Per juangan Kaum Muhajir in
Bab ŇKisah kaum Muhajirin dan Kaum Ansar
101
.
Kaum Muhajirin berhijrah dengan tidak membaw a harta, rumah, jabatan, saudara, dan yang lainnya. Mereka membela agama Allah dan
Rasul-Nya dan mereka adalah orang-orang yang jujur. Ketika kaum Muhajirin tiba di Madinah dari Mekah, di mana mereka
tiba tanpa memiliki sesuatu apa pun. Sementara, kaum Anġar adalah kaum yang memiliki tanah serta perkebunan kurma. Lalu kaum Anġar
membagikan kepada mereka atas dasar kaum Muhajirin akan mereka berikan setengah dari hasil buah-buahan milik mereka setiap tahun serta
nafkah secukupnya agar mereka tidak perlu lagi bekerja dan biaya. Ummu Anas bin Malik atau yang biasa dipanggil Ummu Sulaim dan Ummu
Abdullah bin Abu Thalhah adalah saudara Anas seibu.
Ummu Anas bin Malik tersebut pernah memberikan buah kurma kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah memberikan kurma tersebut
kepada Ummu Aiman, budak perempuannya, yaitu ibu Usamah bin Zaid. Ibnu Syihab mengatakan: “
Aku pernah mendapat cerita dari Anas bin M alik: Sesungguhnya Rasulullah ketika selesai melakukan pertempuran dengan penduduk
Khaibar, lalu kembali ke M adinah, beliau melihat orang-orang M uhajirin mengembalikan pemberian-pemberian yang pernah mereka terima dari kaum
Ansar. Demikian pula apa yang pernah diberikan oleh ibuku kepada Rasulullah juga dikembalikan lagi dan Ummu Aiman diganti dengan kebun Rasulullah saw.
kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 3318. Setibanya di Habasyah, kaum Muhajirin disambut dengan baik oleh
Raja Habasyah. Ia melindungi dan memperhatikan kaum Muhajirin. Mendengar bahwa kaum Muhajirin disambut baik oleh Raja, kaum
NDÀU4XUDLV\VHPDNLQGHQJNL0HUHNDNHPXGLDQPHQJLULPXWXVDQNH
Habasyah untuk membujuk Raja Habasyah agar mau mengusir kaum Muhajirin. Tetapi, Raja Habasyah yang terkenal adil dan bijaksana menolak
EXMXNUD\XNDXPNDÀU4XUDLV\WHUVHEXW
Kekejaman, penyiksaan, dan pemboikotan yang dilakukan oleh kaum
NDÀU4XUDLV\WHUKDGDSSHQJLNXWSHQJLNXWVHWLD1DEL0XKDPPDGWLGDN
mengurangi niat beberapa orang untuk berpindah ke agama Islam. Mereka adalah Umar bin Khaĥĥab dan Hamzah paman dari Nabi Muhammad.
Setelah masuknya ked ua o rang tersebut, kaum kafir Quraisy mengurangi gangguannya sehingga keadaan di kota Mekah mereda. Pada
saat itulah Nabi Muhammad saw. memerintahkan kaum Muhajirin yang berada di Habasyah untuk pulang ke Mekah.
Pendidikan Agama Islam untuk SD Kelas VI
102
Kaum Muhajirin kemudian kembali ke Mekah, tetapi kebahagiaan
PHUHNDWLGDNODKODPDNDUHQDNDXPNDÀU4XUDLV\NHPEDOLPHQJJDQJJX
menyiksa kaum Muhajirin tersebut, sampai akhirnya Nabi Muhammad saw. memerintah kembali para pengikutnya untuk hijrah ke Yatsrib secara
VHPEXQ\LVHPEXQ\LNDUHQDNDXPNDÀU4XUDLV\EHUXVDKDPHQJKDODQJ
halangi. Pada hari Jumat 12 Rabi’ul Awal tahun 1 Hijriah, tepatnya tanggal 24
6HSWHPEHU05DVXOXOODKEXDNDUGDQOLELQEXĥDOLEPHPDVXNL
kota Yatsrib. Kaum Muhajirin yang sudah berada lebih dulu di sana bersama-sama penduduk Yatsrib menyambut kedatangan Rasulullah
dengan suka cita. Pada hari itu pula, Rasulullah saw . mengadakan Shalat Jumat yang pertama kali dan Beliau berkhutbah di hadapan kaum
Muhajirin dan kaum Anġar. Sejak saat itulah kota Yatsrib dinamakan Madinatun-Nabawi, yang berarti kota Nabi, yang sekarang dikenal sebagai
kota Madinah.
