laboratorium virtual untuk materi termok

(1)

4.1. Deskripsi Hasil Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2014. Proses pembelajaran pada siklus ini berlangsung selama 3 jam pelajaran yaitu 3 x 45 menit. Pada kegiatan awal mengajar siklus I, peneliti telah menyiapkan seluruh perangkat dan instrumen penelitian. Adapun rencana kegiatan yang dilakukan pada siklus I meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi.

4.1.1 Perencanaan Tindakan

Sebelum melaksanakan penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan perencanaan (Planning) pembelajaran. Perencanaan pembelajaran pada siklus I meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Media Laboratorium Virtual untuk melakukan percobaan, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik, soal evaluasi yang akan diberikan pada akhir siklus. Persiapan ini disesuaikan dengan permasalahan dan materi yang akan disajikan. Langkah-langkah dalam perencanaan siklus I dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pemilihan materi dan penyusunan RPP, materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar 3.5 yaitu tentang Termokimia. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tema yang dipilih dalam siklus I


(2)

tentang reaksi eksoterm dan reksi endoterm; bagaimana menganalisis perbedaan dari kedua reaksi tersebut. Berdasarkan tema yang telah dipilih tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

b. Menyiapkan media laboratorium virtual untuk proses percobaan pada materi siklus I.

c. Untuk kelancaran dalam kerja kelompok di sediakan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis discovery learning sehingga mengarahkan peserta didik dalam mengeksplorasi materi pada siklus I. LKPD bertujuan untuk melatih psikomotorik, afektif, dan kognitif peserta didik untuk membentuk konsep dalam berkelompok

d. Menyiapkan soal evaluasi tertulis yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Soal evaluasi diberikan pada akhir siklus. Soal evaluasi digunakan sebagai instrumen penilaian untuk mengetahui hasil belajar.

e. Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas peserta didik yang bertujuan untuk mengamati aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran.

f. Pembentukan kelompok, strategi pembelajaran yang digunakan pada siklus I adalah pembelajaran saintifik, sehingga kelompok belajarnya sudah dibagi sebelum pembelajaran dilaksanakan. Peserta didik dalam satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri ± 5 peserta didik. Penulis sedikit mendapat kesulitan dalam hal pembagian


(3)

kelompok, karena disekolah ini pembagian kelompok didasarkan pada jenis kelamin, artinya yang laki-laki harus dengan laki-laki dan yang perempuan dengan perempuan. Namun demikian penulis menyampaikan pandangan kepada mereka bahwa dalam belajar kita harus ada rasa saling membantu dan harus menciptakan rasa peduli terhadap sesama.

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan rencana tindakan dan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan, maka peneliti melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP dan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tatap muka pada siklus I dengan materi reaksi eksoterm dan reksi endoterm melibatkan peserta didik langsung melalui media pembelajaran laboratorium virtual berbasis discovery learning. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Guru secara klasikal menjelaskan apersepsi dan motivasi dari pembelajaran yang dilaksanakan

b. Guru menjelaskan model pembelajaran yang digunakan serta penilaian yang dilakukan pada pembelajaran yang akan dilaksanakan c. Guru menjelaskan materi secara umum

d. Guru membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri dari ± 5 orang

e. Peserta didik mengkaji LKPD yang di bagikan guru untuk merancang percobaan (Lab Virtual).

f. Setiap kelompok melakukan percobaan penentuan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan bimbingan guru.


(4)

g. Setiap kelompok mengklasifikasikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

h. Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

i. Guru menjelaskan kembali pembelajaran yang belum dipahami.

j. Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

k. Guru melakukan evaluasi berupa soal tes. l. Guru memberikan tindak lanjut.

Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus I, guru tidak lagi mentransfer materi pada peserta didik, tapi peserta didik secara aktif bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok, peserta didik tampak aktif dan bergairah dalam pembelajaran. Dalam kegiatan ini mereka saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk berkompetisi dengan kelompok lain dalam menyelesaikan percobaan dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Suasana pembelajaran lebih menyenangkan nampak semua peserta didik bergairah dalam mengikuti pelajaran.

