PENGARUH PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN YAYASAN, SIKAP INOVATIF, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KEPALA SMP SWASTA DI KOTA MEDAN.

(1)

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN

YAYASAN, SIKAP INOVATIF, DAN KEPUASAN KERJA

TERHADAP KINERJA

KEPALA SMP SWASTA DI KOTA MEDAN

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

SANTI PURNAMA PULUNGAN

NIM. 8116131017

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2 0 1 6


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Santi Purnama Pulungan. Pengaruh Persepsi tentang Kepemimpinan Yayasan, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Kepala SMP Swasta Di Kota Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung Persepsi tentang Kepemimpinan Yayasan, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Kepala SMP Swasta di kota Medan.

Penelitian menggunakan Metode kuantitatif, model yang digunakan adalah analisis jalur dengan teknik analisis data deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 337 sekolah, dan sampel penelitian sebanyak 177 sekolah. Sampel ditentukan dengan menggunakan sampel proporsional berstrata. Data instrumen variabel dibuat dalam bentuk angket tertutup dengan empat pilihan jawaban. Instrumen di uji validitas dengan product moment dengan tingkat penerimaan

95% atau pada α = 0,05. Reliabilitas instrument dihitung dengan rumus koefisien

Alpha Cronbach.

Uji hipotesis menunjukkan, dimana dalam struktur I fhitung > ftabel (13,61 >

3,06) sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi secara positif dan langsung oleh persepsi tentang kepemimpinan yayasan dan sikap inovatif. Dan kemudian struktur II fhitung > ftabel (7,86 > 3,06) sehingga dapat

disimpulkan bahwa kinerja kepala sekolah dipengaruhi secara positif dan

langsung oleh persepsi tentang kepemimpinan yayasan, sikap inovatif, dan kepuasan kerja.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan adalah (1) untuk yayasan agar memberi dukungan, kemudahan interaksi, dan kemudahan kerja bagi kepala sekolah, dan (2) bagi kepala sekolah agar meningkatkan kinerja melalui mengaplikasi hal-hal baru dalam mencapai tujuan bekerja di sekolah, kreatif, dan memiliki perasaan dan penilaian pada seseorang atas pekerjaannya dalam hubungan apakah pekerjaannya memenuhi harapan dan keinginannya, yang ditunjukkan dari: (a) imbalan jasa; (b) rasa aman; (c) pengaruh antar pribadi; (d) kondisi lingkungan kerja; dan (e) kesempatan pengembangan dan peningkatan diri..

Kata kunci : Kinerja kepala sekolah, Kepemimpinan Yayasan, Sikap Inovatif, Kepuasan Kerja


(6)

ABSTRACT

Santi Purnama Pulungan. The influence of perception of foundation leadership, innovative attitude and work satisfaction towards the performance of private junior high school principals at medan. A thesis. Postgraduated School Of State University of Medan.

This study aimed to determine the direct effect of foundation leadership, innovative attitude, and work satisfaction towards the performance of private junior school principals at Medan.

This study uses quantitative method. The model of research was used path analysis with descriptive data analysis techniques. Population in this research took 337 schools, and sample as many as 177 schools. Sample is determined by using proportional stratified random sampling. The variable of data instruments were made in cloze questionnaires with for answer choices. Instrument validity is tasted with the product moment with acceptance rate of 95% or at significant level 0,05. Reliability coefficient was calculated with Alpha Cronbach.

Hypotesis statistic showed, in the first structure fhitung > ftabel (13,61 >

3,06), so we can make conclution that job satisfaction is effect positively and directly by the foundation leadership and innovative attitude. And in the second structure fhitung > ftabel (7,86 > 3,06) so the performance of private junior school

principals is effected positively and directly by the foundation leadership, innovative attitude, and job satisfaction.

Based on the research result suggested (1) for private school foundation to give support, easy interaction, and easy for work, (2) for principals to increase the performance through applying the new concepts in teaching learning to achieve

the school purposes, creativity, and a judgement of educators’ work by showing it

from (a) rewarding services; (b) security sense; (c) personal interactions; (d) work environment situation; and (e) opportunity in self development.

Keyword: Performance of Principle, Foundation Leadership, Innovative Attitude, Job Satisfaction


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul Pengaruh Persepsi Tentang Kepemimpinan Yayasan, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Kepala SMP Swasta di kota Medan.

Penulisan tesis ini merupakan persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Magister Administrasi Pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Darwin, M.Pd selaku Ketua Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Unversitas Negeri Medan sekaligus sebagai Pembimbing I, dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd selaku sekretaris Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Unversitas Negeri Medan sekaligus sebagai pembimbing II.

Ucapan terima kasih banyak penulis kepada Prof. Dr. Siman, M.Pd, dan Prof. Dr.Paningkat Siburian, M.Pd, serta Dr. Saut Purba, M.Pd sebagai Dosen Penguji.

Peneliti juga sangat berterima kasih kepada para Dosen di Jurusan Administrasi Pendidikan yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan bagi penulis selama proses belajar.

Ucapan terima kasih juga khusus kepada Bapak kepala Dinas Pendidikan Kota Medan yang telah mengeluarkan surat izin Penelitian, sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan sebaik- baiknya.

Ucapan yang sama juga peneliti sampaikan kepada seluruh responden khususnya para Kepala sekolah Dan Wakil Kepala Sekolah Swasta di Kota Medan yang telah bersedia membantu peneliti mendapatkan data-data yang sebenarnya.


(8)

iv

Peneliti juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan atas motivasi dan kebersamaan yang telah diberikan selama ini. Terkhusus buat Kakanda Sri Lasmawanti dan Dahlia, serta Adinda Nursaadah Yeni yang telah banyak membantu dan memberi support buat penulis dalam penyelesaian penulisan tesis ini. Kepada staf sekretariat Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, saudara - saudara yang telah memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga kepada peneliti dalam pembuatan tesis ini sehingga tesis ini selesai dengan hasil yang sebaik- baiknya.

Pada bagian yang terbaik dan terkhusus ini, peneliti hendak mengucapkan rasa kasih sayang dan ungkapan kasih yang sangat dalam kepada kedua orang tua peneliti yaitu Alm. Lembangun Pulungan dan Binti Hasnah Hasibuan, terkhusus lagi kepada suami saya Adnan, M.Hum yang selalu memberi motivasi bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih pada abang saya Hamdan Azhari Pulungan, S.Pd dan Nurainun, serta kakak saya Susi Andriany Pulungan dan adik saya Diana Hayati Pulungan yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik secara moril maupun material serta doa kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.

