PENGARUH MODEL DAN KERAPATAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA (Lactuca sativa L.) SECARA VERTIKULTUR ORGANIK
PENGARUH MODEL DAN KERAPATAN TANAM TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA(Lactuca sativa L. ) SECARA
VERTIKULTUR ORGANIK
Oleh: KUSRINI ( 01710049 )
Agronomy
Dibuat: 2007-01-15 , dengan 3 file(s).
Keywords: PENGARUH MODEL, KERAPATAN TANAM,PERTUMBUHAN,HASIL
SELADA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model tanam dan kerapatan tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil selada secara vertikultur organik. Penelitian ini dilaksanakan di
greenhouse Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Maret sampai dengan bulan April
2006. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Petak Terbagi (RPT)/ Split plot. Sebagai petak
utama adalah model bangunan yang terdiri dari tiga taraf yaitu model Gantung, model Segitiga
dan model Susun tangga. Anak petak adalah kerapatan tanam yang terdiri dari dua taraf yaitu
kerapatan 5 tanaman/m (jarak tanam 20 cm) dan kerapatan 7 tanaman/m (jarak tanam 15 cm)
masing-masing perlakuan diulang tiga kali.
Pengamatan dilakukan 3 hari setelah tanam, dengan interval 4 hari sekali. Adapun variabel
pengamatan meliputi pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar bagian atas, berat
segar akar, berat kering bagian atas, berat kering akar, uji kandungan klorofil dan shoot root
ratio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman selada yang ditanam dengan model tanam gantung
pada kerapatan 7 tanaman/m memiliki tinggi tanaman lebih panjang dibandingkan model tanam
segitiga dan susun tangga pada umur pengamatan 11 hst. Peningkatan kerapatan tanam dari 5
tanaman/m menjadi 7 tanaman/m dapat menurunkan jumlah daun selada pada umur 19 dan 24
hst. Model tanam segitiga pada kerapatan tanam 5 tanaman/m mampu meningkatkan bobot segar
bagian atas pada akhir pengamatan. Perlakuan model tanam segitiga dan susun tangga pada
peningkatan kerapatan dari 5 tanaman/m menjadi 7 tanaman/m mempunyai rerata bobot kering
bagian atas yang sama demikian juga pada bobot kering akar.
PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA(Lactuca sativa L. ) SECARA
VERTIKULTUR ORGANIK
Oleh: KUSRINI ( 01710049 )
Agronomy
Dibuat: 2007-01-15 , dengan 3 file(s).
Keywords: PENGARUH MODEL, KERAPATAN TANAM,PERTUMBUHAN,HASIL
SELADA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model tanam dan kerapatan tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil selada secara vertikultur organik. Penelitian ini dilaksanakan di
greenhouse Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Maret sampai dengan bulan April
2006. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Petak Terbagi (RPT)/ Split plot. Sebagai petak
utama adalah model bangunan yang terdiri dari tiga taraf yaitu model Gantung, model Segitiga
dan model Susun tangga. Anak petak adalah kerapatan tanam yang terdiri dari dua taraf yaitu
kerapatan 5 tanaman/m (jarak tanam 20 cm) dan kerapatan 7 tanaman/m (jarak tanam 15 cm)
masing-masing perlakuan diulang tiga kali.
Pengamatan dilakukan 3 hari setelah tanam, dengan interval 4 hari sekali. Adapun variabel
pengamatan meliputi pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar bagian atas, berat
segar akar, berat kering bagian atas, berat kering akar, uji kandungan klorofil dan shoot root
ratio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman selada yang ditanam dengan model tanam gantung
pada kerapatan 7 tanaman/m memiliki tinggi tanaman lebih panjang dibandingkan model tanam
segitiga dan susun tangga pada umur pengamatan 11 hst. Peningkatan kerapatan tanam dari 5
tanaman/m menjadi 7 tanaman/m dapat menurunkan jumlah daun selada pada umur 19 dan 24
hst. Model tanam segitiga pada kerapatan tanam 5 tanaman/m mampu meningkatkan bobot segar
bagian atas pada akhir pengamatan. Perlakuan model tanam segitiga dan susun tangga pada
peningkatan kerapatan dari 5 tanaman/m menjadi 7 tanaman/m mempunyai rerata bobot kering
bagian atas yang sama demikian juga pada bobot kering akar.