3. Sejarah Ornamen
Ornamen merupakan seni hias, di Indonesia seni hias berkembang pada zaman prasejarah dan sejarah.
“Sejarah seni rupa Indonesia bermula ketika zaman prasejarah, dari masa Neolitikum awal atau mungkin sedikit lebih awal lagi
memasuki masa akhir Mesolitikum kira-kira 4000 tahun yang lalu ” Soedarso Sp,
1975: 2. Zaman prasejarah dibagi menjadi dua yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu dibagi menjadi tiga, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum dan
Neolitikum. Sedangkan zaman logam juga dibagi menjadi tiga yaitu, zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Ketika zaman Neolitikum adalah suatu
revolusi yang besar dalam peradaban manusia. Sebagai penerus dari zaman Mesolitikum dan ditandai dengan datangnya kebudayaan baru dari negara lain
Soekmono: 1997. Bangsa Indonesia prasejarah berasal dari Yunnan di daerah Cina Selatan
dimana hulu sungai-sungai besar seperti Yangtse-kiang, Mekong, Saluen, Irawadi dan Brahmanaputra yang berdekatan satu sama lain. Mereka datang ke Indonesia
dalam dua gelombang, yang pertama disekitar tahun 2000 sebelum Masehi pada zaman Neolitikum dan kedua pada zaman perunggu atau kebudayaan Dongson
disekitar tahun 500 sebelum Masehi Soedarso Sp:1975. Setelah kebudayaan Dongson masuk kemudian disusul oleh kebudayaan
India dan Islam, seni ornamen Indonesia berkembang menjadi lebih luas. Dengan bertambah keanekaragaman bentuk dan corak ornamen. Misalnya saja ketika
pengaruh India masuk, di Jawa berkembang beraneka ragam bangunan candi dan
relief yang menghiasi dinding candi. Candi-candi tersebut sebagai dampak dari kebudayaan Hindu dan Budha yang telah berasimilasi menjadi kebudayaan hindu
budha di Indonesia. Zaman kebudayaan Dongson dari Cina telah melahirkan seni hias yang
bersifat geometris atau dapat disebut sebagai ornamen geometris di Indonesia. Menurut Mukhlis Paeni 2009: 75,
“pengaruh seni rupa Cina di Indonesia, misalnya, terdapat pada tekstil. Motif hiasan yang paling terkenal adalah meander,
batu karang dan mega. Motif-motif ini banyak terdapat di Istana Majapahit, Istana Cirebon, dan di Bali
”. “Pengaruh Cina terbatas hanya pada motif hias. Dari hasil penemu para ahli sejarah ternyata bahwa kesenian Cina dibentuk oleh kesenian-
kesenian yang ada di sekitar dataran Cina ” Hajar Pamadhi, 2003: 44.
4. Ornamen Geometris