8
3 Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
4 Pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
pemerintah.
2.1.2 Fungsi Pajak
Ada beberapa fungsi pajak menurut Waluyo 2010:3 yaitu. 1
Fungsi Anggaran Budgetair Fungsi budgetair disebut sebagai fungsi utama pajak atau fungsi fiskal fiscal
function, yaitu suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang
perpajakan yang berlaku. Fungsi ini disebut fungsi utama karena fungsi inilah yang secara historis pertama kali timbul. Di sini pajak merupakan sumber
pembiayaan negara yang terbesar. 2
Sebagai Alat Pengukur Fungsi ini mempunyai pengertian bahwa pajak dapat dijadikan sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, ketika pemerintah berkeinginan untuk melindungi kepentingan petani dalam negeri, pemerintah
dapat menetapkan pajak tambahan, seperti pajak impor atau bea masuk, atas kegiatan impor komoditas tertentu.
9
3 Sebagai Alat Penjaga Stabilitas
Pemerintah dapat menggunakan sarana perpajakan untuk stabilisasi ekonomi. Sebagian barang-barang impor dikenakan pajak agar produksi dalam negeri
dapat bersaing. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga agar defisit perdagangan tidak semakin melebar, pemerintah dapat menetapkan
kebijakan pengenaan PPnBM terhadap impor produk tertentu yang bersifat mewah. Upaya tersebut dilakukan untuk meredam impor barang mewah yang
berkontribusi terhadap defisit neraca perdagangan. 4
Fungsi Redistribusi Pendapatan Pemerintah dapat menggunakan sarana perpajakan untuk stabilisasi ekonomi.
Sebagian barang-barang impor dikenakan pajak agar produksi dalam negeri dapat bersaing. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga agar
defisit perdagangan tidak semakin melebar, pemerintah dapat menetapkan kebijakan pengenaan PPnBM terhadap impor produk tertentu yang bersifat
mewah. Upaya tersebut dilakukan untuk meredam impor barang mewah yang berkontribusi terhadap defisit neraca perdagangan.
2.1.3 Jenis-jenis Pajak
Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu Pajak Daerah dan Pajak Pusat. Pajak Pusat adalah pajak yang dikelola oleh
pemerintah pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak- Departement Keuangan. Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak yang
dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi maupun
10
KabupatenKota. Ada beberapa Pajak Pusat yang dikelola Oleh Direktorat Jenderal Pajak yaitu.
1 Pajak Penghasilan PPh
adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak. Yang
dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang
dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat
berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lainnya. 2
Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Orang pribadi, Perusahaan, maupun Pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
dikenakan PPN. Pada dasarnya setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang PPN, Tarif PPN
adalah tunggal yaitu sebesar 10, sedangkan untuk ekspor tarif PPN adalah 0. Yang dimaksud dengan Pabean adalah wilayah Republik
Indonesia yang meliputi wilayah darat perairan dan ruang udara diatasnya.
11
3 Pajak Penjualan Atas Barang Mewah PPnBM
Selain dikenakan PPN, atas barang-barang tertentu yang tergolong mewah, juga dikenakan PPnBm. yang dimaksud dengan Barang Kena
Pajak yang tergolong Mewah adalah. a.
Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok b.
Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu c.
Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi
d. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status
e. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral
masyarakat.
2.2 Pajak Penghasilan Umum 2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan
Menurut UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 pasal 4 ayat 1 pengertian pajak penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh oleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan WP yang bersangkutan
dengan nama dan dalam bentuk apapun. Pajak penghasilan dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun
pajak. yang menjadi subyek pajak adalah.
12
1 Orang Pribadi
a. Orang pribadi sebagai subyek pajak dapat bertempat tinggal di
Indonesia maupun di luar Indonesia. b.
Warisan yang belum terbagi sebagai kesatuan, menggantikan yang berhak yaitu ahli waris. Penujukan warisan yang belum terbagi subyek
pajak pengganti dimaksudkan agar pengenaan pajak atau penghasilan yang berasal dari warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan.
2 Badan
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pengertian badan adalah sekumpulan oaring dan atau
modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha.
3 Bentuk Usaha Tetap
Suatu bentuk usaha tetap mengandung pengertian adanya suatu tempat usaha Place Of Business yaitu fasilitas yang dapat berupa tanah dan gedung
termasuk juga mesin dan peralatan yang sifatnya permanen dan dipergunakan untuk menjalankan usaha atau kegiatan dari orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal atau badan yang didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia. Subyek pajak dibedakan dalam subyek pajak dalam negeri dan
subyek pajak luar negeri Pasal 2 ayat 2, 3 dan 4 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Adapun yang dinyatakan sebagai subyek pajak dalam negeri
adalah.