OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENTGELATIN

SKRIPSI
ELIDA RIZKI MUJIHARDIANTI

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL
ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL
(Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING
AGENTGELATIN

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

Lembar Pengesahan

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN
EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.)
MENGGUNAKAN GELLING AGENT GELATIN

SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2016

Oleh :

ELIDA RIZKI MUJIHARDIANTI
NIM : 201210410311100

Disetujui Oleh :

ii

Lembar Pengujian

OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN
EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.)
MENGGUNAKAN GELLING AGENTGELATIN

SKRIPSI


Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
pada Tanggal 23 Juni 2016

Oleh :
ELIDA RIZKI MUJIHARDIANTI
NIM : 201210410311100

Disetujui Oleh :

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Optimasi Formulasi Emulgel Antioksidan Ekstrak Umbi Wortel
(Daucus carota L.) Menggunakan Gelling Agent Gelatin”.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya
kepada :
1. Dian Ermawati, M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang

penuh kesabaran dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku dosen pembimbing II
yang penuh kesabaran dalam mengarahkan dan membimbing serta
selalu memberikan motivasi.
3. Engrid Juni Astuti, M. Farm., Apt sebagai penguji yang selalu
berkenan memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ahmad Shobrun Jamil, S.si., MP selaku penguji yang memberikan
saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang
telah saya kerjakan.
5. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku kepala laboratorium.
7. Arina Swastika, S. Farm., Apt sebagai Dosen Wali yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di
Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Seluruh

staf


pengajar

Program

Studi

Farmasi

Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu
pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.
9. Para

laboran

Laboratorium

Teknologi


Sediaan

Farmasi

dan

Laboratorium Kimia Terpadu II yang telah banyak membantu saya.

iv

10. Kedua orang tua saya Bapak Mujtahiduddin dan Ibu Suharminiwati
yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan, serta nasehat
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakak-kakak kandung saya Fazzlurrahman Muji Hariadi dan Aulia
Muji Hardiansyah yang selalu memberi semangat dan motivasi selama
proses pembuatan skripsi
12. Teman-teman seperjuangan saya dalam mengerjakan skripsi, Aditya
Pradnya Paramitha, Putri Ayu Weni, Hanityo Hermadenies yang
senantiasa saling membantu, bertukar pendapat, dan memberikan

semangat dalam proses penelitian ini.
13. Teman-teman angkatan 2012 khususnya kelas Farmasi C yang
senantiasa memberikan motivasi dan semangat.
14. Sahabat-sahabatku Rawinna Nurmarianita, Andan Sari, Fitritia,
Rauda, Sherly yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa
dalam pengerjaan skripsi ini
15. Teman-teman kos Ambarawa Vebri, Okky, Layla, Nindi, Fidya, Rizki,
Ascha, Finda, Uffa, Massita, Fika, Via, Evi, Mbak Puri, Mbak Nensy,
serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah
diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
16. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu,
terimakasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga
bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 31 Mei 2016

Elida Rizki Mujihardianti


v

RINGKASAN
OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN
EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus Carota L.)
MENGGUNAKAN GELLING AGENT GELATIN
Radikal bebas merupakan salah satu agen yang dapat membahayakan
kulit. Sumber-sumber radikal bebas dapat berasal dari dalam mau pun dari luar.
Radikal bebas yang berasal dari luar yaitu polutan, radiasi, sinar UV, ozon.
Radikal bebas ini dapat mengakibatkan kerusakan kulit, penuaan dini, serta
kanker kulit.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat sediaan
kosmetik yang dapat mencegah radikal bebas tersebut.Sediaan kosmetik yang
akan dibuat yaitu sediaan emulgel dengan gelling agent gelatin yang mengandung
antioksidan alami. Antioksidan sendiri menjadi salah satu agent yang dapat
menangkal efek negatif radikal bebas. Antioksidan alami yang digunakan peneliti
yaitu wortel (Daucus carota L.). Wortel merupakan tanaman yang banyak
mengandung beta-karoten yang berfungsi sebagai antioksidan. Pada penelitian ini
sediaan emulgel dibuat pada 3 kadar gelling agent gelatin yang berbeda yakni

