perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
B. Pengembangan Hipotesis
1. Hubungan Surplus Arus Kas Bebas dan Manajemen Laba
Jensen 1986 dalam Bukit dan Iskandar 2009 menyatakan bahwa jika arus kas bebas dalam sebuah perusahaan tidak digunakan atau diinvestasikan
untuk memaksimalkan kepentingan pemegang saham, maka dapat menimbulkan masalah keagenan. Manajer dapat memilih untuk berinvestasi
dalam proyek yang tidak menguntungkan untuk kepentingan mereka sendiri sehingga dapat mengakibatkan rendahnya pertumbuhan perusahaan. Dengan
tidak adanya pemantauan yang efektif oleh stakeholders independen, manajer dapat menyembunyikan informasi tentang kegiatan tersebut dengan cara
menyediakan pengungkapan yang minimal atau memanipulasi angka akuntansi. Investor sebagai kelompok pemangku kepentingan tidak memiliki
akses untuk memperoleh informasi yang ada di dalam perusahaan. Manajer mungkin tidak memberikan pengungkapan yang cukup kepada investor
mengenai arus kas investasi atau asumsi yang mendasari proyek. Karena sedikitnya informasi ini, investor tidak dapat mengetahui prospek dan
keuntungan atau kerugian dari proyek untuk kekayaan mereka. Manajer mungkin tidak menyediakan arus kas untuk beberapa investasi
secara internal. Akibat dari kepentingan pribadi, manajer mengabaikan kebutuhan untuk penyusunan proyeksi arus kas dan perkiraan laba. Pilihan
untuk melakukan investasi yang tidak menguntungkan dapat mengurangi laba masa depan dan mengarah pada langkah untuk menghapus direksi atau
eksekutif senior. Untuk menghindari risiko dalam menghadapi gejolak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
manajemen, manajer dapat menggunakan angka akuntansi untuk meningkatkan laba yang dilaporkan. Hal ini diasumsikan bahwa investor
benar-benar dikelabuhi oleh angka laba. Oleh karena itu, manajer termotivasi untuk mengelola laba agar memenuhi kebutuhan mereka Bukit dan Iskandar,
2009. Bukit dan Iskandar 2009 meneliti hubungan surplus arus kas bebas terhadap praktik manajemen laba pada perusaahaan yang terdaftar di Bursa
Malaysia pada periode 2001, kecuali perusahaan perbankan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa surplus arus kas bebas berpengaruh positif dan
siknifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan Kumala dan Haryono 2004 meneliti pengaruh arus kas bebas terhadap manajemen laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 1997-2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas bebas tidak berpengaruh siknifikan
terhadap manajemen laba. Dari uraian di atas, maka penulis merumuskan
hipotesis sebagai berikut: H
1
: Surplus arus kas bebas berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba.
2. Hubungan Leverage dan Manajemen Laba