4.1.3 Pengamatan (Observasi) a. Aktivitas peserta didik

Aktivitas peserta didik pada pertemuan siklus 1 diukur dengan menggunakan lembar aktivitas peserta didik. Lembar aktivitas peserta didik diisi oleh 3 (tiga) observer yaitu dosen program studi pendidikan kimia, 1 orang guru


(5)

kimia pada SMA Negeri 16 Banda Aceh dan mahasiswa PPL PPG SM-3T. Hasil observasi aktivitas peserta didik saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan media laboratorium virtual berbasis Discovery Learning dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Aktivitas peserta didik selama pembelajaran menggunakan media laboratorium virtual berbasis Discovery Learning pada siklus I

N

o Pertanyaan yang Diamati

Pengamat Rata-rata Kategori menurut Budiningarti, 1998

P1 P2 P3

1 Pendahuluan

a. Peserta didik memberi salam dan merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan absensi

4 4 4 4 Sangat Baik

b. Guru mengajukan

pertanyaan : coba sebutkan ciri-ciri dari suatu reaksi kimia? Pernahkah kalian memasukkan serbuk adems ari atau

sejenisnya kedalam segelas air? Mengapa timbul dingin pada gelas?

3 3 3 3 Baik

c. Peserta didik mendengar dengan penuh perhatian saat guru menyampaikan topik, tujuan dan langkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan

2 2 2 2 Cukup

d. Guru meminta peserta didik duduk membentuk kelompok yang telah disepakati (masing-masing kelompok ± 5 orang).

4 3 4 3,7 Sangat Baik

2 Kegiatan Inti

a. Peserta didik mengamati penyampaian materi dari guru tentang sistem, lingkungan,


(6)

reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

b. Peserta didik mengkaji beberapa literatur tentang sistem,

lingkungan, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

2 2 2 2 Cukup

c. Peserta didik mengkaji LKPD yang di bagikan guru untuk merancang percobaan (Lab Virtual).

3 3 3 3 Baik

d. Setiap kelompok melakukan percobaan penentuan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan bimbingan guru.

3 3 3 3 Baik

e. Peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sistem, lingkungan, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm serta pelaksanaan Lab Virtual yang belum dipahami.

3 3 3 3 Baik

f. Setiap kelompok mencatat hasil percobaan dengan bimbingan guru.

3 3 4 3,3 Baik

g. Setiap kelompok mendiskusikan hasil percobaan dan ciri-ciri dari reaksi eksoterm dan endoterm dengan bimbingan guru.

3 3 3 3 Baik

h. Setiap kelompok membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan diskusi.

3 3 4 3,3 Baik

i. Setiap kelompok

mengklasifikasikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

3 3 3 3 Baik

j. Setiap kelompok

mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi dalam kelompok serta

ditanggapi oleh kelompok yang lain.

3 3 3 3 Baik

3 Kegiatan Akhir

a. Peserta didik menyimpulkan

hasil pembelajaran 4 4 3 3,7

Sangat Baik b. Peserta didik merangkum

materi secara keseluruhan

dibimbing oleh guru. 3 3 3 3 Baik


(7)

materi

d. Peserta didik mendengarkan penyampaian informasi dari guru untuk pertemuan berikutnya.

3 4 4 3,7 SangatBaik

Jumlah 55 55 57 55,7

Nilai Rata-rata 3,0

5 3,0

5 3,2 3,1 Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas peserta didik pada kegiatan awal tergolong baik kecuali pada beberapa pertanyaan. Secara keseluruhan pertanyaan-pertanyaan yang diamati dapat dikategorikan baik, karena rata-rata yang diperoleh adalah 3,1.