formula 1 (4%), formula 2 (6%), formula 3 (8%).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formula yang baik
pada sediaan emulgel antioksidan ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) dengan
gelling agent gelatin pada kadar (4%, 6%, dan 8%) yang dapat memberikan
karakteristik fisik, aseptabilitas, serta daya antioksidan yang optimal.
Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan uji antioksidan ekstrak
menggunakan metode DPPH. Hasil yang didapatkan yaitu (312,03 ± 1,41) F
tabel (5,59) yang mengindikasikan kadar gelling agent mempengaruhi daya sebar
sediaan. Selanjutnya pada uji viskositas sediaan didapatkan hasil bahwa F3 lebih
viskos dari pada F1 dan F2. Semakin tinggi kadar gelling agent semakin viskos
sediaan emulgel yang didapat.
Dari hasil uji aseptabilitas dapat diambil kesimpulan bahwa F1 sediaan
emulgel antioksidan ekstrak umbi wortel memiliki persentase lebih besar
dibandingkan dengan F2 dan F3. Hasil ini dilihat dari kriteria kelembutan,
kemudahan dioleskan , serta kemudahan dicuci.

vi

Pada uji antioksidan sediaan emulgel menghasilkan ��50 > 500 ppm yakni
F1(1827,32 ppm), F2(2618,67 ppm), dan F3 (4713,76 ppm). Hasil ini

menunjukkan bahwa kadar gelling agent mempengaruhi nilai antioksidan.
Semakin besar kadar gelling agent yang digunakan semakin rendah nilai
antioksidan yang didapatkan.
Berdasarkan karakteristik fisik, aseptabilitas, stabilitas, serta daya
antioksidan dapat diketahui bahwa F1 memberikan hasil yang optimal dengan
kadar gelling agent gelatin 4%.

vii

ABSTRAK
OPTIMASI FORMULASI EMULGEL ANTIOKSIDAN
EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus Carota L.)
MENGGUNAKAN GELLING AGENT GELATIN

Latar Belakang : wortel (Daucus carota L.) merupakan salah satu tanaman yang
banyak mengandung senyawa antioksidan alami. Senyawa antioksidan yang
terkandung dalam wortel antara lain provitamin A serta karotenoid seperti beta
karoten, alfa karoten, gamma karoten, dan likopen. Senyawa- senyawa tersebut
dapat memberikan perlindungan pada kulit terhadap pengaruh negatif dari radikal
bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit.

Tujuan :untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak umbi wortel sediaan
emulgel pada berbagai kadar gelling agent gelatin FI (4%), F2 (6%), dan F3 (8%)
serta untuk mengetahui pada kadar gelling agent berapakah sediaan emulgel
antioksidan ekstrak umbi wortel yang menghasilkan karakteristik fisik,
aseptabilitas, dan daya antioksidan yang optimal.
Metode : sediaan emulgel dengan menggunakan ekstrak umbi wortel sebagai
bahan aktif dan gelatin sebagai gelling agent. Evaluasi sediaan dilakukan dengan
uji organoleptis, viskositas, daya sebar, pH, tipe emulsi, dan stabilitas pada
berbagai suhu dengan metode freeze-thaw. Uji aktivitas antioksidan dilakukan
dengan metode peredaman DPPH.
Hasil dan Kesimpulan :Hasil penelitian menunjukkan bahwa emulgel F1
memiliki karakteristik fisik serta aseptabilitas yang lebih baik dibandingkan
emulgel F2 dan F3. Sedangkan daya antioksidan emulgel ekstrak umbi wortel
masuk dalam kategori tidak aktif karena nilai ��50 > 500 ppm. Namun, Emulgel
antioksidan ekstrak umbi wortel mengalami penurunan aktivitas antioksidan
seiring dengan kenaikan kadar gelling agent.