Kepada Mertua saya Abdul Razak dan Zahara, penulis juga mengucapkan terima kasih banyak memberikan semangat dan doa kepada peneliti. Dan juga buat seluruh keluarga dan ipar penulis yang juga sangat banyak membantu dan memberi dorongan bagi penulis.

Dan rasa terima kasih penulis juga buat Bapak Kepala Yayasan, Bapak Kepala Sekolah, dan seluruh Staf Pengajar di SMP Swasta Al-Azhar Tembung yang telah banyak memberikan partisipasi waktu serta dukungannya selama penulis mengikuti pendidikan di Administrasi Pendidikan Pascasarjana Unimed.


(9)

v

Peneliti menyadari bahwa tesis ini jauh dari kesempurnaan walaupun peneliti telah berusaha dengan kemampuan yang ada. Namun peneliti berharap mudah-mudahan tesis ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan semua pihak yang telah membantu peneliti. Amin, Amin, Amin ya Robbal Alamin.

Medan, September 2016 Penulis,

Santi Purnama Pulungan Nim: 8116131017


(10)

x

Daftar Tabel

Tabel Halaman

2.1 Unsur Tugas Kepala Sekolah ... 28

3.1 Populasi Penelitian ... 63

3.2 Sampel Penelitian ... 65

3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Persepsi Kepemimpinan Yayasan (X1) ... 66

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Sikap Inovatif (X2) ... 67

3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Kepuasan kerja (X3) ... 68

3.6 Kisi-kisi instrumen Kinerja Kepala Sekolah (X4) ... 69

4.1 Ringkasan hasil perhitungan Statistik Deskriptif ... 83

4.2 Distribusi Frekuensi Skor Data Persepsi tentang Kepemimpinan Yayasan... 84

4.3 Tingkat kecenderungan Data Persepsi tentang Kepemimpinan Yayasan ... 85

4.4 Distribusi Frekuensi Skor Data Sikap Inovatif ... 86

4.5 Tingkat Kecenderungan Data Sikap Inovatif ... 86

4.6 Distribusi Frekuensi Skor Data Kepuasan Kerja ... 87

4.7 Tingkat Kecenderungan Data Kepuasan Kerja ... 88

4.8 Distribusi Frekuensi Skor Data Kinerja Kepala SMP ... 88

4.9 Tingkat Kecenderungan Data Kinerja Kepala SMP ... 89


(11)

4.11 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X3 atas X1... 92

4.12Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X3 atas X2 ... 93

4.13 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4 atas X1... 93

4.14 Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4 atas X2... 94

4.15. Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi X4 atas X3 ... 95

4.16. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Data ... 96

4.17 Rangkuman Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi, Koefisien Jalur, dan Jalur Keberartian Substruktur 1 ... 99

4.18 Rangkuman Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi, Koefisien Jalur, dan Jalur Keberartian Substruktur 2 ... 100

4.19 Rangkuman Nilai Koefisien Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Pengaruh Model Penelitian ... 102


(12)

(13)

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi

dengan proses peningkatan mutu sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari

pentingnya proses peningkatan mutu sumber daya manusia, maka pemerintah

bersama kalangan swasta sama-sama dan terus berupaya mewujudkan amanat

tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih bermutu

antara lain melalui pengembangan kemampuan kepala sekolah.

Berdasarkan pemetaan kompetensi kepala sekolah yang dilakukan Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu

Kemendikbud di 31 provinsi, ternyata kompetensi sosial dan supervisi kepala

sekolah umumnya rendah. Dalam penelitian kompetensi kepala sekolah pada

dimensi kompetensi kepribadian nilainya 85, kompetensi manajerial 74,

kompetensi supervisi 72, dan kompetensi sosial 63. Dengan standar kelulusan

kompetensi yang ditetapkan sebesar 76, maka hanya kompetensi kepribadian yang

lulus sedangkan dimensi kompetensi lainnya tidak lulus. Kondisi ini

mengindikasikan bahwa untuk kompetensi kepala sekolah masih sangat minim

dalam pengelolaan pendidikan di sekolah (Kompas, Selasa 24 Juli 2012 Hal. 12).

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan sekolah dibutuhkan


(15)

2

Kepala sekolah sebagai pemimpin di lingkungan sekolah harus dapat

meningkatkan kinerja bawahannya, baik itu tenaga pendidik maupun tenaga

kependidikan. Yuniarsih dan Suwatno (2008:165) menyatakan salah satu faktor

pendukung terciptanya produktivitas tinggi adalah peran pemimpin yang mampu

menampilkan kepemimpinannya secara profesional. Eksistensi pemimpin semakin

penting ketika dihadapkan pada situasi dengan keragaman karakteristik dan

kemampuan yang dimiliki anggota organisasi, namun masing-masing tetap

dituntut untuk dapat berkontribusi secara optimal bagi organisasinya.Dengan

peran kepala sekolah yang handal, pencapaian tujuan sekolah dalam menciptakan

lingkungan pembelajaran yang kondusif, baik itu untuk guru, tata usaha, dan

peserta didik.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi oleh para pengawas Sekolah

Menengah Atas (SMP) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 (sumber data

Dinas Kota Medan ), didapati kenyataan bahwa masih banyak kepala sekolah

SMP yang kurang tanggap terhadap guru yang tidak masuk mengajar, yang

ditunjukkan dari data 125 dari 225 kepala SMP yang dikunjungi tidak menegur

guru yang tidak masuk mengajar atau tidak ada tindakan tegas yang diberikan

kepala sekolah terhadap guru yang bersangkutan. Selain itu dari 225 Kepala SMP

yang dinilai, masih ada sekitar 115 orang Kepala SMP yang belum mampu

membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dengan benar yang mengacu pada hasil

Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Kepala SMP masih sering cenderung copy paste

dari rekan-rekannya yang telah selesai. Fenomena ini menunjukkan bahwa kepala


(16)

3

fungsinya sebagai pemimpin dan pengelola pendidikan di sekolah.

Menindaklanjuti hasil tim pengawas SMP di atas, Dinas Pendidikan Provinsi

Sumatera Utara melakukan lebih dari 15 kegiatan yang bertujuan untuk

memberikan penguatan kepala SMP dalam memimpin sekolahnya selama tahun

2013. Berbagai kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan Sumatera Utara

tersebut antara lain: peningkatan mutu kepala sekolah dalam manajemen berbasis

sekolah (MBS), kegiatan penguatan kepemimpinan kepala sekolah, pelatihan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penilaian Kinerja Guru (PKG), pelatihan

Evaluasi Diri Sekolah (EDS), dan pelatihan Penetapan Angka Kredit (PAK), dan

sebagainya. Dari berbagai upaya ini Dinas Pendidikan Sumatera Utara ini

berharap dapat meningkatkan kinerja kepala SMP dengan tujuan

mengoptimalkan peningkatan mutu sekolah.