b. Tes Hasil Belajar

Setelah mengamati aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, maka di akhir siklus peneliti memberikan soal tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Penilaian hasil tes belajar tidak hanya diambil dari nilai kuis yang diberikan pada akhir siklus tetapi juga pada proses pembelajaran yang diambil dari LKPD yang dikerjakan oleh peserta didik. Adapun perbandingan nilai kuis dengan LKPD adalah 70 : 30. Hasil tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar setelah menerapkan pembelajarn dengan menggunakan media laboratorium virtual berbasis Discovery Learning. Hasil tes yang diperoleh peserta didik dibandingkan dengan nilai ketuntasan yaitu sebesar 75. Analisis tes hasil belajar peserta didik materi termokimia pada siklus I dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil tes belajar peserta didik menggunakan media laboratorium virtual berbasis Discovery Learning


(8)

No Nama Nilai Akhir Keterangan

1 Annas Fata Akram 54 Tidak tuntas

2 Aidil Adha 46,3 Tidak tuntas

3 Faisal 56 Tidak tuntas


(9)

5 Febri Riski 65 Tidak tuntas

6 Husban Nabia 76 Tuntas

7 Indah Lestari 78 Tuntas

8 Intan Sari 78 Tuntas

9 Jimmy Oktoria 60 Tidak tuntas

10 Misnawati 76 Tuntas

11 Marlina 75,2 Tuntas

12 M.Aulia Qurrahman 53,2 Tidak tuntas

13 M.Haikal Fikrullah 75,4 Tuntas

14 Mahya Zaratul Aini 78 Tuntas

15 M.Abdul Hafidz 62 Tidak tuntas

16 Miswar 54 Tidak tuntas

17 Nurlatifah 76 Tuntas

18 Nur Alnisah 78 Tuntas

19 Nur Baiti Julianti 80 Tuntas

20 Putri Nandya Agustin 78 Tuntas

21 Pradana Rahmat Saputra 80 Tuntas

22 Rahmat 50,2 Tidak tuntas

23 Rahmad Julianda Sakit

24 Saumi Duana Setia 76 Tuntas

25 Wenny Julianty 80 Tuntas

26 Winda Salimah 76 Tuntas

Jumlah 1713,33

Rata-Rata 68,5

Tabel 4.3 Hasil Rekap Nilai Tes Siklus I N

o

Hasil

(Angka) Konversi Predikat Arti Lambang

Jumlah Peserta

didik Persen 1 91 - 100 (A-,A) 3,66 – 4 Sangat baik - 0,00% 2 75 – 90 (B-,B,B+) 2,66 - 3,33 Baik 15 60 % 3 60 – 74 (C-,C,C+) 1,66 - 2,33 Cukup 3 12 %

4 <59 (D,D+) 1 - 1,33 Kurang 7 28 %

Jumlah 25 100 %


(10)

<59 60-74 75-90 91-100 0

2 4 6 8 10 12 14 16

Banyak siswa

U ntuk memperjelas data dari tabel 4.3 dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Gambar 4.1. Grafik Hasil Tes Siklus I

Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A-/A (sangat baik) adalah 0 peserta didik (0,00%), sedangkan yang mendapat nilai B-/B/B+ (baik) adalah 15 peserta didik atau (60%), sedangkan dari jumlah 25 peserta didik yang masih mendapatkan nilai C-/C/C+ (cukup) sebanyak 3 peserta didik (12%), dan yang mendapat nilai D/D+ (kurang) 7 peserta didik (28%). Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80 sedangkan nilai terendah adalah 45,3. Peserta didik yang mencapai ketuntasan berjumlah 15 orang, 10 orang peserta didik belum mencapai ketuntasan dan 1 orang peserta didik tidak hadir pada siklus I (Rahmat Julianda) karena sakit. Ketuntasan secara klasikal adalah 60%. Persentase 60% menunjukkan hasil belajar pada siklus I belum tuntas secara


(11)

klasikal. Karena berdasarkan Indikator kinerja secara klasikal sekurang-kurangnya 85% peserta didik mampu mencapai skor minimal 75.

