H. Prosedur Penelitian
Untuk mempermudahkan penelitian di lapangan, dilakukan desain prosedur penelitian. Prosedur penelitian ini mengacu pada tahap penelitian
secara umum menurut Moleong 2007:127-148 yang terdiri atas tahap pra- lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data.
1. Tahap pra-lapangan
a. Menyusun rancangan penelitian
Sebelum penelitian dimulai, maka peneliti membuat rancangan penelitian atau berupa proposal penelitian yang dibuat pada tanggal 24
Januari 2011 sampai 9 Februari 2011. Pembuatan rancangan atau proposal penelitian dimaksudkan untuk mengarahkan proses penelitian
dari awal hingga akhir penelitian. b.
Memilih lapangan penelitian Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan pada saat observasi
awal sebelum pembuatan proposal penelitian. Pemilihan lokasi didasarkan pada paradigma pendidikan di sekolah-sekolah
konvensional yang pada umumnya hanya mengembangkan aspek kognitif dalam pembelajaran dan evaluasinya. Sehingga kurang
relevan antara apa yang diajarkan dengan kebutuhan dalam pekerjaan dan terlalu terkonsentrasi pada pengembangan intelektual yang tidak
berjalan dengan pengembangan individu sebagai satu kesatuan yang utuh dan berkepribadian.
Orang tua memiliki pandangan positif terhadap pendidikan agama melalui pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang.
SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang mempunyai program pendidikan unggulan yaitu pendidikan kritis media yang ditujukan untuk
pengembangan diri siswa. Dengan tujuan akhirnya adalah mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing, maju, berakhlaq
mulia dan mandiri. c.
Mengurus perijinan Sebelum masuk ke lapangan penelitian, maka peneliti
mempersiapkan surat ijin penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang ditujukan kepada kepala sekolah di
SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang. Pengurusan penelitian dilakukan melalui dua tahap,
pertama pengurusan perijinan surat observasi pada tanggal 24-29 Januari 2011, kemudian pengurusan surat penelitian pada tanggal 19
Mei 2011. d.
Menjajaki dan menilai keadaan lapangan Peneliti sudah mempunyai gambaran umum tentang lokasi
penelitian melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi lapangan dan membaca dari sumber kepustakaan. Penjajakan keadaan lapangan
peneliti lakukan bersamaan dengan pelaksanaan observasi awal sehingga sangat membantu peneliti untuk mengenal segala unsur
mengenai lokasi penelitian dan membuat peneliti mempersiapkan diri,
mental, maupun fisik, serta menyiapkan perlengkapan yang diperlukan. Pengenalan lapangan dimaksudkan pula untuk menilai
keadaan, situasi, latar, dan konteksnya, apakah terdapat kesesuaian dengan masalah apabila dikaitkan dengan teori pembelajaran
konstruktivisme menurut Von Glaseerfeld dan teori sosialisasi menurut Peter L Berger seperti yang digambarkan dan dipikirkan sebelumnya
oleh peneliti dalam rancangan penelitian. e.
Memilih dan memanfaatkan narasumber Orang-orang yang dijadikan narasumber dalam penelitian ini
adalah orang yang mendukung penelitian dalam pengumpulan data, diantaranya yaitu guru atau pengajar di SMA Muhammadiyah 1 Kota
Magelang, siswa kelas X , kepala sekolah dan orang tua siswa. Pemilihan narasumber dilakukan peneliti bersama dengan pelaksanaan
penjajakan lapangan dan observasi awal. Sedangkan pemanfaatan narasumber bagi peneliti adalah agar dalam waktu yang relatif singkat,
banyak informasi yang terjaring, informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang
ditemukan dari narasumber lain yang dilaksanakan bersamaan dengan waktu pelaksanaan penelitian.
f. Menyiapkan perlengkapan penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya menyiapkan perlengkapan fisik, tetapi seluruh perlengkapan penelitian yang
diperlukan. Diantaranya, sebelum penelitian dimulai, membuat surat
izin mengadakan penelitian dan komunikasi dengan lokasi yang menjadi lapangan penelitian melalui orang yang dikenal sebagai
penghubung dan secara resmi dengan surat. Perlengkapan penelitian dipersiapkan selama rentang waktu pembuatan rancangan atau
proposal penelitian, hal ini dilakukan untuk memanfaatkan waktu secara efisien sehingga pada saat pelaksanaan penelitian, berbagai
keperluan perlengkapan penelitian sudah dapat dipersiapkan dengan baik. Perlengkapan yang diperlukan dalam penelitian diantaranya alat
tulis seperti buku catatan, bolpoint, map dan klip, juga alat perekam seperti alat perekam dan kamera foto camera digital.
2. Tahap pekerjaan lapangan
Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian, yaitu:
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
Peneliti perlu memahami adanya latar terbuka dan latar tertutup. Pada saat peneliti di latar tertutup, maka yang dilakukan
adalah pengamatan. Begitu halnya pada saat meneliti tentang dampak program literasi media bagi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1
Kota Magelang: studi tentang penanaman nilai-nilai kritis media pada siswa sekolah menengah atas. Sedangkan ketika di latar terbuka,
peneliti dapat melakukan wawancara dengan narasumber yang mendukung penelitian.
Persiapan diri sebelum melakukan penelitian adalah persiapan mental dan fisik, serta etika dan penampilan dengan menyesuaikan tata
norma yang ada pada SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang, mengetahui waktu yang tepat mengadakan penelitian, sehingga peneliti
dapat memanfaatkan waktu penelitian secara efektif dan efisien. b.
Memasuki lapangan Ketika memasuki lapangan, peneliti mengikuti tata norma yang
berlaku serta menjalin keakraban dengan para pihak sekolah diantaranya; pihak yayasan, kepala sekolah, guru, tenaga administrasi,
siswa dan orang tua serta pihak-pihak lain yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini dilakukan agar menerima kehadiran peneliti dan
lebih optimal dalam membantu proses pengumpulan data yang peneliti butuhkan.
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data
Saat mengumpulkan data, peneliti turut berpartisipasi dalam kegiatan dampak program literasi media seperti hadir di sekolah. Hal
ini dilakukan untuk membandingkan jawaban para narasumber dengan kondisi sebenarnya pada saat mengadakan program literasi media.
Data yang peneliti diperoleh dari berbagai sumber di lapangan setiap harinya dirangkai dan diuraikan secara jelas oleh peneliti dalam catatan
hasil penelitian.
Kemudian tahap analisis data meliputi pengkajian teori, menemukan dan merumuskan tema utama. Setelah penelitian di lapangan, hasil penelitian
dianalisis dengan teori dan metode yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk penelitian mengenai dampak program literasi media bagi siswa kelas X
SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang: studi tentang penanaman nilai-nilai kritis media pada siswa sekolah menengah atas, dikaji dengan teori
pembelajaran konstruktivisme menurut Von Glaseerfeld dan teori sosialisasi menurut Peter L Berger dan dengan metode triangulasi.
I. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Qualitative Data Analysis QDA. Seidel 1998 menyatakan bahwa
QDA terdiri atas tiga proses utama yaitu : memperhatikan noticing, mengumpulkan collecting dan berpikir thinking tentang suatu hal yang
menarik. Ketiga proses tersebut dapat digambarkan dalam skema berikut ini:
Bagan 2 . Qualitative Data Analysis
Proses tersebut memiliki beberapa karakteristik : a. Iterative and Progressive: proses memiliki sifat berulang dan progresif
karena menyerupai lingkaran yang berulang. Sebagai contoh, ketika Anda berpikir tentang sesuatu, Anda juga mulai memperhatikan hal baru
dalam data. Anda kemudian mengumpulkan dan berpikir tentang sesuatu yang baru tersebut. Prinsipnya, proses tersebut merupakan infinite spiral.
b. Recursive: proses bersifat recursive karena satu bagian dapat membuat Anda kembali ke bagian sebelumnya. Sebagai contoh, ketika Anda sibuk
mengumpulkan sesuatu Anda mungkin secara simultan mulai memperhatikan sesuatu yang baru untuk dikumpulkan.
c. Holographic: proses bersifat holographic karena setiap langkah dalam proses mengandung keseluruhan proses. Sebagai contoh, ketika Anda
pertama kali memperhatikan sesuatu Anda telah secara mental mengumpulkan dan berpikir tentang sesuatu tersebut.
