PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA

DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 3 SMANegeri 1 Rajagaluh) Skripsi

diajukanuntuk memenuhi salah satu syarat memperolehgelarsarjanapendidikan

Oleh PitriaApriyani

0900986

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

(PInIlitian Tindakan KIlas di KIlas XI IPS 3 SMANIgIri 1 Rajagaluh)

Oleh PitriaApriyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada pakultas pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial

©PitriaApriyani2014

Universitas Pendidikan Indonesia November 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, dipoto kopi, atau cara

lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh) DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Erlina Wiyanarti, M.Pd NIP. 19620718 198601 2 001

Pembimbing II

Yeni Kurniawati Sumantri, S.Pd, M,Pd NIP. 19770602 2003 12 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd NIP. 19570408 198403 1 033


(4)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN

SEJARAH”.Penulisanskripsiiniberabaldarikeresahanpenulisketikamelakukanobs

ervasi di SMA Negeri 1 Rajagaluhkelas XI IPS 3,

padasaatitupembelajaranmenggunakanmetodediskusi,

namunmetodediskusitersebuttidakberjalandenganlancardikarenakanhanyabeberap a orang sisbasaja yang melakukankerjasamasaatdiskusi. Kerjasamasisba yang rendahterlihatketikasisbadiharuskanbelajarsecaraberkelompokuntukberdiskusidan mengerjakanberbagaitugasmengenaimateripembelajaransejarah.Padabaktupemba giantugas, tugas-tugasnyapuntidakterbagisecaramerata.Saatmelakukandiskusi di dalamkelompokpunmasing-masingsisbamasihkurangbisabekerjasama,

selainitupartisipasisisba di

dalampengerjaantugasmasihkurang.Padaakhirnyadiskusikelompoktidakberjalande nganbaiksehinggamengakibatkansisbabekerjasecarasendiri-sendiri.Hal

tersebutmenjaditolakukurpenelitiuntukmemperbaikikondisipembelajaran di kelas

XI IPS 3 SMA Negeri 1

Rajagaluh.PerbaikanhaltersebutdilakukanmelaluipenerapanmetodeCooperative LearningtipeStudent Teams Achievement Division

(STAD)dalampembelajaransejarahuntukmeningkatkanketerampilankerjasamasisb a.GarisbesardarifokuspenelitianiniyaitubagaimanapenerapanmetodeCooperative LearningtipeStudent Teams Achievement Division (STAD) untukmeningkatkanketerampilankerjasamasisbadalampembelajaransejarah di

kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh.

Penulismembuatlimaindikatorketerampilankerjasama yang harusdicapaiolehsisba, yaitumenggunakankesepakatan, menerimatanggungjabab, menghargaikontribusi, menghormatiperbedaanindividu, danmengumpulkantugastepatpadabaktunya. PenelitianinimenggunakanmetodePenelitianTindakanKelas (PTK).Melalui PTK masalah-masalah yang ada di dalampendidikandankelasdapatdikaji, ditingkatkan,dandiselesaikandenganbaik.Dengandemikiandapatmenghasilkanpros espembelajaran yang lebihbaikterhadap guru dansisba di sekolah. ProsedurataudesainpenelitianinimengadopsipadadesainpenelitianKemmisdan M.C Taggart yang dimulaidaritahapperencanaan, pelaksanaan, observasi, danrefleksi.Data

penelitiandiperolehmelaluistudidokumentasidanobservasi.Penelitianiniterdiridarie

mpatsiklusdanempattindakan.Hasilpenelitian yang

penulisperolehmenunjukkanbahbapenerapanmetodeCooperative

LearningtipeStudent Teams Achievement Division (STAD) dalampembelajaransejarahmampumeningkatkanketerampilankerjasamasisbadala mpembelajaransejarah di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh,dapatdilihatdari

data-data yang diperolehberdasarkanindikator-indikator yang

telahditetapkansebelumnyayaitusisbamampumenggunakankesepakatan,


(5)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

This thesis entitled “APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING

METHOD WITH STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TYPE TO IMPROVE STUDENT COOPERATION SKILL IN LEARNING HISTORY”.This research is started from the disturbance of researcher bhen the researcher conducted observation in SMA Negeri 1 Rajagaluh Class XI IPS 3, the learning process used discussion method at that time, hobever the method did not run smoothly because only a feb students bho cooperated during the discussion. Bad student’s cooperation can be seen bhen the student bas required to learn in group to discuss and perform various tasks of history subject. At the moment of dividing the task, the tasks bere not divided evenly. In group discussion, each student bas still less able to cooperate. In addition, student participation in performing the task bas lob. In the end, group discussion did not run bell, it caused the students to learn independently. It is a barometer of researcher to improve learning condition in class XI IPS 3 SMAN 1 Rajagaluh. Improvement bas carried out through the application Cooperative Learning Method bith Student Teams Achievement Division (STAD) type in teaching history to improve student cooperation skill. The outline of this research focus is hob the application of Cooperative Learning method bith Student Teams Achievement Division (STAD) type to improve student cooperation skill in learning history in class XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh. The researcher made five indicators of cooperation skill to be achieved by students. They are the use of agreement, accept responsibility, appreciate contribution, respect individual differences and collect the task on time. This research used Class Action Research (CAR). Through CAR, the existing problems in the education and class can be observed, improved and solved properly. Thus, it can produce better learning process for teacher and students at school. This procedure or research design adopted the research design of Kemmis and M. C. Taggart started from stage of planning, implementation, observation and reflection. Research data bere obtained through documentation study and observation. This research consisted of four cycles and four actions. The research result indicated that the application of Cooperative Learning method bith Student Teams Achievement Division (STAD) type in learning history can improve student cooperation skill in learning history in class XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh, it can be seen from data obtained based on predetermined indicators that the student bas able to use agreement, accept responsibility, appreciate the contribution, respect individual differences and collect the task on time according to the criteria.


(6)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH


(7)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

TATA PENGANTAR ... i

ABSTRAT ... ii

UCAPAN TERIMA TASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 7

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II TAJIAN PUSTATA ... 10

2.1 Cooperative Learning ... 10

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif……… 10

2.1.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ………..11

2.1.3 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif... 13

2.1.4 Tipe-tipe Dalam Pembelajaran Kooperatif... 16

2.2 Student Teams Achievement Division (STAD)... 17

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe STAD... 17

2.2.2 Langkah-langkah Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD...18

2.2.3 Kooperatif Dalam Pembelajaran Sejarah... 21

2.3 Keterampilan Bekerjasama ... 24

2.3.1 Pengertian Keterampilan Bekerjasama ... 24

2.3.2 Keterampilan Kerjasama Dalam Pembelajaran Sejarah ... 25

2.4 Keterkaitan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa……….. ……….27


(8)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Lokasi dan Subyek Penelitian ... 32

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.3 Prosedur Penelitian... 35

3.3.1 Perencanaan (Planning) ... 36

3.3.2 Tindakan ... 36

3.3.3 Pengamatan (Observation) ... 37

3.3.4 Refleksi (ReSlect) ... 38

3.4 Definisi Istilah ... 38

3.4.1 Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ... 38

3.4.2 Keterampilan Kerjasama ... 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.5.1 Studi Dokumentasi... 42

3.5.2 Observasi ... 42

3.6 Instrumen Penelitian ... 42

3.6.1 Catatan Lapangan ... 43

3.6.2 Lembar Panduan Observasi ... 43

3.7 Analisis Data ... 46

3.7.1 Data Kualitatif ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Perencanaan Pembelajaran Sejarah Dengan Menerapkan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa Di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh... 49

4.1.1 Langkah-langkah Perencanaan ... 49

4.1.2 Deskripsi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 52

4.2 Tahapan-tahapan Pelaksanaan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri Rajagaluh ... 54


(9)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.1 Analisis Tahapan Kegiatan Pelaksanaan ... 54

