Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data

MARDAN UMAR, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan temuan diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang akan digunakan yaitu : 1. Derajat kepercayaan credibility, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuan dengan jalan pembuktian oleh peniliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. 2. Derajat keteralihan merupakan persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. 3. Ketergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, reliabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai. 4. Derajat kepastian berasal dari konsep objektivitas menurut nonkualitatif. Menurut Scriven dalam Moleong 2004 : 326, selain itu masih ada unsur kualitas yang melekat pada konsep objektifitas, berarti dapat dipercaya, faktual dan dapat dipastikan. MARDAN UMAR, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Di samping teknik-teknik di atas, teknik triangulasi Sugiyono, 2006 : 307 akan dipergunakan pada proses pencapaian keabsahan data sebagai berikut : 1. Triangulasi Sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, ke atasan yang menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama. 2. Triangulasi Teknik, untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar tapi sudut pandangnya yang berbeda-beda. 3. Triangulasi Waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang MARDAN UMAR, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data. Jika pada saat pemeriksaan tersebut ternyata tidak sama dengan jawaban dari responden atau perbedaan tentang data atau informasi, maka keabsahan temuan tersebut diragukan kebenarannya, sehingga dibutuhkan ketelitian serta objektifitas dari peneliti itu sendiri untuk melakukan pemeriksaan kembali agar memperoleh data dan informasi yang benar-benar akan dapat dipertangungjawabkan.

G. Lokasi dan Waktu Penelitian