Berdasarkan ketuntasan hasil belajar peserta didik dari sejumlah 25 peserta didik terdapat 15 atau 60% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 10 peserta didik atau 40% belum mencapai ketuntasan. Hal ini dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

Gambar 4.2. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I 4.1.4 Refleksi

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, pembelajaran menggunakan media laboratorium virtual berbasis Discovery Learning yang diterapkan masih Tuntas; 7; 38,89%


(12)

belum efektif, terdapat jumlah peserta didik yang masih di bawah Ketuntasan Minimal (KM) yaitu 75. Penyebab ketidak tuntasan ini menurut peneliti disebabkan adanya kelemahan di pihak guru maupun peserta didik. Kelemahan guru belum bisa memotivasi peserta didik dalam menerapkan pembelajaran menggunakan media Laboratorium Virtual berbasis Discovery Learning sehingga dalam proses belajar mengajar banyak menyita waktu yang ada. Guru juga kurang maksimal dalam memberikan penguatan. Sebagian besar waktu habis pada saat pengerjaan LKPD.

Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengalami banyak kesulitan terutama dalam membimbing peserta didik untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang menjadi tujuan pembelajaran. Pada awalnya guru telah menjelaskan cara mengoperasikan media Laboratorium Virtual, namun masih ada juga kelompok yang masih bingung. Hal ini mungkin di karenakan peserta didik masih belum mahir dalam mengoperasikan komputer. Dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena sebagian peserta didik beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Begitu juga dengan penilaian sikap peserta didik dan ketrampilan peserta didik

Karena masih banyak kekurangan dan kelemahan, maka guru sebagai peneliti bersama pengamat memutuskan untuk melanjutkan siklus kedua. Upaya-upaya yang akan dilakukan di antaranya adalah dengan cara:

a. Mengoptimalkan langkah-langkah pembelajaran dengan alokasi waktu yang telah ditentukan


(13)

b. Lebih intensif lagi membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan memahami konsep

c. Memberikan penguatan secara maksimal

d. Melibatkan peserta didik secara menyeluruh dalam penarikan kesimpulan, e. Memberi penegasan terhadap konsep yang menjadi poin utama dalam materi

4.2. Deskripsi Hasil Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut :

4.2.1 Perencanaan Tindakan

Siklus ke II dilaksanankan pada tanggal 14 Nopember 2014, jadwal tersebut telah bergeser dari rencana awal, yaitu pada tangal 07 Nopember 2014 dikarenakan terjadi pemadaman listrik pada hari yang telah di jadwalkan. Perencanaan tindakan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelasaksanaan pembelajaran. Dalam siklus II, pada hakikatnya merupakan perbaikan atas kondisi siklus I. Materi pelajaran dalam siklus II adalah penentuan perubahan entalpi (∆H) reaksi. Atas dasar materi pelajaran tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut adalah 3 x 45 menit.

b. Menyiapkan media laboratorium virtual untuk proses percobaan pada materi siklus II.


(14)

c. Untuk kelancaran dalam kerja kelompok di sediakan lembar kerja peserta didik (LKPD) sehingga mengarahkan peserta didik dalam mengeksplorasi materi pada siklus II. LKPD bertujuan untuk melatih psikomotorik, afektif, dan kognitif peserta didik untuk membentuk konsep dalam berkelompok d. Menyiapkan soal evaluasi tertulis yang digunakan untuk mengukur

kemampuan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Soal evaluasi diberikan pada akhir siklus. Soal evaluasi digunakan sebagai instrumen penilaian untuk mengetahui hasil belajar.

e. Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas peserta didik yang bertujuan untuk mengamati aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran.

f. Pembentukan kelompok peserta didik, Pada siklus II, strategi pembelajaran yang digunakan sama dengan siklus I, sehingga kelompok belajarpun masih sama.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan rencana tindakan dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan untuk siklus II, guru melaksanakan proses pembelajaran yang telah direncanakan sesuai dengan RPP materi penentuan perubahan entalpi (∆H) reaksi. Adapun pendekatan yang digunakan adalah saintifik dengan menggunakan media Laboratorium Virtualberbasis discovery learning (DL) dengan panduan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Pelaksanaan siklus II ini dilakukan secara teratur mulai dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir. Adapun rencana