Kata Kunci :Ekstrak Umbi Wortel, Emulgel, Gelatin, Aktivitas Antioksidan,
DPPH.


viii

ABSTRACT
OPTIMIZATION AND FORMULATION OF ANTIOXIDANT
EMULGEL CARROT ROOT EXTRACT (Daucus Carota L.)
USING GELLING AGENT GELATIN

Background : carrot (Daucus carota L.) is a plant that contains natural
antioxidant compounds.Antioxidant compounds contained in carrot are
provitamin A and carotenoids such as beta-carotene, alpha-carotene, gammacarotene, and lycopene. These compounds may provide protection to the skin
against negative effects of free radicals that can cause premature aging and skin
damage.
Aim : to determine the antioxidant activity of emulgel extract carrot root at
various concentration of gelling agent gelatin FI (4%), F2 (6%) and F3 (8%) and
to determine what is the best concentration of gelatin than can produce an
optimum physical characteristics, acceptability and antioxidant activity of emulgel
extract carrot root.
Methods : emulgel was formulated using carrot root extract as the active
ingredient and gelatin as gelling agent. The physical caracteristic of those emulgel
were tested by organoleptic observation, viscosity, dispersive power, pH, type of
emulsion and stability of emulgel at various temperatures usingfreeze-thaw
method. The antioxidant activity test using DPPH method.
Results and Conclusion : the results showed that emulgel F1 has the physical
characteristics and acceptability better than emulgel F2 and F3. While the result
for DPPH testshowed ��50 > 500 ppm. This result indicate that emulgel has no
antioxidant activity. However, Antioxidant activty of emulgel carrot root extract
decreased while the concentration of gelling agent increase.

Keywords: Carrot root Extract, Emulgel, Gelatin, Antioxidant activity, DPPH.

ix

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGUJIAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................. vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.4 Hipotesis ...................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1 Kulit ............................................................................................. 4
2.1.1 Struktur Kulit ..................................................................... 4
2.1.2 Fungsi Kulit ....................................................................... 5
2.2 Tinjauan Antioksidan ................................................................... 6
2.2.1 Definisi Antioksidan ......................................................... 6
2.2.2 Radikal Bebas .................................................................... 6
2.2.3 Pengelompokan Antioksidan ............................................. 8
2.2.4 Mekanisme Kerja Antioksidan .......................................... 8
2.2.5 Fungsi Antioksidan Pada Kulit .......................................... 8
2.2.6 Photoaging ......................................................................... 9
2.2.7 Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode DPPH ............ 10
2.3 Tanaman Wortel........................................................................... 11

x

2.3.1 Daerah Asal dan Sejarah Penyebaran Tanaman Wortel ........... 11
2.3.2 Klasifikasi Tanaman Wortel .............................................. 11
2.3.3 Morfologi Tanaman Wortel ............................................... 12
2.3.4 Kandungan Kimia Wortel .................................................. 13
2.3.5 Karotenoid pada Wortel ..................................................... 14
2.4 Ekstraksi ....................................................................................... 15
2.4.1 Pengertian Ekstraksi .......................................................... 15
2.4.2 Metode- Metode Ekstraksi ................................................. 16
2.5 Spektrofotometer UV-Vis ............................................................ 17
2.6 Emulgel ........................................................................................ 18
2.7 Emulsi .......................................................................................... 19
2.8 Gelling agent ................................................................................ 19
2.9 Jenis-Jenis Gelling Agent ............................................................ 20
2.10 Gelatin ........................................................................................ 20
2.11 Komponen Lain Penyusun Emulgel .......................................... 21
2.11.1 Parrafin Cair ..................................................................... 21
2.11.2 Propilenglikol................................................................... 22
2.11.3 Tween 80.......................................................................... 22
2.11.4 Span 80 ............................................................................ 23
2.11.5 Metylparaben ................................................................... 23
2.11.6 Propylparaben .................................................................. 24
2.11.7 Aquadest .......................................................................... 25
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 26
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 28
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................... 28
4.2 Variabel Penelitan ........................................................................ 28
4.2.1 Varibel Bebas ..................................................................... 28
4.2.2 Variabel Tergantung .......................................................... 28
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian
4.3.1 Tempat Penelitian .............................................................. 28
4.3.2 Waktu Penelitian ............................................................... 28
4.4 Bahan ........................................................................................... 28

