Automatic Monitoring Operation System, untuk menangani Automatic Transaction System, untuk pelaksanaan proses bisnis, yaitu

a. Sistem pengawasan supervisory pelaksanaan prosedur kerja bagi setiap jenis transaksi pergerakan produk BBM b. Sistem pelaporan yang diperlukan dalam setiap jenis transaksi. 3. Di dalam TAS setiap subsistem dari Automatic Monitoring Operation System serta subsistem dari Automatic Transaction System saling terkait dengan erat, dan bukan merupakan subsistem yang terpisah-pisah stand-alone. Karenanya setiap peralatan dan subsistem TAS harus memenuhi persyaratan ’open system protocol communication’, sehingga mampu melakukan komunikasi secara otomatis dengan subsistem yang terkait. 4. Penerapan TAS pada Depot dan Terminal Transit mencakup pelaksanaan fungsi-fungsi berikut: a. Melakukan pemantauan secara otomatis yang meliputi: - akuisisi data dari hasil pengukuran oleh instrumen di lapangan. - perekaman data pengukuran dan data operasi - pengolahan data secara elektronik oleh komputer. 5. Melaksanakan pengaturan pengoperasian supervisi secara otomatis terhadap alur kerja workflow untuk menjaga operasi-operasi pergerakan produk BBM terlaksana secara konsisten sesuai dengan Standard Operating Procedure SOP. 6. Memunculkan peringatan dan alarm terhadap kondisi operasi proses yang sudah berada di luar batas toleransi yang diperbolehkan. 7. Merekam alarm dan kejadian event penting yang berkaitan dengan pengoperasian, untuk kelak bisa digunakan dalam pelacakan troubleshooting permasalahan. 8. Melaksanakan aksi interlock maupun safety shutdown SSD, untuk menjaga keamanan, keselamatan dan kehandalan pada setiap bagian proses pergerakan produk BBM. 9. Melaksanakan secara otomatis pengawasan supervisory dan pemantauan prosedur transaksi pergerakan produk BBM di lingkungan Terminal Transit sehingga sesuai dengan SOP, rencana operasi, dan target-target operasional 10. Melakukan pengolahan dan penyajian informasi secara terpadu dan menghasilkan berbagai pelaporan untuk keperluan operasional, keuangan, pemeliharaan, dan manajemen, termasuk integrasi dengan sistem Enterprise Resources Program ERP seperti SAP.

2.2.2.2 Level Otomasi

1. Peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengoperasikan proses dapat difungsikan dengan berbagai cara, mulai dari pengoperasian secara menual hingga pengoperasian secara otomatis. 2. Sebagai bagian dari keutuhan fungsionalitas sistem untuk memenuhi berbagai aspek operasional, kehandalan, keamanan dan keselamatan, maka suatu perangkat otomasi perlu memiliki tingkatanlevel pengoperasian otomasi sebagai berikut a. Pengoperasian manual manual operation b. Pengoperasian dan pemantauan dari jarak jauh remote monitoring operation c. Pengoperasian secara semi-otomatis semi-automation d. Pengoperasian otomasi secara terintegrasi integratedfull automation 3. Dalam pengoperasian secara manual dilakukan hal berikut, a. Skenario dan prosedur pengoperasian peralatan maupun pengukuran besaran proses dilakukan secara manual oleh petugas di lokasi peralatan dan instrumen di lapangan. b. Hasil pengukuran dan pengoperasian dicatat oleh petugas. c. Peralatan instrumentasi di lapangan tidak terhubung satu sama lain d. Pengoperasian secara manual dari suatu peralatan otomatis merupakan tindakan pengoperasian dalam keadaan daruratkhusus. 4. Ciri dari pengoperasian secara jarak jauh adalah sebagai berikut, a. Skenario pengoperasian peralatan dan pemantauan pengukuran di lapangan dilakukan secara manual oleh petugas melalui panel kontrol dan monitoring yang tersedia di Control Room.

Dokumen yang terkait

Sistem Satuan Pengawasan Intern Penjualan BBM Pada PT. PERTAMINA

0 32 59

Sistem Monitoring Penerimaan, Penimbunan, Dan Distribusi Minyak BBM Pada Proyek PT. Cinovasi Rekaprima Di PT. Pertamina (Depot Cikampek)

2 28 70

Tinjauan Pelaksanaan Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Kontraktor Pada Pembangunan Tanki Timbun di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina (Persero) Tahun 2016

23 243 164

Analisa Kerusakan Pompa Sentrifugal P-1A pada PT.Pertamina (Persero) Suplay dan Distribusi Region I Terminal Transit BBM Teluk Kabung Padang.

0 2 6

Tinjauan Pelaksanaan Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Kontraktor Pada Pembangunan Tanki Timbun di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina (Persero) Tahun 2016

0 1 13

Tinjauan Pelaksanaan Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Kontraktor Pada Pembangunan Tanki Timbun di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina (Persero) Tahun 2016

0 0 2

Tinjauan Pelaksanaan Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Kontraktor Pada Pembangunan Tanki Timbun di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina (Persero) Tahun 2016

1 3 8

Tinjauan Pelaksanaan Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Kontraktor Pada Pembangunan Tanki Timbun di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina (Persero) Tahun 2016

0 1 30

Tinjauan Pelaksanaan Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Kontraktor Pada Pembangunan Tanki Timbun di Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina (Persero) Tahun 2016

0 4 2

TINJAUAN SISTEM DISTRIBUSI BBM KE SPBU PADA PT PERTAMINA (PERSERO) UPms II PALEMBANG

0 0 14