(15)

tindakan yang dilakukan pada siklus ke II ini adalah sebagai berikut:

a. Guru membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri dari ± 5 orang b. Guru secara klasikal menjelaskan apersepsi dan motivasi dari pembelajaran

yang dilaksanakan.

c. Guru menjelaskan pembelajaran yang digunakan serta penilaian yang dilakukan pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.

d. Guru menjelaskan materi secara umum.

e. Peserta didik mengkaji literatur tentang penentuan perubahan entalpi (∆H) reaksi.

f. Setiap kelompok melakukan percobaan (Lab Virtual) penentuan perubahan entalpi (∆H) reaksi dengan kalorimeter.

g. Peserta didik mengolah data percobaan untuk menentukan harga perubahan entalpi.

h. Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. i. Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. j. Guru melakukan evaluasi berupa soal tes.

k. Guru memberikan refleksi untuk pembelajaran hari ini.

4.2.3 Pengamatan (Observasi)

1) Aktivitas peserta didik

Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam hal ini observasi dilakukan oleh 3 (tiga) observer yaitu dosen program studi pendidikan kimia, 1 orang guru kimia pada SMA Negeri 16 Banda Aceh dan mahasiswa PPL


(16)

PPG SM-3T. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail keaktifan, ketrampilan dan sikap peserta didik dalam proses pembelajaran sub materi penentuan perubahan entalpi (∆H) reaksi. Hasil observasi aktivitas peserta didik saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan media laboratorium virtual berbasis Discovery Learning dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Aktivitas peserta didik selama pembelajaran menggunakan media

laboratorium virtual berbasis Discovery Learning pada siklus II N

o Pertanyaan yang Diamati

Pengamat Rata -rata Kategori menurut Budiningarti, 1998

P1 P2 P3

1 Pendahuluan

a. Peserta didik memberi salam dan merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan absensi

4 4 4 4 Sangat baik

b. Guru menanyakan kembali tentang reaksi eksoterm dan endoterm, dengan menampilkan animasi.

4 4 4 4 Sangat baik

c. Guru mengajukan pertanyaan ”ketika listrik padam kita menyalakan lampu minyak, pernahkah kalian pikirkan berapa kalor yang dihasilkan lampu tersebut?”

4 4 3 3,7 Sangat baik

d. Peserta didik mendengar dengan penuh perhatian saat guru menyampaikan topik, tujuan dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan

3 4 4 3,7 Sangat baik

e. Guru meminta peserta didik duduk membentuk kelompok yang telah disepakati (masing-masing kelompok ± 5 orang).

3 4 4 3,7 Sangat baik

2 Kegiatan Inti

a. Peserta didik mengamati penyampaian materi dari guru tentang perubahan entalpi (∆H) reaksi

3 3 3 3 Baik


(17)

literatur tentang perubahan entalpi standar dan penentuan perubahan entalpi reaksi

c. Peserta didik mengkaji LKPD yang di bagikan guru untuk merancang percobaan (Lab Virtual).

3 3 3 3 Baik

d. Setiap kelompok melakukan percobaan (Lab Virtual) penentuan perubahan entalpi dengan

kalorimeter.

3 4 4 3,7 Sangat baik

e. Guru menanyakan bagaimana menentukan perubahan entalpi reaksi.

3 3 4 3,3 Sangat baik f. Peserta didik menanyakan hal-hal

yang berkaitan dengan pelaksanaan percobaan (Lab Virtual) yang belum dipahami

3 4 4 3,7 Sangat baik

g. Setiap kelompok mencatat hasil percobaan dengan bimbingan

guru 3 4 4 3,7 Sangat baik

h. Setiap kelompok mendiskusikan hasil percobaan dan

macam-macam perubahan entalpi. 4 4 4 4 Sangat baik i. Setiap kelompok membuat

kesimpulan dari hasil percobaan dan diskusi.

4 4 4 4 Sangat baik j. Peserta didik mengolah data

percobaan untuk menentukan harga perubahan entalpi.

4 3 4 3,7 Sangat baik k. Setiap kelompok

mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi dalam kelompok serta ditanggapi oleh kelompok yang lain.

