ini berarti pembelajaran sains
bukan hanya sekedar teori saja, melainkan harus melakukan aktivitas, mengetahui
dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran sehingga mampu
membentuk keterampilan yang dapat diaplikasikan pada kehidupan nyata.
Survei dari Trend International Mathematic Science (TIMSS) tahun 2007
melaporkan mengenai nilai rata-rata sains pada domain kognitif yang merupakan
aspek penting dalam kemampuan pemecahan masalah. Indonesia berada pada
peringkat 36 dari 49 negara di dunia. Indonesia memperoleh skor knowing 425,
applying 426, dan reasoning 438. Selanjutnya Survey TIMSS pada tahun 2011,
Indonesia memiliki skor rata-rata kemampuan di bidang sains 406 di bawah skor ratarata TIMSS, yaitu 500 (IEA, 2011).
Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah merupakan kemampuan
yang harus dimiliki siswa dalam belajar sains. Berpikir kreatif dapat mendorong

1

2

siswa untuk menyebutkan banyak ide dan contoh-contoh serta solusi penyelesaian
yang berhubungan dengan kehidupannya. Hal ini dikarenakan berpikir kreatif
merupakan tahapan bereksplorasi dan elemen penting dalam memecahkan masalah
(Runco, 2004).
Materi Biologi adalah materi yang menekankan pengalaman langsung karena
berhubungan dengan lingkungan. Salah satu materi biologi yang dibahas yaitu
mengenai sistem pencernaan makanan. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
permasalahan yang berkaitan dengan sistem pencernaan makanan yang tidak disadari
siswa, dikarenakan siswa tidak terbiasa belajar melalui permasalahan-permasalahan.
Dari hasil observasi, ditemukan masih banyak siswa yang tidak paham mengenai
makanan yang dikonsumsi, hal ini dikarenakan siswa tidak mampu menyebutkan
dengan baik zat makanan yang terkandung dalam makanan yang dimakan. Siswa
juga masih suka mengkonsumsi jajanan pedas seperti mie yang ditambahkan banyak
saus ataupun cabai, padahal sebagian dari mereka belum sarapan dan ada yang
mengeluhkan perutnya terasa perih setelah makan. Siswa juga tidak tahu bahwa ada
zat aditif yang ditambahkan pada makanan sehingga tidak baik apabila dikonsumsi
terlalu banyak dan masih memilih-milih jajanan sesuai dengan rasanya tanpa
memperhatikan gizi dan kesehatan.
Permasalahan lainnya yang ditemukan berkaitan dengan materi yaitu masih
adanya siswa yang tidak mampu menyebutkan urutan jalannya makanan yang kita
makan berdasarkan sistem pencernaan makanan bahkan tidak mampu menyebutkan
dengan baik enzim-enzim yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan dan organ

3

yang mensekresikan enzim tersebut, serta hanya mampu menyebutkan satu atau dua
penyakit saja yang berkaitan dengan sistem pencernaan makanan.
Berdasarkan hasil observasi peneliti tersebut, diketahui bahwa pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru di SMA Negeri 1 Muara Batu,

masih dominan

konvensional, artinya pembelajaran masih berpusat kepada guru. Pembelajaran
konvensional ini berbentuk ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Proses diskusi dan
tanya jawab yang terjadi di kelas hanya bersifat teoritis saja dan tidak bersifat
kontekstual. Disisi lain muncul permasalahan lemahnya kemampuan siswa dalam
menggunakan cara berpikirnya untuk menjawab soal berbentuk analisis. Hal ini
dikarenakan guru cenderung menyampaikan informasi dengan cara berceramah di
kelas sedangkan siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru dan meniru apa
yang dicatat oleh gurunya sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa terbatas dengan
apa yang diberikan oleh guru. Siswa tidak diajak untuk berpikir secara kreatif dengan
menuangkan ide-idenya sendiri dan memecahkan masalah yang dihadapinya
berkaitan dengan sistem pencernaan.
Pembelajaran konvensional juga mengarahkan siswa untuk mengahafal
sejumlah informasi yang diberikan sehingga siswa sulit menghubungkan konsep satu
dengan konsep lainnya dan sulit memahami konsep. Kondisi tersebut berdampak
pada rendahnya hasil belajar siswa yang terlihat dari nilai rata-rata ujian semester
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Dari hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran biologi SMAN 1 Muara Batu didapatkan informasi bahwa untuk nilai ratarata tahun ajaran (1) 2012/2013 = 65, sedangkan nilai KKM nya = 70; (2) tahun

4

ajaran 2013/2014 = 68, yaitu dibawah nilai KKM nya = 70; dan (3) tahun ajaran
2014/2015 = 72, yaitu dibawah nilai KKM nya = 75.
Kurang bervariasinya model pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas
memposisikan guru sebagai pentransfer pengetahuan. Pembelajaran dalam bentuk
transfer pengetahuan kurang mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
Padahal kemampuan berpikir akan muncul apabila selama proses pembelajaran, guru
membangun pola interaksi dan komunikasi yang lebih menekankan pada proses
pembentukan pengetahuan secara aktif.
Guru sebagai salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam proses belajar
mengajar memegang peranan penting untuk menjadikan siswa terampil. Salah
satunya guru dapat menggunakan model-model pembelajaran untuk materi yang
diajarkannya. Sudjana (2005) mengemukakan bahwa: “guru menempati kedudukan
sentral, sebab peranannya sangat menentukan”. Oleh karena itu, kualitas guru sangat
menentukan

akan

hasil

pembelajaran

yang

diharapkan.

Penerapan

model

pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan memberikan dampak yang baik bagi
perkembangan belajar siswa.
Model pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang diterjemahan
dari kata Problem based learning (PBL). PBM merupakan salah satu model
pembelajaran yang mengorientasikan masalah diawal pembelajaran. Masalah
dijadikan kasus untuk memulai suatu topik pembelajaran. PBM merupakan model
pembelajaran yang sangat baik dalam merubah paradigma pendidikan sains. PBM
menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran sehingga siswa ikut terlibat dalam
pembelajaran mereka sendiri, hal ini menggesarkan peran guru sebagai pemberi ilmu

5

pengetahuan dan menjadikan siswa lebih terampil dalam proses pembelajaran
(Allchin, 2013)
Dalam penerapannya PBM mengimplementasi masalah yang kontekstual
sehingga memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah disamping memperoleh ilmu pengetahuan dari materi khusus yang
dipelajarinya (Jonassen, 2011). Lebih lanjut Dole et al, (2015) mengemukakan bahwa
PBM mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk belajar lebih dalam, termasuk
penguasaan konten, berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif,
belajar mandiri, dan pola pikir akademik.
Hasil penelitian Gordon et al dalam Sungur (2006) menemukan bahwa PBM
membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal, berpikir kritis dan
mencari informasi. Awang dan Ishak (2008) menyatakan bahwa pembelajaran
berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, karena siswa
diajak untuk berpikir dan menyelesaikan masalah.
Seperti halnnya Pembelajaran Berbasis Masalah, pembelajaran group
investigation (GI) juga merupakan model pembelajaran yang sesuai dengan
paradigma konstruktivis. Siswa mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk
terlibat langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai
cara mempelajari suatu topik. Group Investigation (GI) memberi kebebasan kepada
pembelajar untuk berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif (Isjoni,
2009). Pada dasarnya model pembelajaran Group Investigation (GI) ini dirancang
untuk membimbing para siswa mendefinisikan masalah, mengeksplorasi mengenai

6

masalah itu, mengumpulkan data yang relevan, mengembangkan dan menguji
hipotesis (Taniredja et al, 2011).
Dengan kelebihan yang ada dalam PBM dan Group Investigation (GI) maka
perlu diteliti penggunaan kedua model pembelajaran ini pada materi sistem
pencernaan makanan

dengan menggunakan

permasalahan-permaslahan

yang

kontekstual dengan kehidupan siswa sebagai solusi agar siswa lebih aktif dalam
proses belajar sehingga dapat melatih kemampuan berpikir kreatif dan mampu
memecahkan masalah yang diharapkan dapat bermanfaat dalam kehidupan seharihari.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah berhubungan dengan pembelajaran biologi disekolah, antara lain:
1.