Pelatihan dalam peningkatan mutu kepemimpinan sekolah juga rutin

dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Utara melalui kegiatan

penguatan kepemimpinan kepala sekolah. Setiap kegiatan yang dikoordinasikan

dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Sumatera Utara, pemerintah

kabupaten/kota memberikan kepala sekolah materi-materi yang terkait dengan: (1)

Manajemen Berbasis Sekolah/MBS, (2) Kepemimpinan Pembelajaran, (3)

Kewirausahaan, (4) Supervisi Akademik, dan (5) Penelitian Tindakan Sekolah.

Pemerintah kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara berharap dengan pelatihan

ini kemampuan kepala sekolah dalam mencapai sekolah berkualitas dapat


(17)

4

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(PMPTK) Kementerian Pendidikan Nasional bermaksud mengembangkan

pedoman pelaksanaan pelatihan dalam rangka penguatan kemampuan kepala

sekolah. Sebenarnya, bilamana merujuk kepada Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah,

terdapat lima dimensi kompetensi yang meliputi 33 standar kompetensi kepala

sekolah, terkait bagaimana mengelola, memimpin, dan mensupervisi guru dalam

mengembangkan pembelajaran berbasis kreativitas, inovasi, pemecahan masalah,

berpikir kritis, dan naluri kewirausahaan.

Kepala sekolah mempunyai tugas yang sangat penting dan strategis di

dalam mendorong guru dan pegawai untuk melakukan proses pembelajaran untuk

mampu menumbuhkan kemampuan kreativitas, daya inovatif, kemampuan

pemecahan masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri jiwa kewirausahaan bagi

siswa sebagai produk suatu system pendidikan. Melihat eksistensi dan kapabilitas

kepala sekolah yang berperan sebagai leader dan manajer masih belum maksimal

dalam mengelola institusinya walaupun sosialisasi dan bimbingan secara

struktural dari Dinas Pendidikan menyangkut implementasi permendiknas

tersebut telah dilakukan. A Fathoni Rodli dalam Harian Jawa Pos tanggal 10

Oktober 2014 menyatakan sekolah-sekolah swasta menghadapi tantangan gulung

tikar (bangkrut), dikarenakan penjaminan mutu pendidikan tidak dapat terlaksana

dengan baik di sekolahnya. Hal ini disebabkan di sekolah-sekolah swasta


(18)

5

Purwanto (1998) mengemukakan kinerja adalah suatu proses yang

menimbulkan terjadinya suatu perubahan/pembaharuan dalam tingkah laku. Salah

satunya dengan mengkaji berbagai faktor yang dimungkinkan mempengaruhi

kinerja kepala sekolah.

Menurut teori Gibson, John dan James (2012:123), ada tiga kelompok

variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja yaitu: variabel individu,

variabel organisasi dan variabel psikologis. Variabel individu dikelompokkan

pada sub-variabel kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan demografis.

Sub-variabel kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang

mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Variabel demografis, mempunyai

efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu. Variabel psikologi terdiri

dari sub-variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar, danmotivasi. Variabel ini

banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial pengalaman kerja sebelumnya

dan variabel demografis. Variabel psikologis seperti presepsi, sikap, kepribadian,

dan belajar merupakan hal yang komplek dan sulit diukur. Variabel organisasi

berefek tidak langsung terhadap perilaku dan kinerja individu. Variabel organisasi

digolongkan dalam sub-variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur,

dan desain pekerjaan. Sedangkan Model Komponen Kinerja dari Mathis dan

Jackson (dalam Purba, 2009:10) menjelaskan bahwa kinerja dipengaruhi oleh

usaha yang dicurahkan, kemampuan individu, dan dukungan organisasi.

Komponen kinerja yang menunjukkan hubungan antara kinerja, usaha yang


(19)

6

Hubungan organisasi dengan kinerja juga dikemukakan Newstrom

(1997:26), bahwa organisasi secara langsung mempengaruhi kinerja secara

langsung. Sehubungan dengan kinerja kepala sekolah banyak faktor yang dapat

mempengaruhi seseorang untuk menjadi kepala sekolah yang sukses atau kepala

sekolah yang gagal, Yariv (2011) mengemukakan hasil penelitian yang

menemukan tiga sumber utama yang menyebabkan kinerja pegawai rendah yaitu

pengelolaan dan pengawasan dari pemilik organisasi rendah, kelemahan pegawai,

dan pengaruh luar atau non pekerjaan yang berhubungan dengan pegawai.

Sedangkan indikator rendahnya kinerja kepala sekolah ditinjau dari individu guru

menurutnya adalah (1) kurangnya kemampuan dan pengalaman, (2) motivasi yang

rendah, pendidikan, dan (4) gangguan kepribadian (stress dan kelelahan).

Peningkatkan kinerja kepala sekolah dapat dilakukan dengan

meningkatkan kepuasan kerjanya. Seorang kepala sekolah yang merasa puas

dengan pekerjaannya akan menunjukkan gejala ia senang berada di sekolah dan

melakukan pekerjaannya dengan baik. Hasil penelitian Almigo (2004),

Nurtjahjani, dkk (2007), Tobing (2009), dan Djumadi (2006) mengemukakan

bahwa kepuasan kerja mempengaruhi kinerja seseorang. Gibson, John, dan James

(2012:150) menyatakan kepuasan kerja adalah suatu sikap positif dan juga bisa

negatif yang dipunyai individu terhadap berbagai segi pekerjaan, tempat kerja dan

hubungan dengan teman sekerja. Secara umum orang menyatakan puas bekerja

apabila ia senang melakukan pekerjaan yang dihadapi dan dilaksanakan setiap

hari. Siagian (1995) menyatakan ada empat faktor yang dapat meningkatkan


(20)

7

penghargaan yang adil, kondisi yang sifatnya mendukung, dan sifat rekan kerja.

Bila mencermati pendapat ini, maka seorang kepala sekolah yang merasa puas

terhadap pekerjaannya akan menunjukkan perasaan senang dengan pekerjaannya.