xi

4.5 Alat ............................................................................................... 29
4.6 Definisi Operasional .................................................................... 29
4.7 Metode Kerja ............................................................................... 29
4.7.1 Pembuatan Ekstrak Wortel ................................................ 29
4.7.2 Pembuatan Emulgel Ekstrak Wortel .................................. 29
4.8 Rancangan Formula ..................................................................... 31
4.9 Cara Pembuatan Emulgel Ekstrak wortel .................................... 31
4.10 Evaluasi Sediaan ........................................................................ 32
4.10.1 Evaluasi Tipe Emulgel dengan Metode Pewarnaan ........ 32
4.10.2 Evaluasi Fisik Sediaan ..................................................... 33
4.10.3 Evaluasi Stabilitas Sediaan .............................................. 34
4.10.4 Evaluasi Aseptabilitas Sediaan ........................................ 34
4.10.5 Evaluasi Uji Antioksidan dengan Metode DPPH ............ 35
4.10.6 Analisis Data .................................................................... 35
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................ 38
5.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis .................................................. 38
5.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulgel ................................................. 38
5.3 Hasil Uji Karakteristik Fisika Kimia Sediaan .............................. 40
5.3.1 Hasil Pengukuran pH Sediaan ........................................... 40
5.3.2 Hasil Pengukuran Daya Sebar ........................................... 41
5.3.3 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan................................ 43
5.4 Hasil Evaluasi Stabilitas Sediaan ................................................. 45
5.5 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ..................................... 45
5.6 Hasil Pengukuran Antioksidan .................................................... 47
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55

xii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1 Komposisi Kandungan Gizi Wortel ..........................................................

14

II. 2 Contoh Formulasi Basis Emulgel .............................................................

19

IV.1 Formula Emulgel dengan Konsentrasi Gelling Agent 4%, 6%, 8% ........

31

V.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan Emulgel ....................................

39

V.2 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulgel ..............................................................

40

V.3 Hasil Pengukuran pH Sediaan Emulgel ....................................................

41

V.4 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan Emulgel.......................................

42

V.5 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan Emulgel ........................................

44

V.6 Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan Emulgel .........................

45

V.7 Hasil ��50 Vitamin C .................................................................................

47

V.9 Hasil ��50 Sediaan Emulgel Eksrtak Umbi Wortel...................................

48

V.8 Hasil ��50 Ektstrak Umbi Wortel ..............................................................

xiii

48

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1 Struktur Kulit .............................................................................................

5

2.2 Sumber Radikal Bebas ...............................................................................

7

2.3 Reaksi Penghambatan Radikal DPPH........................................................

10

2.4 Tanaman Wortel .........................................................................................

12

2.5 Struktur Kimia............................................................................................

15

2.6 Struktur Kimia Gelatin ...............................................................................

21

2.7 Struktur Kimia Propilenglikol ....................................................................

22

2.8 Struktur Kimia Metil Paraben ....................................................................

23

2.9 Struktur Kimia Propil Paraben ...................................................................

23

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ......................................................................

27

4.1 Skema Kerja Penelitian ..............................................................................

30

4.2 Skema Cara Pembuatan..............................................................................

32

5.1 Ekstrak Etanol Umbi Wortel ......................................................................

38

5.2 Sediaan Emulgel Ekstrak Umbi Wortel .....................................................

39

5.3 Hasil Pemeriksaan Tipe Emulgel Antioksidan Menggunaakan Sudan III .

40

5.4 Histogram Nilai pH Formula 1,2, dan 3 Sediaan Emulgel ........................

41

5.5 Histogram Daya Sebar Formula 1, 2 dan 3 Sediaan Emulgel ....................

43

5.6 Histogram Viskositas Formula 1, 2 dan 3 Sediaan Emulgel ......................

44

5.7 Histogram Nilai Kelembutan Formula 1,2 dan 3 Sediaan Emulgel ...........

46

5.8 Histogram Nilai Kemudahan Diratakan Formula 1,2 dan 3 Emulgel ........

46

5.9 Histogram Nilai Kemudahan Dicuci Formula 1,2 dan 3 Emulgel .............

47

5.10 Histogram Nilai ��50 Formula 1,2 dan 3 Sediaan Emulgel ......................

48

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................

58

2. Surat Pernyataan ..........................................................................................

59

3. Determinasi Wortel ......................................................................................

60

4. Data Pengukuran Daya Sebar Sediaan Emulgel .........................................

61

5. Surat Pernyataan Persetujuan .......................................................................

67

6. Prosedur Uji Stabilitas .................................................................................

68

7. Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan Emulgel .......................................

