TEKNIK CHORAL PADUAN SUARA ANAK SEKOLAH MINGGU 6-12 TAHUN DALAM MENYANYIKAN LAGU AS LONG AS I HAVE MUSIC By Don BESIG & NANCY PRICE DI HKBP USKUP AGUNG MEDAN.

TEKNIK CHORAL PADUAN SUARA ANAK SEKOLAH
MINGGU 6-12 TAHUN DALAM MENYANYIKAN
LAGU AS LONG AS I HAVE MUSIC By Don
BESIG & NANCY PRICE DI HKBP
USKUP AGUNG MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

CHATHERINE SIREGAR
NIM. 2123140010

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan
perlindungan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini hingga dalam bentuk Skripsi.
Penelitian ini mengambil judul “Teknik Choral Paduan Suara Anak Sekolah Minggu 6-12
Tahun Dalam Menyanyikan Lagu As Long As I Have Music By Don Besig & Nancy Price di
HKBP Uskup Agung Medan”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan seoptimal
mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun dalam pelaksanaan penelitian dan proses
bimbingan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum. Dekan FBS UNIMED.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik UNIMED.
4. Dra.Pita H.D Silitonga, M.Pd. Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa
dan Seni UNIMED.
5. Dr. Pulumun Ginting,S.Sn, M.Sn. Ketua Program Studi Musik UNIMED dan
Dosen Pembimbing Skripsi I.
6. Dra.Theodora Sinaga, M.Pd. Dosen Pembimbing SkripsiII
7. PanjiSuroso,M.Si. Dosen Penguji I.

8. Adina Sastra Sembiring, M.Pd. Penguji II.
9. Seluruh Dosen Sendratasik FBS UNIMED yang telah mendidik penuli sselama
perkuliahan.
10. Pdt. Elza H. W. Siahaan, S.Th HKBP UsukupAgung Medan
11. Amang Saut Siregar, sie.Sekolah Minggu HKBP UAS Medan
12. Katrin Sidabutar, S.E Conductor, dan adik-adik seluruh anggota paduan suara
ASM di HKBP Uskup Agung Sugiopranoto Medan.
13. Orang tua tercinta Drs.Rupin Siregar, S.Pd. dan Ibu tercinta Nursita Purba S.Pd
atas dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materi yang tidak
terhitung harganya, serta doa restu demi tercapainya cita-cita.
14. Abang dan kakak yang penulis sayangi FL.Roy Mundus Siregar S.P dan istri
Ingrid OvieY.Sitompul, M.Sc, Erwin Suhendra Siregar, S.Pd, Friendly Natal

ii

Siregar dan satu-satunya kakak JuniAstriSiregar, M.Pdyang selalu memberikan
semangat dan doa.
15. Kepada anggota D’BNLRZ Masniari, Ruth, Maeninta, Bella, Stevanie thank
you for beside me until 4 years we always together, love you more dan juga
Kepada teman seperjuangan Nuripah, BgWilli, Masniari, kak Nanda, Desma,

Siyeanne,Nurul, Edi, dll yang tak dapat disebutkan satu-per satu, K’Yusnita,
Veronica Sinaga, Asni Siburian, Mhd.Abror Harahap, S.E, SENI MUSIK 2012,
Posko Garisma, NHKBP Pelikan yang selalu member semangat dan doa dan
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis
menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan saran, kritik dan koreksi yang membangun guna perbaikan Skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat membantu penyusunan Skripsi ini. Dengan harapan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Medan,

September 2016

Penulis

ChatherineSiregar
2123140010

iii


ABSTRAK
Chatherine Siregar, 2123140010. Teknik Choral Paduan Suara Anak Sekolah
Minggu 6-12 Tahun Dalam Menyanyikan Lagu As Long As I Have Music By
Don Besig & Nancy Price Di HKBP Uskup Agung Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang terbentuknya
paduan suara Anak Sekolah Minggu HKBP Uskup Agung Sugiopranoto Medan,
metode apa yang digunakan pelatih dalam membawakan lagu As Long As I Have
Music, proses latihan paduan suara anak sekolah minggu, kendala apa saja yang
dihadapi pelatih dan anak-anak dalam melatih teknik Choral, serta bagaimana
dampak olah vokal terhadap teknik Choral paduan suara anak sekolah minggu.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Untuk melengkapi data-data
dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode
observasi lapangan, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi audiovisual.
Penelitian ini mengambil lokasi di Gedung HKBP Uskup Agung Sugiopranoto
Medan, dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan
Agustus 2016.
Sampel dalam penelitian ini adalah anggota Paduan Suara Anak Sekolah Minggu
HKBP UAS yang berjumlah 28 orang yang terdiri dari anak wanita 38 orang yang
terdiri dari anak wanita 26 orang dan anak pria 12 orang.