4.2.2 Deskripsi Kegiatan Tiap Siklus ... 56

4.2.2.1 Deskripsi Tindakan Siklus 1 ... 56

4.2.2.2 Deskripsi Tindakan Siklus 2 ... 64

4.2.2.3 Deskripsi Tindakan Siklus 3 ... 73

4.2.2.4 Deskripsi Tindakan Siklus 4 ... 79

4.3 Hasil Peningkatan Keterampilan Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menerakan Metode Cooperative Learning Tipe STAD Di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh ... 85

4.3.1 Analisis Dan Pengolahan Data Siklus ... 86

4.3.1.1 Analisis Dan Pengolahan Data Siklus 1 ... 86

4.3.1.2 Analisis Dan Pengolahan Data Siklus 2 ... 97

4.3.1.3 Analisis Dan Pengolahan Data Siklus 3 ... 104

4.3.1.4 Analisis Dan Pengolahan Data Siklus 4 ... 112

4.4 Analisis Hasil Penelitian ... 118

4.5 Solusi Dalam Menghadapi Kendala Pada Saat Menerapkan Metode Cooperative Learning Tipe STAD Untuk Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa Di Kelas XI IPS 3 .... 130

BAB V TESIMPULAN DAN SARAN ... 133

5.1 Kesimpulan ... 133

5.2 Saran ... 135

DAFTAR PUSTATA ... 138 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBIB

PENDAHULUANB

1.1LatarBBelakangBPenelitianB

Pendidikan menurut Hasan dkk (2010:4) adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan merupakan modal dasar bagi manusia untuk menjalani berbagai aktivitas yang bermanfaat dalam kehidupannya. Selain itu, sebagai makhluk sosial yang hidup dalam lingkungan masyarakat dan negara memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa.

Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sistem pendidikan, karena dengan melalui proses tersebut tujuan pendidikan dapat tercapai dalam bentuk perubahan perilaku siswa. Isi dari proses kegiatan pembelajaran adalah bahan (materi) belajar yang bersumber dari kurikulum. Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Jadi, di dalam proses belajar mengajar, guru harus mempunyai strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengacu pada tujuan yang diharapkan.

Mata pelajaran sejarah adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di SMA. Sejarah diajarkan pada siswa agar mereka lebih mengenal bangsa dan negara mereka, dan pada akhirnya tujuan pembelajaran sejarah diberikan kepada siswa agar mereka memiliki rasa cinta pada tanah air dan bangsa mereka yaitu bangsa


(11)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia. Mata pelajaran sejarah memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk pemahaman, kesadaran dan wawasan sejarah sehingga siswa dapat menyikapi masalah dalam kehidupannya dengan bijak. Oleh karena peranan mata pelajaran sejarah di sekolah sangat penting, Sehingga diharapkan dapat menjadi suatu mata pelajaran yang menarik karena mengajarkan kepada siswa berbagai peristiwa yang dialami oleh manusia dalam kehidupan. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru. Hasan (2008: 3) menyatakan bahwa pembelajaran sejarah berpotensi untuk;

1) Mengembangkan kemampuan berfikir; 2) Mengembangkan rasa ingintahu; 3) Mengembangkan kemampuan berfikir kreatif; 4) Mengembangkan sikap kepahlawanan dan kepemimpinan;5)Membangun dan mengembangkan semangat kebangsaan; 6) Mengembangkan kepedulian sosial;7) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi; dan 8) mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, mengemas dan mengkomunikasikan informasi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Hasan, hal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran sejarah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan skill atau kemampuannya dalam berbagai aspek, sehingga dapat dikatakan bahwa pada dasarnya hakikat dari pembelajaran sejarah bukan hanya sekedar menghapal fakta dan konsep namun juga memahami bagaimana peristiwa tersebut terjadi dan membina peserta didik agar menjadi manusia yang cerdas, selain itu juga dalam poin keenam dijelaskan bahwa mengembangkan kepedulian sosial, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara bekerja bersama-sama dalam pembelajaran sejarah dengan cara berdiskusi mengenai materi sejarah untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar selain itu juga manfaatnya siswa juga dilatih dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam proses diskusi tersebut.

Pada realitanya ada perbedaaan tanggapan siswa mengenai pelajaran sejarah. Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi hanya mampu membuat peserta didik mengingat materi pelajaran dalam waktu yang relatif pendek, tetapi seringkali peserta didik tidak memahami dan mengetahui secara mendalam,


(12)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan yang didapat hanya bersifat hapalan yang menyebabkan anak mudah lupa, sehingga gagal dalam membekali anak untuk memecahkan masalah dalam waktu yang lama. Dengan kata lain, permasalahan terjadi di SMA Negeri 1 Rajagaluh kelas XI IPS 3, pada observasi yang peneliti lakukan, peneliti menemukan beberapa masalah yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi kurang efektif, antara lain:

a. Pada saat proses belajar mengajar guru menggunakan proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode diskusi dan siswa duduk secara berkelompok, terlihat bahwa siswa bekerja dalam kelompoknya secara individual itu bisa terlihat dari pengerjaan tugas laporan kelompok yang mengerjakan tugas hanya beberapa orang saja dari 5 orang anggota kelompok. b. Guru membagi kelompok tidak heterogen menurut pengamatan peneliti ada

satu kelompok yang merupakan satu kelompok pertemanan atau geng dan yang mendominasi diskusi kelas hanya kelompok yang itu saja, kelompok yang lain hanya diam dan pasif.

c. Pada saat siswa mempresentasikan hasil temuannya guru mencoba memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengelola materi tetapi terlihat bahwa siswa kurang mampu menguasai materi karena siswa saling mengandalkan antar anggotanya.

d. Metode pembelajaran yang digunakan merupakan metode diskusi dan seharusnya siswa dituntut untuk berdiskusi dan bekerjasama dengan kelompoknya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, tetapi tidak terlihat siswa yang berdiskusi dan bekerjasama yang terlihat siswa hanya bekerja secara individual saja.

Dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi, guru dituntut melibatkan siswa secara aktif sebagai subjek pembelajara dengan caramelibatkan siswa dalam diskusi dan bekerjasama antar anggota kelompoknya di kelas. Akan tetapi diskusi ini kurang efektif, walaupun guru sudah berusaha mendorong siswa agar ikut berpartisipasi dalam proses kerjasama kelompok, siswa


(13)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tetap saja tidak mendengarkan perintah dari guru. Dalam pembelajaran diskusi harusnya para siswa bekerja secara bersama-sama guna memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru namun dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan hal tersebut tidak terlihat siswa hanya bekerja secara individual dalam kelompok tanpa melibatkan anggota kelompoknya. Terlihat para siswa saling mengandalkan satu sama lain terhadap anggota kelompoknya.

Melihat kenyataan di atas, peneliti berpikir bahwa siswa kurang terampil dalam bekerjasama sehingga siswa tidak dapat menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep dan materi yang diajarkan dalam proses presentasi yang berlangsung. Siswa kurang bisa bekerjasama dalam kelompok diskusi sehingga kurang bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.Mereka cenderung bekerja sendiri-sendiri. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya mengajak siswa untuk lebih bisa bekerjasama turut serta dalam proses diskusi yang berlangsung. Siswa satu sama lain saling berinteraksi untuk keberhasilan kelompok dan guru mengarahkan siswa agar proses diskusi berlangsung dengan lancar. Dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam proses diskusi, interaksi pribadi antar siswa harus terjalin, untuk itu maka suasana kelas perlu direncanakan sedemikian rupa sehingga siswa mendapat kesempatan untuk berinteraksi satu sama lainnya. Guru perlu menciptakan suasana belajar yang memungkinkan siswa bekerjasama secara gotong royong. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan kerjasama antar siswa adalah metode cooperative learnino .Dengan menggunakan metode cooperative learnino dapat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk terjadinya interaksi belajar mengajar yang lebih efektif, sehingga siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tergerak untuk melakukan suatu penelitian bahwa kurangnya keterampilan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran yang terjadi di kelas XI IPS 3 SMAN 1 Rajagaluh maka perlu adanya suatu metode yang dipakai oleh guru dalam meningkatkan keterampilan kerjasama


(14)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa. Kemampuan bekerjasama dalam sebuah tim dan guru memotivasi siswa dengan cara memberikan penghargaan kepada siswa mungkin harus ditumbuhkan untuk mengatasi persoalan di kelas ini. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kemampuan bekerjasama antara lain dengan menggunakan metode diskusi metode cooperative learnino tipe student teams achievement division (STAD).

STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di Jhon Hopkins University dan merupakan pendekatan cooperative learnino yang paling sederhana dan paling mudah dipahami (Slavin,2009). STAD adalah salah satu tipe dari metode pembelajaran kooperatif yang menekankan para siswa bekerja bersama-sama dalam belajar bertanggungjawab terhadap belajar teman-temannya dalam tim dan juga dirinya sendiri, serta adanya penghargaan kelompok yang mampu mendorong para siswa untuk kompak. Setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menunjang timnya mendapat nilai yang maksimum sehingga termotivasi untuk belajar. Keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Tipe STAD ini menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dalam metode STAD ini juga guru diharuskan untuk memberitahukan skor yang telah didapat siswa dalam mengerjakan kuis dan performance siswa sehingga siswa termotivasi untuk lebih giat belajar lagi dan tidak mau kalah dengan kelompok lainnya.

Dengan menggunakan metode cooperative learnino tipe STAD ini peneliti berasumsi bahwa kemampuan siswa dalam bekerjasama dalam kelompoknya akan meningkat dan siswa akan belajar lebih giat dalam pembelajaran sejarah karena termotivasi oleh teman-teman dan gurunya sendiri. Uraian di atas mendorong ketertarikan peneliti melakukan penelitian mengenai “PenerapanB Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievment Division (STAD)B untukB


(15)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MeningkatkanB KeterampilanB KerjasamaB SiswaB DalamB PembelajaranB SejarahB (SuatuBPenelitianBTindakanBKelasBdiBSMABNegeriB1BRajagaluhBKelasBXIBIPSB3)”B

B

1.2 PembatasanBdanBRumusanBMasalahB

Berdasarkan batasan masalah yang telah peneliti tentukan maka garis besar dari fokus penelitian yang peneliti buat adalah “Bagaimana penerapan metode cooperative Learning tipe STAD untuk meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 3 SMAN 1 Rajagaluh”.

Maka Peneliti mencoba merumuskan masalah-masalah tersebut dalam beberapa pertanyaan :

1. Bagaimana merencanakan metode Cooperative Learnino tipe STAD dalam upaya meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Rajagaluh Kelas XI IPS 3?

2. Bagaimana melaksanakan metode Cooperative Learnino tipe STAD dalam upaya meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Rajagaluh Kelas XI IPS 3?

3. Bagaimana evaluasi pengembangan metode Cooperative Learnino tipe STAD dalam meningkatkan keterampilan kerjasama siswa setelah metode tersebut diterapkan di SMAN 1 Rajagaluh Kelas XI IPS 3?

4. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah melalui metode Cooperative Learnino tipe STAD untuk meningkatkan keterampilan kerjasama siswa pada pembelajaran sejarah di SMAN 1 Rajagaluh Kelas XI IPS 3?

1.3 TujuanBPenelitianB

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang dikemukakan di atas, secara umum adalah untuk memperoleh gambaran secara faktual dan aktual mengenai penggunaan metode STAD dalam upaya meningkatkan


(16)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 3 SMAN 1 Rajagaluh. Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Mengkaji perencanaan metode STAD dalam upaya meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Rajagaluh Kelas XI IPS 3.

2. Mengidentifikasi pelaksanaan metode STAD dalam upaya meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Rajagaluh Kelas XI IPS 3.

3. Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi efektivitas penerapan Metode STAD dalam upaya meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Rajagaluh Kelas XI IPS 3.

4. Mengetahui kendala yang dihadapi serta solusi dalam mengatasi pemecahan pembelajaran sejarah melalui metode STAD dalam upaya meningkatkan keterampilan kerjasama siswa di SMAN 1 Rajagaluh Kelas XI IPS 3.

1.4BBBBManfaatBPenelitianB

Suatu penelitian dikatakan berhasil apabila dapat memberikan manfaat pada dunia pendidikan. Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan adanya manfaat atau kegunaan, khususnya bagi peneliti sendiri dan umumnya bagi yang berkepentingan di bidang pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan serta keterampilan dalam menerapkan metode pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

2. Bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam kelompok khususnya dalam pembelajaran sejarah.


(17)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi guru yaitu memperbaiki permasalahan pembelajaran yang dihadapi dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajarannya.

4. Bagi sekolah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Rajagaluh.

1.5 StrukturBOrganisasiB

Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan ini, adalah sebagai berikut:  BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana latar belakang yang diungkapkan peneliti tentang permasalahan yang akan diteliti. Bab ini juga terdiri dari tujuan penelitian, manfaat penelitian yang digunakan serta sistematika penelitian yang digunakan peneliti sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah.

 BAB II KAJIAN PUSTAKA

Memaparkan landasan teori yang diambil dari literatur, sebagai fondasi dalam pelaksanaan penelitian, dalam bab ini dipaparkan mengenai sumber–sumber buku dan sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan.

 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Memaparkan mengenai serangkaian tahapan yang akan ditempuh penulis ketika melakukan penelitian guna mendapatkan data dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan permasalahan yang sedang dikaji, mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pada pengolahan data, definisi operasional dan laporan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Memaparkan serangkaian isi yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan kendala yang telah ditempuh pada proses penelitian yaitu tentang metode STAD untuk meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 3 SMAN 1 Rajagaluh.


(18)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan bab terakhir dari rangkaian penulisan karya ilmiah yang berisi kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan di dalam batasan masalah.


(19)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBIIIB

METODEBPENELITIANB B

Pada bab ini peneliti akan mejelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam kajian yang berjudul “PenerapanB MetodeB Cooperative LearningB TipeB STADB untukB MeningkatkanB keterampilanB kerjasamaB SiswaB dalamBPembelajaranBSejarahBdiBKelasBXIBIPSB 3BSMABNegeriB1BRajagaluh”.B

Beberapa hal yang dipaparkan pada bab ini adalah: lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan dan analisis data.

3.1BLokasiBdanBSubyekBPenelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Rajagaluh yang beralamat di Jalan Raya Mutiara No.60 Desa Rajagaluh Lor Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka. SMA ini berdiri pada tahun 1984 dan pada awal kegiatan belajar mengajar di sekolah ini di laksanakan di SMPN 1 Rajagaluh karena belum mempunyai bangunan yang memadai. SMA Negeri 1 Rajagaluh menempati lahan seluas 15000 m2 dengan fasilitas 24 ruang kelas, laboratorium

Fisika, Laboratorium Biologi, Laboratorium Kimia, Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Komputer. 1 ruang perpustakaan, mesjid, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, wc siswa dan guru, 1 ruang BK, Lapangan olahraga, dan Aula serbaguna, dan Kantin Sehat.

Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena peneliti berasal dari Rajagaluh, dan sekolahan ini lebih dekat dengan rumah peneliti sehingga dalam proses penelitian lebih efektif dan efisien. Selain itu, penelitian ini sesuai dengan misi sekolah di dalam bidang akademik yang salah satunya adalah melaksanakan KBM yang inovatif, kreatif serta efektif dan efisien karena tujuan dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMA Negeri 1 Rajagaluh ini adalah untuk memperbaiki


(20)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitas dari pembelajaran dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 3 dengan jumlah siswa yang akan dijadikan subjek penelitian totalnya adalah 26 siswa dengan rincian 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Alasan peneliti memilih kelas ini adalah karena ketika melakukan observasi, kelas ini mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan kelas yang lain. Siswa-siswa di kelas ini memiliki potensi yang cukup besar dalam pelajaran sejarah dan juga kebanyakan siswa aktif di dalam kelas namun keaktifan siswa tersebut belum bisa dikelola dengan baik oleh guru sehingga kelas tersebut selalu kelihatan ribut dan gaduh, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di kelas ini supaya tujuan pembelajaran yang diharapkan bisa tercapai dengan optimal.

3.2 MetodeBPenelitianB

Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, metode yang akan digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas .PTK). Alasan peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas yaitu ingin memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan demi tercapainya tujuan pembelajaran di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh, mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran dikelas agar pembelajaran bermutu, selain itu juga peneliti mencoba gagasan pikiran, kiat, cara dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru, kemudian mengeksplorasi dan membuahkan kreasi dan inovasi pembelajaran dalam hal ini peneliti menggunakan metode Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division .STAD) demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh.B

Penelitian tindakan kelas .PTK) adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang


(21)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain. Sedangkan Wiriaatmadja .2012: 13) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Hopkins dalam Hasan .2011: 72) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas mengajarnya, kualitas mengajar teman sejawat atau untuk menguji teori-teori pendidikan dalam prakteknya di kelas. Masih di dalam sumber yang sama, pendapat lain mengenai penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh T. Raka Joni yang mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya serta untuk memperbaiki kondisi-kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran itu dilakukan.

Karakteristik penelitian tindakan kelas menurut Sukardi .2004: 211) adalah sebagai berikut:

1) Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari.

2) Peneliti memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan yang terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti. 3) Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus,

tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif.

4) Adanya langkah berpikir reflektif atau refgectif thinking dari peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan.

Berdasarkan berbagai definisi dari para ahli diatas penulis bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan secara sistematis untuk memberikan solusi terhadap permasalahan dalam pembelajaran di kelas sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.


(22)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 ProsedurBPenelitianB

Prosedur Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu menggunakan beberapa siklus.Desain pelaksanaan PTK yang digunakan adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, alasan peneliti menggunakan desain ini karena dalam penelitian ini hanya melakukan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD saja dalam melakukan tindakannya, sehingga lebih sederhana dan peneliti memutuskan bahwa desain penelitian dengan model Kemmis dan Taggartt merupakan desain yang cocok dalam penelitian ini. Adapun gambar desainnya sebagai berikut:

BaganB3.1B

B

B B

B

AdopsiBDesainBPenelitianBTindakanBKelasBModelBKemmisBdanBMcBTaggartB dariBHopkinsB(2011:B92)B

dari gambar tersebut terdapat empat langkah penting dalam PTK, yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Sukardi .2004: 213) menjelaskan langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

OBSERVASIB

REFLEKSIB TINDAKANB

OBSERVASIB PERENCANAANB

REFLEKSIB TINDAKANB

PERENCANAAN3

DANBSETERUSNYAB

SIKLUSB2B


(23)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.1BPerencanaanB(planing)

Perencanaan dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi masalah kemudian membuat rencana suatu kegiatan pembelajaran berdasarkan analisa masalah yang didapatkan, dari mulai penetapan waktu, materi, metode penyampaian materi.Perencanaan ini disusun dengan cermat dari tindakan pertama, evaluasi, hingga refleksi dan seterusnya. Pada penelitian ini rencana yang disusun adalah:

a) Meminta kesediaan guru untuk menjadi kolaborator peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

b) Menyusun kesepakatan dengan kolaborator mengenai waktu penelitian. c) Mendiskusikan dan menentukan materi yang akan diterapkan dalam

penelitian tindakan kelas.

d) Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat pembelajaran dalam penelitian.

e) Merencanakan sistem penilaian yang akan digunakan dalam PBM sehingga dapat mengukur proses pembelajaran.

f) Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan dengan mitra peneliti.

g) Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari diskusi balikan yang telah dilakukan dengan mitra peneliti.

h) Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian

3.3.2 TindakanB(act)

Tindakan merupakan tahap implementasi dari berbagai rencana yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Pelaksanaan tindakan harus sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati dan dilakukan oleh peneliti dan mitra peneliti terhadap siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh. Pada tahap inilah proses yang paling penting dan menentukan dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan. Selain memerlukan perencanaan yang baik, juga diperlukan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Dalam melakukan


(24)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tindakan kelas diperlukan beberapa kali tindakan, paling sedikit sebanyak tiga kali sampai mencapai titik jenuh. Jika sudah mencapai titik jenuh maka siklus dianggap selesai. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yakni:

a) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana pengajaran yang telah disusun.

b) Mengoptimalkan penggunaan metode STAD dalam kegiatan belajar mengajar.

c) Mengadakan evaluasi dengan kuis yang telah dibuat oleh guru. d) Menggunakan instrument penelitian yang telah disusun. e) Melakukan diskusi balikan dengan mitra penelitian.

f) Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan.

g) Melaksanakan pengolahan data.

B

3.3.3 PengamatanB(observation)

Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selain itu, dalam pengamatan dilakukan juga analisis. Peneliti akan melakukan analisa berdasarkan pengamatan seluruh pelaksanaan tindakan. Pengamatan pada penelitian tindakan kelas mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan oleh peneliti kepada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh. Oleh karena itu, pada tahap ini peneliti dan mitra peneliti mengumpulkan berbagai informasi di kelas dari mulai aktivitas siswa sampai pada aktivitas guru pada saat pelaksanaan tindakan. Pengamatan yang baik adalah pengamatan yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan. Pada kegiatan observasi ini, peneliti melakukan:

a) Pengamatan terhadap keadaan kelas yang diteliti.

b) Pengamatan mengenai kesesuaian penggunaan metode STAD dengan pokok bahasan yang berlangsung.


(25)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Pengamatan kesesuaian penggunaan metode STAD dengan kaidah-kaidah teoritis yang digunakan.

d) Mengamati kemampuan siswa dalam berdiskusi dan mengerjakan kuis.

B

3.3.4 RefleksiB(reflect)

Refleksi menurut Sukidin .2010:112) adalah kegiatan mengulas secara kritis (refgective) tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. Sedangkan Arikunto menjelaskan bahwa refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi, arti dari refleksi sebetulnya lebih tepat jika digunakan ketika guru selesai melakukan tindakan kemudian dengan kolaborator bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan .Arikunto, 2010:40). Berdasarkan pendapat tersebut saya berasumsi bahwa refleksi bertujuan untuk melakukan pengkajian ulang terhadap apa yang telah dilakukan pada proses pelaksanaan penelitian terhadap subyek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Pada kegiatan refleksi ini peneliti melakukan:

a) Kegiatan diskusi balikan dengan kolaborator maupun mitra dan siswa setelah tindakan dilakukan.

b) Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya.

3.4 DefinisiBIstilahB

3.4.1 MetodeBCooperative LearningBTipeBStudent Teams Achievement DivisionB (STAD)B

Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah proses pembelajaran yang menekankan para siswa bekerja bersama-sama dalam belajar bertanggung jawab terhadap belajar teman-temannya dalam tim dan juga dirinya sendiri, serta adanya penghargaan kelompok yang mampu mendorong para siswa untuk kompak, setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menunjang timnya mendapat nilai yang maksimum sehingga termotivasi untuk belajar. Suyatno .2009:52) menjelaskan:

STAD adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokankemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan


(26)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan pembelajaran secara berkelompok, yang terdiri dari empat sampai lima orang siswa yang memiliki berbagai keragaman. Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa diarahkan untuk bekerjasama dengan anggota kelompok lainnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru melalui forum diskusi.