70

8. Perhitungan Nilai Antioksidan .....................................................................

72

9. Hasil Uji Pengukuran Statistika pH .............................................................

76

10. Hasil Uji Pengukuran Statistika Daya Sebar ..............................................

77

11. Hasil Uji Pengukuran Statistika Vikositas .................................................

78

12. Hasil Pengamatan Uji Stabilitas Sediaan ..................................................

79

13. Alat dan Bahan Penelitian ..........................................................................

83

xv

DAFTAR PUSTAKA
Ansel H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi IV. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Anwar E, Ramadon, D., Harmita., 2014. Formulation and Evaluation of Gel
and Emulgel of Chili Extract (Capsicum frutescens L.) as Topical
Dosage Forms. Academic Sciences,3 Apr, Vol. 6, No. 3.
Balsam, M.S and Sagarin, E., (Eds). Cosmetics Science and Technology. 2nd
Edition. John Wiley and Sons Inc., New York
Cahyono Bambang., 2002. Wortel Teknik Budidaya dan Analisa Usaha Tani.
Yogyakarta : Kanisius.
Clegg., 1995, dalam http://simonbwidjanarko.files.wordpress.com/2008/06/bahanpembentukgel-2.pdf, di akses pada tanggal 16 Desember 2016
Dalimartha, S., 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid I, Jakarta : Trubus
Agriwidya
Desi, S.N.H.,2014.Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging
Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.)
dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picril Hydrazil). Jakarta : Skripsi
Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah
Dinna Sofia., 2003. Antioksidan dan Radikal Bebas. http://www.chem-istry.org/?sect=artikel&ext=81., 1 Desember 2015.
Ditjen POM., 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke -3. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI
Djuanda, Adhi., 2001. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-3. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI, 4
Draelos, Z.D., 2010. Cosmetic Dermatology Products and Procedures.
Singapore : John Wiley & Sons
Haneefa, K., Easo, S., Hafsa, V.P., Mohanta, G., Nayar, G., 2013. Emulgel: An
Advanced Review. Journal of pharmaceutical sciences and research.
Vol. 5, No. 1.
Harbome, J B., 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara modern
Menganalisis Tumbuhan. Terjemahan oleh Kosasih P dan Soediro
Iwang. Bandung : Penerbit Institut Teknologi Bandung
Helfrich, Y.R., D.L. Sachs dan J.J. Voorhees., 2008. Overview of Skin Aging
and Photoaging. Derm.Nurs., 20, 177-183

55

56

Kumalaningsih, Sri., 2006. Antioksidan Alami : Penangkal Radikal Bebas,
Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya :
Trubus Agrisarana
Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007. Patologi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran. p. 376-377.
Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007. Patologi 1. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran. p. 35-50.
Magdy, I.M., 2004. Optimation of Chlorphenesin Emulgel Formulation. The
AAPS Journal (serial on line) 2004;6(3):26. http://www.Aapspharm
sci.org/, diakses 1 desember 2015
Molyneux P., 2004. The Use of The Satable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Wiitshire :
Songklanarkarin J. Sci. Technol
Oktaviani, K., 2013. Manfaat Kandungan Antioksidan pada Krim Wajah.
http://wolipop.detik.com/read/2013/06/24/172457/2282800/234. Diakses
tanggal 9 Januari 2015
Prakash, A., Rigelhof, f., Miller, E., 2001. Antioxidant Activity. Medalliaon
Laboratories Analitycal progress, Vol. 10, No. 2
Raton, F.L Boca and C.K Smoley., 1993. Everything Added to Food in the
United States. http://en.wikipedia.org/wiki/Gellingagent, di akses pada
tanggal 16 Desember 2015
Rieger, M. 2000. Harry’s Cosmeticology 8th Ed. New York (US) : Chemical
Publishing Co Inc.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Edisi ke-6, London: Pharmaceutical Press.
Shandiutami N.M.D., Rahayu, L., Oktaviani, T., Sari, L.Y., 2014. Uji Aktivitas
Antioksidan Rebusan Daun Sambang Getih (Hemigraphis bicolor Boerl.)
dan Sambang Solok (Aerva sanguinolenta (L) Blume) Secara in Vitro.
Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Silvia Wenny, 2012. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Gel Liposom yang
Mengandung Fraksinasi Ekstrak Metanol Kulit Manggis (Garcinia
mangostana L.) Sebagai Antioksidan. Depok : Skripsi Program Studi
Farmasi Universitas Indonesia.
Soebagio, B., Rusdiana, T., Risnawati, R., 2007. Formulasi Gel Antioksidan
dari Ekstrak Umbi Wortel (Daucus carota L.) dengan Menggunakan
Aquapec HV – 505. Jakarta : Makalah Kongres Ilmiah XV ISFI.
Sudjadi., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Cetakan ke-2. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar

57

Sulaiman, T.N.S. dan Kuswahyuning R., 2008. Tekhnologi & Formulasi
Sediaan semipadat. Laboratorium Tekhnologi Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Syaifuddin., 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : Salemba Medica
T, Mitsui., 1997. New Cosmetics Science. Shiseido Co.,Ltd. Tokyo
Tranggono, R.I., & Latifah, F., 2007. Buku Pengantar Ilmu Kosmetik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Underwood, A. L., Day, R. A., 2001. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi ke-6.
Jakarta : Erlangga
Voigt, R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi VI. Jakarta : Elex
Media Kompetindo Kelompok Kompas Gramedia
Winarsi, Hery M. S., 2007. Antioksidan Alami dan Radikal. Yogyakarta :
Penerbit Kanisius
Zats, J.I., dan Gregory P.K., 1996. Gel in Liebermen, H.A., Rienger, M.M.,
Banker, G.S.,Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse Systems, Vol 2,
hlm 401-403, 413-414, Marcel Dekker Inc, New York.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kulit merupakan organ yang menutupi permukaan tubuh dan membentuk
perbatasan antara tubuh dengan lingkungan. Oleh karena kulit berada pada
permukaan tubuh paling luar sehingga kulit merupakan bagian tubuh yang paling
sering terpapar dengan berbagai macam agen, baik fisik maupun kimia, yang
dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan kulit. Sinar matahari merupakan
salah satu agen fisik yang membahayakan kulit. (Rieger, 2000)
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit. Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
radikal yang bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS).
Keberadaan ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai
penginduksi terjadinya kerusakan sel, penuaan dini, dan kanker kulit (Hassan et
al, 2013; Balakrishnan dan Narayanaswamy,2011).
Radikal bebas memainkan peranan penting dalam oksidasi lipida. Radikal
bebas adalah atom atau molekul yang sangat reaktif karena mengandung elektron
yang tidak berpasangan. Radikal bebas menyerang struktur tubuh mengakibatkan
munculnya beragam penyakit (Dalimartha dan Soedibyo, 1999). Untuk
menetralisir kerja radikal bebas dibutuhan antioksidan. Antioksidan merupakan
senyawa yang dapat mencegah reaksi oksidasi, dengan cara memberikan
elektronnya kepada molekul radikal bebas sehingga dapat menghentikan reaksi
berantai yang disebabkan oleh radikal bebas. (Kumalanigsih, 2006). Di dalam
tubuh kita sudah terdapat senyawa antioksidan seperti enzim SOD (Superoksida
Dismutase), gluthatione, dan katalase. Antioksidan juga dapat diperoleh dari
asupan makanan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin E, dan betakaroten
serta senyawa fenolik. Bahan pangan yang dapat menjadi sumber antioksidan
alami, seperti rempah-rempah, coklat, dan biji-bijian, buah-buahan,serta
sayursayuran. Salah satu antioksidan alami yang terdapat dalam sayur-sayuran

1

2

yaitu wortel. Wortel memiliki ��50 91,4 ppm yang termasuk dalam kategori
antioksidan aktif (Soebagio, 2007).

