Validasi Data PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 3 SMA Pasundan 1 Bandung.

Dinan Afifah Firdaus, 2014 Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Stad Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sehingga datanya sudah jenuh ”. Langkah-langkah teknik analisis data model Milles Huberman terdiri dari empat langkah, diantaranya adalah: 1. Reduksi Data Dalam reduksi data, peneliti memilih dan merangkum data yang penting dari catatan lapangan, lembar panduan observasi, dan hasil aspek keterampilan sosial. Kemudian membuang data-data yang dianggap tidak penting. 2. Display Data Display data merupakan tindak lanjut dari reduksi data. Dalam display data atau penyajian data, peneliti menyusun dan mengorganisasikan hasil dari reduksi data ke dalam suatu naratif yang tersusun secara sistematis. 3. Verifikasi Data Dalam verifikasi data, peneliti mengambil kesimpulan atas data-data yang telah disajikan pada langkah display data. Peneliti mengambik kesimpulan dengan menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan berdasarkan data-data yang valid. Adapun alasan peneliti menggunakan model Milles Huberman dalam menganalisis data. Teknik analisis data model Milles Huberman memudahkan peneliti dalam mengorganisasikan data. Selain itu, data-data yang dianggap tidak penting tidak akan muncul dalam penelitian ini karena sudah direduksi terlebih dahulu.

H. Validasi Data

Dalam memvalidasi data peneliti menggunakan dua jenis validasi data untuk mendukung penelitian ini. 1. Member Check Pada tahap ini peneliti “memeriksa kembali keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara apakah keterangan informasi itu tidak berubah atau ajeg” Hasan, 2011: 73. Peneliti menggunakan pengujian ini untuk memeriksa apakah data berupa hasil observasi yang dilakukan oleh mitra, catatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti, dan sosiometri yang dikerjakan oleh siswa tidak berubah sehingga dapat terlihat kebenarannya. Dinan Afifah Firdaus, 2014 Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Stad Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Expert Opninion Pada tahap ini peneliti meminta pakarahli untuk “memeriksa semua tahapan penelitian dan memberikan pendapat dan arahan atau judgement terhadap masalah ataupun langkah- langkah dalam penelitian” Hasan, 2011: 80. Peneliti menggunakan pengujian ini untuk meminta pendapat ahli mengenai masalah yang dikaji. Selain itu karena ini penelitian tindakan kelas pertama yang dilakukan peneliti maka arahan dari ahli sangat diperlukan. Expert opinion digunakan untuk menguji data berupa lembar kegiatan, kuis siswa, dan tindakan penelitian yang dilakukan peneliti. Lembar kegiatan dan kuis siswa menggunakan soal-soal yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam pembuatan soal, peneliti memerlukan pakarahli untuk dapat membantu dalam pengujian data ini. Selain itu, peneliti juga memerlukan pendapat ahli dalam membuat instrumen untuk mengukur keterampilan sosial siswa. Dinan Afifah Firdaus, 2014 Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Stad Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil temuan penelitian. Dalam menafsirkan hasil temuan penelitian, peneliti mengacu kepada rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, pada bab ini juga peneliti menjelaskan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN IMPLEMENTASI METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IS-

0 0 15

PENERAPAN METODE DEBAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS 2 SMA Pasundan 8 Bandung.

0 1 38

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI: penelitian tindakan kelas di kelas XI IPS 1 SMA Pasundan 7 Bandung.

2 24 63

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH.

0 3 43

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI-C1 SMA Pasundan 1 Bandung:.

0 0 56

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OTENTIK (AUTHENTIC LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII A SMP NEGERI 7 BANDUNG.

4 8 40

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA MUHAMMADIYAH KEDAWUNG DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan di Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah Kedawung Kabupaten Cirebon.

4 39 100

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENUMBUHKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas Dikelas XI IPS 3 SMA Pasundan 1 Cianjur.

0 0 41

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas XI IPS 2 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung.

2 31 44

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE lEARNING TIPE THINK-PAIR-SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 18 Bandung.

0 0 55