Perasaan puas ini bisa saja disebabkan oleh sistem penghargaan dan kondisi

sekolah yang mendukungnya. Selain itu, seorang kepala sekolah akan

mendapatkan kepuasan kerja bila ada dukungan dari rekan-rekan guru dan pihak

yayasan. Selain itu, kepuasan kerja kepala sekolah dapat ditingkatkan dengan

sikap inovatif yang baik dari kepala sekolah.

Sekolah swasta merupakan lembaga pendidikan yang didirikan seseorang

atau sekelompok orang dengan tujuan tertentu, bisa itu pengembangan ilmu dan

keterampilan di masyarakat maupun untuk kepentingan bisnis. Dalam

kepengurusan sekolah swasta, pimpinan tertinggi sebesarnya dipegang oleh ketua

yayasan atau pihak lain yang ditunjuk pemilik sekolah. Hasil penelitian Riyadi

(2011), Agustiar, dkk (2005), dan Safitri (2012) mengemukakan bahwa

kepemimpinan mempengaruhi kinerja bawahannya.

Dalam melaksanakan pekerjaannya, seorang kepala sekolah harus

memiliki sikap inovatif yang baik untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya

dengan tepat waktu sesuai program kerja. Hasil penelitian Ratnasari (2009) dan

Purwanto (2009) yang mengemukakan bahwa sikap inovatif mempengaruhi

kinerja. Hal ini terjadi karena kepala sekolah dapat mencurahkan segala

kemampuannya dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya. Kemampuan mempunyai kaitan yang erat dengan kinerja seseorang. Ini


(21)

8

mendukung pencapaian hasil pekerjaan. Gibson, Ivancevich, dan Donelly

(1996:104) mendefinisikan bahwa kemampuan menunjuk pada potensi yang

dimiliki oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan maupun tugas-tugas sehingga

hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Jadi hasil suatu pekerjaan

akan ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki seseorang. Allen (1990:273)

mengemukakan keberhasilan suatu usaha dalam jangka panjang cenderung

sebanding dengan kemampuan anggota-anggota yang turut dalam usaha itu.

Apabila seorang pegawai mempunyai bakat dan kemampuan yang tinggi maka

berarti pegawai tersebut akan membantu seluruh tim dalam organisasi untuk maju

dan bukan basis secara terus menerus.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas perlu dilakukan penelitian

dengan judul: Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Yayasan, Sikap Inovatif, dan

Kepuasan Kerja, terhadap Kinerja Kepala Sekolah SMP Swasta di Kota Medan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja kepala SMP Swasta di Kota Medan?

2. Apa yang harus dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan

kinerjanya di sekolah?

3. Bagaimana kepuasan kerja kepala SMP Swasta di Kota Medan?

4. Apa yang harus dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kepuasan


(22)

9

5. Bagaimana persepsi kepala SMP Swasta di Kota Medan terhadap

kepemimpinan yayasan?

6. Apa yang harus dilakukan yayasan sekolah dalam memilih kepala

sekolah?

7. Bagaimana sikap inovatif kepala SMP Swasta di Kota Medan?

8. Apa yang harus dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan sikap

inovatifnya di sekolah?

9. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan yayasan terhadap kepuasan

kerja kepala SMP Swasta di Kota Medan?

10. Apakah terdapat pengaruh sikap inovatif terhadap kepuasan kerja kepala

SMP Swasta di Kota Medan?

11. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan yayasan terhadap kinerja

kepala SMP Swasta di Kota Medan?

12. Apakah terdapat pengaruh sikap inovatif terhadap kinerja kepala SMP

Swasta di Kota Medan?

13. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja kepala SMP

Swasta di Kota Medan?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, kinerja kepala sekolah

merupakan masalah yang kompleks dan berhubungan dengan banyak faktor. Oleh

karena itu peneliti membatasi masalah penelitian ini, hanya untuk mencari

pengaruh persepsi tentang kepemimpinan yayasan, sikap inovatif, dan kepuasan


(23)

10

yayasan dibatasi pada tanggapan/pernyataan kepala sekolah terhadap pemilik

sekolah (pihak yayasan). Subjek penelitian dibatasi hanya pada kepala SMP

Swasta di Kota Medan.

Disamping itu, peneliti membatasi penelitian kinerja pada kompetensi

manajerial dan supervisi dikarenakan sesuai dengan isi Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah

menjelaskan lima dimensi kompetensi kepala sekolah yaitu kepribadian,

manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Dengan mempertimbangkan

hasil analisis yang mendalam terhadap seluruh peraturan tersebut maka ditentukan

bidang prioritas yang menjadi fokus utama penilaian kinerja yaitu pada dua tugas

utama kepala sekolah pada bidang manajerial dan supervisi.

1.4 Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan

yayasan terhadap kepuasan kerja kepala SMP Swasta di Kota Medan?

2. Apakah terdapat pengaruh langsung sikap inovatif terhadap kepuasan

kerja kepala SMP Swasta di Kota Medan?

3. Apakah terdapat pengaruh langsung Persepsi tentang Kepemimpinan

yayasan terhadap kinerja kepala SMP Swasta di Kota Medan?

4. Apakah terdapat pengaruh langsung sikap inovatif terhadap Kinerja


(24)

11

5. Apakah terdapat pengaruh langsung Kepuasan kerja terhadap kinerja

kepala SMP Swasta di Kota Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan

yayasan terhadap kepuasan kerja kepala SMP Swasta di Kota Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh langsung sikap inovatif terhadap kepuasan

kerja kepala SMP Swasta di Kota Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh langsung persepsi tentang kepemimpinan

yayasan terhadap kinerja kepala SMP Swasta di Kota Medan.

4. Untuk mengetahui pengaruh langsung sikap inovatif terhadap kinerja

kepala SMP Swasta di Kota Medan.

5. Untuk mengetahui pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja

kepala SMP Swasta di Kota Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah

khasanah ilmu pengetahuan tentang kepemimpinan yayasan, sikap inovatif, dan

kepuasan kerja atau mengembangkan wawasan baru dalam peningkatan kinerja

kepala SMP, dan sebagai masukan atau informasi bagi peneliti dalam pengkajian


(25)

12

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja kepala SMP dalam

peningkatan mutu layanan pekerjaan.

2) Sebagai bahan masukan dalam melihat pengaruh kepemimpinan yayasan,

sikap inovatif, dan kepuasan kerja dalam upaya meningkatkan kinerja kepala

SMP Swasta di Kota Medan.

a. Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan

Memberikan masukan tentang kemampuan kepala sekolah dan upaya

peningkatan kinerja kepala SMP, mengingat kinerja kepala SMP dapat

dipengaruhi oleh kepemimpinan yayasan, sikap inovatif, dan kepuasan kerja.

c. Bagi Pengawas Sekolah

Memberikan masukan tentang pengetahuan kepala SMP dalam mengelola

sekolah, serta faktor-faktor yang perlu ditingkatkan untuk memperbaiki

kinerja kepala SMP.

d. Bagi Peneliti

Sebagai bahan bandingan untuk penelitian yang relevan di kemudian hari.

e. Bagi Sekolah Swasta

Semoga menjadi Bahan Pertimbangan dan acuan untuk dapat mengelolah

sekolah menjadi lebih baik lagi, sehingga siap menghadapi persiangan dengan

sekolah-sekolah Negeri. Dengan pengelolahan yang baik dan benar agar


(26)

106 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV,

maka dapat disimpulkan:

1. Persepsi tentang kepemimpinan yayasan berpengaruh langsung

terhadap kepuasan kerja Kepala Sekolah SMP Swasta di Kota Medan

sebesar 14%, artinya semakin baik persepsi tentang kepemimpinan

yayasan maka semakin baik juga kepuasan kerja kepala sekolah SMP

swasta di Kota Medan.

2. Sikap Inovatif berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja Kepala

Sekolah SMP Swasta di Kota Medan sebesar 15%, artinya semakin

baik sikap inovatif maka semakin baik juga kepuasan kerja kepala

sekolah SMP swasta di Kota Medan.

3. Persepsi tentang kepemimpinan yayasan berpengaruh langsung

terhadap kinerja kepala sekolah SMP swasta di Kota Medan sebesar

15%, artinya semakin baik persepsi tentang kepemimpinan yayasan

maka semakin baik juga kinerja kepala sekolah SMP swasta di Kota

Medan.

4. Sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap kinerja kepala sekolah


(27)

107

inovatif maka semakin baik juga kinerja kepala sekolah SMP swasta

di Kota Medan.

5. Kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja kepala sekolah

SMP swasta di Kota Medan sebesar 22%, artinya semakin baik

kepuasan kerja maka semakin baik juga kinerja kepala sekolah SMP

swasta di Kota Medan.

5.2. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan,

maka upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Peneliti menyimpulkan bahwa (1) persepsi tentang kepemimpinan

yayasan, sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja,

dan (2) persepsi kepemimpinan yayasan, sikap inovatif berpengaruh

langsung terhadap kinerja kepala sekolah. Temuan penelitian tentang

model teoritis kinerja kepala sekolah SMP swasta di Kota Medan dapat

memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori perilaku organisasi,

khususnya kinerja kepala sekolah, persepsi kepemimpinan yayasan, sikap

inovatif, dan kepuasan kerja. Jadi peningkatan kinerja kepala sekolah SMP

swasta di Kota Medan akan terjadi apabila kepemimpinan yayasan, sikap


(28)

108

tentang kepemimpinan yayasan dapat di tingkatkan dengan kemampuan

pihak yayasan sekolah dalam mengatur dan menggerakkan orang-orang

dalam mencapai tujuan sekolah, yang dapat ditunjukkan dengan

memberikan dukungan penuh, kemudahan interaksi, dan kemudahan kerja;

(2) sikap inovatif dapat meningkat melalui peningkatan tindakan yang

dilakukan kepala sekolah dalam mengaplikasi hal-hal baru dalam

mencapai tujuan bekerja di sekolah, yang ditunjukkan dengan: mencari

tahu teknologi baru, proses, teknik, dan ide baru, menghasilkan

ide-ide kreatif, memajukan dan memperjuangkan ide-ide-ide-ide ke orang lain,

meneliti dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk

mewujudkan ide-ide baru, mengembangkan rencana dan jadwal yang

matang untuk mewujudkan ide baru tersebut; dan kreatif; (3) kepuasan

kerja dapat meningkat jika pekerjaannya memenuhi harapan dan

keinginannya, yang ditunjukkan dari: imbalan jasa, rasa aman, pengaruh

antar pribadi, kondisi lingkungan kerja, dan kesempatan pengembangan

dan peningkatan diri.

2. Implikasi Praktis

Simpulan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan kinerja kepala sekolah

SMP swasta di kota medan. Hasil penelitian menemukan bahwa persepsi

tentang kepemimpina yayasan, sikap inovatif, dan kepuasan kerja

berpengaruh langsung terhadap kinerja. Hal tersebut berarti bahwa kinerja


(29)

109

inovatif, dan kepuasan kerja ditingkatkan. Perlu beberapa upaya dalam

peningkatan kinerja kepala sekolah SMP swasta di Kota Medan secara

penelitian ilmiah. Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan diantaranya:

1. Dukungan, kemudahan interaksi, kemudahan kerja, dan tanggung jawab

yang penuh diberikan pihak yayasan kepada kepala sekolah untuk

mengelolah dan meningkatkan/memajukan sekolah.

2. Diberikan kesempatan untuk mengembangkan ide-ide yang inovatif dan

kreatif dalam mengelolah sekolah yang sesuai dengan kemajuan

pendidikan pada saat ini.

3. Mengikuti pelatihan-pelatihan untuk kepala sekolah yang diadakan oleh

Diknas untuk meningkatkan, menambah pengetahuan, dan

mengembangkan diri.

4. Mampu memperbaiki kondisi lingkungan sekolah yang lebih nyaman

dan aman, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih kondusif untuk

tercapainya kepuasaan dalam bekerja.

5. Mendapatkan penghargaan berupa pujian, reward, maupun insetif yang

sesuai dengan pelaksanaan tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang

dijalankan dengan baik dalam peningkatan mutu dan kualitas sekolah


(30)

110

5.3 SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan dan implikasi dalam penelitian, bahwa

kepuasan kerja merupakan unsur yang dominan dalam peningkatan kinerja kepala

sekolah. Kinerja Kepala Sekolah adalah perilaku kerja yang ditunjukkan seorang

kepala sekolah dalam usaha dalam pemenuhan tugas dan pencapaian tujuan

organisasi/sekolah. Terkait dengan hal diatas diajukan beberapa saran agar

manfaat penelitian ini mencapai sasaran yang diharapkan:

1. Bagi pemilik sekolahh/yayasan disarankan untuk memberikan dukungan,

kemudahan interaksi, dan kemudahan kerja bagi kepala sekolah untuk

melaksanakan tanggung jawabnya mengelolah sekolah.

