Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Babad Onje merupakan cikal bakal penulisan Babad Purbalingga Sugeng Priyadi, 2002:161. Tradisi teks Babad Onje hidup dalam bentuk lisan dan tulisan. Perbedaan teks-lisan menunjukkan bahwa tradisi lisan mempunyai kecenderungan berubah sehingga melahirkan versi-versi dan variasi-variasi. Hal ini terjadi karena faktor lupa atau proses interplorasi. Namun pada dasarnya kerangka teks tetap dan tidak berubah. Timbulnya karya sastra dengan nama babad di Jawa diperkirakan mulai berkembang selambat-lambatnya pada akhir abad 17 M. Pada jaman Kartasura, Djajadiningrat dalam Darusuprapta 1913: 301 bahkan mungkin lebih awal lagi, pada paruh pertama 17 M. Pada masa Mataram mulai bangkit dan mekar sekitar tahun 1635 M de Graaf dalam Darusuprapta 1953: 11. Bertepatan dengan perkembangan istilah nama babad di Jawa yang diperkirakan selambat-lambatnya abad 17 M. Di sini Babad Onje pun ikut mewarnai perkembangan babad di kawasan Banyumas. Adanya para penguasa atau para bupati di lingkungan Banyumas, tak ketinggalan pula kekuasaan di bagian utara yang kini menjadi Kabupaten Purwokerto, Purbalingga serta Banjarnegara. Timbulnya kabupaten-kabupaten dapat diibaratkan seperti tumbuhnya jamur di musim penghujan. Kabupaten-kabupaten seperti Onje, Penisian, Cipaku, Arenan, Purbadana merupakan bekas kota Kabupaten yang berdiri sekitar sebelum tahun 1560 A.M Kartasoedirdja, 1941:3. 1 Babad berarti ’merombak atau menebang pohon-pohon yang ada dihutan dan semak belukar’. Poerwadarminta 1939:23 membedakan kata babad yang ditulis berakhir dengan huruf ”d” yang berarti: 1 cerita peristiwa yang telah terjadi 2 di babadi yang berarti ’ditebang dan dibersihkan hutan belukar, pohon- pohon, untuk dijadikan desa’; sedangkan kata babat ditulis berakhir dengan huruf ”t” yang berarti ’isi perut, tempat menghancurkan makanan binatang pemamah biak’. Dengan demikian baik babad maupun babat dalam segala perkembangannya kemudian berarti ’lukisan cerita perilaku sejarah yang bertalian dengan pembukaan hutan, atau pendirian negeri, dan peristiwa yang telah atau dianggap terjadi yang melatarbelakangi’. Agaknya di sini dalam pengertian Babad Onje lebih cocok jika ditulis dengan huruf ”d”, karena Babad Onje juga menceritakan terjadinya desa Onje. Karya tulis ini mencoba memberikan gambaran mengenai karya sastra Babad, khususnya karya sastra yang berjudul Serat Sejarah Babad Onje. Naskah ini memakai kertas berukuran 10,5 x 8,5 cm, 107 halaman. Teks berhuruf Arab pegon, berbahasa Jawa krama dan ngoko. Naskah pernah dijadikan bahan penulisan skripsi di Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada. Naskah ini milik keluarga keturunan bupati Onje, yang isinya tentang pengangkatan bupati Onje pertama oleh Sultan Hadiwijaya beserta silsilah keturunannya. Desa Onje sekarang terletak di daerah Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Karesidenan Banyumas, Propinsi Jawa Tengah.

1.2 Pembatasan Masalah