Cara berpikir anak bersifat khas. Anak belajar dengan berbagai cara. Anak belajar secara bertahap.

4 5 PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI cara anak belajar Bertahap Bersifat khas Berbagai cara Belajar dari bersosialisasi Stimulasi indera pada anak Eksplorasi anak terhadap mainannya Agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan setiap kemampuan yang hendak dicapai, maka diperlukan pedoman pembelajaran sesuai dengan karakteristik anak yang mengacu pada kurikulum 2013 PAUD yang dapat menjadi acuan bagi guru di lapangan. • Mendukung anak-anak dalam proses mencari tahu tentang sesuatu dengan caranya sendiri atau dengan bimbingan guru. • Mendukung anak untuk melakukan penemuan mereka sendiri. • Menumbuhkan minat, mengembangkan gagasan, kesempatan mengekspresikan kebebasan, imajinasi, dan kreativitas anak, serta menguatkan perasaan anak terhadap sesuatu. • Hasil berpikir dapat dikomunikasikan pada orang lain. Mengapa Perlu Pendekatan Saintifi k? Anak usia dini dapat belajar melalui apapun. Melalui pemahaman terhadap cara anak usia dini belajar, maka guru dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan cara belajar anak. Untuk mendapatkan penjelasan mengapa perlu pendekatan saintifi k, maka guru perlu mengenali tentang anak usia dini, cara belajar anak dan prinsip pembelajaran pada PAUD.

2. Cara berpikir anak bersifat khas.

Cara anak berpikir berakar dari pengalamannya sehari-hari. Sumber pengalaman anak didapat dari: • pengalaman sensory dengan menggunakan seluruh inderanya penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa, pengecap • pengalaman berbahasa saat mereka berkomunikasi dengan teman, orang tua, guru atau orang lain. • pengalaman budaya dalam bentuk kebiasaan di rumah, nilai yang diterapkan dalam keluarga termasuk yang berlaku di lingkungan. • pengalaman sosial dari teman sepermainan, perilaku orang dewasa, dll. • pengalaman yang bersumber dari media masa, misal dari surat kabar, majalah, televisi, radio, dll.

3. Anak belajar dengan berbagai cara.

Anak senang mengamati dan menggunakan mainannya dengan berbagai cara. Misalnya mobil-mobilan dapat digerakkan maju mundur, dimainkan rodanya, dibongkar, dll. Namun, orang dewasa sering hanya menginginkan anak bermain seperti yang dipikirkan mereka. Cara Belajar Anak Usia Dini

1. Anak belajar secara bertahap.

Anak adalah pembelajar alami dan sangat senang belajar. Anak belajar sejak lahir. Anak senang mencari pemecahan dari masalah yang dihadapinya. Ia belajar dengan cara : • bertahap sesuai dengan tingkat kematangan perkembangan berpikirnya. • mulai segala sesuatu dari hal-hal yang bersifat konkrit ke abstrak. • menggunakan seluruh inderanya: mengamati, membau, mende- ngar kan bunyinya, merasa- kan, mencicipi, men do- rong, menarik, bahkan m e n g g e r a k - g e r a k k a n dengan berbagai cara yang disukainya, dll. Semakin banyak indera yang digunakan, semakin tinggi kemampuan anak menangkap informasi. Gunakan semaksimal mungkin alat indera: 6 7 PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Prinsip Pembela- jaran bemain sesuai perkemba ngan sesuai kebutuhan anak sbg pusat Aktif pengmb. karkter Kecakapan hidup lingk. kondusif Bernus memukul-mukul dinding dengan tangan, sekali-kali ia juga memukul menggunakan alat atau menjejakkan kakinya. Selintas ia sedang berbuat yang dapat merusak dinding. Tetapi saat ditanya, Bernus menjawab, “Aneh ya kalau dipukul tangan suaranya dung-dung, kalau pake pensil jadi tek tek, tapi kalau pake kaki jadi bum-bum.” Ternyata Bernus sedang melakukan percobaan perubahan bunyi pada dinding. Contoh:

4. Anak belajar saat bersosialisasi.