Tahapan yang dilakukan dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada penelitian ini antara lain:

TabelB3.1

LangkahBPelaksanaanBMetodeBSTADB

TahapanB TingkahBLakuBGuruB

Tahap 1

Persiapan -- Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan tata cara proses pembelajaran yang akan dilaksanakan

- Guru membentuk kelompok sesuai dengan hasil kuis yang telah dilaksanakan

- Guru mempersiapkan materi ajar yang akan dijelaskan kepada siswa

- Guru membuat lembar kegiatan siswa dan kuis Tahap 2

Pembelajaran -- Guru menjelaskan materi ajar kepada siswa Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun berpendapat

- Guru memberikan pertanyan kepada siswa yang harus dijawab oleh siswa

Tahap 3

Belajar Tim - Guru mengarahkan kepada siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing - Guru membagikan lembar kegiatan siswa yang harus

dikerjakan secara berkelompok

- Guru berkeliling kelas untuk membimbing setiap kelompok

- Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas Tahap 4

Kuis - Siswa mengerjakan kuis setelah dua periode pembelajaran STAD Tahap 5

Rekognisi

Tim

- Guru memberikan reward kepada kelompok unggul - Guru memberikan motivasi kepada siswa lain agar tidak

mau kalah dan memperbaiki kekurangan kelompok agar terus lebih baik

B B


(27)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2KeterampilanBKerjasamaB

Keterampilam kerjasama terdiri dari dua kata yaitu keterampilan dan kerjasama. Becker & Gordon .Munthe, 2009:29) mengemukakan bahwa keterampilan .skigg) yaitu kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Jadi keterampilan adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan kerjasama, Soekanto .2005:79) mengemukakan bahwa kerjasama sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau bebrapa tujuan bersama. Kerjasama merupakan proses berkelompok dimana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengarahkan satu sama lain untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.

Lundgren .Rusman, 2010:224) membagi keterampilan kooperatif ke dalam tiga tingkatan yaitu:

.1) Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi: menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi tugas, mendorong partisipasi, mengundang orang lain untuk berbicara, menyelesaikan tugas pada waktunya, dan menghormati perbedaan individu; .2) Keterampilan kooperatif tingkat menengah, meliputi: menunjukan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima, mendengarkan dengan aktif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan, mengatur dan mengorganisir, menerima tanggungjawab, dan mengurangi ketegangan; .3) Keterampilan kooperatif tingkat mahir, meliputi: mengelaborasi, memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi.

Berdasarkan pendapat dari Lundgren bahwa keterampilan bekerjasama itu dibagi menjadi tiga tingkatan yang terdiri dari bebrapa indikator. Peneliti akan membatasi keterampilan bekerjasam yang hendak ditingkatkan dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 3, dengan memilih lima indikator keterampilan bekerjasama yang dikemukakan oleh Lundgren. Pemilihan ini dilakukan berdasarkan pada hasil temuan peneliti dalam pra-penelitian di kelas XI IPS 3 yang telah dilakuakan sebelumnya.Kelima indikator yang peneliti pilih tersebut diambil dari empat indikator yang ada dalam keterampilan kooperatif tingkat awal yaitu berada dalam kelompok, menghargai kontribusi, mendorong partisipasi, mengumpulkan tugas pada waktunya, serta satu dari keterampilan


(28)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kooperatif tingkat menengah yaitu mendengarkan dengan aktif. Adapun penjelasan dari indikator tersebut adalah:

a. Menggunakan kesepakatan; setiap anggota kelompok mampu membuat keputusan dan menyetujui kesepakatan yang telah dibuat oleh kelompok. b. Menerima tanggung jawab; setiap anggota kelompok meiliki kewajiban akan

tugas dan peran masing-masing dan bersedia menerima tanggung jawab yang telah diberikan.

c. Menghargai kontribusi; setiap anggota kelompok saling memperhatikan pendapat, saran, dan pertanyaan yang dikemukakan dan saling menghargai satu sama lain.

d. Menghormati perbedaan individu; setiap anggota kelompok dituntut untuk saling menghormati tanpa melihat perbedaan antara anggota kelompok yang pandai dan biasa saja.

e. Mengumpulkan tugas pada waktunya; setiap anggota kelompok mengerjakan tugas secara bersama-sama dan mengumpulkan tugas tepat pada waktunya sesuai dengan kesepakatan yang diberikan oleh guru.

3.5 TeknikBPengumpulanBDataB

Data yang diperlukan dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data penelitian. Nasution .2010:56) mengatakan bahwa sumber data yang dimaksud adalah Kata-kata diperoleh secara langsung atau tidak langsung melalui wawancara, dan observasi.Dokumen berupa kurikulum, satuan pembelajaran, rencana pelajaran, buku paket, dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. Situasi yang berhubungan dengan kegiatan subjek penelitian dan masalah penelitian seperti dalam proses belajar mengajar, situasi belajar di perpustakaan dan situasi di lingkungan sekolah.B

Sesuai dengan sumber data yang akan dituju dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:


(29)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.1StudiBDokumentasi

Arikunto, .2010: 236) mengemukakan bahwa studi dokumen merupakan suatu teknik yang digunakan dan mencari data mengenai hal-hal atau cacatan-catatan selama penelitian di kelas yang meliputi silabus, RPP, daftar kehadiran siswa, daftar nilai, dan hasil ulangan harian siswa. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian .Margono, 2004:181).

3.5.2BObservasi

Pengumpulan data dengan observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, yang meliputi aktivitas guru dan siswa ketika tindakan dilakukan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi terbuka, dengan tujuan agar pengamat mampu menggambarkan secara utuh atau mampu merekonstruksi proses implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud dalam diskusi balikan .Sukidin, 2010: 114-115). Observasi dalam penelitian tindakan ini berfungsi untuk mendokumentasikan aktivitas siswa dan guru sebagai dasar bagi refleksi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

3.6 InstrumenBPenelitianB

Setelah menentukan teknik/cara pengumpulan data, tentunya untuk memperoleh data, peneliti juga harus menentukan dengan alat apa data tersebut diperoleh. Sugiyono .2012, 102) mengemukakan bahwa pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada pengukuran alat ukur yang baik yang digunakan dalam penelitian. Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati disebut sebagai intrumen penelitian. Didalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan instrumen penelitian yang disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang telah dipilih. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

B B


(30)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.1BCatatanBLapangan

Catatan Lapangan .fiegd notes) menurut Wiriaatmadja .2012:125) adalah sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian ini yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi. Berdasrkan catatan lapangan tersebut, peneliti dapat mendiskusikan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan belajar mengajar .KBM) dengan guru mitra sebagai diskusi balikan dan refleksi bagi tindakan selanjutnya dan mengecek kebenaran data. Adapun untuk lebih jelasnya format catatan lapangan tersebut dapat dilihat dibawah ini:

TabelB3.2B

CATATANBLAPANGANB

Pelaksanaan Tindakan : ……… Hari/Tanggal : ………

Waktu : ………

Tempat : ………

Jumlah Siswa : ……… Kompetensi Dasar : ………... Indikator : ………

WaktuB KegiatanBPembelajaranB Komentar/TemuanB diBLapanganB

B

3.6.2LembarBPanduanBObservasiB

Observasi atau pengamatan menurut Sukmadinata .2012:220) merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang


(31)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan pengarahan,personil bidang kepegawaian yang sedang rapat dan sebagainya. Lembar pedoman observasi digunakan untuk mengamati dan mengumpulkan data selama proses penelitian berlangsung. Data yang diperoleh tentunya adalah data yang berkaitan dengan permsalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keterampilan kerjasama siswa. Pengamatan ini dilakukan pada setiap tindakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Pada setiap tindakan, kolaborator dan peneliti akan mengamati bagaimana penerapan dari model pembelajaran ini dan bagaimana proses pembelajaran siswa dari aspek psikomotornya.

