BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat
2.1.1 Pengertian umum
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab
ةسلف, yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia Φιλοσοφία Dalam bahasa ini, kata tersebut merupakan kata majemuk dan
berasal dari kata-kata philia = persahabatan, cinta dsb. dan sophia = “kebijaksanaan”. Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta
kebijaksanaan” atau “ilmu”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam
bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut “filsuf”. Dalam istilah Inggris, philosophy, yang berarti filsafat, juga berasal dari
kata Yunani “philosophia” yang lazim diterjemahkan ke dalam bahasa tersebut sebagai cinta kearifan. Menurut pengertiannya yang semula dari zaman Yunani
Kuno itu, filsafat berarti cinta kearifan. Namun, cakupan pengertian sophia yang semula itu ternyata luas sekali. Dahulu sophia tidak hanya berarti kearifan saja,
melainkan meliputi pula kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin dan bahkan
kecerdikkan dalam memutuskan soal-soal praktis The Liang Gie, 1999.
2.1.2 Pengertian Menurut Beberapa Tokoh
Sonny Keraf dan Mikhael Dua mengartikan ilmu filsafat sebagai ilmu tentag bertanya atau berpikir tentang segala sesuatu apa saja
dan bahkan tentang pemikiran itu sendiri dari segala sudut pandang. Thinking about thinking.
Ahmad Fuad al-Ahwani, filsafat islam adalah pembahasan tentang alam dan manusia yang disinari oleh agama islam.
Ibrahim Madkur, filsafat islam adalah pemikiran yang lahir di dunia
ii
islam untk menjawab tantangan zaman, yang membahas hubungan antara Allah dan alam semesta. Pembahasan ini juga mencakup
hubungan antara wahyu, aqidah dan hikmah, filsafat, dan agama.
Menurut Al Kindi, Kegiatan manusia yang memiliki tingkat tertinggi adalah filsafat yang merupakan pengetahuan benar
mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia . Bagian filsafat yang paling mulia adalah filsafat pertama, yaitu
pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan sebab dari segala kebenaran.
Menurut Merriam-Webster dalam Soeparmo, 1984, filsafat merupakan pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan yang paling
umum dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti: logika, etika, estetika dan teori
pengetahuan.
2.2 Sejarah Singkat Tentang Perkembangan filsafat