Bahan Metode BAHAN DAN METODE

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1449 mengalir menuju nosel f. Di Ujung nosel minyak keluar dan membentuk sudut tertentu, sehingga gambarnya dapat dicapture menggunakan kamera. Gambar 2. Set up alat penelitian Tahap pengujian Tahap pengujian diawali dengan pemasangan manometer di tabung bahan bakar dan termokopel pada pemanas awal preheater. Bidang yang dipanasi seluas 78.57 mm 2 dengan dimensi seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Volume bahan bakar minyak kelapa yang dimasukkan ke dalam tabung adalah sebesar 600 cc. Udara dari kompresor diinjeksikan ke dalam tabung dengan variasi tekanan 4, 5 dan 6 bar. Minyak bertekanan tersebut dipanasi menggunakan preheater pada variasi temperature 200, 210, 220, dan 230 o C. Pada setiap perubahan variabel tekanan maupun temperatur, besarnya sudut semprot yang terbentuk di ujung nosel di-capture menggunakan kamera. Data temperatur, tekanan dan sudut semprot dicatat untuk dilakukan analisis. Gambar 3. Detil ukuran pipe line SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 1450 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

3. HASIL

Data hasil spray angle sudut semprot dengan variasi temperatur pemanasan awal 200, 210, 220, 230 o C dan variasi tekanan 4, 5, 6 bar dapat dilihat pada Gambar 4, 5, 6, dan 7. Gambar 4. Pembentukan Spray Angle dengan temperatur pemanasan awal 200 o C pada variasi tekanan, a 4 bar, b 5 bar, c 6 bar Gambar 5. Pembentukan Spray Angle dengan temperatur pemanasan awal 210 o C pada variasi tekanan, a 4 bar, b 5 bar, c 6 bar

4. PEMBAHASAN

Dari Gambar 8 terlihat bahwa kenaikan tekanan menyebabkan sudut semprotnya juga mengalami kenaikan, kecuali pada temperatur pemanasan awal 230 o C. Perbedaan sudut semprot tersebut terjadi akibat dari kandungan asam lemak minyak kelapa multi komponen yang terdiri dari asam caproic, caprylic, capric, lauric, myristic, palmitic, stearic, arachidic, behenic, palmitolic, oleic, linoleic, linolenic, dan eicosatrienoic [7]. Setiap asam lemak tersebut mempunyai boiling point berbeda-beda sehingga sudut yang terbentuk di ujung nosel menjadi bervariasi.[8]. Kenaikan temperatur pemanas awal dari 200 sampai 220 o C menyebabkan besarnya sudut semprot menurun, akibat terbentuknya endapan dari asam lemak bebas free fatty acid dan giserol di ujung nosel [9].

5. KESIMPULAN

Penelitian secara eksperimen tentang “ Pembentukan Spray Angle Minyak Kelapa Pada Variasi Tekanan Dan Temperatur Pemanasan Awal “ dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Kenaikan tekanan bahan bakar minyak kelapa menyebabkan peningkatan besar sudut semprot di ujung nosel, kecuali pada temperatur 230 o C. Hal ini disebabkan oleh komposisi asam lemak minyak kelapa yang multi komponen. b. Terjadi penurunan sudut semprot akibat pengendapan asam lemak bebas dan gliserol di ujung nosel pada kenaikan temperatur pemanasan awal 200 sampai dengan 220 o C, kecuali pada temperatur 230 o C karena minyak kelapa sudah berubah bentuk menuju fase uap. SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1451 UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada bapak Rektor Universitas Udayana yang mendanai Penelitian Hibah Unggulan Program Studi melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA nomor : 023.04.2.4152532015 tanggal 23 Februari 2015, melalui Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Pengabdian Dana PNBP 2015 Nomor : 2024 UN14.1.31 PN.00.00.00 2015 Tanggal : 25 Mei 2015. DAFTAR PUSTAKA [1] Departemen Perindustrian 2009, Rodmap Industri Pengolahan Kelapa, Jakarta [2] Shaheed, A. and Swain, E. 1999 Combustion analysis of coconut oil and its methyl esters in a diesel engine, Proceedings of the Institution of Mechanical Engineers, Part A: Journal of Power and EnergyAugust 1, 213, pp.417-425 [3] Singh, P.J., Khurma, J. and Singh A, 2010 , Coconut Oil Based Hybrid Fuels as Alternative Fuel for Diesel Engines, American Journal of Environmental Sciences, 6 1, pp.71-77 [4] Kratzeisen M.and Müller J., 2010, In uence of calcium and magnesium content of coconut oil on deposit and performance of plant oil pressure stoves, Fuel , 89, pp.59–66. [5] Vinikumar, K., 2012 , Experimental Evaluation on Different Viscous Fluids Spray Characteristics in Injector Using Constant Volume Chamber, IOSR, Journal of Mechanical and Civil Engineering. Technology Journal, [6] Taskiran O.O., Ergeneman M., 2014, Effect of nozzle dimensions and fuel type on ame lift- off length, Fuel , 115, pp.833-840 [7] Wirawan I.K.G., Wardana I.N.G., Soenoko R. and Wahyudi S., 2013, Premixed Combustion of Coconut Oil on Perforated Burner, Internationl Journal of Renewable Energy Development, 2 3, pp.133-139. [8] Yuan W., Hansen A.C. and Zhang Q., 2005, Vapor pressure and normal boiling point predictions for pure methyl esters and biodiesel fuels, Fuel 84, pp.943-950 [9] Kratzeisen M.and Müller J., 2010, In uence of free fatty acid content of coconut oil on deposit and performance of plant oil pressure stoves, Fuel, 89, pp.1583 -1589.