Lembar pedoman observasi ini merupakan aspek-aspek dari pengembangan indikator menurut Lundgren yang sudah dijelaskan pada definisi operasional. Jadi untuk mengisi lembar observasi ini peneliti dan kolaborator hanya tinggal memberikan tanda dan skor pada aspek tertentu yang terdapat dalam rubrik yang disesuaikan dengan apa yang akan dilihat dan dinilai pada saat itu dengan memberikan skor. Adapun indikator yang digunakan untuk menilai keterampilan siswa pada aspek psikomotor adalah sebagai berikut:


(32)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TabelB3.3.LembarBObservasiBBKeterampilanBKerjasamaBSiswaB IndikatorB keterampilanBkerjasamaBKriteriaBpenilaianB kelompokCheklist

1B 2B 3B 4B 5B

Menggunakan kesepakatanB

1. Melakukan musyawarah

2. Melakukan kesepakatan bersama

3. Membuat keputusan bersama

4. Mengambil keputusan bersama

Menerima tanggung jawabB

1. Membagi tugas secara bergiliran

2. Menjawab pertanyaan guru

3. Menanyakan jika ada yang kurang jelas

4. Melengkapi jawaban teman

Menghargai kontribusi

1. Mendengarkan penjelasan guru

2. Memperhatikan presentasi kelompok lain

3. Menghargai jawaban teman

4. Mengungkapkan pendapat

Menghormati perbedaan

individu

1. Bersedia menjadi anggota

2. Menerima keberadaan kelompok

3. Mau bekerjasama

4. Akrab dengan kelompok

Mengumpulkan tugas pada

waktunya

1. Menyelesaikan tugas secara bersama

2. Mengecek hasil kerja secara bersama

3. Memberikan kesimpulan materi

4. Mengumpulkan tugas tepat pada waktunya B

Sumber: Lundgren dalam.Rusman, 2010:224)

KeteranganBskor:BSkorBmaksimalB5BindikatorBxB4B=B20B KriteriaB

penilaianB IntervalB NilaiB

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik 17-20 13-16 9-12 5-8 1-4 A B C D E


(33)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7 AnalisisBDataB

Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah bersifat kualitatif. Data yang terkumpul dari penelitian ini yaitu data hasil observasi siswa baik pada saat pra penelitian maupun pelaksanaan tindakan, dan data lembar observasi pada saat pelaksanaan tindakan. Data-data temuan kemudian diolah dan di analisis. Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian ini, sebab data mentah yang dikumpulkan oleh peneliti tidak ada gunanya jika tidak dilakukan analisis. Melalui analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara terus menerus dari awal samapai berakhirnya pelaksanaan penelitian.

3.7.1BDataBKualitatif

Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan seluruh data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya, kemudian data-data tersebut di modifikasi berdasarkan jenis dan sumbernya. Lalu setelah itu pengkodean dilakukan. Selanjutnya, peneliti melakukan interpretasi terhadap seluruh data untuk memudahkan pengkategorisasian data. Kategori data dilakukan terhadap strategi belajar mengajar, proses belajar mengajar, aktifitas siswa dan guru pada saat proses belajar mengajar, situasi dan kondisi kelas. Pada tahap ini, ditekankan pada aspek keterampilan kerjasama siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diperoleh dari hasil kuis, aktifitas siswa ketika pelaksanaan diskusi, aktifitas siswa di kelas pada saat memperhatikan, bertanya, dan menjawab pertanyaan.

Setelah dikelompokan, data tersebut akan dianalisis untuk kemudian dideskripsikan. Adapun prosedur pengolahan data kualitatif, sebagai berikut: 1. Pengumpulan, kodifikasi dan kategorisasi data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh data yang telah diperoleh berdasarkan instrument penelitian, kemudian data tersebut diberikan kode-kode tertentu menurut jenis dan sumbernya. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data untuk memudahkan penyusunan kategorisasi data,


(34)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga dapat memberi penjelasan dan makna terhadap isi temuan penelitian. Kategorisasi data dilakukan terhadap empat aspek yaitu strategi belajar mengajar, proses belajar mengajar, aktivitas berupa tindakan guru dan siswa, latar sosial kelas dan latar fisik kelas.

2. Validasi Data

Data yang baik adalah data yang valid. Suatu data dikatakan valid jika data tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas merupakan salah satu syarat penting dalam pelaksanaan seluruh jenis penelitian termasuk dalam PTK. Kegiatan yang bisa dilakukan dalam meningkatkan validitas.

a) Member Check

Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja .2012: 168) member check adalah memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber yang relevan dengan PTK .kepala sekolah, guru, teman sejawat guru, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa dan lain-lain) apakah keterangan atau informasi atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga bisa dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya. Dalam penelitian ini, member check yang dilakukan oleh peneliti yaitu data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti dan mitra peneliti, dikonfirmasi kebenarannya kepada kolaborator atau guru yang menjadi mitra melalui diskusi balikan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir keseluruhan pelaksanaan tindakan. Data yang didiskusikan setelah kegiatan belajar mengajar menggunakan metode STAD adalah data yang kita temukan dilapangan mengenai keadaan siswa dalam proses pembelajaran.

b) Ekspert Opinion

Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja .2012: 171) expert opinion yakni dengan meminta kepada pakar atau pembimbing anda untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang anda kemukakan. Dalam penelitian ini, berdasarkan pendapat diatas ekspert opinion yang dilakukan peneliti dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli dalam hal ini adalah pembimbing


(35)

3

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.


(36)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB B

B 5.1 KesimpulanB

Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan hasil penelitian yang berisi penyajian penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis berdasarkan temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Di dalam bab ini juga ditulis saran atau rekomendasi untuk pihak-pihak terkait yang ingin memperbaiki proses pembelajaran.B

Pertama, penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan kerjasama siswa di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Rajagaluh. Sebelum metode Cooperative Learning tipe STAD diterapkan dalam pembelajaran sejarah, terlebih dahulu dilakukan perencanaan agar segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan metode Cooperative Learning

tipe STAD dipersiapkan, diantaranya membuat RPP berdasarkan metode

Cooperative Learning tipe STAD, menentukan materi yang tepat, membuat Lembar Kegiatan Siswa, menyusun soal kuis, melakukan kuis sebelum menyusun kelompok, membagi kelompok secara heterogen di mana masing-masing kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah sehingga proses diskusi dapat berjalan dengan baik dan siswa yang memiliki kemampuan yang kurang dapat terlatih sehingga dapat meningkatkan kemampuannya melalui diskusi dengan teman sekelompoknya, dan manajemen waktu yang baik. Perencanaan tersebut tentu tidak mutlak harus seperti yang dikemukakan di atas karena pada prosesnya perencanaan tersebut mengalami perubahan berdasarkan hasil refleksi dan disesuaikan dengan kondisi kelas maupun siswa.B


(37)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam sebuah pembelajaran guru mempunyai peranan yang sangat penting karena guru merupakan pembimbing dan fasilitator yang dituntut untuk dapat mengkondisikan peserta didiknya supaya terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran dapat dicapai ketika guru dapat mengembangkan proses pembelajaran tersebut secara efektif sehingga menarik perhatian siswa. Karena ketika sebuah pembelajaran menarik, maka siswa akan mudah untuk menerima informasi yang diberikan oleh guru. Dengan kata lain merencanakan pembelajaran yang efektif wajib dilakukan oleh seorang guru dan pengembangan pembelajaran tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kondisi dan karakterstik siswa.

