21 sebagai pelaksana ajaran dan keyakinan agama. Ketiga, lembaga-lembaga, ibadat-
ibadat. Keempat, alat-alat agama. Kelima, organisasi keagamaan. Bagi orang beragama, intensitas itu tidak dapat dipisahkan dari
keberhasilan untuk membuka diri terhadap kehidupan. Religiusitas disebut juga sebagai inti kualitas hidup manusia, karena ia adalah dimensi yang berada di
dalam lubuk hari, sebagai getaran nurani pribadi dan menempas intimitas jiwa Mangunwijaya, 1982: 11-15 .
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang religiusitas telah dilakukan sebelumnya, dalam sebuah penelitian berupa skripsi yang berjudul “Religositas dalam Drama Nathan der
Weise karya Gotthold” yang disusun oleh Arsi Gyar Sandini, Program Studi
Sastra Jerman Universitas Negeri Surabaya. Penelitian religiositas secara keseluruhan mengacu pada teori Mangunwijaya. Dalam penelitian ini, peneliti
memiliki persamaan dan perbedaan dengan sumber penelitian yang relevan. Persamaan antara kedua penelitian ini terletak pada kesamaan fokusnya,
yakni religiusitas, sedangkan perbedaannya ada pada objeknya. Penelitian sebelumnya mengupas religiusitas pada drama Nathan der Weise karya Gotthold.
Sementara itu, penelitian ini membahas religiusitas dalam dongeng der Arme und der Reiche
karya Grimm bersaudara dan dongeng König im Bade karya Ludwig Bechstein. Perbedaan lain adalah pada teori yang digunakan, yaitu penelitian
22 sebelumnya menggunakan teori Mangunwijaya, sedangkan penelitian ini
menggunakan teori dimensi religiusitas Glock dan Stark. Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Welhelmince Nuna Jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul Konsep Religiusitas dalam Dongeng Das Judenmädchen dan Die Geschichte von Einer
Mutter Karya Hans Christian Andersen . Dalam penelitian ini ditemukan adanya
dimensi keagamaan di dalam dongeng tersebut. Hasil penelitian tersebut berupa 1 terdapat lima dimensi religiusitas
dalam dongeng tersebut yaitu dimensi ritual, dimensi intelektual, dimensi ideologi, dimensi eksperiential, dimensi konsekuential. 2 terdapat 2 pertanyaan
utama dari rumusan masalah dalam penelitian ini, yakni pertama, bagaimana konsep religiusitas yang terkandung dalam dongeng Das Judenmädchen dan Die
Geschichte von einer Mutter. Kedua , bagaimana bentuk penyampaian religiusitas
dalam dongeng Das Judenmädchen dan Die Geschichte von einer Mutter. Persamaan antara kedua penelitian ini terletak pada kesamaan teori
dimensi religiusitas, yakni dari Glock dan Stark. Sementara itu, perbedaannya ada pada objeknya, yakni sebelumnya mengupas dimensi religiusitas pada dongeng
Das Judenmädchen dan Die Geschichte von Einer Mutter Karya Hans Christian Andersen
, sedangkan penelitian ini membahas religiusitas dalam dongeng der Arme und der Reiche
karya Grimm bersaudara dan dongeng König im Bade karya Ludwig Bechstein.
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan objektif. Pendekatan objektif adalah pendekatan
yang mendasarkan pada suatu karya sastra secara keseluruhan. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri berdasarkan konvensi sastra yang berlaku
Fananie, 2002: 112. Pendekatan objektif juga memiliki arti pendekatan yang memfokuskan semata-mata pada unsur-unsur yang dikenal dengan analisis
intrinsik Ratna, 2004: 73.
B. Data Penelitian
Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat menyangkut permasalahan dimensi religiusitas dalam penelitian ini, yakni bagaimana dimensi
religiusitas dalam dongeng Der Arme und Der Reiche dalam kumpulan dongeng Kinder- und Hausmärchen
karya Brüder Grimm dan Der König im Bade dalam kumpulan dongeng Deutsches Märchenbuch karya Ludwig Bechstein.
C. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini untuk dongeng Der Arme und Der Reiche
adalah buku kumpulan dongeng Brüder Grimm Kinder- und Hausmärchen yang diterbitkan kembali tahun 2009 oleh Anaconda Verlag GmbH dengan nomor