Populasinya adalah seluruh anggota Paduan Suara Anak Sekolah Minggu di
Gereja HKBP Uskup Agung Sugiopranoto Medan.
Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa dalam bernyanyi secara paduan
suara bukan hanya memperhatikan kualitas vokal penyanyinya saja melainkan ada
banyak faktor yang dapat mempengaruhi penilaian dewan juri pada saat lomba
festival di Selangor, Malaysia salah satunya adalah Choral Sound yang berarti
suara paduan suara dimana terdapat berbagai elemen-elemen pendukung yang
dapat membantu proses pemebentukan choral sound, salah satunya Teknik Vokal.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana teknik choral Paduan
Suara Anak Sekolah Minggu 6-12 tahun dalam Menyanyikan Lagu As Long As I
Have Music by Don Besig & Nancy Price di Gereja HKBP Uskup Agung
Medan?”

Kata Kunci : Teknik choral, Paduan suara anak sekolah minggu 6-12 tahun, As
long as i have music

i

DAFTAR ISI
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


i

KATA PENGANTAR ………………………………………………..

iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………

v

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...

viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………

1


A. Latar Belakang Masalah ………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah …………………………………………… 9
C. Pembatasan Masalah …………………………………………... 10
D. Rumusan Masalah ……………………………………………… 11
E. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 12
F. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 13
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL..16
A. Landasan Teoritis ……………………………………………. 16
1. Pengertian Teknik ……………………………………….... 16
2. Pengertian Choral sound …………………………………. 28
3. Paduan Suara ……………………………………………… 32
4. Lagu ………..…………………………………………….

40

B. Kerangka Konseptual ………………………………………… 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………….................. 51
A. Metodologi Penelitian ………………………………………… 51
B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………… 52
C. Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………. 52

1. Populasi …………………………………………………… 52
iv

2. Sampel …………………………………………………….. 53
D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………. 54
1. Observasi Lapangan ………………………………………. 55
2. Studi Kepustakaan ………………………………………… 55
3. Wawancara ………………………………………………... 57
4. Dokumentasi ……………………………………………… 58
5. Demonstrasi ………………………………………………. 59
E. Teknik Analisis Data ………………………………………….. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………….. 61
A. Latar Belakang Paduan Suara ASM HKBP UAS …………….. 61
B. Proses Latihan Paduan Suara ASM UAS Medan …………….. 63
C. Kendala Yang Di Hadapi Selama Latihan ……………………. 69
D. Dampak Olah Vokal Terhadap Teknik Choral Paduan Suara
ASM UAS Medan ……………………………………………... 74
BAB V PENUTUP ……………………………………………………….. 76
A. Kesimpulan …………………………………………………… 76

B. Saran …………………………………………………………. 77
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

79

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 81

v

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1 Latihan Vokalisasi …………………………………………… 19
Gambar 2.2 Teknik Resonansi Dalam Bernyanyi ………………………….22
Gambar 2.3 Teknik Pernafasan…………………………………………….. 23
Gambar 2.4. Register Suara Manusia …………………………………….. 37
Gambar 2.5 Metronome Maelzel ………………………………………… 48
Gambar 4.1 Foto Lokasi gedung gereja HKBP Uskup Agung……………. 61
Gambar 4.2 Foto Anggota Paduan Suara Anak Sekolah Minggu ………… 62
Gambar 4.3 Foto Wawancara Dengan Sie.Sekolah Minggu ……………... 63

Gambar 4.4 Foto Pelatih Mempraktekkan warming up yang benar……… 65
Gambar 4.5 Foto Pelatih Melakukan Metode Ceramah …………………. 65
Gambar 4.6 Foto Anggota Paduan Suara Sedang Berdoa ……………… 66
Gambar 4.7 Foto Pelatih Memberikan pemahaman tentang produksi suara ..67
Gambar 4.8 Foto Postur Tubuh Saat Duduk……………………………… 67
Gambar 4.9 Foto Anggota Paduan Suara melakukan teknik Artikulai …... 68
Gambar 4.10 Pelatih Sedang Menjelaskan Tentang Resonanasi, Sonoritas,
Intonasi, Balancing, Blending, dan Harmoni………………… 69
Gambar 4.11 Foto Partitur Lagu “As Long As I Have Music” …………….. 70
Gambar 4.12 Foto Pelatih Sedang menjelaskan Krakteristik Lagu As Long As
I Have Music ………………………………………………… 71
Gambar 4.13 Foto Pelatih Memperhatikan Formasi anggota paduan suara..73

