Latar belakang Tujuan Rumusan Masalah Pengertian Pengawasan Politis

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan Negara kesejahteraan. Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV. Konsekuesi untuk menjadi suatu negara yang berprinsip kesejahteraan, salah satunya adalah adanya campur tangan pemerintah dalam seluruh aspek kehidupan masyarakatnya demi tercapainya kesejahteraan tersebut. Seperti bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan lain sebagainya. Implementasi dari campur tangan pemerintah tersebut adalah pemerintah berwenang untuk membuat kebijakan-kebijakan untuk ditaati masyarakat Indonesia, berupa peraturan-peraturan maupun keputusan-keputusan yang dibuat oleh Pejabat Tata Usaha Negara dalam kapasitasnya sebagai pejabat yang berwenang. Keputusan yang dibuat oleh Pejabat Tata Usaha Negara tersebut cenderung memaksa dan harus ditaati, karena sifatnya yang sepihak. Selain itu keputusan tersebut bersifat final, yang artinya tidak memperlukan persetujuan maupun pengesahan oleh instansi lain atau diatasnya dalam rangka mengeluarkan keputusan tersebut. Untuk itu, dimungkinkan karena pemerintah memiliki kekuasaan yang sangat luas untuk mengatur segala aspek kehidupan masyarakat, kemungkinan untuk penyalahgunaan wewenang semakin besar. Sehingga diperlukan adanya suatu pengawasan terhadap pemerintah tersebut, khususnya pemerintah ekskutif.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Pengawasan terhadap Aparatur Negara dan mengetahui implementasi atau penerapan dari pengawasan politis terhadap aparatur negara di Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah “Penerapan Pengawasan Politis di Indonesia”, antara lain: 1. Bagaimana implementasi dan mekanisme pengawasan politis di Indonesia? 2. Bagaimana tindak lanjut dari pengawasan politis di Indonesia? BAB II Landasan Teori

1.1 Pengertian Pengawasan Politis

Pengawasan politis sering juga disebut dengan legislative control, yang pengertiannya adalah pengawasan yang dilakukan oleh DPR terhadap pemerintah sesuai dengan tugas, wewenang dan haknya. 1 Melalui pengertian ini dapat diketahui bahwa subjek dari pengawasan politis adalah lembaga politik DPR, dan objeknya pemerintah dalam melaksanakan tugas, wewenang dan haknya. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan melalui poin-poin berikut: Lembaga politik melaksanakan pengawasan legislasi terhadap : a. Pelaksanaan kebijakan b. Pelaksanaan kerjasama internasional Dalam melaksanakan pengawasan politis oleh lembaga politik melalui ; a. Pemandangan umum fraksi-fraksi dalam rapat paripurna b. Rapat pembahasan dalam sidang komisi c. Rapat pembahasan dalam panitia-panitia yang dibentuk berdasarkan tata tertib d. Rapat dengar pendapat pemerintah daerah dan pihak-pihak lain yang diperlukan e. Kunjungan kerja 1 Nur cholis, Teori dan Praktek Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Grasindo, Jakarta, 2005, hlm. 330. Dalam melaksanakan pengawasan politik, DPR memiliki beberapa kewenangan, yaitu: a. Mengundang pejabat-pejabat di lingkungan pemerintah daerah untuk dimintai keterangan, pendapat, dan saran, b. Menerima, meminta, dan mengusahakan untuk memperoleh keterangan dari pejabatpihak-pihak terkait, c. Meminta pihak-pihak tertentu melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan, d. Memberi saran mengenai langkah-langkah preventif da represif kepada pejabat yang berwenang

1.2 Dasar Hukum Pengawasan Politis