2. Sebagai kepala sekolah harus memiliki sikap inovatif, maka disarankan

kepala sekolah dapat mengaplikasi hal-hal baru dalam mencapai tujuan

bekerja di sekolah, yang ditunjukkan dengan: (1) mencari tahu teknologi

baru, proses, teknik, dan ide-ide baru; (2) menghasilkan ide-ide kreatif; (3)

memajukan dan memperjuangkan ide-ide ke orang lain; (4) meneliti dan

menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan ide-ide baru;

(5) mengembangkan rencana dan jadwal yang matang untuk mewujudkan ide

baru tersebut; dan (6) kreatif dalam bekerja.

3. Bagi kepala sekolah, kepuasan kerja adalah hal yang sangat menunjang

kinerja, maka disarankan kepala sekolah harus memiliki perasaan dan

penilaian seseorang atas pekerjaannya dalam hubungan apakah pekerjaannya


(31)

111

jasa; (2) rasa aman; (3) pengaruh antar pribadi; (4) kondisi lingkungan kerja;

dan (5) kesempatan pengembangan dan peningkatan diri.

4. Dalam peningkatan kinerja kepala sekolah SMP swasta di Kota Medan, maka

disarankan (a) Mengikuti pelatihan-pelatihan untuk kepala sekolah yang

diadakan oleh Diknas untuk meningkatkan, menambah pengetahuan, dan

mengembangkan diri. (b) Mampu memperbaiki kondisi lingkungan sekolah

yang lebih nyaman dan aman, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih

kondusif untuk tercapainya kepuasaan dalam bekerja. (c) Mendapatkan

penghargaan dari pihak sekolah berupa pujian, reward, maupun insetif yang

sesuai dengan pelaksanaan tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang

dijalankan dengan baik dalam peningkatan mutu dan kualitas sekolah yang


(32)

112

DAFTAR PUSTAKA

Kompetensi Kepala Sekolah Masih Rendah”. Rubrik Pendidikan & Kebudayaan, Koran Kompas, Selasa 24 Juli 2012 Halaman 12

Agustiar, Shofia Amin, dan Edward. 2005. “Pengaruh Praktek Kepemimpinan, Pengembangan Pegawai dan Persepsi Peran Terhadap Kinerja Penyidik PPNS Hak Kekayaan Intelektual Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia se-Sumatera”. Jurnal Siasat Bisnis, No. 10, Vo. 2, Desember 2005

Almigo, Nuzsep. 2004. “Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan

Produktivitas Kerja Karyawan”. Jurnal PSYCHE Vol. 1 No. 1, Desember 2004 hal. 50-60

Ariani, W. Allen. 2003. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Jakarta: Ghalia Indonesia

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

As’ad, M. 2003. Psikologi Industri: Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty

Bafadal, Ibrahim. 2002. “Akselerasi Mutu Sekolah Dasar Penelitian Tindakan Kelembagaan”. Jurnal Ilmu Pendidikan, Tahun 29 Nomor 2 Juli 2002 Basuki, Ari dan Sumarno. 2004. “Implementasi Sistem Jaminan Mutu (Quality

Assurance) Proses Pembelajaran Perguruan Tinggi”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Nomor 7 Tahun 6 2004.

Cochran, W.G. 1997. Sampling Tehnique. New York: John Willey & Sons

Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine., Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill International Companies

Danim, Sudarwan. 2008. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Djumadi. 2006. “Pengaruh Kondisi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Lembaga Pendidikan Nonformal di Jawa Timur”. Jurnal Aplikasi dan Manajemen, Volume 3, Nomor 3, Desember 2006, Hal. 411-420

Engkoswara. 1987. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud


(33)

113

Fink, M. 1992. Organizational Commitment. New York: Jhon Willey and Sons, Inc.

Gaspersz, V. 2006. Total Quality Management: TQM untuk Praktisi Bisnis dan Industri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gerungan, W.A. 2007. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco

Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly. 2012. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher

Goleman, Daniel. 2001. Working With Emotional Intellegence: Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Terjemahan Alex Tri Kuntjono Widodo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Hasibuan, S.P. Malayu. 1996. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta: Gunung Agung

Hernacki, Michael and Deporter, Deporter. 2000. Quantum Bisnis: Membiasakan Bisnis Secara Etis dan Sehat. Bandung: Kaifa

Hersey, Paul and Blanchard, Kenneth H. 1988. Management of Organizational Behaviour Utilizing Human Resources. New Jersey: Prentice-Hall

Hornby, A.S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: University Press

Ilyas, Y. 2002. Kinerja (Teori dan Penilaian). Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI

Juran, J.M. 1989. Leadership for Quality: The Free Press. Terjemahan E. Nugroho. Kepemimpinan Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo

Kemendikbud. 2013. Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/ Madrasah. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan

Khoridah, Endang Erawati. 2004. “Manajemen Mutu Terpadu Madrasah Aliyah”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi, Nomor 7 Tahun 6 2004.

Komariah, Aan dan Cepi, Triatna. 2006. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Koster, Wayan. 2001. Analisis Komparatif Antara Sekolah Efektif dengan Sekolah Tidak Efektif. (www.depdiknas.go.id/jurnal/12.htm) diakses 12 Maret 2011.


(34)

114

Kusnendi. 2005. Model-Model Persamaan Struktural: Satu dan Multigroup Sampel Dengan LISREL. Bandung: Alfabeta

Luthan, Fred, 2005, Organizational Behavior, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc

Makmun, Abin, S. 1999. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mar’at. 2004. Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia

Mulyana, Ahmad. 2006. “Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di Lembaga Pendidikan Islam”. Jurnal Ilmu Pendidikan. Tahun 29 Nomor 2 Juli 2002.

