Rendah : Bila orang tua tidak memberikan dukungan,
motivasi, pengarahan dan tidak memberikan dukungan
permodalan kepada
siswa untuk
berwirausaha, dan diberi skor 1. Skala pengukuran variabel-variabel motivasi siswa dan dukungan
keluarga terhadap minat berwirausaha menggunakan skala pengukuran ordinal. Menurut Riduwan 2003:34 skala ordinal adalah skala yang
didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.
c. Minat berwirausaha Y
Minat berwirausaha adalah dorongan atau keinginan pada siswa SMK Kristen Salatiga untuk melakukan kegiatan berwirausaha. dalam
penelitian ini minat berwirausaha pada siswa akan tinggi bila motivasi dari siswa untuk berwirausaha dan dukungan dari keluarga tinggi, atau
sebaliknya minat berwirausaha pada siswa rendah terjadi bila motivasi siswa untuk berwirausaha rendah atau siswa tidak ingin menjadi
wirausaha dan dukungan dari keluarga siswa juga rendah. Minat berwirausaha pada siswa tidak akan tercipta tanpa adanya
motivasi dan dukungan dari faktor intern atau siswa itu sendiri dan faktor ekstern yang paling utama adalah keluarga. Karena yang paling
utama dalam berwirausaha adalah adanya kemauan, kemauan itu hanya dapat tercipta dari dalam diri siswa dan peran orang tua adalah
meberikan pengarahan dan dukungan kepada siswa agar siswa berminat
menjandi seorang wirausaha. Sehingga minat berwirausaha dapat dikatakan tinggi, sedang atau rendah dengan menggunakan pengukuran
sebagai berikut: Tinggi : Jika Motivasi Siswa Tinggi dan Dukungan Keluarga Tinggi,
dengan persentase sebesar 100. Sedang : Jika Motivasi Siswa Sedang dan Dukungan Keluarga Sedang,
dengan persentase sebesar 66,66. Rendah : Jika Motivasi Siswa Rendah dan Dukungan Keluarga Rendah,
dengan persentase sebesar 33,33. Dengan perhitungan sebagai berikut:
Tinggi :
Sedang :
Rendah :
Berdasarkan pemikiran tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada siswa dapat ditujukan dalam model hipotetis
sebagai berikut:
Gambar 1. Model kerangka penelitian hubungan motivasi siswa dan dukungan
keluarga terhadap minat berwirausaha
Motivasi siswa X1 Minat Berwirausaha
Y
Dukungan keluarga X2
Keterangan :
X1 = Variabel Bebas, dalam penelitian ini adalah Motivasi Siswa.
X2 = Variabel Bebas, dalam penelitian ini adalah Dukungan Keluarga.
Y = Variabel Terikat, dalam penelitian ini adalah Minat Berwirausaha Y
= Hubungan asosiatif
Berdasarkan model hipotesis tersebut hubungan variabel independen yang diberi notasi X dan variabel dependen yang diberi notasi Y
menggunakan model hubungan asosiatif atau kovariasional. Menurut W.Gulö 2010:66 model ini terdapat diantara dua variabel yang sama-sama
ordinal, atau sama-sama interval, atau sama-sama ratio, atau salah satu adalah ordinal dan interval. Hubungan asosiatif artinya berubah bersama, jika
variabel X berubah naik maka variabel Y juga naik. Hubungan asosiatif ini bukanlah hubungan sebab akibat tetapi hanya menunjukan bahwa keduanya
sama-sama berubah.
Tabel 2.1 Tabel Skala pengukuran No.
Variabel Skala Pengukuran
Nominal Ordinal
Interval Rasio
1. Motivasi siswa untuk
berwirausaha
2. Dukungan keluarga
3.
Minat Berwirausah
2.7 Hipotesis Penelitian