Waktu dan Tempat Penelitian Peubah yang diamati Metode Penelitian

22 Komponen bahan pakan yang digunakan dihitung dengan menggunakan formulasi berdasarkan masing-masing imbangan untuk kebutuhan protein kasar 16, 18, 20, dan 22 , dari imbangan yang diperoleh dapat disusun seperti pada Tabel 2. Tabel 3. Susunan ransum perlakuan No. Bahan Pakan Perlakuan R1 R2 R3 R4 1 Ampas tahu 33,60 35,70 40,20 49,10 2 Tepung ikan 11,00 17,20 23,00 27,60 3 L-Lysin 0,40 0,40 0,50 0,50 4 DL-Metionin 0,50 0,50 0,60 0,60 5 Molases 3,80 1,60 1,30 1,00 6 Minyak 2,00 1,60 1,40 1,30 7 Jagung 15,00 12,80 9,90 5,00 8 Dedak padi 33,60 30,10 23,00 14,80 9 Mineral 0,10 0,10 0,10 0,10 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 Keterangan : R 1 = ransum dengan tingkat protein kasar 16 R 2 = ransum dengan tingkat protein kasar 18 R 3 = ransum dengan tingkat protein kasar 20 R 4 = ransum dengan tingkat protein kasar 22 Kandungan nutrien dari ransum yang sudah disusun dari bahan – bahan pakan yang digunakan, dan dibentuk pelet terdapat pada Tabel 4. 23 Tabel 4. Kandungan nutrien ransum Nutrien Perlakuan R1 R2 R3 R4 Kadar Air 11,83 12,50 11,20 11,70 Protein kasar 15,40 17,99 20,64 21,32 Lemak kasar 8,01 7,35 9,85 8,56 Serat kasar 12,66 12,52 14,99 12,88 ME kkalkg 2800,28 2800,51 2800,07 2800,92 Ca 0,88 1,18 1,49 1,75 P 0,83 1,15 1,22 1,24 Sumber : Hasil Analisis Proksimat Lab. Nutrisi Ternak Unila 2015 Keterangan : R 1 = ransum dengan tingkat protein kasar 16 R 2 = ransum dengan tingkat protein kasar 18 R 3 = ransum dengan tingkat protein kasar 20 R 4 = ransum dengan tingkat protein kasar 22

C. Peubah yang diamati

a Jumlah eritrosit Eritrosit merupakan jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan – jaringan tubuh lewat darah Hoffbrand dan Pettit, 1996. b Kadar Haemoglobin Haemoglobin merupakan suatu senyawa kompleks globlin yang dibentuk 4 sub unit, masing-masing mengandung suatu gugusan heme yang dikonjugasi ke suatu polipeptida Hoffbrand dan Pettit, 1996. c Hematokrit Hematokrit menunjukan besarnya volume sel darah merah atau eritrosit penuh di dalam 100 mm 3 darah dan dinyatakan dalam persen Hoffbrand dan Pettit, 1996. 24

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian dengan rancangan percobaan Rancangan Kelompok RK yaitu dengan 4 perlakuan : R 1 = ransum dengan tingkat protein kasar 16 R 2 = ransum dengan tingkat protein kasar 18 R 3 = ransum dengan tingkat protein kasar 20 R 4 = ransum dengan tingkat protein kasar 22 Masing-masing perlakuan menggunakan 3 ekor itik jantan. Pengelompokkan itik berdasarkan bobot tubuh. Pada kelompok 1 dengan bobot tubuh 150-175 g, kelompok 2 176-200 g, kelompok 3 201-225 g, kelompok 4 300-324 g.

E. Prosedur Penelitian

1. Membuat ransum Membuat ransum dengan mengacu protein sebesar 16 – 22 dan ME metabolisme energi sebesar 2.800 Kkal. Sementara protein kasar yang dibuat pada ransum perlakuan yaitu dengan tingkat taraf 16, 18, 20, dan 22. Semua bahan pakan digiling dengan mesin giling menjadi tepung, kemudian dicampur dengan jumlah sedikit dalam ransum terlebih dahulu kemudian dicampur menjadi satu dan dibuat dalam bentuk pellet. 25 Gambar 1. Mencampur bahan pakan 2. Persiapan kandang Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang postal. Kandang itik percobaan dengan ukuran 1 x 0,5 m sebanyak 16 kotak kandang. Alas kandang menggunakan sekam yang telah disemprot desinfektan dengan ketebalan 6 – 7cm. Setiap satu sekat kecil dengan ukuran 0,5m 2 diisi sebanyak 3 ekor itik. Gambar 2. Persiapan kandang 26 3. Pemeliharaan dan pemberian perlakuan Itik dipelihara dalam sekat untuk perlakuan dalam 1 sekat berisi 3 ekor. Pemberian perlakuan itu dilakukan berdasarkan taraf pemberian protein kasar dalam ransum yang berbeda dengan taraf 16, 18, 20, dan 22. Itik diberikan ransum dengan jumlah pemberian berdasarkan kebutuhan ransum perharinya. Gambar 3. Pemeliharaan dan pemberian perlakuan 4. Koleksi data Pengambilan data dilakukan pada akhir pemeliharaan, ketika itik berumur 70 hari. Penulis melakukan pengambilan data dengan mengambil darah itik menggunakan jarum suntik. Pengambilan darah itik 1 dari 3 jumlah itik pada setiap perlakuan.