Minner, Jhon B. 1992. Industrial Organizational Psychology. New York: McGraw-Hill

Moenir. 1998. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Newstrom, Jhon W. dan David, Keith. 1997. Organiztional Behavior: Human Behavior At Work. New York: McGraw-Hill

Nurtjahjani, Fullchis dan Masreviastuti. 2007. “Analisa Pengaruh Budaya

Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Pengaruhnya Pada Kinerja Karyawan (Studi Pada Lembaga Perbankan Syariah di Malang)”. Arthavidya, Tahun 8, Nomor 1, Februari 2007, Hal. 155-162

Prawirosentono, S. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE

Presiden RI. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Bandung: Citra Umbara

Purba, Sukarman. 2009. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi. Teori, Konsep dan Korelatnya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo

Purwanto, Sugeng dan Sri Mulyani. 2009. “Pengaruh Stres Kerja dan Afektivitas

Negatif Terhadap Pemberdayaan Psikologis, Kepuasan Kerja, dan Kinerja”. Jurnal Eksekutif, Volume 6 Nomor 1, Februari 2009, Hal. 103-114

Ratnasari, Aisyah dan Tita Safitriawati. 2009. “Analisis Sikap Kerja, Komitmen

Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. SLI di Tangerang”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Nomor XI, Vol. 11 Tahun 2009


(35)

115

Rivai, dan Basri. 2005. Performance Appraisal Sistem yang tepat untuk menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Riyadi, Slamet. 2011. “Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan,

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 13, No. 1, Maret 2011, Hal. 45-50

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka. Jakarta: Prehalindo

Rucky, Ahmad S. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Safitri, Husnaina Mailisa. Amri, dan M. Shabri. 2012. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim, dan Gaya Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Sabang”. Jurnal Manajemen Pascasarjana

Universitas Syiah Kuala, Volume 2, No. 1, November 2012, Hal. 1- 17

Sagala, Syaiful. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat: Strategi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multima

Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Stratejik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Salancik, G.R. 1988. Commitment Control of Organization Behavior and Belief: New Directions in Organizational Behavior. Chichago: ST. Clair Press

Sallis, E. 2006. Total Management Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Alih bahasa: A. Ali & Fahrurrozi. Yogyakarta: IRCiSoD

Satori, D. 1995. “Masalah Mutu Pendidikan. Makalah bahan diskusi pendidikan bersama (diakses dari http://www. depdiknas.co.id) diakses 12 Maret 2011

Saud, US, dkk. 2006. Model Penilaian Keberhasilan Pendidikan di Tingkat Sekolah Dasar. Bandung: Angkasa

Schumacker, Randal E., Richard G. Lomax. 1996. A Beginner’s Guide to SEM. Mahwah. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Inc. Pub.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandor Maju


(36)

116

Steers, Richard M. and Porter W. Lymann. 2003. Motivation And Work Behavior. New York: McGraw-Hill, Inc

Steers, RM. 1980. Introduction to Organzational Behavior. USA: Accot Foresman and Company

Stouth, Kenneth dan Allan Walker. 1995. Teams, Teamwork & Team Building The manager Guide To Team In Organization. Singapore: Prentice Hall Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukandar. 2007. ”Efektifitas Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah”. Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Nomor 7 Tahun 6 2004.

Suprihanto, J. 1988. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE

Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa

Tilaar, H. A. R . 2006. Standarisasi Pendidikan Nasional . Jakarta: Rineka Cipta

Tobing, Diana Sulianti KL. 2009. “Pengaruh Komitmen Organisasional dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, Maret 2009, Hal. 31-37

Thoha, Burhanudin dan Furqon. 2004. Penilaian Sekolah Efektif. (Http.//www. Depdiknas.go.id/Jurnal/44/htm) diakses 16 Februari 2011

Waruwu. 2008. “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi di SMA Titian Teras Muara Jambi, SMA Negeri 1 Kota Jambi dan SMA 2 Sarolangun)”. (http//:www.digilib.upi.edu) diakses 18 April 2011.

Wahjosumidjo, J.M. 2008. Leadership for Quality: The Free Press. Terjemahan E. Nugroho. Kepemimpinan Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo

Yariv, Eliezer. 2011. “Deterioration in Teachers' Performance: Causes and Some

Remedies”, www. sciedu.ca/wje World Journal of Education Vol . 1, No. 1; April 2011, p. 81-91

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta


(1)

111

jasa; (2) rasa aman; (3) pengaruh antar pribadi; (4) kondisi lingkungan kerja; dan (5) kesempatan pengembangan dan peningkatan diri.

4. Dalam peningkatan kinerja kepala sekolah SMP swasta di Kota Medan, maka disarankan (a) Mengikuti pelatihan-pelatihan untuk kepala sekolah yang diadakan oleh Diknas untuk meningkatkan, menambah pengetahuan, dan mengembangkan diri. (b) Mampu memperbaiki kondisi lingkungan sekolah yang lebih nyaman dan aman, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih kondusif untuk tercapainya kepuasaan dalam bekerja. (c) Mendapatkan penghargaan dari pihak sekolah berupa pujian, reward, maupun insetif yang sesuai dengan pelaksanaan tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang dijalankan dengan baik dalam peningkatan mutu dan kualitas sekolah yang lebih maju


(2)

112

Agustiar, Shofia Amin, dan Edward. 2005. “Pengaruh Praktek Kepemimpinan, Pengembangan Pegawai dan Persepsi Peran Terhadap Kinerja Penyidik PPNS Hak Kekayaan Intelektual Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia se-Sumatera”. Jurnal Siasat Bisnis, No. 10, Vo. 2, Desember 2005

Almigo, Nuzsep. 2004. “Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan”. Jurnal PSYCHE Vol. 1 No. 1, Desember 2004 hal. 50-60

Ariani, W. Allen. 2003. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Jakarta: Ghalia Indonesia

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

As’ad, M. 2003. Psikologi Industri: Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty

Bafadal, Ibrahim. 2002. “Akselerasi Mutu Sekolah Dasar Penelitian Tindakan Kelembagaan”. Jurnal Ilmu Pendidikan, Tahun 29 Nomor 2 Juli 2002 Basuki, Ari dan Sumarno. 2004. “Implementasi Sistem Jaminan Mutu (Quality

Assurance) Proses Pembelajaran Perguruan Tinggi”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Nomor 7 Tahun 6 2004.

Cochran, W.G. 1997. Sampling Tehnique. New York: John Willey & Sons

Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine., Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill International Companies

Danim, Sudarwan. 2008. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Djumadi. 2006. “Pengaruh Kondisi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Lembaga Pendidikan Nonformal di Jawa Timur”. Jurnal Aplikasi dan Manajemen, Volume 3, Nomor 3, Desember 2006, Hal. 411-420

Engkoswara. 1987. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud


(3)

113

Fink, M. 1992. Organizational Commitment. New York: Jhon Willey and Sons, Inc.

Gaspersz, V. 2006. Total Quality Management: TQM untuk Praktisi Bisnis dan Industri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gerungan, W.A. 2007. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco

Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly. 2012. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher Goleman, Daniel. 2001. Working With Emotional Intellegence: Kecerdasan

Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Terjemahan Alex Tri Kuntjono Widodo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Hasibuan, S.P. Malayu. 1996. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta: Gunung Agung

Hernacki, Michael and Deporter, Deporter. 2000. Quantum Bisnis: Membiasakan Bisnis Secara Etis dan Sehat. Bandung: Kaifa

Hersey, Paul and Blanchard, Kenneth H. 1988. Management of Organizational Behaviour Utilizing Human Resources. New Jersey: Prentice-Hall

Hornby, A.S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: University Press

Ilyas, Y. 2002. Kinerja (Teori dan Penilaian). Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI

Juran, J.M. 1989. Leadership for Quality: The Free Press. Terjemahan E. Nugroho. Kepemimpinan Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo Kemendikbud. 2013. Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/ Madrasah.

Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan

Khoridah, Endang Erawati. 2004. “Manajemen Mutu Terpadu Madrasah Aliyah”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi, Nomor 7 Tahun 6 2004.

Komariah, Aan dan Cepi, Triatna. 2006. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Koster, Wayan. 2001. Analisis Komparatif Antara Sekolah Efektif dengan Sekolah Tidak Efektif. (www.depdiknas.go.id/jurnal/12.htm) diakses 12 Maret 2011.


(4)

Kusnendi. 2005. Model-Model Persamaan Struktural: Satu dan Multigroup Sampel Dengan LISREL. Bandung: Alfabeta

Luthan, Fred, 2005, Organizational Behavior, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc

Makmun, Abin, S. 1999. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Mar’at. 2004. Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Mulyana, Ahmad. 2006. “Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

Sekolah di Lembaga Pendidikan Islam”. Jurnal Ilmu Pendidikan. Tahun 29 Nomor 2 Juli 2002.

Minner, Jhon B. 1992. Industrial Organizational Psychology. New York: McGraw-Hill

Moenir. 1998. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Newstrom, Jhon W. dan David, Keith. 1997. Organiztional Behavior: Human

Behavior At Work. New York: McGraw-Hill

Nurtjahjani, Fullchis dan Masreviastuti. 2007. “Analisa Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Pengaruhnya Pada Kinerja Karyawan (Studi Pada Lembaga Perbankan Syariah di Malang)”. Arthavidya, Tahun 8, Nomor 1, Februari 2007, Hal. 155-162

Prawirosentono, S. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE

Presiden RI. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Bandung: Citra Umbara

Purba, Sukarman. 2009. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi. Teori, Konsep dan Korelatnya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo

Purwanto, Sugeng dan Sri Mulyani. 2009. “Pengaruh Stres Kerja dan Afektivitas Negatif Terhadap Pemberdayaan Psikologis, Kepuasan Kerja, dan Kinerja”. Jurnal Eksekutif, Volume 6 Nomor 1, Februari 2009, Hal. 103-114

Ratnasari, Aisyah dan Tita Safitriawati. 2009. “Analisis Sikap Kerja, Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. SLI di Tangerang”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Nomor XI, Vol. 11 Tahun 2009


(5)

115

Rivai, dan Basri. 2005. Performance Appraisal Sistem yang tepat untuk menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Riyadi, Slamet. 2011. “Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 13, No. 1, Maret 2011, Hal. 45-50

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka. Jakarta: Prehalindo

Rucky, Ahmad S. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Safitri, Husnaina Mailisa. Amri, dan M. Shabri. 2012. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim, dan Gaya Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Sabang”. Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume 2, No. 1, November 2012, Hal. 1- 17 Sagala, Syaiful. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat: Strategi

Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multima

Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Stratejik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Salancik, G.R. 1988. Commitment Control of Organization Behavior and Belief: New Directions in Organizational Behavior. Chichago: ST. Clair Press Sallis, E. 2006. Total Management Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Alih

bahasa: A. Ali & Fahrurrozi. Yogyakarta: IRCiSoD

Satori, D. 1995. “Masalah Mutu Pendidikan. Makalah bahan diskusi pendidikan bersama (diakses dari http://www. depdiknas.co.id) diakses 12 Maret 2011

Saud, US, dkk. 2006. Model Penilaian Keberhasilan Pendidikan di Tingkat Sekolah Dasar. Bandung: Angkasa

Schumacker, Randal E., Richard G. Lomax. 1996. A Beginner’s Guide to SEM. Mahwah. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Inc. Pub.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandor Maju


(6)

Steers, Richard M. and Porter W. Lymann. 2003. Motivation And Work Behavior. New York: McGraw-Hill, Inc

Steers, RM. 1980. Introduction to Organzational Behavior. USA: Accot Foresman and Company

Stouth, Kenneth dan Allan Walker. 1995. Teams, Teamwork & Team Building The manager Guide To Team In Organization. Singapore: Prentice Hall Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukandar. 2007. ”Efektifitas Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah”. Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Nomor 7 Tahun 6 2004.

Suprihanto, J. 1988. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE

Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa

Tilaar, H. A. R . 2006. Standarisasi Pendidikan Nasional . Jakarta: Rineka Cipta Tobing, Diana Sulianti KL. 2009. “Pengaruh Komitmen Organisasional dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, Maret 2009, Hal. 31-37

Thoha, Burhanudin dan Furqon. 2004. Penilaian Sekolah Efektif. (Http.//www. Depdiknas.go.id/Jurnal/44/htm) diakses 16 Februari 2011

Waruwu. 2008. “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi di SMA Titian Teras Muara Jambi, SMA Negeri 1 Kota Jambi dan SMA 2 Sarolangun)”. (http//:www.digilib.upi.edu) diakses 18 April 2011.

Wahjosumidjo, J.M. 2008. Leadership for Quality: The Free Press. Terjemahan E. Nugroho. Kepemimpinan Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo Yariv, Eliezer. 2011. “Deterioration in Teachers' Performance: Causes and Some

Remedies”, www. sciedu.ca/wje World Journal of Education Vol . 1, No. 1; April 2011, p. 81-91

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN KISARAN TIMUR.

0 4 40

PENGARUH PERILAKU INOVATIF DAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KEPALA SMP DI MEDAN.

0 4 20

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 2 12

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP INOVATIF DENGAN KINERJA GURU SMP DI KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA.

0 0 34

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SIKAP INOVATIF DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF GURU DI SMK TEKNOLOGI INDUSTRI SUBRAYON 2 MEDAN.

0 0 37

HUBUNGAN IKLIM ORGANISAI DAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI KOTA MEDAN.

0 1 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH, PENGALAMAN KERJA, DAN TIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP KATOLIK KOTA MEDAN.

0 1 35

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, TIM KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI (STUDI EMPIRIS DI SMK PARIWISATA KOTA MEDAN).

0 0 37

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN SIKAP INOVATIF TERHADAP KINERJA GURU MAN DI KOTA MEDAN.

0 2 27

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA SWASTA DI KOTA SALATIGA.

0 0 30