22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, sehingga pertanyaan-pertanyaan yang
ada dapat dijawab Hasan, 2002 : 31. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif
bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta serta karakteristik suatu populasi atau bidang tertentu Azwar, 2012 : 7. Penelitian
deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1 berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu, 2 menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel
namun diuraikan satu persatu, dan 3 variabel yang diteliti tidak dimanipulasi Kountur, 2005 : 105-106. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis serta
menjelaskan tentang persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler keroncong secara deskriptif dan didukung dengan angka persentase.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2010: 161. Variabel dalam penelitian ini
adalah variabel tunggal, yaitu “Persepsi Siswa terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Keroncong di SMA Pangud
i Luhur Santo Yosef Surakarta”. Menurut Nawawi 2006 : 45, variabel tunggal adalah variabel yang hanya
mengungkapkan satu variabel untuk dideskripsikan unsur-unsur atau faktor- faktor didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut.
C. Waktu dan Tempat
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret
– April tahun 2015.
D. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti Hasan, 2002 : 58.
Berdasarkan pernyataan di atas, populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X, XI, dan XII SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta tahun ajaran
20142015 dengan total 618 siswa .
Sampel yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penentuan sampel ialah untuk memperoleh keterangan
mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi, suatu reduksi terhadap jumlah objek penelitian Mardalis, 2007 : 55. Arikunto
2010 : 107 berpendapat, untuk menentukan sampel apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Namun demikian, apabila subyek lebih besar
dapat diambil 10 – 15 atau 20 – 25 atau lebih, tetapi apabila dana, tenaga,
dan waktu terbatas maka tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar.