STANDAR HPK.6 . INFORMED CONSENT
Pernyataan persetujuan lnformed Consent dari pasien didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih,
dalam bahasa yang dipahami pasien
Elemen Penilaian HPK.6
1. Rurnah sakit telah menjabarkan dengan jelas proses informed consent dalam kebijakan dan prosedur.
2. Staf yang ditunjuk dilatih untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur tersebut.
3. Pasien memberikan informed consent sesuai dengan kebijakan dan prosedur.
Sutoto KARS 35
Acuan: • UU 292004 tentang Praktik Kedokteran
• UU 442009 tentang Rumah Sakit • PMK 2902008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
• Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran, KKI, 2006 Regulasi RS :
• KebijakanPanduanSPO persetujuan tindakan kedokteran • Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan tertulis
Dokumen informed consent • Formulir persetujuan penolakan
Proses • Proses pasien atau keluarga menyetujui atau menolak tindakan
kedokteran
Standar HPK.6
Sutoto KARS 36
• Pasal 9
• 1 Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam rangka kepentingan penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan umum.
• 2 Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan penegakan etik atau disiplin
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan atas permintaan tertulis dari Majelis Kehormatan Etik Profesi atau Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.
• 3 Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan umum sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 dilakukan tanpa membuka identitas pasien.
• 4 Kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi :
– a. audit medis; – b. ancaman Kejadian Luar Biasawabah penyakit menular;
– c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara; – d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di masa yang akan datang;
dan e. ancaman keselamatan orang lain secara individual atau masyarakat. •
5 Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf b dan huruf e, identitas pasien dapat dibuka kepada institusi atau pihak yang
berwenang untuk melakukan tindak lanjut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sutoto KARS 37
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
Sutoto KARS 38
Pasal 6
• 5 Dalam hal pasien tidak cakap untuk memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, persetujuan dapat diberikan
oleh keluarga terdekat atau pengampunya
Pasal 8 • 1 Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan pasien
sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat dilakukan dengan pemberian data dan informasi kepada pasien baik secara
lisan maupun tertulis.
• 2 Keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data dan informasi kesehatan pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya oleh pasien.
• 3 Pernyataan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diberikan pada waktu penerimaan pasien.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
• Pasal 10 • 1 Pembukaan atau pengungkapkan rahasia kedokteran
dilakukan oleh DPJP. • 2 Dalam hal pasien ditanganidirawat oleh tim, maka
ketua tim yang berwenang membuka rahasia kedokteran. • 3 Dalam hal ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat
2 berhalangan maka pembukaan rahasia kedokteran dapat dilakukan oleh salah satu anggota tim yang ditunjuk.
• 4 Dalam hal DPJP tidak ada maka pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dapat membuka rahasia kedokteran.
Sutoto KARS 39
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
Standar HPK.6.1. PENJELASAN PENYAKIT, PENGOBATAN DAN PEMBERI PELAYANAN
Pasien dan keluarganya menerima penjelasan yang memadai tentang penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi pelayanan,
sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang pelayanan.
Elemen Penilaian HPK.6.1
• 1. Pasien diberikan penjelasan dan rencana pengobatannya dari elemen a sd h
• 2. Pasien mengenal identitas para dokter dan praktisi yang lain yang bertanggung jawab melayani mereka. lihat juga APK.2.1,
EP 1
• 3. Ada proses untuk menanggapi permintaan tambahan informasi dari pasien tentang tanggung jawab praktisi untuk
pelayanannya.
Sutoto KARS 40
Standar HPK.6.1. PENJELASAN PENYAKIT, PENGOBATAN DAN PEMBERI PELAYANAN
Regulasi RS : • KebijakanPanduanSPO tentang pemberian
informasi termasuk rencana pengobatan • KebijakanPanduanSPO tentang penetapan DPJP
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Dokumen:
• Catatan pemberian informasi • Catatan penetapan DPJP dan data diri DPJP RS
harus memiliki data diri DPJP: lamakerja, pendidikan, fellowship, kursus dll
Sutoto KARS 41
Standar HPK.6.2 . PENGGANTI PEMBERI PERSETUJUAN
Rumah sakit menetapkan suatu proses, dalam konteks undang- undang dan budaya yang ada, tentang orang lain yang dapat
memberikan persetujuan
Elemen Penilaian HPK.6.2
1. Rumah sakit mempunyai prosedur untuk informed consent yang diberikan oleh orang
lain
2. Prosedur tersebut sesuai dengan undang- undang, budaya dan adat istiadat.
3. Orang lain selain pasien yang memberikan persetujuan dicatat dalam rekam medis
pasien.
Sutoto KARS 42
Standar HPK.6.3. GENERAL CONSENTPERSETUJUAN UMUM
Persetujuan umum untuk pengobatan, bila didapat pada waktu pasien masuk sebagai pasien rawat inap atau didaftar pertama
kali sebagai pasien rawat jalan, harus jelas dalam cakupan dan batas- batasnya.
Elemen Penilaian HPK.6.3
1. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang lingkup dari
persetujuan umum, apabila cara ini dipakai oleh rumah sakit.
2. Rumah sakit telah menetapkan bagaimana persetujuan umum,
bila dipakai, didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
Regulasi RS: •KebijakanPanduanSPO tentang persetujuan umum dan penjelasannya
Dokumen: •Formulir persetujuan umum
Sutoto KARS 43
Elemen Penilaian HPK.6.4
• 1. Persetujuan didapat sebelum operasi atau prosedur invasif lihat juga
PAB.7.1, Maksud dan Tujuan.
• 2. Persetujuan didapat sebelum anestesia termasuk sedasi yang
moderat dan dalam lihat juga PAB.5.1, Maksud dan Tujuan dan EP 1
• 3. Persetujuan didapat sebelum penggunaan darah atau produk darah
• 4. Persetujuan didapat sebelum pelaksanaan tindakan dan pengobatan
yang berisiko tinggi.
• 5. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarganya dicatat di dalam rekam medis pasien lihat juga HPK.8, EP 2.
• 6. Persetujuan didokumentasikan di rekam medis pasien disertai tanda
tangan atau catatan dari persetujuan lisan lihat juga HPK.8, EP 2.
Standar HPK.6.4 Informed consent
diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.
Standar HPK.6.4. SAAT PERMINTAAN INFORMED CONSENT
Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan
darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.
Sutoto KARS 44
Elemen Penilaian HPK.6.4.1
• 1. Rumah sakit telah menyusun daftar tindakan dan pengobatan yang memerlukan persetujuan terpisah
• 2. Daftar tersebut dikembangkan atas kerjasama dokter dan profesional lain yang memberikan pengobatan dan
melakukan tindakan.
Standar HPK.6.4.1
Rumah sakit membuat daftar semua kategori dan jenis pengobatan dan prosedur yang memerlukan informed
consent yang khusus.
DOKUMEN 1. Daftar tindakan dan pengobatan yang perlu informed
consent 2. Dokumentasi rapat pembahasan daftar tersebut
Sutoto KARS 45
HANYA UNTUK RS YANG MELAKUKAN CLINICAL TRIAL DAN DONASI ORGAN SERTA TRANSPLANTASI
ORGAN
Sutoto KARS 46
25 HPK.7
7 26
HPK.7.1 4
27 HPK.8
4 28
HPK.9 5
29 HPK.10
2 30
HPK.11 6
Standar HPK.7. PENJELASAN AKSES KE CLINICAL TRIAL
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang bagaimana cara mendapatkan akses ke penelitian klinik, pemeriksaaninvestigasi
atau clinical trial yang melibatkan manusia sebagai subjek.
Elemen Penilaian HPK.7
1. Pasien dan keluarganya yang tepat diidentifikasi dan diberi informasi tentang bagaimana cara mendapatkan akses ke penelitian, pemeriksaan atau clinical trial yang relevan dengan
kebutuhan pengobatan mereka. 2. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang manfaat yang
diharapkan. 3. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang potensi ketidak
nyamanan dan risiko 4. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberi penjelasan tentang altematif lainnya yang
dapat menolong mereka. 5. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang prosedur yang harus
diikuti. 6. Pasien diyakinkan bahwa penolakan berpartisipasi dan pengunduran diri dari partisipasi
tidak mempengaruhi akses terhadap pelayanan rumah sakit. 7. Kebijakan dan prosedur mengarahkan informasi dan proses pengambilan keputusan
Sutoto KARS 47
Standar HPK.7.1. PENJELASAN TENTANG PARTISIPASI DALAM PENELITIAN KLINIS
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang bagaimana pasien yang berpartisipasi dalam penelitian klinis,
pemeriksaan klinis atau percobaan klinis mendapatkan perlindungan.
• Elemen Penilaian HPK.7.1 • 1. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk menelaah protokol penelitian. • 2. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk menimbang manfaat dan risiko bagi peserta.
• 3. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan.
• 4. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur rumah sakit untuk mengundurkan diri dari
keikutsertaan.
Sutoto KARS 48
Standar HPK.8. INFORMED CONSENT PENELITIAN KLINIS
Informed Consent diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalam penelitian klinis, pemeriksaan investigasi klinis, dan percobaan
klinis.
• Elemen Penilaian HPK.8 • 1. lnformed consent diperoleh saat pasien memutuskan
ikut serta dalam penelitian klinis, pemeriksaan atau clinical trial.
• 2. Keputusan persetujuan didokumentasikan, diberi tanggal dan berdasarkan atas penjelasan yang diidentifikasi dalam
HPK 6.4, Elemen Penilaian 5 dan 6.
• 3. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan untuk mendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam medis
pasien
• 4. Persetujuan didokumentasikan dalam rekam medis pasien disertai tandatangan atau catatan persetujuan lisan.
Sutoto KARS 49
Standar HPK.9. KOMITE ETIK PENELITIAN
Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain untuk melakukan pengawasan atas semua penelitian di rumah
sakit tersebut yang melibatkan manusia sebagai subjeknya
Elemen Penilaian HPK.9
• 1. Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain untuk
mengawasi seluruh kegiatan penelitian di rumah sakit.
• 2. Rumah sakit mengembangkan suatu pernyataan jelas mengenai maksud
untuk pengawasan kegiatan.
• 3. Kegiatan pengawasan mencakup penelaahan prosedur
• 4. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur untuk menimbang risiko relatif
dan manfaat bagi subjek.
• 5. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur menjaga kerahasiaan dan
keamanan informasi penelitian.
Sutoto KARS 50
Standar HPK.10. DONASI ORGAN
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang bagaimana memilih untuk menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya.
Elemen Penilaian HPK.I0
• 1. Rumah sakit mendukung pilihan pasien dan keluarganya untuk menyumbangkan
organ tubuh dan jaringan tubuh lainnya.
• 2. Rumah sakit menyediakan informasi untuk mendukung pilihan tersebut.
Regulasi RS : •KebijakanPanduanSPO pelayanan donasi transplantasi organ
Dokumen •informasi tentang tata cara untuk menyumbang organ tubuh dan jaringan
tubuh lainnya
Sutoto KARS 51
Standar HPK.11. PENGAWASAN TRANSPLANTASI ORGAN
Elemen Penilaian HPK.11
• 1. Kebijakan dan prosedur yang menjadi acuan dalam proses mendapatkan dan mendonasi.
• 2. Kebijakan dan prosedur yang menjadi acuan dalam proses transplantasi.
• 3. Staf dilatih untuk kebijakan dan prosedur tersebut. • 4. Staf dilatih mengenai isu dan perhatian tentang donasi organ dan
ketersediaan transplan. • 5. Rumah sakit mendapat persetujuan dari donor hidup.
• 6. Rumah sakit bekerjasama dengan organisasi yang relevan dan badan di masyarakat untuk menghormati dan menerapkan pilihan
untuk mendonasi.
Sutoto KARS 52
Regulasi RS : •
KebijakanPanduanSPO tentang donasi transplantasi organ Dokumen:
• Formulir persetujuanpenolakan donor transplantasi
• Kerjasama dengan lembaga kemasyarakatan
Pelatihan •
Pelatihan staf agar memahami regulasi tentang transplantasi serta isu dan perhatian tentang donasi organ dan ketersediaan transplan
• Pelaksanaan mendapat persetujuan dari donor hidup
Standar HPK.11. PENGAWASAN TRANSPLANTASI ORGAN Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap
pengambilan dan transplatasi organ dan jaringan
Sutoto KARS 53
SEKIAN
TERIMA KASIH
KARS
KARS
DOKUMEN
HAK PASIEN DAN KELUARGA
Dr.dr.Sutoto.,M.Kes
Curiculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKes
TEMPATTGL LAHIR :PURWOKERTO, 21 JULI 1952
JABATAN SEKARANG: 1.
Ketua KARS Th 2011-2014 2.
Ketua umum PERSI Th 2009-2012Th 2012-2015 3.
Dewan Pembina MKEK IDI Pusat 4.
Dewan Pembina AIPNI Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia 5.
Anggota Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kementerian Kesehatan R.I 6.
Dewan Penyantun RS Mata Cicendo,Pusat Mata Nasional
PENGALAMAN KERJA 1.
Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 2005 2.
Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010 3.
Sesditjen Binyanmed Plt Dirjen BinYanmed Kemkes R.I. Feb- Juli 2010 4.
Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
PENGALAMAN ORGANISASI 1.
Ketua :IRSPI Ikatan RS Pendidikan Ind Th 2005-2008 2.
Ketua :ARSPI Asosiasi RS Pendidikan Ind Th 2008-2010 3.
Ketua IRSJAM Ikatan RS Jakarta Metropolitan 2008-2010
PENDIDIKAN: 1.
SI dan Dokter Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro 2.
SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada 3.
S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Cumlaude
SUTOTO-PERSI
DOKUMENTASI
• Dokumentasi Perlindungan Hak Pasien dan keluarga adalah:
• Formulir hak pasien dan keluarga
• Formulir general consent
• Formulir pemberian informasi bila terjadi penundaan pelayanan
• Formulir penundaan pelayanan
• Formulir permintaan rohaniawan
• Formulir permintaan menyimpan harta benda
• Formulir pelepasan informasi
• Formulir permintaan privasi
• Formulir permintaan penterjemah
• Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran
• Formulir persetujuan menolak tindakan kedokteran
• Formulir DNR
SUTOTO-PERSI
HAK PASIEN DALAM UURS PSL 32
Setiap pasien mempunyai hak:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit;
2. memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
4. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional
5. memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi
6. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
7. memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
8. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Izin Praktik SIP baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
Sutoto KARS 4
9. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
10. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
11. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya 12.
didampingi keluarganya dalam keadaan kritis 13.
menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
15. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
16. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
17. menggugat danatau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana
18. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Sutoto KARS 5
KEWAJIBAN PASIEN BERDASARKAN UU RI NOMOR 29 PASAL 53, TAHUN 2009 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN.
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau dokter gigi.
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan.
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati perjanjian yang telah dibuat
Sutoto KARS 6
7
Patients Responsibilities Tanggung Jawab Pasien PASIEN W
1. memberikan informasi yg akurat dan lengkap ttg keluhan sakit sekarang, riwayat medis yg lalu, hospitalisasi, medikasipengobatan dan hal-hal lain yg
berkaitan dgn kes pasien.
2. Mengikuti rencana pengobatan yg diadviskan oleh Dr termasuk instruksi para perawat dan profesional kes yg lain sesuai perintah Dr
3. Memperlakukan staf RS dan pasien lain dgn bermartabat dan hormat serta tidak melakukan tindakan yg akan mengganggu pekerjaan RS
4. Menghormati privasi orang lain dan barang milik RS 5. Tidak mbawa alkohol, obat2 yg tdk mendpt persetujuan senjata ke dlm RS
6. Menghormati bahwa RS adalah area bebas rokok 7. Mematuhi jam kunjungan dari RS
8. Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-
barang yg penting selama tinggal di RS 9. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi
sebagaimana kebijakan RS 10. Bertangg-jwb atas tindakan2nya sendiri bila mereka menolak pengobatan
atau advis Dr nya
Sutoto KARS
Persetujuan Consent
1. General consent persetujuan Umum
– Persetujuan perawatan dan pegobatan
2. Informed consent
Sutoto KARS 8
CONTOH GENERAL CONSENT
Sutoto KARS 9
KARS
Sutoto KARS 11
KARS
CONTOH KALIMAT PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI HPK 1. EP3
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum general consent
• Saya memahami informasi yang ada didalam diri Saya, termasuk Diagnosis, hasil laboratorium dan hasil tes diagnostik yang akan di
gunakan untuk perawatan medis, akan dijamin kerahasiaannya oleh RS
• Saya memberi wewenang kepada RS untuk memberikan informasi tentang tentang rahasia kedokteran saya bila diperlukan untuk
memproses klaim asuransi termasuk namun tidak terbatas pada askes ,jamkesmas, jamkesda, perusahaan dan atau lembaga
pemerintah lainnya
• Saya tidak memberikanmemberikan coret salah satu wewenang
kepada RS untuk memberikan tentang data dan informasi kesehatan saya kepada keluarga terdekat saya, yaitu:
– 1 . – 2
– 3 ..
Sutoto KARS 13
Standar HPK.1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atau
sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.
Regulasi RS : 1.
Panduan Pelayanan Kerohanian 2.
SPO pelayanan kerohanian 3.
Formulir permintaan pelayanan kerohanian
PROSES 1.
Proses identifikasi yang menyangkut juga agama dan kepercayaan pasien
2. Proses staf pelayanan menyediakan pelayanan kerohanian sesuai
permintaan pasien atau keluarga
3. Bukti bahwa RS telah memberikan pelayanan kerohanian
keagamaan atau spiritual
Sutoto KARS 14
Contoh : PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN
• Pelayanan rohani dan bimbingan kerohanian harus sesuai dengan agamakepercayaan pasien
• Rumah sakit merespon dan memfasilitasi kebutuhan kerohanian pasien
• Bimbingan kerohanian pasien harus dilakukan sesuai dengan agamakepercayaan pasien
• Sebelum memberikan bimbingan keagamaan harus melakukan identifikasi agamakepercayaan pasien
• Seluruh staf yang memberikan pelayanan pasien harus memahami dan menjalankan kebijakan ini
Sutoto KARS 15
KARS
Pelayanan me Standar HPK.1.2.
Pelayanan menghormati kebutuhan privasi pasiennghormati kebutuhan privasi pasien.
1.
Prosedur dan formulir keinginan privasi pasien
2.
Pelaksaan yang memperhatikan privasi pasien dlm anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemberian terapi dan transportasi
Sutoto KARS 17
KEINGINAN PRIVASI
•
Saya mengijinkan tidak mengijinkan coret
salah satu Rumah Sakit memberi akses bagi: Keluarga dan handai taulan serta orang orang
yang akan menengokmenemui saya. sebutkan namaprofesi bila ada permintaan khusus:
• Saya menginginkantidak menginginkan privasi khusus coret salah satu. Sebutkan bila ada
permintaan privasi khusus :
CONTOH KALIMAT IDENTIFIKASI PRIVASI
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum general consent
Sutoto KARS 18
CONTOH PERNYATAAN DALAM GENERAL CONSENT ..
– BARANG BERHARGA MILIK PRIBADI
• Saya telah memahami bahwa rumahsakit tidak bertanggung jawab
atas semua kehilangan barang-barangmilik saya dan saya secara pribadi bertanggung jawab atas barang-barang berharga yang saya
miliki termasuk namun tidak terbatas pada uang, perhiasan, buku cek, kartu kredit, handphone atau barang lainnya. Dan apabila saya
membutuhkan maka saya dapat menitipkan barang barang tersebut kepada rumah sakit
Saya juga mengerti bahwa saya harus memberitahu menitipkan pada RS jika saya memiliki gigi palsu, kacamata, lensa kontak, prosthetics
atau barang lainnya yang saya butuhkan untuk diamankan
Sutoto KARS 19
Standar HPK.1.4
Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
Regulasi RS : 1.
KebijakanPanduanSPO perlindungan terhadap kekerasan fisik
Dokumen implementasi : 1.
Daftar pengunjung RS Diluar jam kunjungan
Proses •
Cara RS untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik •
Cara RS untuk melindungi terutama bayi, anak, manula dan pasien yang tidak mampu melindungi dirinya sendiri
• Penggunaan identitas pengunjung RS dan mekanisme pengawasannya
• Pengawasan terhadap lokasi pelayanan yang terpencil atau terisolasi
Sutoto KARS 20
CONTOH
KARS
CONTOH
Standar HPK.1.5
Anak-anak, individu yang cacat, manula dan lainnya yang berisiko mendapatkan perlindungan yang layak.
Regulasi RS : 1. Panduan pelindungan terhadap kekerasan fisik unt kelompok berisiko
2. SPO perlindungan terhadap kekerasan fisik
Dokumen implementasi : 1. Daftar kelompok yang berisiko
Proses •
Identifikasi RS terhadap kelompok yang berisiko
• Kelompok yang dilindungi RS meliputi anak-anak, individu yang cacat, lansia dan
kelompok lainnya
• Pemahaman dan Tanggung jawab staf dalam memberikan perlindungan
Sutoto KARS 22
KARS
Standar HPK.1.6
lnformasi tentang pasien adalah rahasia
Regulasi RS : 1. Regulasi tentang perlindungan terhadap kerahasian informasi pasien
Proses 1. Penjelasan ke pasien tentang rahasia kedokteran dan proses untuk membuka
rahasia kedokteran sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan 2. Permintaan persetujuan pasien untuk membuka informasi yang bukan
merupakan rahasia kedokteran 3. Upaya RS untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien
Sutoto KARS 24
BAB III KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN Pasal 4
1 Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran danatau menggunakan data dan informasi tentang pasien wajib menyimpan rahasia kedokteran.
2 Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi:
• a. dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki akses
terhadap data dan informasi kesehatan pasien; •
b. pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;