3 4 4 3,7 Sangat baik

3 Kegiatan Akhir

a. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari

dengan bimbingan guru. 4 4 4 4 Sangat baik b. Guru memberikan evaluasi

berupa soal essay 4 4 4 4 Sangat baik

c. Guru memberikan refleksi 4 4 4 4 Sangat baik d. Peserta didik mendengarkan

penyampaian informasi dari guru untuk pertemuan berikutnya.


(18)

Jumlah 70 75 76 73,7

Nilai Rata-rata 3,5 3,7 3,8 3,7 Sangat baik

Dari data di atas dapat dilihat skor aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan peserta didik telah berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga menndapat predikat “sangat aktif”. Selama kegiatan inti juga dapat dilihat bahwa keaktifan peserta didik juga meningkat dan mendapat predikat sangat baik. Demikian juga pada kegiatan akhir siklus II, peserta didik juga mendapatkan predikat sangat baik. Secara keseluruhan untuk aktivitas peserta didik mengalami peningkatan dari predikat “baik” menjadi “sangat baik”, dengan perolehan rata-rata 3,7. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik telah berpartisipasi aktif selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil pengamatan pada aktivitas belajar peserta didik siklus II terjadi peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan pada siklus I.

2) Tes Hasil Belajar

Setelah proses pembelajaran berlangsung peserta didik diberi tes akhir. Analisis tes hasil belajar peserta didik tentang materi menentukan perubahan entalphi (∆H) reaksi pada siklus II ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :


(19)

Tabel 4.5 Hasil tes belajar peserta didik menggunakan media laboratorium virtual berbasis Discovery Learning

No Nama Nilai Akhir Keterangan

1 Annas Fata Akram 76 Tuntas

2 Aidil Adha 50 Tidak tuntas

3 Faisal 76 Tuntas

4 Fajriadi 75 Tuntas

5 Febri Riski 80 Tuntas

6 Husban Nabia 86 Tuntas

7 Indah Lestari 92 Tuntas

8 Intan Sari 90 Tuntas

9 Jimmy Oktoria 75 Tuntas

10 Misnawati 80 Tuntas

11 Marlina 78 Tuntas

12 M.Aulia Qurrahman 50 Tidak tuntas

13 M.Haikal Fikrullah 80 Tuntas

14 Mahya Zaratul Aini 88 Tuntas

15 M.Abdul Hafidz 78 Tuntas

16 Miswar 75 Tuntas

17 Nurlatifah 80 Tuntas

18 Nur Alnisah 85 Tuntas

19 Nur Baiti Julianti 95 Tuntas

20 Putri Nandya Agustin 83 Tuntas

21 Pradana Rahmat Saputra 88 Tuntas

22 Rahmat 54 Tidak tuntas

23 Rahmad Julianda 80 Tuntas

24 Saumi Duana Setia 85 Tuntas

25 Wenny Julianty 88 Tuntas

26 Winda Salimah 80 Tuntas

Jumlah 2047

Rata-Rata 78,7

Tabel 4.6 Rekap Hasil Nilai Tes Siklus II N o Hasil (Angka) Konvers i Predika t Arti Lambang Jumlah Peserta didik Persen 1 91 - 100 (A-,A) 3,66 - 4 Sangat

baik 2 7,69%


(20)

3,33 3 60 - 74 (C-,C,C+) 1,66

-2,33 Cukup - 0,00 %

4 <59 (D,D+) 1 - 1,33 Kurang 3 11,54 %

Jumlah 26 100 %

Sumber : Pengolahan data November 2014

Untuk memperjelas data dari tabel 4.3 dapat dibuat grafik sebagai berikut :

<59 60-74 75-90 91-100

0 5 10 15 20 25

Banyak siswa

Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Siklus II

Dari tabel 4.6 dan grafik di atas dapat diketahui bahwa yang mencapai nilai A-/A (sangat baik) adalah 2 peserta didik (7,69%), sedangkan yang mendapat nilai B-/B/B+ (baik) adalah 21 peserta didik atau (80,77%), sedangkan dari jumlah 32 peserta didik yang masih mendapatkan nilai C-/C/C+ (cukup) sebanyak 0 peserta didik (0,00%), dan yang mendapat nilai D/D+ (kurang) 3 peserta didik (11,54%).


(21)

Ketuntasan hasil belajar pada siklus II dapat ditabulasikan seperti pada tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II N

o Ketuntasan Belajar

Jumlah Peserta didik

Jumlah Persen

1. Tuntas 23 88,46 %

2. Belum Tuntas 3 11,54 %

Jumlah 26 100 %

Sumber: Hasil pengolahan data November 2014

Ketuntasan Belajar Peserta Didik

Tuntas

Belum Tuntas

Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa peserta didik yang mencapai ketuntasan sebanyak 23 peserta didik (88,46%) dari 26 peserta didik yang berarti sudah ada peningkatan dibandingkan pada siklus I. hal ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini:


(22)

Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II

4.2.4 Refleksi

Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan media laboratorium virtual berbasis discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik, khususnya kompetensi dasar termokimia. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.7 dan 4.8 berikut dipaparkan hasil refleksi pada siklus I dan siklus II.

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus I dan Siklus II N

o

Hasil Tes Jumlah Peserta didik yang Tuntas

Siklus I Siklus II

1 91 – 100 - 2

2 75 – 90 15 21

3 60 – 74 3

-4 <59 7 3

Jumlah 25 26

Sumber : Hasil pengolahan data November 2014

<59 60-74 75-90 91-100

0 5 10 15 20 25

SIKLUS I Siklus II

Hal ini juga digambarkan dalam grafik dibawah di bawah ini:


(23)

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II

Adapun perbandingan peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Persentase Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Siklu

s

Skor yang diperoleh

Skor

maksimal persentase Arti Lambang

I 55,7 72 77,36% Baik

II 73,7 76 96,97% Sangat baik

Atas dasar informasi pada tabel 4.8 dan 4.9 di atas, hasil antara siklus I dengan siklus II ada perubahan secara signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar. dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I. Hal ini dikarenakan peserta didik sudah memahami pentingnya kerja sama dalam kelompok sehingga terlihat aktif dan berdampak positif terhadap hasil belajarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pmbelajaran menggunakan media laboratorium virtual berbasis discovery learning khususnya pada penguasaan kompetensi dasar termokimia ada peningkatan baik dari hasil


(24)

belajar dan aktivitas peserta didik kelas XI MIA 2 SMA Negeri 16 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media laboratorium virtual berbasis discovery learning dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar kimia khususnya penguasaan kompetensi dasar termokimia pada peserta didik kelas XI MIA2 semester I Tahun Pelajaran 2014/2015.


(1)

Tabel 4.5 Hasil tes belajar peserta didik menggunakan media laboratorium virtual berbasis Discovery Learning

No Nama Nilai Akhir Keterangan

1 Annas Fata Akram 76 Tuntas

2 Aidil Adha 50 Tidak tuntas

3 Faisal 76 Tuntas

4 Fajriadi 75 Tuntas

5 Febri Riski 80 Tuntas

6 Husban Nabia 86 Tuntas

7 Indah Lestari 92 Tuntas

8 Intan Sari 90 Tuntas

9 Jimmy Oktoria 75 Tuntas

10 Misnawati 80 Tuntas

11 Marlina 78 Tuntas

12 M.Aulia Qurrahman 50 Tidak tuntas

13 M.Haikal Fikrullah 80 Tuntas

14 Mahya Zaratul Aini 88 Tuntas

15 M.Abdul Hafidz 78 Tuntas

16 Miswar 75 Tuntas

17 Nurlatifah 80 Tuntas

18 Nur Alnisah 85 Tuntas

19 Nur Baiti Julianti 95 Tuntas

20 Putri Nandya Agustin 83 Tuntas

21 Pradana Rahmat Saputra 88 Tuntas

22 Rahmat 54 Tidak tuntas

23 Rahmad Julianda 80 Tuntas

24 Saumi Duana Setia 85 Tuntas

25 Wenny Julianty 88 Tuntas

26 Winda Salimah 80 Tuntas

Jumlah 2047

Rata-Rata 78,7

Tabel 4.6 Rekap Hasil Nilai Tes Siklus II N o Hasil (Angka) Konvers i Predika t Arti Lambang Jumlah Peserta didik Persen 1 91 - 100 (A-,A) 3,66 - 4 Sangat

baik 2 7,69%


(2)