vi

DAFTAR TABEL
Daftar 2.1 Klasifikasi RegisterVokal / Suara Manusia …………………

vii


33

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang sudah dilakukan manusia sejak
usia dini. Hal ini dimungkinkan karena suara manusia merupakan salah satu
instrumen musik yang sudah dimiliki manusia sejak lahir.Kegiatan bernyanyi
biasanya dimulai dilakukan pada saat anak berusia 2 tahun, yakni berupa nyanyian
dengan melodi-melodi pendek dari lagu yang sering didengar.Oleh karena itu,
bernyanyi dianggap merupakan sesuatu yang wajar dilakukan dan merupakan
kegiatan yang menyenangkan.
Bernyanyi adalah satu kegiatan musikal yang sangat dianjurkan pada
pengajaran musik di sekolah dasar. Berdasarkan penelitian para ahli psikologi
perkembangan anak mengatakan, bahwa anak usia sekolah dasar (5 sampai 12
tahun) sangat menyukai kegiatan bernyanyi, menari, bermain dan mendengarkan
cerita. Hal ini merupakan bahwa media kesenian merupakan sarana yang tepat
dalam proses pembelajaran.
Pendidikan seni musik seperti kegiatan bernyanyi di Indonesia sudah
diterapkan sejak anak duduk di taman kanak-kanak yang berlanjut ketingkat SD
dan sekolah menengah. Pendidikan seni musik merupakan salah satu bidang studi
dalam silabus atau kurikulum sekolah. Lagu-lagu wajib nasional seperti, Garuda
Pancasila, Syukur, Satu Nusa Bangsa, Hari Merdeka, mulai diajarkan di SD.
Begitu juga dengan lagu anak-anak karya composer AT, Mahmud, Ibu Sud, WR.

1

2

Soepratman dan lagu-lagu daerah sering terdengar mewarnai kegiatan belajar
mengajar di sekolah.Pembelajara musik melalui kegiatan bernyanyi, sangat
berpengaruh terhadap perkembanagan psikologi anak. Melalui lagu yang
divisualkan, tanpa disadari dapat membuat landasan yang kuat bagi tahap awal
perkembangan psikologis seorang anak, terutama yang masih duduk di bangku
taman kanak-kanak.
Kegiatan anak mendengar dan menangkap alunan komposisi musik dalam
bentuk nyanyian, biasanya akan membuatnya bereaksi, dan belajar untuk
menggunakan suaranya sendiri. Semakin banyak interaksi yang terjadi pada tahap
ini, maka akan semakin cepat anak mengembangkan kemampuan indranya.
Mendengar suara yang dikeluarkan saat bernyanyi, menjadi pemicu yang sangat
kuat bagi seorang anak untuk berbicara dan menyimak secara intensif.Kemudian
dengan kemampuan berbicara dan menyimak tersebut, membuatnya mampu
memasuki tahap membaca permulaan.Berawal dari kegiatan bernyanyi inilah,
secara bertahap ada empat kemampuan berbahasa yang dapat dikembangkan
yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Sebuah nyanyian yang mengisahkan kehidupan anak-anak memilki
kekuatan dan kontribusi bagi perkembangan anak. Jika pesan yang disampaikan
dalam sebuah lagu relatif baik, maka akan berperan untuk membentuk karakter
yang baik. Daya tarik dari lagu anak-anak terletak pada rhitme, melodi dan syair
yang relatif mudah ditangkap. Syair lagu bersajak akan memicu aktivitas
menyimak dan menjadi latihan

3

Untuk dapat bernyanyi dengan baik diperlukan pengetahuan dan latihanlatihan teknik vokal yang mencakup, posisi tubuh dalam bernyanyi, teknik
pernapasan, teknik artikulasi teks lagu, interpretasi, dan teknik pernafasan, teknik
artikulasi teks lagu, dan berbagai hal yang mendukung kea rah bernyanyi dengan
baik. Tahapan latihan tersebut merupakan cara mengembangkan kemampuan anak
untuk dapat bernyanyi dengan baik secara perorangan (solo) maupun secara
bersama-sama dalam bentuk paduan suara.
Menyertakan anak dalam usia dini untuk mengkikuti kegiatan bernyanyi
dalam bentuk paduan suara pada prinsipnya sangat baik. Karena aktivitas ini
merupakan sarana yang dapat membina perkembangan kejiwaan anak. Selain
mengikuti aktivitas belajar bernyanyi dengan ragam teknik vokal, aktivitas ini
juga akan dapat menanamkan pentingnya sikap disiplin, kerja sama, dan saling
menghormati sesame anggota paduan suara.
Harmonisasi sebuah paduan suara tidak terlepas dari cara bernyanyi yang
benar pada masing-masing jenis suara atau biasa disebut Teknik Vokal. Teknik
Vokal yang dimaksud adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar yang
diatur oleh pelatih atau conductor, untuk menghasilkan suara yang keluar
terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring atau disebut choral sound. Choral
sound yang dimaksud adalah kepaduan dari suara yang dihasilkan oleh paduan
suara, yang mana di dalamnya terdapat tiga komponen utama yaitu, ansambel,
intonasi, dan nuansa.Fitur-fitur tersebut sangat berperan penting dalam
pembentukan kesatuan unity dalam paduan suara.