Wortel (Daucus carota L.) sendiri merupakan salah satu sayuran yang
banyak mengandung senyawa antioksidan alami. Senyawa antioksidan yang
terkandung dalam wortel antara lain provitamin A serta karotenoid seperti beta
karoten, alfa karoten, gamma karoten, zeta karoten, dan likopen, yang dapat
memberikan perlindungan pada tubuh terhadap pengaruh negatif dari radikal
bebas. Kandungan karatenoid dalam wortel dapat dilihat dari intensitas warnaya,
yaitu semakin jingga warna wortel maka semakin banyak kandungan
karatenoidnya (Ting Sun, Phillip, Simon, &Sherry, 2009).
Antioksidan dapat juga digunakan sebagai anti-agingyang dapat mencegah
penuaan dini, untuk penggunaan yang menyenangkan maka diperlukan kosmetik
anti-aging dengan antioksidan yang tinggi agar dapat merawat kulit wajah
(Winarsi, M.S, 2007). Antioksidan ini dapat diformulasikan sebagai sediaan
kosmetik yang berbentuk emulgel.
Emulgel merupakan salah satu sediaan yang banyak digunakan oleh
masyarakat luas, selain karena harganya yang murah juga karena praktis dalam
penggunaan yaitu dengan cara dioleskan pada kulit. Emulgel adalah gel dengan
cairan berbentuk emulsi, biasanya untuk menghantarkan minyak yang merupakan
zat aktif dalam sediaan tersebut, dan mengurangi kesan berminyak dalam
aplikaasinya (Voigt, 1994). Emulgel dibuat dengan mereaksikan pelarut tertentu
dengan bahan pembentuk gel atau gelling agent. Jenis gelling agent biasanya
merupakan bahan berbasis polisakarida atau protein (Sulaiman, T.N.S, 2008).
Pada penelitian ini gelling agent yang digunakan adalah gelling agent
berbasis protein, yaitu gelatin. Gelatin sering digunakan dalam sediaan farmasi
salah satunya sebagai gelling dalam sediaan gel. Gelatin mudah di dapatkan, dan
harganya relative lebih murah. Gelatin sebagai gelling agent memiliki sifat tidak
toksik, fleksibel dengan bahan-bahan lain, memiliki kekuatan untuk membentuk
gel dengan baik, memiliki absorpsitivitas air yang baik (Rowe et al, 2009)
Berdasarkan keterangan di atas maka dilakukan penentuan karakteristik
fisik dengan evaluasi tipe emulsi, penetapan pH, viskositas, daya sebar,
aseptabilitas dan efektivitas sediaan emulgel ekstrak umbi wortel (Daucus carota

3

L.) pada tiga formulasi yang berbeda. Perbedaan formulasi terletak pada kadar
gelling agent gelatin yaitu 4 %, 6 %, dan 8%. Selain itu juga dilakukan pengujian
daya antioksidan secara in vitro dengan metode DPPH menggunakan
spektrofotometer UV-Vis yang diamati pada panjang gelombang 400-700.
1.2

Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik fisika kimia, stabilitas, dan aseptabilitas sediaan
emulgel dengan bahan aktif ekstrak umbi wortel (Daucus carota L) pada
kadar gelling agent gelatin4%, 6%, dan 8% ?
2. Bagaimana daya antioksidan pada sediaan emulgel dengan bahan aktif
ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) pada kadar gelling agent gelatin
4%, 6%, dan 8% ?
3. Pada kadar gelling agent berapakah 4%, 6%, dan 8% yang dapat
memberikan karakteristik fisik dan kimia (pH, viskositas, daya
sebar),stabilitas, aseptabilitas dan daya antioksidan yang paling baik?
1.3

Tujuan Penelitian

1. Menentukan karakteristik fisika kimia, stabilitas dan aseptabilitas sediaan
emulgel dengan bahan ekstrak umbi wortel (Daucus carota L.) pada kadar
gelling agent4%, 6%, dan 8%
2. Menentukan daya antioksidan pada sediaan emulgel dengan bahan aktif
ekstrak wortel (Daucus carota L.) pada kadar gelling agent gelatin4%,
6%, dan 8%
3. Menentukan pada kadargelling agent berapakah 4%, 6%, dan 8% yang
dapat memberikan karakteristik fisik dan kimia (pH, viskositas, daya
sebar), stabilitas, aseptabilitas dan daya antioksidan yang paling baik
1.4

Hipotesis
Peningkatan kadar gelling agent dapat meningkatkan karakteristik fisik,

aseptabilitas, dan daya antioksidan sediaan emulgel
1.5

Manfaat Penelitian
Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

digunakan

sebagai

dasar

pengembangan formula ekstrak wortel (Daucus carota L.) sebagai emulgel
antioksidan sehingga diperoleh hasil yang aseptabel dan efektif.