66
Tabel 2. Peranan Pariwisata Dalam Ekspor Indonesia
No
1997 1998
1999 2000
2001
1. Total touris orang 5.185.243
4.606.416 4.727.520
5.064.217 5.153.620
2. Pengeluaran rata-rata US 1.026,27
940,18 996,34
1.135,18 1.053,36
3. Penerima dari wisatawan US 5.321
4.330 4.710
5.749 5.429
4. Penerimaan eksport US 56.298
50.298 50.371
65.510 58.689
5. Sumbangan wisatawan 9,45
8,61 9,35
8,78 9,25
6. Sumbangan migas 20,82
14,73 20,01
23,03 21,93
Sumber: Badan Pusat Statistik dan bank Indonesia, diolah.
Jika dilihat bagaimana sumbangan sektor pariwisata terhadap ekspor Indonesia,
maka dapat difahamkan bahwa pariwisata asing ke Indonesia memberi sumbangan yang
besar sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 2. Penghasil cadangan devisa bagi Indonesia
yang terbesar ialah minyak dan gas bumi migas kemudian diikuti oleh hasil
pariwisata asing.
Dari tahun 1999 sehingga tahun 2001 kelihatan bahwa sumbangan pariwisata
sangat besar, yakni sekitar 9 persen lebih. Memang ketika terjadi krisis ekonomi dan
sosial politik di Indonesia dalam tahun 1998 terjadi penurunan sumbangannya, akan tetapi
kemudian naik lagi setelah kerusuhan sosial dapat dikenadlikan. Ini bermakna sektor
pariwisata memberi sumbangan yang besar dalam ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu
sektor ini harus diberi perhatian dan menjadi satu di antara tumpuan harapan bagi
kemajuan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
PEMBAHASAN
Ada lima faktor yang akan membuat sektor pariwisata berpotensi lebih besar
untuk tumbuh. Dalam pembahasan berikut ini akan dikemukakan berbagai argumen
bahwa sektor pariwisata berpotensi besar untuk tumbuh di masa mendatang.
1. Prospek Pariwisata Dunia
Dalam abad ke-21 ini bisnis raksasa yang berkembang ialah dalam bidang dalam
teknologi informasi, bidang film, televisi, penerbit, musik, olahraga, hotel dan taman
rekreasi olahan menjadi bisnis utama dalam sektor. Sejarah menunjukkan bahwa ketika
teknologi pertanian memegang peranan yang terpenting, waktu untuk rekreasi hanya 10
dari seluruh waktu yang ada. Pada era industrialisasi waktu untuk rekreasi bagi
masyarakat modern bertambah menjadi 20, terutama disebabkan oleh bantuan mesin uap
dan mesin bakar lainnya. Sejak tahun 1990-an berbagai mesin
listrik dan teknologi komputer sangat membantu manusia dalam berbagai hal,
mulai dari transportasi sampai dengan mempersiapkan makanan. Ikutan daripada
kemajuan dan globalisasi dunia waktu berekreasi naik menjadi sekitar 40 kira-kira
tahun 2015 diharapkan manusia dapat berekreasi selama 50 dari waktu hidupnya.
Tentu semua ini ada hubungannya dengan jam kerja resmi yang terus menurun, dari 72
jam perminggu pada tahun 1700 sampai 30 jam perminggu dibeberapa negara eropa.
Teknologi informasi atau disebut juga knowledge – age. Dengan memakai
satelit telekomunikasi, kabel optik dalam jaringan internet, masyarakat mampu
berkomunikasi on-line, dengan jarak yang tambah jauh, lebar frekuensi yang tambah
lama tambah besar, dan jumlah informasi yang bertambah padat. Pada puncaknya era
informasi ini diperkirakan akan segera tercapai 10 – 20 tahun ke depan, dan sesudah
itu pesanannya akan menurun.
Jika kita melihat perkembangan industri pariwisata dalam konteks global,
yang ada adalah kemajuan pesat dan prospek yang sangat menakjubkan. Berbagai analisis
menyebutkan, pariwisata akan menjadi industri terbesar dengan pertumbuhan paling
padat dalam perekonomian jasa, dan akna menjadi penggerak utama abad ke-21
bersama-sama dengan industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
World Tourism Organization 1998 juga memperkirakan bahwa mobilitas wisatawan
dunia akan mencapai angka 900 juta wisatawan pada tahun 2004, dimana kawasan
Asia Pasifik termasuk Indonesia didalamnya akan menjadi kawasan tujuan
wisata utama yang mengalami pertumbuhan paling tinggi diantara kawasan-kawasan
lainnya didunia.
67
Hal tersebut semakin memperkuat analisis bahwa pariwisata akan terus
berkembang di seluruh dunia sejalan dengan peningkatan tarap hidup dan kesejahteraan
hidup masyarakat di berbagai wilayah dunia. Perubahan-perubahan faktor sosio-ekonomi
dan transisi demografi akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan sektor pariwisata. Sebagai contoh, adanya perubahan pola sosial sebagai
akibat perubahan menuju ekonomi yang berbasis iptek akan menyebabkan tumbuhnya
gaya hidup berbisnis dan sekaligus berlibur business and leisure keduanya merupakan
faktor pendorong penting bagi pesatnya sektor kepariwisataan dunia.
Disisi lain, perkembangan dan kemajuan yang revolusioner di bidang ilmu
dan teknologi, khususnya kemajuan di bidang industri perjalanan travel,
transportasiperhubungan transportation, telekomunikasi teleco-munication serta
teknologi informasi information technology, semakin mengukuh prospek
luar biasa kemajuan industri pariwisata diberbagai kawasan di dunia.
Untuk menjelaskan seberapa signifikan peran sektor pariwisata terhadap
struktur perekonomian dunia, hasil penelitian World Travel and Tourism Council 1997,
menunjukkan bahwa saat ini pariwisata telah menjadi penyumbang terbesar bagi
pertumbuhan ekonomi dunia, yaitu mencapai 10,9 persen dari GDP dunia dan menyerap
lapangan kerja sebesar 10,7 persen dari jumlah penduduk dunia. Satu dari delapan
pekerjaan akan ada di industri pariwisata atau menciptakan sekitar 125 juta kesempatan
kerja langsung maupun tidak langsung pada tahun 2005. Oleh karena sedemikian
prospeknya industri pariwisata, banyak negara di dunia yang berpaling dan berlomba
membangun industri pariwisatanya untuk ikut ambil bagian dalam kompetisi
memperebutkan potensi pasar global yang amat besar.
2. Pariwisata Dalam Pembangunan Ekonomi