Banyak permasalahan yang berkaitan dengan sistem pencernaan makanan yang
tidak disadari siswa.

2.

Siswa tidak terbiasa belajar melalui permasalahan-permasalahan.

3.

Masih banyak siswa yang tidak paham mengenai makanan yang dikonsumsi.

4.

Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru masih dominan konvensional
(pembelajaran masih berpusat kepada guru).

5.

Proses diskusi dan tanya jawab yang terjadi di kelas hanya bersifat teoritis saja
dan tidak bersifat kontekstual.

6.

Lemahnya kemampuan siswa dalam menggunakan cara berpikirnya untuk
menjawab soal berbentuk analisis.

7

7.

Guru cenderung menyampaikan informasi dengan cara berceramah di kelas
sedangkan siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru dan meniru apa
yang dicatat oleh gurunya.

8.

Pengetahuan yang dimiliki siswa terbatas dengan apa yang diberikan oleh guru.

9.

Siswa tidak diajak untuk berpikir secara kreatif dengan menuangkan ide-idenya
sendiri dan memecahkan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan sistem
pencernaan.

10. Pembelajaran konvensional juga mengarahkan siswa untuk mengahafal sejumlah

informasi yang diberikan oleh guru.
11. Siswa sulit menghubungkan konsep satu dengan konsep lainnya dan sulit

memahami konsep.
12. Masih rendahnya hasil belajar Biologi siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Muara

Batu.
13. Kurang bervariasinya model pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas

memposisikan guru sebagai pentransfer pengetahuan.
14. Pembelajaran dalam bentuk transfer pengetahuan kurang mampu meningkatkan

kemampuan berpikir siswa.
1.3 Batasan Masalah
Identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya menunjukkan bahwa
adanya permasalahan yang perlu dicari penyelesaiannya maka penelitian ini perlu
dibatasi agar menjadi lebih terfokus pada permasalahan mendasar dan memberikan
dampak yang luas terhadap hasil belajar, keterampilan berpikir kreatif, dan

8

keterampilan pemecahan masalah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian ini
membatasi permasalahan pada:
1.

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan group investigation.

2.

Materi pelajaran biologi dalam penelitian ini yaitu materi kelas XI semester II
tentang sistem pencernaan makanan yang meliputi zat-zat makanan, alat-alat
pencernaan makanan, proses pencernaan makanan, penyakit/kelainan pada sistem
pencernaan dan sistem pencernaan makanan pada hewan.

3.

Hasil belajar siswa yang diukur berupa kemampuan kognitif pada ranah kognitif
taksonomi Bloom (C1-C6).

4.

Kemampuan berpikir kreatif siswa yang diukur dalam penelitian ini
menggunakan petunjuk yang diberikan oleh Munandar (1977).

5.

Kemampuan pemecahan masalah siswa yang diukur dalam penelitian ini menurut
Polya (1985) dan Gagne (1992).

1.4 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1.

Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan
group investigation (GI) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI di SMA
Negeri 1 Muara Batu?

2.

Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan
group investigation (GI) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI di
SMA Negeri 1 Muara Batu?

9

3.

Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan
group investigation (GI) terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa kelas
XI di SMA Negeri 1 Muara Batu?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1.

Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan
group investigation (GI) terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 1
Muara Batu.

2.

Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan group
investigation (GI) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMA Negeri 1
Muara Batu.

3.

Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan
group investigation (GI) terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa SMA
Negeri 1 Muara Batu.

1.6 Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acauan bagi
guru dan peneliti selanjutnya, yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan group investigation
(GI). Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi guru biologi sebagai
salah satu pertimbangan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran aktif
dalam menyampaikan materi pembelajaran biologi dan meningkatkan keterampilan
berpikir aktif pada siswa.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh
penelti maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.

Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM), group
investigation (GI) dan konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi
sistem pencernaan makanan kelas XI SMA Negeri 1 Muara Batu. Hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan model PBM menunjukkan nilai rata-rata lebih
tinggi (85,26 ± 6,81) dibandingkan dengan model pembelajaran GI (80,80 ±5,81)
maupun siswa yag dibelajarkan secara konvensional (76,77 ± 5,96).

