Gambar 14. Metodologi pemecahan masalah dengan pendekatan sistem Manetsch dan Park, 1977
1. Analisis Kebutuhan
Tahap awal pengkajian suatu sistem adalah tahap analisa kebutuhan. Menurut Marimin 2004, analisa kebutuhan merupkan permulaan pengkajian dari suatu sistem. Analisis ini akan
dinyatakan dalam kebutuhan-kebutuhan yang ada, baru kemudian dilakukan tahapan pengembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang dideskripsikan. Analisis kebutuhan selalu
menyangkut interaksi anatara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Analisis ini dapat meliputi hasil survey, pendapat ahli, diskusi, obesrvasi lapangan
dan sebagainya. Dalam sistem penunjang keputusan cerdas untuk membuat perencanaan industri
pengolahan batang kelapa sawit menjadi serbuk sawit, terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan yang berfungsi untuk mendukung jalannya sistem. Identifikasi kebutuhan dari sistem
penunjang keputusan perencanaan industri batang kelapa sawit ini meliputi aktor-aktor dan kebutuhannya sebagai berikut:
a. Petani kelapa sawit Pendapatan petani meningkat
Nilai harga jual yang stabil Mulai
Analisa Kebutuhan Formulasi Permasalahan
Pembuatan program komputer Identifikasi sistem
Memuaskan
Evaluasi Periodik Implementasi
Memuaskan
Selesai Ya
Tidak Tidak
Kemudahan menjual hasil limbah Kualitas kayu yang dihasilkan
b. Pihak industri Ketersediaan bahan baku yang stabil
Sentra produksi dan jumlah produksi bahan baku batang kelapa sawit Kemudahan distribusi pemasaran
c. Investor Lokasi potensial penanaman modal pabrik pengolahan
Prospek pengembangan diversifikasi produk d. Pemerintah
Proyek dapat menambah devisa negara Kelestarian lingkungan terjaga
Tata niaga sektor pertanian terkontrol Taraf kehidupan petani meningkat
Kontinuitas pengadaan bahan baku Menciptakan persaingan yang sehat
2. Formulasi Masalah
Keberhasilan dalam mengembangkan suatu proyek memerlukan perencanaan yang baik, pengetahuan serta intuisi yang tepat dalam pengambilan keputusan. Perencanaan dilakukan
berdasarkan analisa dari faktor internal dan eksternal, serta asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang. Penerapan sistem dari perencanaan industri sebaiknya mengintegrasikan beberapa sub-
sektor yang terlibat didalamnya seperti pengolahan limbah dan perdagangan. Permasalahan yang paling mendasar dalam kajian ini adalah pemanfaatan limbah yang tepat dengan membangun suatu
sistem yang dapat mengolah dan merencanakan suatu industri yang belum ada guna mendapat nilai tambah. Adanya model sistem untuk perencanaan industri yang dapat membantu dalam proses
pengambilan keputusan secara sistematis, cepat, efisien, dan efektif diharapkan dapat menjadi penunjang tercapainya pemenuhan kebutuhan dari tiap komponen dalam sistem.
3. Identifikasi Sistem