38
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis dari modul yang mendukung sistem alat secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
mengetahui apakah sistem yang dirancang dapat memberikan hasil sesuai dengan harapan dalam hal ini sesuai dengan spesifikasi yang telah ditulis, sedangkan analisis
digunakan untuk membandingkan hasil perancangan dengan hasil pengujian. Pengujian dilakukan pada setiap modul yang telah terealisasi dan pada sistem secara keseluruhan.
4.1 Pengujian Modul Pengendali Utama
Pengujian modul pengendali utama dilakukan dalam beberapa tahap, tahap pertama yaitu melakukan pengecekan port-port pada mikrokontroler dengan cara
memberikan program untuk menyalakan dan mematikan LED.
Gambar 4.1. Diagram Alir Pengujian Port Mikrokontroler
Diagram alir pengujian menggunakan program flip-flop sederhana yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Hasil dari pengujian pada tahap pertama ditunjukkan pada
Tabel 4.1. Tabel 4.1 Pengujian Port-Port Mikrokontroler
PORT Kondisi LED dengan
nilai PORT 00h Kondisi LED dengan
nilai PORT FFh PORTA.0 - 7
mati menyala
PORTB.0 - 7 mati
menyala PORTC.0 - 7
mati menyala
PORTD.0 - 7 mati
menyala
Hasil pengujian pada semua PORT, LED bekerja sesuai dengan program yang dimasukkan pada mikrokontroler. Dari hasil pengujian tahap ini dapat disimpulkan
mikrokontroler dapat bekerja dengan baik. Tahap kedua yaitu melakukan pengujian pengiriman data secara serial
menggunakan perangkat serial RS232. Berikut adalah potongan program yang dikerjakan menggunakan bantuan compiler software CodeVisionAVR v2.03.4 untuk
menguji koneksi serial :
… {
printfTEST SERIAL CONNECTION\r; delay_ms1000;
}; …
Mikrokontroler mengirimkan data teks “TEST SERIAL CONNECTION” ke hyper terminal pada komputer. Hasil yang diperoleh hyper terminal dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Penerimaan Data Serial pada Komputer Data yang diterima oleh hyper terminal sama dengan data yang diambil , maka
komunikasi serial RS-232 dengan mikrokontroler dapat disimpulkan bekerja dengan baik.
Pengujian tahap ketiga yaitu melakukan pengujian terhadap RTC pada modul pengendali utama. Pengujian RTC dimaksudkan untuk mengetahui kinerja, tingkat
akurasi pengambilan data waktu dan tanggal dari RTC, serta tingkat akurasi RTC itu sendiri. Berikut adalah potongan program untuk mensinkronisasikan data waktu dan
tanggal komputer untuk memogram mikrokontroler dengan RTC pada modul pengendali utama, dan inisialisasi I
2
C sebagai komunikasi antara mikrokontroller dengan RTC yang dikerjakan menggunakan bantuan compiler software
CodeVisionAVR v2.03.4 :
… I2C Bus initialization
i2c_init; DS1307 Real Time Clock initialization
rtc_init0,0,0; …
{
rtc_set_time03,16,00; rtc_set_date21,06,12;
}; …
Tahap selanjutnya untuk pengujian RTC ini adalah dengan cara mematikan modul pengendali utama dalam jangka waktu 48 jam, kemudian data waktu dan tanggal
diambil melalui komunikasi serial RS-232 dengan bantuan compiler software CodeVisionAVR v2.03.4. Berikut ini dalah potongan program untuk mengambil data
waktu dan tanggal yang tersimpan pada RTC yang sudah disinkronisasikan dengan komputer:
… {
rtc_get_timejam,menit,detik; rtc_get_datedd,mm,yy;
printfi:i:i i:i:i \r,jam,menit,detik,dd,mm,yy;
}; …
Mikrokontroler akan mengirimkan data waktu dan tanggal ke hyper terminal pada komputer. Hasil yang diperoleh dari hyper terminal dapat dilihat pada Gambar
4.3.