4

Paduan suara juga terbagi atas paduan suara campuran (mix choir,)
campuran antara laki-laki dan perempuan. Ini mungkin jenis yang paling umum,
biasanya terdiri dari sopran, alto, tenor, bass (SATB), seringkali satu atau lebih
suara dibagi menjadi dua misalnya, SSAATTBB, dimana setiap suara dibagi
menjadi dua bagian, dan SATBSATB dibagi menjadi dua paduan suara empat
bagian semi-independen.Kadang-kadang suara bariton juga digunakan (misalnya
SATBarB), sering dinyanyikan oleh bass yang lebih tinggi.Dalam paduan suara
yang lebih kecil dengan laki-laki lebih sedikit, SAB, atau Sopran, Alto, dan
Baritone, memungkinkan beberapa orang untuk berbagi peran baik tenor dan bass
di bagian tunggal.Paduan suara wanita (female choir) biasanya terdiri atas jenis
suara sopran dan alto yang masing-masing dibagi dua, sering disingkat
SSAA.Bentuk lain adalah tiga suara, yaitu sopran, mezzo-sopran, dan alto, kadang
disingkat SMA.Paduan suara pria (male choir) biasanya terdiri atas dua bagian
tenor, bariton, dan bass, sering disingkat TTBB (atau ATBB jika kelompok suara
tertinggi bernyanyi dengan teknik faseltto pada jangkauan nada alto). Jenis lain
paduan suara pria adalah paduan suara yang terdiri atas suara SATB seperti
paduan suara campuran namun bagian sopran dinyanyikan oleh anak laki-laki
(sering disebut treble) dan bagian alto dinyanyikan oleh pria (dengan teknik
faseltto, sering disebut kontratenor). Paduan suara ensemble atau kelompok vokal
(3-12 penyanyi), paduan suara kecil (chamber choir) anggotanya biasa 12-28
penyanyi dan Paduan suara anak-anak(children’s choir), biasanya terdiri atas dua
suara SA atau tiga suara SSA, atau kadang lebih dari itu.

5

Dalam konteks pembelajaran agama Kristen yang diterapkan di sekolah
minggu, anak-anak membutuhkan gereja sebagai sarana, begitu juga sebaliknya
gereja membutuhkan anak-anak. Para orang tua sebagai warga gereja pada
prinsipnya sangat membutuhkan campur tangan gereja untuk membangun
mentalitas dan kecerdasan anak-anaknya sejak usia dini karena disadari Tuhan
telah membentuk kehidupan anak-anaknya sejak di dalam kandungan, berarti
setiap individu sudah menikmati fasilitas dari Tuhan sebelum hadir ke dunia. Oleh
karena itu setiap gereja termasuk pengurus gereja HKBP Uskup Agung Medan
berkewajiban untuk memfasilitsi pendidikan rohani sesuai dengan perkembangan
psikologis bagi anak-anak, yang di dalamnya termasuk pembelajaran bernyanyi
atau paduan suara dengan materi lagu-lagu gereja.
Dengan adanya paduan suara anak setiap pelaksanaan liturgis di sekolah
minggu gereja HKBP Uskup Agung Medan, suasana kebaktian menjadi lebih
hikmat.Dalam hal ini nyanyian dapat digunakan sebagi salah satu media
pembelajaran sebab teks nyanyian juga merupakan firman Tuhan sekaligus
sebagai pengaminan dari firman tersebut. Di sisi lain pada umumnya, anak
sebelum usia lima atau enam tahun tidak mengalami indra yang saling terpisah,
sebaliknya indra-indra tersebut cenderung saling mengisi, indra sangat terpadu
dengan perasaan dan tindakan dinamis dalam diri anak-anak. Oleh karena itu
pemahaman firman Tuhan melalui nyanyian merupakan suatu hal yang sangat
penting dan mendasar.Roma 10:17 yang mengatakan, “iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”.Dengan menggunakan
metode bernyanyi untuk menerapkan pelajaran tertentu, pada dasarnya tidak

6

hanya dapat membantu mengatasi kebosanan, mengusir kesedihan atau melepas
strees, tetapi juga merupakan sarana yang efektif bagi anak-anak untuk
membangun dan memperkuat ikatan dengan sesamanya dan sangat membantu
perkembangan anak. Dengan metode bernyanyi, suasana menyenangkan bagi para
anak-anak sekolah minggu akan tetap terjaga sehingga anak-anak tidak cepat
merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran.
Jika diamati dengan cermat, tentang bagaimana anak-anak berpikir,
bagimana mereka bertindak, dan bagaimana mereka mempunyai iman yang besar,
yang terkadang seorang dewasa pun tidak dapat memahaminya. Hal ini
menunjukkan bahwa pelayanan anak di gereja pun hanya membangun secara
rohani keimanan yang tidak tampak, akan tetapi EQ (kecerdasan emosi) seorang
anak juga dibangun di dalamnya. Dengan memulai dari hal yang sederhana,
sekolah minggu yang merupakan sarana pelayanan anak di gereja, dapat
mengubah kebiasaan seorang anak. Jika EQ terbentuk, maka karakter juga akan
terbentuk.
Gereja diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang takut akan
Tuhan, akan tetapi ini semua adalah kasih karunia Tuhan kepada setiap umatnya,
dan Tuhan memakai gereja sebagai sarana persekutuan. Namun demikian gereja
akan menghadapi lebih banyak tantangan terutama di era globalisasi yang dapat
berdampak negatif terhadap perkembangan anak-anak. Dalam hal ini gereja
dituntut untuk membina karakter anak sebagai generasi muda yang mencintai
Tuhan dan untuk memberi dampak lebih besar bagi pertumbuhan gereja dan

7

masyarakatnya. Seperti halnya diketahui bahwa iman tumbuh dari pendengaran
akan firman Tuhan.
Dengan demikian gereja melalui sekolah minggu, diharapkan dapat
menjadi sarana pendidikan iman yang tepat bagi anak.Seperti diketahui, bahwa
keberhasilan seseorang bukan bergantung pada IQ semata, namun banyak orang
berhasil karena mempunyai EQ dan SQ yang baik.EQ adalah kemampuan
manusia untuk bersosialisasi dan beradaptsi dengan lingkungannya. Akan tetapi
bagi kita orang percaya, seseorang akan mempunyai EQ yang baik jika ia
mempunyai SQ yang baik pula. SQ adalah jalinan hubungan kedekatan anak
dengan Tuhan.
Pertumbuhan iman, kebiasaan, dan karakter juga tidak lepas dari peran
serta keluarga. Masing-masing keluarga mempunyai tugas untuk saling
membangun karakter dan iman anggota keluarga yang lain. Keberhasilan gereja
bukan hanya membangun gereja yang megah lengkap dengan segala kegiatannya,
akan tetapi keberhasilan gereja adalah bagaimana mencetak generasi yang takut
akan Tuhan dan berpusat pada Tuhan, sehingga dapat menjadi garam dan terang
bagi sekitarnya.
Keberadaan paduan suara anak di Indonesia dapat dikatakan dalam hidup
perkembangan, dan belum dapat mengimbangi perkembangan paduan suara anak
sebagaimana halnya di Negara-negara yang sudah maju seperti Eropa dan
Amerika. Namun demikian beberapa paduan suara anak di Indonesia telah ada
yang mengukir prestasi membanggakan bahkan mampu meraih prestasi bertaraf

8

internasional, seperti paduan suara anak Diani Choir, Penabur Children Chorus,
dan beberapa kelompok paduan suara anak lainnya.
Di Sumatera Utara perkembangan paduan suara kelompok anak-anak
juga menunjukkan kemajuan.Hal itu dapat dilihat pada berbagai event festival
paduan suara seperti pada porseni tingkat SD se Sumatera Utara yang
dilaksanakan sekali dalam setahun menyertakan cabang seni paduan suara.Porseni
ini diikuti setiap kabupaten/kota.Demikian halnya dengan Pesparawi yang
dilaksanakan sekali setahun, juga menyertakan lomba paduan suara anak yang
diikuti oleh paduan suara anak yang mewakili gereja atau wilayahnya.
Aktivitas lomba paduan suara tersebut merupakan kegiatan yang sangat
baik dalam upaya pengembangan bakat serta pembinaan mentalitas anak sebagai
generasi muda bangsa.Khusus dalam konteks gereja, perhatian terhadapa anak
sangat besar hal itu terlihat dari eksistensi sekolah minggu yang dikelola oleh
setiap gereja.Paduan suara merupakan salah satu kegiatan atau sarana pembinaan
mental dan bakat anak-anak sebagai warga gereja.Namun demikian tidak semua
sekolah minggu memiliki paduan suara anak yang melaksanakan latihan secara
rutin. Bagi gereja yang tidak memilki kelompok paduan suara anak sekolah
minggu yang tetap, mereka baru akan membentuk paduan suara secara temporer,
misalnya dalam rangka memeriahkan hari Natal dan untuk mengikuti festival
paduan suara gerejawi.
Dalam membawakan lagu, seorang pelatih dituntut harus dapat
memberikan teknik vokal yang tepat sesuai dengan kemampuan anggota paduan
suara. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan masing-masing individu

9

dalam menyanyikan masing-masing lagu yang akandiperlombakan/dinyanyikan
untuk dapat menghasilkan choral sound yang baik.Seorang pelatih paduan suara
haruslah seseorang yang mampu mensiasati bagaimana kekurangan anggotanya,
salah satunya adalah dengan pengaturan teknik vokal karena akan berdampak
terhadap kualitas choral sound yang akan dihasilkan.
Dalam kaitan aktivitas pembelajaran di sekolah minggu, penulis merasa
tertarik dengan kegiatan paduan suara kelompok anak usia 6-12 tahun untuk
dijadikan sebagai fokus penelitian yang dalam hal ini paduan suara anak sekolah
minggu di Gereja HKBP Uskup Agung Medan. Oleh karena itu pada kesempatan
ini peneliti memilih judul, “Teknik Choral Paduan Suara Anak Sekolah
Minggu 6-12 Tahun Dalam Menyanyikan Lagu As Long As I Have Music
Word and Music by Don Besig & Nancy Pricedi HKBP Uskup Agung
Medan”.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah aspek permasalahan yang muncul dan
berkaitan dari judul penelitian dengan masalah atau variabel yang akan diteliti.
Hasil identifikasi dapat diangkat sejumlah masalah yang saling keterkaitan satu
dengan lainnya. (Ridwan, 2010:4)
Uraian yang tercatat dalam latar belakang, menimbulkan beberapa
masalah, yang perlu diidentifikasikan. Maka peneliti menyimpulkan identifikasi
masalah sebagai berikut:

10

1. Bagaimana latar belakang Paduan Suara Anak Sekolah Minggu 6-12 tahun di
Gereja HKBP Uskup Agung?
2. Metode apa yang digunakan pelatih dalam membawakan lagu “As Long As I
Have Music by Don Besig & Nancy Price?
3. Bagaimana proses latihan Paduan Suara Anak Sekolah Minggu dalam
menyanyikan lagu-lagu yang akan dibawakan?
4. Kendala apa saja yang dihadapi pelatih, dan Paduan Suara Anak Sekolah
Minggu dalam membuat teknik vokal yang baik?
5. Bagaimana Penguasaan teknik Choral Paduan Suara Anak Sekolah Minggu
usia 6-12 tahun di Gereja HKBP Uskup Agung Medan?
6. Bagaimana penyajian Paduan Suara Anak Sekolah Minggu di Gereja HKBP
Uskup Agung Medan?
7. Bagaimana dampak teknik vokal terhadap choral sound Paduan Suara Anak
Sekolah Minggu di Gereja HKBP Uskup Agung Medan?
8. Bagaimana hasil pengajaran Paduan Suara Anak Sekolah Minggu usia 6-12
tahun di Gereja HKBP Uskup Agung Medan?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat

luasnya

cakupan-cakupan

masalah

dan

untuk

mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka
penulis mengadakan batasan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, yakni
dengan pendapat Machfoedz (2008 : 34) yang mengatakan bahwa, “Masalah yang
akan dipecahkan amat banyak, tinggal peneliti memilah-memilah dan memilih

11

mana yang ingin dipecahkan, serta merumuskannya. Itulah sebabnya perlu adanya
pembatasan masalah (limitation)”.
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakangPaduan Suara Anak Sekolah Minggu 6-12 tahun di
Gereja HKBP Uskup Agung Medan?
2. Bagaimana proses latihan Paduan Suara Anak Sekolah Minggu dalam
membawakan lagu “As Long As I Have Music by Don Besig& Nancy Price” di
Gereja HKBP Uskup Agung Medan?
3. Kendala apa saja yang dihadapi pelatih dan Paduan Suara Anak Sekolah
Minggu dalam melatih teknik Choral yang baik?
4. Bagaimana dampak teknik Choral terhadap olah vokalPaduan Suara Anak
Sekolah Minggudi Gereja HKBP Uskup Agung Medan?

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,
sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban (Sukardi, 2009:12).
Dalam perumusan maalah kita akan mampu untuk lebih memperkecil batasanbatasan yang telah dibuat dan sekaligus berfungsi untuk lebih mempertajam arah
penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:281) yang menyatakan

12

bahwa “Supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan
diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik”.
Selain itu Sugiyono juga berpendapat dalam bukunya (2015:55) yang
menyatakan bahwa:
“Rumusan masalah berbeda dengan masalah, kalau masalah itu merupakan
kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi maka rumusan
masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data.Namun demikian terdapat kaitan erat antara
masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian
harus didasarkan pada masalah”.

Begitu juga dengan pendapat Sumadi (2005:17) setelah masalah
diidentifikasikan dan dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting,
karena hasilnya akan menjadi penuntun untuk langkah selanjutnya.
Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar
belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana teknik choral Paduan Suara Anak Sekolah Minggu 6-12
tahun dalam Menyanyikan Lagu As Long As I Have Music by Don Besig & Nancy
Price di Gereja HKBP Uskup Agung Medan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya
sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai (Suharsimi Arikunto,
2013:97). Setiap penelitian selalu berorientasi pada tujuan, tanpa tujuan yang
jelas, maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak berfokus karena tidak tahu
apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Tujuan penelitian menjadi kerangka

13

yang selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil
yang akan diperoleh.Tujuan penulis harus benar-benar mengacu pada rumusan
masalah penelitian. Salah satu tujuan penelitian dicantumkan agar kita maupun
pihak lain yang membaca laporan penelitian ini dapat mengetahui dengan pasti
maksud dan tujuan penelitian yang sesungguhnya.
Oleh karena itu tujuan penelitian harus mempunyai rumusan yang tegas,
jelas dan operasional. Berdasarkan pendapat tersebut, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakangPaduan Suara Anak Sekolah Minggu 6-12
tahun di Gereja HKBP Uskup Agung.
2. Untuk mengetahui proses latihan Paduan Suara Anak Sekolah Minggu dalam
membawakan lagu “As Long As I have Music by Don Besig & Nancy Price” di
Gereja HKBP Uskup Agung Medan.
3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pelatih dananak-anak
Sekolah Minggu dalam melatih teknik Choral yang baik.
4. Untuk mengetahui dampak teknik Choral terhadap olah vokalPaduan Suara
Anak Sekolah Minggudi Gereja HKBP Uskup Agung Medan

F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian pastilah hasilnya akan bermanfaat, karena penelitian akan
dilakukan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi, sehingga
dengan adanya hasil dari penelitian, manusia akan tahu bagaimana masa lalu dan
bagaimana menghadapi masa yang dilalui dan masa yang akan datang. Dalam
peneitian ini penulis dapat melihat yang bisa diuraikan, segala sesuatu yang dapat

14

digunakan baik oleh peneliti sendiri maupun lembaga, onstansi tertentu ataupun
yang lain.
Hariwijaya dan Trinton (2008:50) mengemukakan bahwa :
“Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian
tersebut, dan manfaat penelitian mencakup dua hal yaitu kegunaan dalam
pengembangan ilmu atau manfaat dibidang teoritis dan manfaat dibidang
praktik”.
Berdasarkan uraian di atas, adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan penulis adalah untuk menambah refrensi
ilmu pengetahuan seni musik terutama dalam mengetahui olah vokal terhadap
dampak teknik choral sound.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi anak-anak:
1. Meningkatkan kemampuan anak sekolah minggu dalam menggunakan teknik
choral sound yang baik
2. Memberi kesempatan pada anak-anak sekolah minggu untuk menggali
kemampuannya di bidang paduan suara anak.
b. Bagi pelatih:
1. Memberikan informasi pada pelatih tentang metode apa yang digunakan
dalam membawakan lagu yang diajarkan/dibawakan
2. Untuk semakin meningkatkan kemampuan dalam melatih teknik choral yang
baik dan benar

15

3. Memberikan informais pada pelatih untuk mengetahui komposisi lagu apa
yang digunakan dalam membawakan sebuah lagu
4. Memberikan informasi pada pelatih kendala apa saja yang dihadapi dalam
melatih teknik choral sound yang benar.

c. Bagi peneliti:
1. Mengembangkan wawasan peneliti
2. Menambah refrensi untuk penelitian yang akan datang
3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir penulis.

76

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis
menarik kesimpulan antara lain:
1. Dalam Paduan Suara Anak Sekolah Minggu HKBP Uskup Agung
Sugiopranoto, anggota yang direkrut bukanlah anggota yang sudah
berpengalaman dalam kompetisi atau festival paduan suara. Pengalaman
bernyanyi yang di peroleh anggota hanya pada saat mereka berlatih
dengan sungguh-sungguh dan rajin datang pada saat latihan di adakan, dan
beberapa dari anggota juga mengambil les vokal di luar dari latihan yang
ditentukan.
2. Lagu yang dinyanyikan oleh Paduan Suara Anak Sekolah Minggu HKBP
Uskup Agung Medan untuk dibawakan pada saat Festival MICCF 2016 di
Selangor, Malaysia (“As Long As I Have Music” by Don Besig & Nancy
Price) merupakan salah satu lagu wajib yang mempunyai tingkat kesulitan
yang cukup tinggi.
3. Terdapat banyak kendala yang ditemui pada saat latihan. Adapun kendalakendala tersebut lebih banyak pada karakter dan teknik bernyanyi yang
berpola canon sehingga diperlukan teknik olah vokal yang baik untuk
menghasilkan choral sound yang maksimal. Namun ada beberapa kendala

76

77

yang berasal dari dalam diri maupun lingkungan Paduan Suara Anak
Sekolah Minggu HKBP UAS Medan, yaitu adanya kemampuan yang
dimiliki anggota terbatas, kurang efektif dan efisien, serta masalah pribadi
dan mood yang berbeda-beda dari masing-masing anggota paduan suara.
4. Cara mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan meningkatkan
intensitas latihan, tidak malu bertanya, dan dengan memberi hati untuk
tetap fokus, serta mengesampingkan segala pikiran hati atau masalah
pribadi dan mood yang berbeda pada saat latihan berlangsung.
5. Teknik Choralsangat berdampak bagi olah vokal padua suara anak sekolah
minggu usia 6-12 tahun dalam menghasilkan choral sound pada saat
menyanyikan lagu “As Long As I Have Music” by Don Besig & Nancy
Price.

B. Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran untuk Paduan
Suara Anak Sekolah Minggu HKBP Uskup Agung Sugiopranoto Medan, antara
lain:
1. BPH Paduan Suara Anak Sekolah Minggu HKBP UAS Medan harus lebih
selektif dalam perekrutan anggota baru sehingga proses latihan tidak
terhambat atau diperlambat oleh anggota baru.
2. Dalam proses latihan diperlukan adanya keseriusan, disiplin waktu, serta
komitmen terhadap keputusan kelompok paduan suara.

78

3. Pemilihan lagu harus sesuai dengan kapasitas kemampuan dari choiruntuk
memepermudah proses latihan mengingat usiamereka masih sangat muda.
4. Prestasi yang telah diraih Paduan Suara Anak Sekolah Minggu HKBP
Uskup Agung Sugiopranoto Medan hendaknya tidak hanya berhenti
sampai pada pesparawi saja. Tetapi semakin mengasah kemampuan
dengan mengkuti berbagai event atau festival-festival paduan suara baik
Nasional maupun Internasional.