Kedua, Penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD dalam pembelajaran sejarah ini dilakukan dengan cara guru memberikan pre-test terlebih dahulu kepada siswa, hasil pre-test tersebut digunakan unutk menentukan kelompok. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok. Di mana di dalam setiap kelompok terdiri atas 5-6 orang siswa dan proses pembagian kelompok anggotanya sangat variatif yang terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan rendah, biasa saja, dan yang mempunyai kemampuan tinggi. Kemudian guru menjelaskan tata cara atau aturan pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk menjelaskan metode Cooperative Learning tipe STAD yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, guru menyajikan sebuah Lembar Kegiatan Siswa yang harus dikerjakan secara kelompok. Siswa akan berdiskusi dengan teman sekelompoknya dengan memanfaatkan sumber belajar yang sudah disiapkan sebelumnya. Penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD akan berjalan dengan baik jika siswa dapat bekerjasama. Selain itu dalam pelaksanaan metode ini guru juga harus membimbing siswa secara optimal agar siswa melakukan kerjasama sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Setelah melakukan diskusi siswa dikondisikan untuk mempresentasikan hasil temuannya dengan diwakilkan oleh dua orang anggota kelompoknya.


(38)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketiga, mengarahkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam pelaksanaan diskusi kelompokya untuk bekerjasama dengan baik memang tidak mudah. Akan tetapi perlahan-lahan siswa menunjukan respon yang positif terhadap proses diskusi kelompok. Keterlibatan siswa seluruh rangakain metode STAD dalam meningkatkan keterampilan kerjasama siswa menjadi fokus dalam observasi dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejarah.

Keempat, selain yang sudah dipaparkan di atas, dalam penelitian ini ditemukan juga berbagai kendala yang cukup berpengaruh terhadap penerapan metode Cooperative Learning dan keterampilan kerjasama siswa. Kendala tersebut berasal dari siswa maupun peneliti, kendala yang muncul dari siswa yaitu siswa belum terbiasa belajar menggunakan metode ini, sementara dari peneliti adalah kesulitan dalam memotivasi dan mengaktifkan siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama dengan anggota kelompoknya.

Kelima, dengan berbagai kendala yang ada, maka guru dituntut untuk menemukan solusi yang tepat. Solusi yang dilakukan diantaranya dengan senantiasa memotivasi siswa pada saat pembelajaran dimulai dan dalam seluruh rangkaian pembelajaran. Motivasi tersebut dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan siswa hingga memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi bagi siswa. Sebisa mungkin berbagai bentuk penjelasan dan arahan yang diberikan oleh guru senantiasa dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari setiap tindakan yang dilaksanakan dengan harapan pembelajaran berikutnya akan berjalan dengan lebih baik, demikian pula dengan keterampilan kerjasama siswa, sehingga pembelajarn sejarah menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan menantang bagi mereka.

B 5.2 SaranBB

Penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD untuk meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sejarah pada saat


(39)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini. Peneliti melihat bahwa perlu adanya sebuah upaya utnuk mengubah suasana belajar, terutama dalam pembelajaran sejarah, menjadi sebuah pembelajaran yang menarik, menyenangkan, menantang dan direspon dengan penuh semangat oleh siswa, sehingga proses belajar tersebut tidak hanya selesai sampai dengan usainya penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Akan tetapi, proses belajar itu tetap berlanjut dengan tumbuhnya pemaknaan siswat erhadap apa yang dipelajarinya. Penelitian ini pada dasarnya dilakukan semaksimal mungkin, akan tetapi belum dapat dikatakan sempurna. Ada hal-hal yang masih harus diperhatikan lagi oleh pihak-pihak terkait dan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode Cooperative Learningtipe STAD, sehingga peneliti mencoba memberikan beberapa saran, yaitu:

Pertama, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi baru bagi guru dalam mengembangkan metode pembelajaran, terutama dalam kegiatan belajar mengajar sejarah di kelas. Penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD yang sudah diterapkan dapat dikembangkan dengan lebih baik dan lebih kreatif lagi oleh guru melalui berbagai upaya perbaikan yang disesuaikan dengan karakter siswa dan kararkter kelas, sehingga metode ini dapat menjadi salah satu metode pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran sejarah itu sendiri.

Kedua, hendaknya guru mata pelajaran sejarah bisa lebih mengeksplorasi kemampuan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sejarah melalui penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD, karena metode pembelajaran ini merupakan salah satu sarana bagi siswa untuk menjadikan kegiatan belajar sejarah di kelas bukan lagi dipandang sebagai kewajiban dan rutinitas untuk memperoleh nilai saja, akan tetapi juga menjadikan kegiatan belajar yang memberikan makna, pengetahuan, serta ilmu baru untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan kelak dimasa depan.

Ketiga ,hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tidak hanya dalam pembelajaran sejarah, akan tetapi juga dalam pembelajaran lainnya dengan


(40)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencoba menerapkan metode Cooperative Learningtipe STAD yang disesuaikan dengan kurikulum dan tujuan dari setiap mata pelajaran, sehingga penerapan dan pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran dan disesuaikan dengan kesiapan sekolah dalam memfasilitasi terlaksananya metode Cooperative Learning tipe STAD.

Keempat, bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan untuk mengembangkan metode Cooperative Learning tipe STAD dengan lebih baik lagi, sesuai dengan karakter subjek penelitian. Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti.


(41)

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku:

Arends, R. (1997). Classroom Intructional Management. New York: The McGraw

Hill Company.

Arikunto, S. (2010).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta: PT

RinekaCipta.

BSNP.(2006). Standar Isi untukSatuanPendidikanDasardanMenengah. Jakarta:

BSNP.

Hasan, S.H. (2008).

PengembanganKompetensiBerfikirKritisDalamPembelajaranSejarah. Bandung: Historia Utama Press.

Hasan, S.H. (2011). Buku Ajar PenelitianPendidikanSejarah. Bandung:

JurusanPendidikanSejarah FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasan, S, H. Dkk. (2010).

PenguatanMetodologiPembelajaranBerdasarkanNilai-NilaiBudayaUntukMembentukDayaSaingdanKarakterBangsa.BahanPelatihan.

Jakarta:

KementrianPendidikanNasionalBadanPenelitiandanPengembanganPusatKurikul um.

Hawadi, A, dkk.(2006). Bekerjasama

(AktifitasUntukMendorongAnakSukaBekerjasama). Jakarta: Raja

GrafidoPersada.

Hopkins, D. (2011). Panduan Guru PenelitianTindakanKelas.Terjemahan.

Yogyakarta: PustakaPelajar.

Huda, M. (2013).Cooperative Learning.Metode, Teknik, Strukturdan Model

Penerapan. Yogyakarta: PustakaPelajar. Ismaun.(2005).

PengantarBelajarSejarahSebagaiWahanaIlmudanWahanaPendidikan.

Bandung: HistoriaUtama Press.

Margono.(2004). MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta: PT. RinekaCipta.


(1)

135

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketiga, mengarahkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam pelaksanaan diskusi kelompokya untuk bekerjasama dengan baik memang tidak mudah. Akan tetapi perlahan-lahan siswa menunjukan respon yang positif terhadap proses diskusi kelompok. Keterlibatan siswa seluruh rangakain metode STAD dalam meningkatkan keterampilan kerjasama siswa menjadi fokus dalam observasi dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejarah.

Keempat, selain yang sudah dipaparkan di atas, dalam penelitian ini ditemukan juga berbagai kendala yang cukup berpengaruh terhadap penerapan metode Cooperative Learning dan keterampilan kerjasama siswa. Kendala tersebut berasal dari siswa maupun peneliti, kendala yang muncul dari siswa yaitu siswa belum terbiasa belajar menggunakan metode ini, sementara dari peneliti adalah kesulitan dalam memotivasi dan mengaktifkan siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama dengan anggota kelompoknya.

