commit to user
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Di PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap 70 dari pekerja yang bekerja di perkantoran dan Unit pengolahan bukanlah pekerja PT.
Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap, mereka merupakan pekerja dari kontraktor yang bekerja sama dengan PT. Pertamina Persero Refinery Unit
IV Cilacap. 80 dari total biaya pemeliharaan PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap digunakan untuk menyewa kontraktor. 90 dari
kasus kecelakaan dan insiden HSE yang berkaitan dengan bisnis PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap menimpa para pekerja
kontraktor. Dengan penerapan Contractor Safety Management System CSMS dapat
diketahui tentang kemampuan masing-masing kontraktor dalam bidang Health Safety and Environmental HSE. Dengan adanya hal tersebut PT. Pertamina
Persero Refinery Unit IV Cilacap dapat mempercayai calon rekanan kerja yang memenangkan tender.
Selain itu PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap harus mempercayakan kepada mitra kerja bahwa daerah yang akan dilakukan
pekerjaan oleh mitra kerja aman dari segala bahaya kebakaranpeledakan, kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan. Dalam upaya untuk
commit to user
24
memperkecil resiko kebakaranpeledakan, kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan serta kejadian-kejadian lain yang tidak diinginkan, maka
Safe Working Practice bertujuan untuk mengurangi terjadinya :Unsaafe act
Unsafe condition
Penggambaran penerapan Contractor Safety Management System CSMS
Di dalam 14 elemen sistem MKP terdapat satu elemen yang berhubungan dengan kontraktor, yaitu tentang Keselamatan Kerja Kontraktor. Oleh karena itu
PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap Mengembangkan suatu sistem yang disebut dengan Contractor Safety Management System CSMS, adapun
dasar-dasar pedoman dari pengembangan Contractor Safety Management System CSMS adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lindungan-Lingkungan PT Pertamina Persero.
2. Pedoman Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan Kontraktor No.A-0021004002003-S0
3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap.
4. Manajemen Keselamatan Proses PT Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap.
Contractor Safety Management System CSMS itu sendiri adalah Suatu Bagian dari sistem manajemen Keselamatan Kerja yang berupaya untuk
menertibkan Pengelolaan Kontraktor yang menjadi rekanan PT. Pertamina
commit to user
25
Persero dengan memasukan aspek HSE pada setiap tahapan pelaksanaan kontrak suatu pekerjaan mulai dari tahap Penilaian Resiko hingga kepada Akhir
pelaksanaan pekerjaan. Adapun Contractor Safety Management System CSMS di PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap mempunyai tujuan sebagai
berikut : 1. Membina dan Meningkatkan kepedulian dan kesadaran kontraktor dalam
penanganan aspek HSE, sehingga tingkat kecelakaan kerja kontraktor dapat diturunkan atau bahkan dihilangkan.
2. Meningkatkan produktivitas dan citra atau image positif PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap di mata pelanggan, masyarakat,
Pemerintah dan semua pihak terkait. 3. Membina dan Meningkatkan kemampuan kontraktor lokal dalam menghadapi
persaingan global 4. Sebagai Bukti konsistensi Kontraktor dalam penerapan HSE
Dari penerapan Contractor Safety Management System CSMS, PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap mendapatkan manfaat yang berupa:
1. Pembagian Tanggung Jawab Keselamatan Kerja antara Pertamina dan Kontraktor menjadi seimbang.
2. Pertamina akan memperoleh kontraktor yang lebih profesional. 3. Jumlah Insiden dapat diminimasi karena kontraktor sudah lebih peduli aspek
HSE. 4. Meningkatkan produktivitas dan citra Pertamina.
commit to user
26
5. Pertamina dapat mengontrol konsistensi kontraktor dalam menerapkan aspek HSE selama kerjasama terjalin.
Dalam penilaian resiko dikategorikan menjadi 3 tingkatan, yaitu high, mediun dan low. Kategori ini dibedakan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan di
kerjakan di PT. Pertamina Persero Refinery Unit IV Cilacap. Penilaian tingkat resiko pekerjaan dilakukan oleh direktorat atau unit bisnis masing-masing
berdasarkan panduan corporate. Contractor Safety Management System CSMS dibagi menjadi 6 langkah yang berkesinambungan dan dapat mewujudkan tujuan-
tujuan dari sistem tersebut. Adapun 6 langkah itu adalah :
1. Risk Assessment Penilaian resiko
Risk Assessment Penilaian resiko merupakan langkah pertama dalam Program Contractor Safety Management System CSMS yang berfungsi untuk
menilai semua pekerjaan yang akan dikontrakan. Risk Assessment Penilaian resiko bertujuan untuk mengkaji seberapa besar dampak negatif pekerjaan
terhadap aspek HSE keselamatan manusia, peralatanaset, lingkungan hidup dan citra perusahaan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam Risk
Assessment Penilaian resiko adalah sebagai berikut : a. Jenis Pekerjaan
Setiap jenis kegiatan atau pekerjaan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada aspek HSE dalam skala yang berbeda.