79

DAFTAR PUSTAKA

Ades, Hawley. 1966. Choral Arranging Expanded Edition. USA. Shawree Press,
INC.
Atmojo, Subronto K. 2008. Panduan Praktis Memimpin Paduan Suara. Jakarta:
PT BPK Gunung Mulia.
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius
Berlioz, H. 2007. The Art Of The Conductor. London : The New Temple Press.
Budiharma, P. 2001. Metode Vokal Profesional. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.
Decker, Harold A. And Kirk, Collen J.1998.Choral Conducting focus On
Communication. USA :Waveland Press Inc. 1998.
Elfindri. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Baduose Media.
Hajar, Siti. 2009. Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Kreativitas Seni
Tari dengan Minat Belajar Mata Kuliah Koreografi di ISI Surakarta.
Surakarta: ISI.
Harahap, J. 2005. Perkenalan Paduan Suara.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Http://www.proz.com/kudoz/german_to_english/history/2360839marktrichter.htl/
Jumat 01 februari 2013/ 16.54.12
Http://www.artikata.com/arti-33497-chorale.html__Selasa 05 februari
2016/12.33.12
Http://effatha.org/index/content/id/1258
Listya, Agastya Rama. 2007. A – Z Direksi Paduan Suara. Jakarta : Yayasan
Musik Gereja (YAMUGER) di Indonesia.
Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Fitramaya.
My, Rudi. 2008. Panduan Olah Vokal. Yogyakarta : MedPress.

80

Pasaribu, Novita. 2011. Pembelajaran Ekstrakurikuler Paduan Suara pada Siswa
Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA)
Tanjung Morawa. Medan : Universitas Negeri Medan.
Poetra.2006. Metode Bernyanyi Yang Baik.Jakarta : Bumi Aksara.
Panjaitan, Jenny Yosephine. 2012. Metode Pengajarn Paduan Suara Kelompok
Anak Sekolah Minggu Umur 6-12 Tahun di Gereja GPIB Paulus Binjai
Sihombing, L.2012. Paduan Suara.Medan : Diktat Universitas Negeri Medan.
Simanungkalit, N. 2008.Teknik Vokal Paduan Suara.Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Umum
Trianto.2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta :
Kharisma Putra Utama.
Yanti, Yuni. 2011. Hubungan Penguasaan Teori Musik Terhadap Hasil Belajar
Paduan Suara Pada Siswa Kelas X di SMK Negeri 11 Medan TP. 20102011. Medan : Universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

Gambaran Subjective Well-Being pada Mahasiswa yang menjadi Anggota Paduan Suara Mahasiswa Gerejawi

2 94 121

KEMAMPUAN PADUAN SUARA TUNA NETRA KARYA MURNI CHOIR DALAM MENYANYIKAN LAGU SING WHEN THE SPIRIT SAYS SING KARYA JESSE VAUGHN DI 4TH BALI INTERNATIONAL CHOIR FESTIVAL.

1 10 46

TINJAUAN KEMAMPUAN PADUAN SUARA VIVACE MENYANYIKAN LAGU DIDNT MY LORD DELIVER DANIEL? CIPTAAN MOSES HOGAN, PADA PESPARAWI (PESTA PADUAN SUARA LAGU GEREJAWI) UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2012.

1 12 32

PEMBUATAN ARRANSEMEN ANSAMBEL LAGU ANAK-ANAK DALAM IBADAH SEKOLAH MINGGU DI GEREJA HKBP GETSEMANE MARTUBUNG KELURAHAN TANGKAHAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN.

0 1 23

DAMPAK FORMASI TERHADAP CHORAL SOUND PADUAN SUARA CONSONANZA DALAM MENYANYIKAN LAGU AWAKE THE HARP CIPTAAN FRANZ J. HAYDN PADA PESPARAWI UNIMED 2012.

4 15 24

PELESAPAN DAN PERUBAHAN FONEM DALAM MENYANYIKAN LAGU ANAK-ANAK PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI TAMAN KANAK- Pelesapan Dan Perubahan Fonem Dalam Menyanyikan Lagu Anak-Anak Pada Anak Usia 5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Duyungan Iii Kecamatan Sidoharjo Kabup

0 0 13

PELESAPAN DAN PERUBAHAN FONEM DALAM MENYANYIKAN LAGU ANAK-ANAK PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK Pelesapan Dan Perubahan Fonem Dalam Menyanyikan Lagu Anak-Anak Pada Anak Usia 5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Duyungan Iii Kecamatan Sidoharjo

2 7 13

Upaya Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Vokal Paduan Suara Anak-Anak Sekolah Minggu Di GITJ Pati.

0 1 2

(11) Pembelajaran Seni A11

0 1 3

Nancy Krulik & John & Wendy [KATIE KAZOO, SWITCHEROO 04] Girls Don't Have Cooties (v5.0)

0 1 58