Kelima, dengan berbagai kendala yang ada, maka guru dituntut untuk menemukan solusi yang tepat. Solusi yang dilakukan diantaranya dengan senantiasa memotivasi siswa pada saat pembelajaran dimulai dan dalam seluruh rangkaian pembelajaran. Motivasi tersebut dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan siswa hingga memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi bagi siswa. Sebisa mungkin berbagai bentuk penjelasan dan arahan yang diberikan oleh guru senantiasa dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari setiap tindakan yang dilaksanakan dengan harapan pembelajaran berikutnya akan berjalan dengan lebih baik, demikian pula dengan keterampilan kerjasama siswa, sehingga pembelajarn sejarah menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan menantang bagi mereka.

B 5.2 SaranBB

Penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD untuk meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sejarah pada saat


(2)

ini. Peneliti melihat bahwa perlu adanya sebuah upaya utnuk mengubah suasana belajar, terutama dalam pembelajaran sejarah, menjadi sebuah pembelajaran yang menarik, menyenangkan, menantang dan direspon dengan penuh semangat oleh siswa, sehingga proses belajar tersebut tidak hanya selesai sampai dengan usainya penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Akan tetapi, proses belajar itu tetap berlanjut dengan tumbuhnya pemaknaan siswat erhadap apa yang dipelajarinya. Penelitian ini pada dasarnya dilakukan semaksimal mungkin, akan tetapi belum dapat dikatakan sempurna. Ada hal-hal yang masih harus diperhatikan lagi oleh pihak-pihak terkait dan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode Cooperative Learningtipe STAD, sehingga peneliti mencoba memberikan beberapa saran, yaitu:

Pertama, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi baru bagi guru dalam mengembangkan metode pembelajaran, terutama dalam kegiatan belajar mengajar sejarah di kelas. Penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD yang sudah diterapkan dapat dikembangkan dengan lebih baik dan lebih kreatif lagi oleh guru melalui berbagai upaya perbaikan yang disesuaikan dengan karakter siswa dan kararkter kelas, sehingga metode ini dapat menjadi salah satu metode pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran sejarah itu sendiri.

Kedua, hendaknya guru mata pelajaran sejarah bisa lebih mengeksplorasi kemampuan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sejarah melalui penerapan metode Cooperative Learning tipe STAD, karena metode pembelajaran ini merupakan salah satu sarana bagi siswa untuk menjadikan kegiatan belajar sejarah di kelas bukan lagi dipandang sebagai kewajiban dan rutinitas untuk memperoleh nilai saja, akan tetapi juga menjadikan kegiatan belajar yang memberikan makna, pengetahuan, serta ilmu baru untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan kelak dimasa depan.


(3)

137

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencoba menerapkan metode Cooperative Learningtipe STAD yang disesuaikan dengan kurikulum dan tujuan dari setiap mata pelajaran, sehingga penerapan dan pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran dan disesuaikan dengan kesiapan sekolah dalam memfasilitasi terlaksananya metode Cooperative Learning tipe STAD.

Keempat, bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan untuk mengembangkan metode Cooperative Learning tipe STAD dengan lebih baik lagi, sesuai dengan karakter subjek penelitian. Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku:

Arends, R. (1997). Classroom Intructional Management. New York: The McGraw Hill Company.

Arikunto, S. (2010).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta: PT RinekaCipta.

BSNP.(2006). Standar Isi untukSatuanPendidikanDasardanMenengah. Jakarta: BSNP.

Hasan, S.H. (2008).

PengembanganKompetensiBerfikirKritisDalamPembelajaranSejarah.

Bandung: Historia Utama Press.

Hasan, S.H. (2011). Buku Ajar PenelitianPendidikanSejarah. Bandung: JurusanPendidikanSejarah FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasan, S, H. Dkk. (2010). PenguatanMetodologiPembelajaranBerdasarkanNilai-NilaiBudayaUntukMembentukDayaSaingdanKarakterBangsa.BahanPelatihan.

Jakarta:

KementrianPendidikanNasionalBadanPenelitiandanPengembanganPusatKurikul um.

Hawadi, A, dkk.(2006). Bekerjasama

(AktifitasUntukMendorongAnakSukaBekerjasama). Jakarta: Raja

GrafidoPersada.

Hopkins, D. (2011). Panduan Guru PenelitianTindakanKelas.Terjemahan. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Huda, M. (2013).Cooperative Learning.Metode, Teknik, Strukturdan Model Penerapan. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Ismaun.(2005).

PengantarBelajarSejarahSebagaiWahanaIlmudanWahanaPendidikan.

Bandung: HistoriaUtama Press.


(5)

139

PitriaApriyani,2014

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINM TIPE STTDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TNTTK MENINMKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nasution.(2010). DidaktikAsas-AsasMengajar. Jakarta: PT. BumiAksara.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran: MengembangkanProfesionalisme Guru. Bandung: PT. MuliaMandiri Pers.

Sanjaya, W. (2008).StrategiPembelajaran, BerorientasiStandar Proses Pendidikan.

Jakarta: KencanaPrenada Media Group.

Sjamsudin, H. (2007). MetodologiSejarah. Yogyakarta: Ombak.

Slameto.(2010). BelajardanFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.RinekaCipta.

Slavin. R, E. (2009). Cooperative Learning.Teori, RisetdanPraktik.Terjemahan.

Bandung: Nusa Media.

Soekanto, S. (2005).SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2004). MetodologiPenelitianPendidikan: KompetensidanPraktiknya.

Jakarta: BumiAksara.

Sukidin, Dkk. (2010). ManajemenPenelitianTindakanKelas.PenerbitInsanCendikia. Sukmadinata, N, S. (2012). MetodePenelitianPendidikan. Bandung: PT.

RemajaRosdaKarya.

Supriatna, N. (2007). KonstruksiPembelajaranSejarahKritis. Bandung: HistoriaUtama Press.

Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning TeoaridanAplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: PustakaPelajar.

Suyatno.(2009). MenjelajahPembelajaranInovatif.Sidoarjo:MasmediaBuanaPustaka. Trianto (2009).Mendesain Model PembelajaranInofatif, Progresif. Jakarta: Prenada

Media Grup.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). MetodePenelitianTindakanKelas. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

SumberSkripsi:

Juwita, C.E. (2004). Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dalamPembelajaran IPS di SD. Skripsi: TidakDiterbitkan.


(6)

Maryati, (2005).Penerapan Model PembelajaranKooperatifTipe STAD

UntukMeningkatkanHasilBelajarFisikaSiswakelas XI SMA.SkripsiUpi

Bandung: Tidakditerbitkan.

Nisa, K. (2010). EksperimentasiPembelajaranBahasa Arab MelaluiStrategi STAD Di

Kelas VII D MTS NegeriPiyunganBantul Yogyakarta.Skripsi UIN

SunanKalijaga Yogyakarta: TidakDiterbitkan.

Purwanti, W. (2009).MenggaliAspek-Aspek Modal SosialDalamMateriSejarah Di SMA Kelas XI IPS MelaluiMetode Cooperative Learning Tipe STAD.SkripsiUpi Bandung: TidakDiterbitkan.

Yakin, M,K. (2010). PenanamanRanahAfektifMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD DalamPelajaranPendidikan Agama Kelas

VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta Tahunajaran 2009/2010. Skripsi UIN

SunanKalijaga Yogyakarta.TidakDiterbitkan.

Yuniarti, Yeni. (2005). PenerapanMetode Cooperative Learning tipe Student Teams

Achievement Division (STAD)

UntukMeningkatkanHasilBelajarSiswaDalamPelajaranBiologi.Skripsi.Upi Bandung: TidakDiterbitkan.


Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi.

0 3 299

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH - repository UPI S SEJ 0900986 Title

0 0 3

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi - USD Repository

0 1 297