2.

Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM), group
investigation (GI) dan konvensional terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa
pada materi sistem pencernaan makanan kelas XI SMA Negeri 1 Muara Batu.
Nilai rata-rata siswa yang dibelajarkan dengan model PBM lebih tinggi (82,77 ±
5,30) dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
GI (80,07 ± 4,29), akan tetapi tidak berbeda signifikan secara statistik.
Sedangkan siswa yang dibelajarkan secara konvensional nilai rata-rata lebih
rendah (77,00 ± 4,06).

3.

Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM), group
investigation (GI) dan konvensional terhadap kemampuan memecahkan masalah
siswa pada materi sistem pencernaan makanan kelas XI SMA Negeri 1 Muara

72

73

Batu. Kemampuan memecahkan masalah siswa yang dibelajarkan dengan model
PBM menunjukkan nilai rata-rata lebih tinggi (86,00 ± 4,00) dibandingkan
dengan model pembelajaran GI (81,86 ± 3,85) maupun siswa yag dibelajarkan
secara konvensional (78,93 ± 3,70).
5.2 Implikasi
Berdasarakan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh maka dapat
dikatakan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah model yang
cocok untuk diterapkan pada materi biologi khususnya pokok bahasan sistem
pencernaan makanan. Pembelajaran dengan model PBM dirasa lebih efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa, kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan
masalah dibandingkan dengan model group investigation (GI) dan konvensional.
Melalui model PBM, siswa diajak untuk terlibat dalam pembelajarannya secara
mandiri dan

juga terbiasa belajar melalui permasalahan-permasalahan sehingga

konsep pengetahuan yang ditemukannya jadi lebih bermakna. Dengan demikian
pembelajaran berbasis masalah akan memberikan dampak yang baik bagi siswa
dalam menyelesaikan permasalahan dikarenakan PBM menuntun siswa untuk
menyelesaikan permasalahan melalui langkah-langkah kegiatan ilmiah dimulai dari
mengidentifikasi permasalahan, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis hingga
mencari jawaban dari berbagai referensi. Jika hal ini dapat diterapkan dengan baik
maka akan membawa dampak yang positif terhadap perkembangan siswa tidak hanya
dari aspek kognitif melainkan psikomotorik dan afektif juga.

74

5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut
dari permasalahan ini disarankan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari
pihak yang berkepentingan terhadap penggunaan model pembelajaran. Adapun
sarannya adalah sebagai berikut:
1.

Bagi guru biologi diharapakan dapat menggunakan model-model pembelajaran
yang aktif dan inovatif seperti model PBM atau GI untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif sehingga siswa termotivasi untuk belajar, namun tidak
pula mengabaikan model konvensional karena model konvensional juga dapat
digunakan

dalam

pembelajaran

dengan

cara

disisipkan

model-model

pembelajaran aktif.
2.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti pembelajaran dengan
menggunakan model PBM pada materi-materi lain selain sistem pencernaan
makanan dan juga dapat diukur indikator –indikator kemampuan lain selain hasil
belajar, kemampuan berpikir kreatif maupun kemampuan memecahkan masalah.
Bila perlu dapat ditambahkan dengan penggunaan media-media pembelajaran
yang mendukung.

3.

Kepada lembaga sekolah, model PBM dapat dijadikan masukan untuk
dikembangkan sebagai model pembelajaran yang efektif untuk diberikan
pelatihan kepada guru-guru sehingga pembelajaran di kelas tidak hanya
didominansi dengan ceramah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA DI MAS AMALIYAH SUNGGAL.

0 2 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA NEGERI 1 LANGSA.

0 2 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SISTEM RESPIRASI DI SMA NEGERI 1 AIRBATU.

1 2 27

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BELAJAR IPS TERPADU MELALUI Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Belajar Ips Terpadu Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Bas

0 2 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BELAJAR IPS TERPADU MELALUI Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Belajar Ips Terpadu Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Bas

0 2 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI I KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

1 4 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN EFIKASI DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN DI SMA NEGERI 3 MEDAN.

0 2 29

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER SISWA DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN

0 0 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

0 0 12

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 5 PURWOKERTO

0 0 17