Pemodelan Bawah Permukaan Pemisahan Anomali Regional - Residual

3. Analisis kualitatif dan kuantitaif model 3D, menunjukan hal-hal sebagai berikut: a. Intrusi batuan pada formasi Tejg terjadi dimulai pada batas kedalaman regional yaitu ± 30 Km yang terus menerobos sampai batas kedalaman residual yaitu ± 5000 m dibawah mean sea level. Batas - batas kedalaman ini memiliki kesesuain terhadap nilai analisis spektrum. b. Estimasi volume batuan granit dilakukan dalam 2 kisaran kedalaman, dimana kedalaman 0 m sd 300 m sebesar ± 65 miliar m 3 , sedangkan estimasi volume batuan granit pada kedalaman 300 m sd 5.000 m sebesar ± 394 miliar m 3 . Namun, nilai estimasi volume yang diambil berada pada kedalaman 0 sd 300 m, hal ini dianggap sebagai sumber daya alam yang layak di eksploitasi.

6.2. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, informasi yang diperoleh masih bersifat umum dan luas. Sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sebaran data yang lebih rapat agar kontars anomali yang diperoleh lebih jelas sehingga tingkat ambiguitas yang tinggi dalam penelitian ini dapat diminimalisir. Pemetaan geologi lembar Tanjung Karang ini pun perlu dilakukan pembaharuan data, sehingga akurasi pemetaan geologipun mampu lebih akurat dalam menentukan batas-batas batuan yang ada. DAFTAR PUSTAKA Bachtiar, Andang. 2011. Geological Study In Tanjung Bintang, B. Kunyit And Klara Beach. Bandar Lampung : FT Universitas Lampung. Blakely, R. J. 1996. Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications. Cambridge University Press. Cambridge. Burhan, G., Gunawan W., Noya Y. 1993. Peta Geologi Lembar Menggala, Sumatra. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Butler, R.F., 1992. Paleomagnetism: Magnetic Domains to Geologic Terranes. University of Arizona. Cordell, L. 1979. Gravimetric expression of graben faulting in Santa Fe Country and the Espanola Basin, New Mexico. New Mexico Geol. Soc. Guidebook, 30th Field Conference. Gocht, WR., Zantop,H., Eggert, RG., 1988, International Mineral Economic, Mineral Exploration, Mine Valuation, Mineral Markets, International Mineral Policies, Springer Verlag Berlin Heidelberg 1988. Grandis, Hendra. 2008. Pemodelan Inversi Geofisika. Badan Meteorologi dan Geofisika : Jakarta. Henderson, R.G., and Zietz, I., 1960, A Comprehensive System of Automatic Computation in Magnetic and Gravity Interpretation. Geophysics 25, 569- 585. Mangga, SA., Amirudin, T., Suwarti, S., Gafoer dan Sidarto. 1993. Peta Geologi Lembar Tanjungkarang, Sumatra. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Octonovrilya, Litanya dkk. 2009. Analisa Perbandingan Anomaly Gravitasi dengan persebaran intrusi air asin Studi kasus Jakarta 2006-2007. Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol.10 No.1 : AMG