42 ρ= 1,000 dengan perilaku makan. Mayoritas responden masih tinggal
bersama orang tua sehingga orang tua masih memegang peranan penting dalam membentuk perilaku makan anak.
B. KERANGKA BERPIKIR
Remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka. Informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif
mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide
tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga
memunculkan suatu ide baru. Makanan tradisional merupakan makanan yang sesungguhnya sangat
sering kita jumpai. Rata rata dari makanan tradisional merupakan makanan yang sering sekali menjadi masakan rumah. Namun seiring berkembangnya
zaman, banyak sekali restaurant restaurant yang tersedia khususnya didaerah perkotaan. Restaurant yang ada tidak hanya menjual makanan modern semata
namun juga ada beberapa restaurant yang juga menjual makanan tradisional. Restaurant dengan tempat yang nyaman seringkali menahan konsumen untuk
terus kembali menikmati hidangan yang mereka punya. Lingkungan tempat tinggal merupakan lingkungan dimana kita tinggal.
Dimana didalamnya terdapat keluarga, tetangga, status ekonomi dan kondisi
43 geografisnya. Lingkungan tempat tinggal dirasa sangat berpengaruh bagi
remaja, khususnya dalam hal yang komsumtif seperti ini. Kelurahan Mantrijeron merupakan kelurahan yang berada didaerah
kota Yogyakarta. Tempatnya yang dekat dengan pusat tourist memicu daerah
yang ada disekitarnya mulai membangun cafe atau restaurant dengan tema yang modern. Makanan yang dijual juga kebanyakan jenis makanan modern,
namun juga ada restaurant sekitar yang menjual makanan tradisional karena tempatnya juga yang dekat dengan pusat Gudeg jogja didaerah wijilan.
Berdasarkan penjelasan di atas, daya tarik makanan tradisional dengan makanan modern akan dihubungkan dengan tahapan perilaku. Tahapan
perilaku terdiri dari pengetahuan meliputi mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi produk
makanan tradisional dan makanan modern tersebut. Pengetahuan bisa diperoleh dari internet, iklan di TV maupun media sosial. Setelah tahap
pengetahuan, selanjutnya tahap sikap meliputi menerima, menangapi, menghargai, bertangungjawab pada produk tersebut. Dari tahap pengetahuan
dan sikap tadi maka dapat terciptanya sebuah persepsi. Dari persepsi ini maka peneliti dapat melihat tindakan remaja dalam hal pemilihan makanan antara
makanan tradisional dan makanan modern. Kerangka berfikir dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:
44
KERANGKA BERPIKIR
Gambar 3. Kerangka Berpikir
C. Pertanyaan Penelitian