ANALISIS TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA (Studi Kasus di Desa Tanjung Kamal Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo)

ANALISIS TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA (Studi Kasus di Desa Tanjung Kamal
Kecamatan MangaranKabupaten Situbondo)
Oleh: HENDRO YUSDIANTO ( 03720058 )
Agribisnis
Dibuat: 2008-08-06 , dengan 3 file(s).

Keywords: Tingkat Adopsi Petani, Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
Jagung merupakan tanaman bahan makanan pokok kedua terpenting setelah beras. Tanaman ini
dalam perekonomian Indonesia berperan cukup besar karena disamping digunakan sebagai salah
satu sumber bahan makanan juga merupakan bahan baku dalam industri.
Pengembangan jagung hibrida secara merata di seluruh Indonesia dipandang sangat tepat, untuk
menanggulangi kebutuhan jagung yang terus meningkat terutama untuk pakan dan bahan baku
industri, sementara produktifitas yang dicapai petani masih rendah. Hasil jagung di Indonesia
yang dicapai menurut Sudaryanto, Nukman dan Kasryno dalam Djalil (2003) di tingkat Lembaga
Penelitian untuk jagung bersari bebas dapat mencapai 4 – 5 ton per hektar, sedangkan untuk
jagung hibrida 5 – 7 ton per hektar.
Tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida dalam hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: tingkat pendidikan, lama usaha, skala kepemilikan dan penyuluhan.
Tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida secara teknik juga didukung
oleh lingkungan yang sesuai dengan usahatani jagung hibrida. Berdasarkan uraian di atas, maka

perlu dipahami atau diketahui Tingkat Adopsi Petani terhadap Teknologi Budidaya Jagung
Hibrida di Desa Tanjung Kamal Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya
jagung hibrida. Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, lama usaha, skala kepemilikan dan
penyuluhan dengan tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida.
Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) di Desa Tanjung
Kamal Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. Dipilihnya Desa Tanjung Kamal sebagai
daerah penelitian dengan pertimbangan untuk memudahkan memperoleh data yang lebih akurat
karena peneliti berdomisili langsung di desa tersebut. Untuk mengetahui tingkat adopsi petani
terhadap teknologi budidaya jagung hibrida digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan
skoring pada indikatornya, kemudian diklasifikasikan dan dilakukan interpretasi data. Untuk
mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, lama usaha, skala kepemilikan dan penyuluhan dengan
tingkat adopsi petani terhadap tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya jagung hibrida
digunakan analisis Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa tingkat adopsi petani terhadap teknologi
budidaya jagung hibrida di Desa Tanjung Kamal Kecamatan Kabupaten Situbondo dikategorikan
dalam klasifikasi sedang dengan rata-rata skor 82,3. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata
adalah skala kepemilikan, tingkat pendidikan, penyuluhan dan lama usaha.
Corn is the second largest main food after rice. This food in Indonesian economic has large
influence since it could be used as one of the main food also raw material in industry.

Hybrid corn development in whole Indonesia considered as the right decision to eradicate the
increasing corn need, especially for food and industrial raw material while the farmer’s
productivity was still low. Corn result according Sudaryanto, Nukman, and Kasryono in Djalil

(2003) in Research Institution for Free bud corn could reach 4-5 tons per hectare, while hybrid
corn 5-7 tons per hectare.
Farmer Adoption level to the hybrid corn culture technology influenced by several factors like
length of education, length of effort, owning scale and illumination. According to above
explanation, there need to find out farmer adoption level to hybrid corn culture technology at
Tanjung Kamal Village Mangaran Sub-District Situbondo Residence.
This research aimed to find out the farmer adoption level to hybrid corn culture technology.
Knowing the level of education influence, length of effort, owning scale and illumination with
farmer adoption level to hybrid corn culture technology
The location was stated in purposive way at Tanjung Kamal Village Mangaran Sub-District
Situbondo Residence. Tanjung Kamal Village was chosen to make more accurate data since the
writer live in the village. To find out the farmer’s adoption level to hybrid corn culture
technology there used descriptive analysis by scoring in its indicator, then classified and then
data interpretation. To find out the education level, length of effort, owning scale and
illumniation with the farmer adoption level with the hybrid corn culture technology there used
multiple linear regression analysis.

Data analysis concluded that adoption level of the farmer to hybrid corn culture at Tanjung
Kamal Village Mangaran Sub-District Situbondo Residence Categorized in mid-classification
with 82.3 score. The real influenced factors were owning scale, education level, illumination and
length of effort.

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Adopsi Teknologi Budidaya Jagung Terhadap Pendapatan Petani (Kasus : Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun)

8 70 95

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pertanian Terpadu Usahatani Padi Organik(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

9 95 91

Tingkat Adopsi Petani Sayur Mayur Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran di Kelurahan Tanah Enam Ratus ( Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan )

0 29 95

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Ikan Kerambah Dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kabupaten Toba Samosir (Kecamatan Simanindo Desa Simairiudo Sangkal)

1 30 89

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Double Row Pada Usahatani Pisang Barangan (Musa Paradisiaca Sapientum L) Dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi di Kabupaten Deli Serdang).

4 57 108

Tingkat Adopsi Petani Sayur Bayam Jepang Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran Dan Hubungannya Dengan Sosial Ekonomi Petani (Studi Kasus Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo )

10 71 79

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Nilam Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani (Kasus: Desa Tanjung Meriah Kecamatan STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

6 80 91

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Jagung Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Binge Kabupaten Langkat

7 60 88

Analisis Dampak Adopsi Teknologi Budidaya Jagung Terhadap Pendapatan Petani (Kasus : Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun)

0 1 13