3,33 3 60 - 74 (C-,C,C+) 1,66

-2,33 Cukup - 0,00 %

4 <59 (D,D+) 1 - 1,33 Kurang 3 11,54 %

Jumlah 26 100 %

Sumber : Pengolahan data November 2014

Untuk memperjelas data dari tabel 4.3 dapat dibuat grafik sebagai berikut :

<59 60-74 75-90 91-100

0 5 10 15 20 25

Banyak siswa

Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Siklus II

Dari tabel 4.6 dan grafik di atas dapat diketahui bahwa yang mencapai nilai A-/A (sangat baik) adalah 2 peserta didik (7,69%), sedangkan yang mendapat nilai B-/B/B+ (baik) adalah 21 peserta didik atau (80,77%), sedangkan dari jumlah 32 peserta didik yang masih mendapatkan nilai C-/C/C+ (cukup) sebanyak 0 peserta didik (0,00%), dan yang mendapat nilai D/D+ (kurang) 3 peserta didik (11,54%).


(3)

Ketuntasan hasil belajar pada siklus II dapat ditabulasikan seperti pada tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II N

o Ketuntasan Belajar

Jumlah Peserta didik

Jumlah Persen

1. Tuntas 23 88,46 %

2. Belum Tuntas 3 11,54 %

Jumlah 26 100 %

Sumber: Hasil pengolahan data November 2014

Ketuntasan Belajar Peserta Didik

Tuntas

Belum Tuntas

Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa peserta didik yang mencapai ketuntasan sebanyak 23 peserta didik (88,46%) dari 26 peserta didik yang berarti sudah ada peningkatan dibandingkan pada siklus I. hal ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini:


(4)

Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II

4.2.4 Refleksi

Berdasarkan nilai hasil siklus I dan nilai hasil siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan media laboratorium virtual berbasis discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik, khususnya kompetensi dasar termokimia. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.7 dan 4.8 berikut dipaparkan hasil refleksi pada siklus I dan siklus II.

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus I dan Siklus II N

o

Hasil Tes Jumlah Peserta didik yang Tuntas

Siklus I Siklus II

1 91 – 100 - 2

2 75 – 90 15 21

3 60 – 74 3

-4 <59 7 3

Jumlah 25 26

Sumber : Hasil pengolahan data November 2014

<59 60-74 75-90 91-100

0 5 10 15 20 25

SIKLUS I Siklus II

Hal ini juga digambarkan dalam grafik dibawah di bawah ini:


(5)

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II

Adapun perbandingan peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Persentase Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Siklu

s

Skor yang diperoleh

Skor

maksimal persentase Arti Lambang

I 55,7 72 77,36% Baik

II 73,7 76 96,97% Sangat baik

Atas dasar informasi pada tabel 4.8 dan 4.9 di atas, hasil antara siklus I dengan siklus II ada perubahan secara signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar. dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I. Hal ini dikarenakan peserta didik sudah memahami pentingnya kerja sama dalam kelompok sehingga terlihat aktif dan berdampak positif terhadap hasil belajarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pmbelajaran menggunakan media laboratorium virtual berbasis discovery learning khususnya pada penguasaan kompetensi dasar termokimia ada peningkatan baik dari hasil


(6)

belajar dan aktivitas peserta didik kelas XI MIA 2 SMA Negeri 16 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media laboratorium virtual berbasis discovery learning dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar kimia khususnya penguasaan kompetensi dasar termokimia pada peserta didik kelas XI MIA 2 semester I Tahun Pelajaran 2014/2015.