Gambar 4.3 Penerimaan Data RTC pada Komputer Data yang diterima oleh komputer sama dengan data yang dikirimkan, maka
RTC dinyatakan dapat dibaca dengan baik. Untuk pengujian tingkat akurasi pengambilan data waktu dan tanggal dari RTC,
serta tingkat akurasi RTC itu sendiri. Pengujian dilakukan dengan cara sinkronisasi waktu dan tanggal antara komputer yang digunakan untuk memogram mikrokontroler
dengan waktu dan tanggal pada RTC, kemudian alat dimatikan dalam jangka waktu tertentu 2 hari dan setelah itu data RTC diambil untuk dibandingkan. Untuk hasil dari
pengujian tahap ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. Hasil dari pengujian RTC selama 48 jam, waktu pada RTC tetap sama dengan komputer yang digunakan sebagai
pembanding. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa RCT bekerja dengan baik.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Akurasi RTC
Pengujian tahap keempat yaitu pengujian pada EEPROM eksternal yang akan digunakan sebagai media penyimpan data pelanggaran yang tercatat oleh alat pengawas
kecepatan ini. Pengujian ini dilakukan dengan menulis dan membaca EEPROM eksternal melalui mikrokontroler. Berikut adalah potongan program untuk menulis data
pada EEPROM eksternal dengan bantuan compiler software CodeVisionAVR v2.03.4 :
… void eeprom_write_page int dev_address, uint page_address, unchar
data, unchar length {
unchar c; i2c_start;
i2c_writedev_address; i2c_writepage_address 8;
i2c_writepage_address 0xFF; for c = 0; c length; c++
i2c_writedata[c]; i2c_stop;
} void setup
{
char tulis_data[ ] = TEST EEPROM eksternal; eeprom_write_page0xA0, 0, unchar tulis_data,
sizeoftulis_data;
Nilai Saat Sinkronisasi Setelah 2 Hari
Komputer RTC Jam
17 19
19 Menit
24 18
18 Detik
32 45
43 Hari
05 07
07 Bulan
06 06
06 Tahun
2012 2012
2012
delay_ms10;
} …
Untuk membaca data pada EEPROM eksternal digunakan komunikasi serial RS- 232. Mikrokontroler akan mengirimkan data yang diambil dari EEPROM eksternal ke
hyper terminal untuk ditampilkan. Hasil yang diperoleh hyper terminal dapat dilihat pada Gambar 4.4. Berikut adalah potongan program untuk membaca data pada
EEPROM eksternal dengan bantuan compiler software CodeVisionAVR v2.03.4 :
… unchar eeprom_read_byteunchar dev_addr,uint addr
{ unchar data=0xff;
i2c_start; i2c_writedev_addr;
i2c_writeaddr80xff; i2c_writeaddr0xff;
i2c_stop; i2c_start;
i2c_writedev_addr+1; data=i2c_read0;
i2c_stop; return data;
} …
{ b = eeprom_read_byte0xA0, 0; mengakses alamat pertama
printfc,b; while b=0
{ addr++; increase address
b = eeprom_read_byte0xA0, addr; printfc,b; print content to serial port
} printf\r;
addr=0; delay_ms2000;
};
Gambar 4.4 Penerimaan Data EEPROM Eksternal pada Komputer Dalam pengujian EEPROM juga dilakukan pengujian kapasitas penyimpanan
EEPROM AT24C64 yaitu sebesar 64kbit. Pengujian ini dilakukan dengan menyimpan data pelanggaran sebanyak mungkin, kemudian data pelanggaran tersebut ditampilkan
pada aplikasi desktop yang dirancang. Dari hasil pengujian ini didapatkan pada saat kapasitas penyimpanan EEPROM penuh terjadi pada penyimpanan data pelanggaran
ke-630. Hal ini sesuai dengan kapasitas penyimpanan dari EEPROM AT24C64 dan dapat disimpukan EEPROM bekerja dengan baik.
4.2 Pengujian Sensor Inductive Proximity