Setelah menetap di Madinah, Rasulullah merancang rencana-rencana untuk membentuk masyarakat Islam yang bebas dari ancaman dan
tekanan, menciptakan hubungan kekeluargaan antara kaum Muhajirin dan kaum Anġar, mengadakan perjanjian saling tolong-menolong antara
kaum muslimin dengan kaum non muslim, dan menyusun siasat, ekonomi, sosial, serta dasar-dasar Daulah Islamiyah.
Berikut ini adalah pokok-pokok usaha yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.:
1 mendirikan masjid
2 mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anġar 3 mengadakan perjanjian perdamaian dengan kaum Yahudi
4 meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat
Islam.
Belajar dengan Teman
Apa yang akan kamu lakukan apabila sedang dalam perjalanan ada kecelakaan? A pakah kamu akan menolong orang yang
kecelakaan tersebut atau membiarkannya? Diskusikan bersama temanmu.
Bab ŇKisah kaum Muhajirin dan Kaum Ansar
103
.
Kaum Anġar adalah penduduk asli kota Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muhajirin dengan suka cita. Kedatangan kaum Muhajirin
dan Nabi Muhammad saw. sangat dinanti-nanti oleh kaum Anġar. Kaum Anġar sangat merindukan seorang pemimpin yang adil dan bijaksana
seperti Nabi Muhammad saw.
Kaum Anġar sangat senang menerima saudara-saudara seiman mereka, kaum Muhajirin. Mereka membagi tempat tinggal dan makanan dengan
senang hati. Bahkan, mengutamakan segala sesuatu bagi kaum Muhajirin melebihi diri mereka sendiri.
An-Nu’man Ibnu Ajlan Al-Anshari berkata, “ Kami pun menyambut kaum Muhajirin seraya berkata, ‘Selamat datang dan hidup bersama kami.
Sungguh, kalian akan aman dari kefakiran karena kami akan membagi harta dan rumah kami untuk kalian.”
Begitulah yang terjadi. Kaum Anġar menjamin tempat tinggal bagi kaum Muhajirin. Kaum Anġar secara ikhlas menyerahkan rumah-rumah
mereka untuk kaum Muhajirin. A da juga yang menampung kaum Muhajirin untuk tinggal di rumah-rumah mereka. Mereka berebut tidak
mau kehilangan pahala. Bahkan, mereka mengadakan undian agar kesempatan memberi bantuan berjalan dengan adil.
Ummu Ala’, seorang wanita Anġar yang telah membai’at Rasulullah saw., mengabarkan ke Kharijah Ibn Zaid Ibn Tsabit bahwa Utsman Ibn
Mazh’un tinggal di rumah-rumah kaum Anġar secara bergantian. Kaum A nġar juga membagi hasil panen mereka kepad a kaum
Muhajirin. Mereka mengusulkan kepada Rasulullah untuk membagikan separuh hasil panen kebun-kebun korma mereka, namun Rasulullah
meminta agar mereka memberi kaum Muhajirin untuk turut serta merasakan hasil panen mereka seperlunya saja.
Bahkan, kaum Anġar sempat ingin menghibahkan setiap kelebihan mereka kepada Rasulullah saw . “ Jika engkau menghendaki, ambillah
rumah-rumah kami,” kata mereka kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. membangun tempat tinggal untuk para sahabatnya di tanah-tanah
yang telah dihibahkan kaum Anġar dan menetapkan tanah itu bukan milik siapa pun.