Penjelasan ketiga proses dasar tersebut adalah sebagai berikut : a. Memperhatikan noticing sesuatu dan memberi kode
Dalam level yang umum, memperhatikan berarti melakukan observasi, menulis catatan lapangan field notes, merekam wawancara,
mengumpulkan dokumen, dan sebagainya. Ketika Anda melakukan ini, Anda sedang memproduksi rekaman record atas sesutau yang telah Anda
perhatikan. Sekali Anda telah memproduksi rekaman, Anda memfokuskan perhatian kepada rekaman tersebut, dan memperhatikan hal yang menarik
dalam rekaman tersebut. Anda melakukan ini dengan membaca rekaman.
Pada kenyataannya, Anda akan membaca rekaman Anda berulang kali. Ketika memperhatikan sesuatu dalam rekaman, Anda memberi nama atau
“mengkode” data dalam rekaman tersebut. Memberi kode coding merupakan sebuah proses sederhana yang setiap orang tahu bagaimana
cara melakukannya. Sebagai contoh, ketika membaca sebuah buku, Anda memberi garis bawah pada halaman tertentu, serta memberi pembatas
halaman, Anda “memberi kode” buku tersebut. b. Mengumpulkan dan memilih sesuatu
Proses selanjutnya adalah mengumpulkan dan memilih data. Proses ini dapat dianalogikan seperti menyusun sebuah puzzle. Ketika Anda
mengidentifikasi tiap bagian, Anda sedang memperhatikan dan “memberi kode”. Ketika Anda memilih bagian-bagian, Anda “mengumpulkan” data.
Seidel 1998:3 menyatakan bahwa salah satu definisi tentang proses QDA dan sesuai dengan analogi menyusun puzzle adalah definisi dari Jorgensen
1989:107:“Analysis is breaking up, separating or disassembling of research materials into pieces, parts, elements, or units. With facts broken
down into managable pieces, the researcher sorts and sifts the, searching for types, classes, sequences, processes, patterns or wholes. The aim of
this process is to assemble or reconstruct the data in meaningful or comperhensible fashion.”
c. Berpikir tentang sesuatu Dalam proses ini, Anda meneliti sesuatu yang telah Anda kumpulkan.
Tujuan Anda adalah: 1 memberikan tipe-tipe kepada masing-masing data 2 mencari pola dan hubungan di antara data 3 untuk membuat penemuan
yang umum general tentang fenomena yang diteliti. Berikut gambaran yang lebih lengkap tentang proses QDA:
Bagan 3 . Gambaran lengkap QDA
Keterangan : • Tanda anak panah menggambarkan proses memperhatikan
noticing, mengumpulkan collecting dan berpikir thinking • Kotak menggambarkan proses pengkodean dan pencarian segmen.
• Kotak menggambarkan ‘penemuan’ • Garis lengkung menggambarkan aspek iterative dan recursive
dalam QDA
.
Penelitian ini akan menganalisis beberapa aspek dari program dampak literasi media bagi siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang
yaitu: a. Pandangan dan pemaknaan peneliti terhadap literasi media, media massa
terutama televisi, sekolah, orang tua, serta pemerintah. b. Mekanisme kerja internal peneliti dalam menghasilkan materi literasi
media program literasi media. c. Produk-produk dalam program dampak program literasi media serta
feedback dari stakeholers dalam program dampak literasi media. d. Elemen-elemen dalam program dampak literasi media dilihat dari segi
teori literasi media. Aspek-aspek tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
:
Penyampaian materi literasi media
feedback feedback
kerja sama kegiatan
feedback
Bagan 4 . Aspek-aspek yang dikaji dalam penelitian tentang dampak program literasi
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN