Cara mencapai Nur Ilahi
Bagi orang jawa yang dimaksud
eling
adalah mengingat atau dapat dikatakan sepadan dengan Dzikir dalam ajaran Tasawuf. Istilah
dzikir dalam ajaran Sumarah bukan semata-mata mewiridkan asma Allah, melainkan hanya lebih pada metode untuk mencapai pada
Tuhan.
38
Oleh sebab itu berdasarkan dialog dengan ketua Sumarah di Tulungagung, bahwa dzikir dalam ajaran Sumarah tidaklah ditentukan
secara lafalnya. Hanya saja intinya mengagungkan Tuhan. Karena inti dari berdzikir tersebut adalah membantu mengarahkan angan-
angan agar tertuju kepada Tuhan.
39
Ketika
eneng, ening
dan
eling
sudah dilaksanakan dengan benar maka akan melangkah ke tahap selanjutnya yaitu menyatukan
daya Trimurti. Yang dimaksud Tri Murti adalah menyatunya angan- angan, rasa dan budi di dalam sanubari. Di dalam diri manusia terdapat
tiga alam gaib utamanya terletak pada jantung manusia. Ketiga alam tersebut adalah:
1. Sanubari yang merupakan lapisan utama. Jika melakukan sujud pada
posisi ini dapat menjadikan panca indra dan nafsu-nafsu tenang. Dalam hati terasa tenang, tentram, di atas ulu hati terasa dingin
seperti tersiram es. Hal tersebut membuktikan bahwa manusia
38
Paul , Kejawen Modern, h.280.
39
Wawancara dengan Bapak Sukriston selaku Ketua Sumarah di Tulungagung, 24 Desember 2014, Kantor BKOK
.
sudah izinkan Allah. Artinya jiwa raga sudah berlindung kepada Allah.
2. Kalbu yang merupakan lapisan ke-dua. Jika sujud sumarah sudah berada di kalbu maka hati manusia tidak akan terusik lagi. Yang
ada hanya tenang, tentram dan hening. Buktinya, setengah bagian dada tengah sampai payudara terasa dingin seperti tersiram es. Di
dalam kalbu terdapat sinar, sinar tersebut dinamakan Nur IlahiBudiDzat yang maha Esa.
3.
Bait Allah
yang merupakan lapisan ke-tiga. Jika sujud sumarah sudah mencapai
bait Allah
maka akan tenang, tentram, heneng, hening, awas-eling. Tahap ini, sudah mencapai titik jalan menuju
alam kesuciansurgaRuhul Kudus. Ketika manusia sudah mampu mencapai iman yang bulat
100. Yaitu manusia yang sudah mampu
meleremkan
nafsu-nafsu dan juga panca indra maka ketika sujud akan mrasakan kenyamanan.
Selain itu ing
sak nginggil ing pulung manah
akan terasa dingin, sebagaimana dinginnya ketika tersiram air es. Hal yang demikian
menunjukkan bahwa manusia sudah diizinkan Allah. Dengan arti lain bahwa jiwa raganya manusia sudah dekat dengan Tuhan. Katika
manusia sudah mencapai hal yang demikian, berarti menunjukkan bahwa manusia tersebut sudah mencapai iman bulat 100.
Jika sudah mencapai iman bulat maka jika manusia sering melakukan sujud maka akan memperoleh Nur Ilahi atau Cahaya
terang hidup. Ketika Nur sudah terpancar dalam diri manusia maka dalam mengarungi kehidupan sehari-hari sering mendapatkan
penerangan jiwa raga. Tempat kedudukan Cahaya Hidup tersebut berada di otak
kecil. Jika cahaya tersebut mampu menerangi batin maka kita dapat menanggapi atau mengerti semua pelajaran dari Allah. Karena Budi
merupakan bagian dari Allah yang mengusai hidup ini. Selain itu dengan Cahaya tersebut akan mampu menerangi Alam gaib yang ada
setelah alam dunia ini.
40
Menurut bapak Sukriston selaku ketua Suamarah di Tulungagung, ketika Nur Tuhan sudah terpancar dalam hati seseorang maka untuk
mengarungi kehidupan ini, maka terkontrol oleh Tuhan. Seandainya beliau ingin marah, maka secara otomatis di dalam batin seakan-akan
ada yang mengingatkan untuk tidak marah. Bahkan setiap nafas yang terhembus dan keluar selalu mengingat Allah.
Dengan demikian maka siang malam perasaannya harus selalu ingat kepada Allah. Hatinya sabar, pendiam, tenang dan tentram. Dengan
demikian akan dilindungi Allah.