Metode Pendekatan Spesifikasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data

42 BAB 3 METODE PENELITIAN Untuk dapat membuktikan kebenaran ilmiah dari penelitian yang dilaksanakan, maka perlu dikumpulkan fakta dan data yang menyangkut permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan metode dan teknik penelitian ilmiah. Tanpa metode dan teknik penelitian ilmiah maka hasil penelitian itu akan diragukan kebenarannya. Penelitian, pada umumnya bertujuan untuk menemukan mengembangkan atau menguji suatu kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan berarti berusaha memperoleh sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam sesuatu yang sudah ada. Menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada masih atau menjadi diragu-ragukan kebenarannya Soemitro : 1985 : 15. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Tailor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati Moleong, 2009 : 3. Penelitian hukum dapat dibedakan menjadi penelitian hukum normatif dan penelitian hukum sosiologis. Penelitian hukum normatif dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder dan disebut juga penelitian hukum kepustakaan. Penelitian hukum sosiologis atau empiris terutama meneliti data primer Soemitro, 1994 : 9.

3.1 Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis sosiologis. Pendekatan yang bersifat yuridis sosiologis yaitu suatu pendekatan yang melihat berlakunya hukum di dalam 43 masyarakat. Hal ini biasanya mendapat pengaruh dari masyarakat yang mendukungnya. Penelitian di lapangan melalui pendekatan yuridis sosiologis dengan cara wawancara dengan narapidana dan petugas lembaga pemasyarakatan untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi dalam pelaksanaan sistem pemasyarakatan sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan pemidanaan.

3.2 Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Karena penelitian ini menggambarkan perundang- undangan yang berlaku yang berkaitan dengan teori-teori ilmu hukum dan suatu keadaan atau obyek tertentu secara faktual dan akurat yang kemudian menganalisa data yang diperoleh dari penelitian. Pada dasarnya metode deskriptif analitis merupakan suatu gambaran mengenai kejadian-kejadian di lapangan kemudian menganalisa data yang ada.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pada umumnya data dapat dibedakan antara yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan dari bahan pustaka. Penelitian yang diperoleh langsung dari masyarakat disebut data primer dasar, sedangkan data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan disebut data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu suatu penelitian untuk memperoleh data sekunder yang diperoleh dengan mempelajari literature, kumpulan bahan 44 kuliah, konsep-konsep, doktrin-doktrin dan peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Studi kepustakaan yang dimaksud disini dapat berupa data sekunder dari bidang hukum, yaitu : 1. Bahan-bahan hukum primer, yaitu bahan yang isinya mengikat karena dikeluarkan oleh pemerintah yaitu berbagai peraturan perundang- undangan yang berlaku.. Adapun peraturan perundang-undangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Undang-undang Dasar 1945 UUD RI 1945 b. Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP c. Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana KUHAP d. Konsep KUHP 2006 e. Undang-undang No. 2 PNPS tahun 1964 tentang Pelaksanaan Pidana Mati yang Dijatuhan di Lingkungan Pengadilan Negeri dan Militer f. Undang-undang No. 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan g. Undang-undang No. 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia h. Undang-undang No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia i. Undang-undang No. 22 tahun 2002 Tentang Grasi j. Peraturan Kepala Polisi No. 12 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pidana Mati k. International Covenant on Civil and Political Rights ICCPR 45 2. Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa serta memahami bahan hukum primer a. Buku-buku literatur yang mendukung b. Hasil-hasil penelitian 3. Bahan-bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang menunjang bahan hukum primer dan sekunder. a. Kamus b. Buku pegangan b. Studi Lapangan Studi lapangan sebagai data pendukung dilakukan untuk mendapatkan data primer yaitu dengan mengadakan wawancara. Wawancara merupakan proses tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik Soemitro, 1985: 71. Wawancara dilakukan dengan cara bebas terpimpin dengan mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan disajikan secara distandarisasi dan uniform agar supaya arah wawancara tetap terkendali dan tidak menyimpang dari pedoman, akan tetapi dimungkinkan adanya variasi-variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan kondisi ketika wawancara agar proses wawancara tidak kaku.

3.4 Objektifitas dan Keabsahan Data