12
sebagai seberapa besar kuat keinginan niat seseorang untuk keluar dari lembaga tempat ia bekerja dan
berpindah ke lembaga atau bidang pekerjaan lain.
2.1.2 Kepuasan Gaji
Individu p e r l u merasakan adanya rasa keadilan equity
terhadap gaji yang diterima sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukannya Lum et al., 1998.
Masih pada Lum et.al. 1998, Lawler 1990 mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan
atas gaji seseorang merupakan suatu fungsi dari perbedaan antara perasaan seseorang mengenai apa
yang seharusnya diterima dengan berapa banyak gaji yang sebenarnya diterima. Heneman dan Schwab 1988
pada Andini 2006 menyatakan bahwa kepuasan gaji merupakan rangkaian kepuasan yang multidimensi yang
terdiri atas empat subdimensi: tingkat gaji pay level, strukturpengelolaan gaji pay structure and
administration, peningkatan gaji pay raise dan tunjangan
benefit. Kepuasan atas tingkat gaji
didefinisikan sebagai persepsi kepuasan atas gaji atau upah langsung, sedangkan kepuasan atas struktur atau
pengelolaan gaji didefinisikan sebagai persepsi kepuasan
atas hirarki gaji internal dan metode yang digunakan untuk mendistribusikan gaji. Kepuasan atas
peningkatan gaji berkenaan dengan persepsi kepuasan dalam perubahan tingkat gaji, sedangkan kepuasan atas
13
tunjangan menekankan pada persepsi kepuasan dengan pembayaran tidak langsung ataupun tambahan yang
diterima karyawan. Sementara, March dan Simon 1958 memberikan definisi tentang adanya perasaan tidak
seimbang antara apa yang dilakukan individu terhadap organisasinya dengan apa yang diterimanya sebagai
imbalan. Berangkat dari beberapa uraian tersebut kepuasan gaji dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
keadaan dimana seorang individu merasa bahwa apa yang telah diterima dari lembaga atau instansi dimana
individu bekerja telah sesuai dengan apa yang dikerjakan atau telah dilakukan bagi lembaga tersebut. Sesuai
dengan penelitian Haneman Schwab 1988, apa yang diterima oleh individu dari lembaga tersebut meliputi
tingkat gaji, struktur pengelolaan, peningkatan pendapatan dan tunjangan.
1.1.3. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja menurut As’ad 2001 adalah sikap yang positif dan menyangkut penyesuaian diri yang
sehat dari para karyawan terhadap kondisi kerja atau situasi kerja. Sedangkan menurut Wexley Yukl 1997
kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
Hoppeck dalam As’ad 2001 setelah mengadakan penelitian terhadap 309 karyawan pada perusahaan di
New Hope Pennsylvania USA, menarik kesimpulan
14
bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara
keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Secara lebih jelas, Handoko 1998, mendefinisikan bahwa kepuasan
kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja dikatakan merupakan cermin perasaan seseorang
terhadap pekerjaanya. Sedangkan Robbins Judge 2008 mendefinisikannya sebagai suatu perasaan
positif tentang pekerjaan seseorang, yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya.
Menilik pengertian kepuasan kerja dalam hubungannya dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, Tiffin seperti yang dikutip Jewel Siegal 1998 berpendapat bahwa kepuasan kerja
berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja dan kerjasama antara
pemimpin dengan sesama karyawan. Senada dengan Tiffin, Blum dalam Munandar 2001 mengemukakan
bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap
faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri, dan hubungan sosial individual diluar kerja. Penilaian assesment
seorang karyawan terhadap puas atau tidak puas akan pekerjaannya merupakan penjumlahan yang
rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang terbedakan
15
atau terpisah satu sama lain. Persepsi seseorang mungkin bukanlah merupakan refleksi konkrit yang
lengkap tentang pekerjaan dan masing-masing individu dalam situasi yang sama dapat memiliki pandangan
yang berbeda. Menurut Robbins 2001, faktor-faktor yang mendorong kepuasan kerja adalah; 1. Kerja yang
secara mental menantang; 2. Kondisi kerja yang mendukung; 3. Rekan sekerja yang mendukung; 4.
Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan,
pengertian kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah orientasi dan sikap individu terhadap pekerjaannya yang
dipengaruhi peran dalam bekerja dan karakteristik dari pekerjaanya.
1.1.4. Komitmen Organisasi