METODOLOGI PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 94 5.2 Saran 94 DAFTAR PUSTAKA 96 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Kesalahan siswa menjelaskan unsur-unsur aljabar 4 Gambar 1.2 Kesalahan siswa menjelaskan suku-suku sejenis dan tak sejenis 5 Gambar 1.3 Kesalahan siswa menghitung soal pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar 5 Gambar 1.4 Kesalahan siswa menghitung soal pada operasi perkalian aljabar bentuk aljabar 6 Gambar 1.5 Kesalahan siswa menyederhanakan soal pada operasi pembagian aljabar 6 Gambar 1.6 Kesalahan siswa menyederhanakan soal pada operasi perpangkatan aljabar 7 Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas 53 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Pedoman Untuk Melihat Aktivitas Guru dan Siswa 60 Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep I 61 Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep II 61 Tabel 3.4 Rubrik Pensekoran Tes Pemahaman Konsep Matematika Siswa 61 Tabel 4.1 Deskripsi Ketuntasan Tes Kemampuan Awal Siswa dengan Kriteria Ketuntasan Belajar 67 Tabel 4.2 Deskripsi Menyatakan Ulang Konsep dengan Kriteria Ketuntasan Belajar 68 Tabel 4.3 Deskripsi Memberikan Contoh dan Non Contoh dengan Kriteria Ketuntasan Belajar 68 Tabel 4.4 Deskripsi Menyelesaikan Operasi Penjumlahan Bentuk Aljabar dengan Kriteria Ketuntasan Belajar 68 Tabel 4.5 Deskripsi Menyelesaikan Operasi Pengurangan Bentuk Aljabar dengan Kriteria Ketuntasan Belajar 69 Tabel 4.6 Deskripsi Menyelesaikan Operasi Perkalian Bentuk Aljabar dengan Kriteria Ketuntasan Belajar 69 Tabel 4.7 Menyelesaikan Operasi Pembagian Bentuk Aljabar dengan Kriteria Ketuntasan Belajar 70 Tabel 4.8 Deskripsi Menyelesaikan Operasi Perpangkatan Bentuk Aljabar dengan Kriteria Ketuntasan Belajar 70 Tabel 4.9 Deskripsi Menyatakan Ulang Konsep dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I 74 Tabel 4.10 Deskripsi Memberikan Contoh dan Non Contoh dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I 74 Tabel 4.11 Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I 75 Tabel 4.12 Deskripsi Ketuntasan Pemahaman Konsep Siswa dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I 75 Tabel 4.13 Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus I 76 Tabel 4.14 Deskripsi Hasil Observasi Siswa dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus I 76 Tabel 4.15 Deskripsi Menyatakan Ulang Konsep dengan Kriteria KetuntasanBelajar Siklus II 83 Tabel 4.16 Deskripsi Memberikan Contoh dan Non Contoh dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus II 83 Tabel 4.17 Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus II 84 Tabel 4.18 Deskripsi Ketuntasan Pemahaman Konsep Siswa dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus II 84 Tabel 4.19 Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus II 85 Tabel 4.20 Deskripsi Hasil Observasi Siswa dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus II 85 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. RPP Siklus I 98 Lampiran 2. RPP Siklus II 120 Lampiran 3. Lembar Aktivitas Siswa LAS 141 Lampiran 4. Alternatif Jawaban Lembar Aktivitas Siswa LAS 153 Lampiran 5. Kisi-kisi Tes Diagnostik 163 Lampiran 6. Tes Diagnostik 164 Lampiran 7. Alternatif Jawaban Tes Diagnostik 165 Lampiran 8. Pedoman Penskoran Tes Diagnostik 167 Lampiran 9. Lembar Validasi Soal Tes Diagnostik 171 Lampiran 10. Hasil Tes Diagnostik 174 Lampiran 11. Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal 175 Lampiran 12. Tes Kemampuan Awal 176 Lampiran 13. Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Awal 177 Lampiran 14. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Awal 179 Lampiran 15. Lembar Validasi Soal Tes Kemampuan Awal 183 Lampiran 16. Hasil Tes Kemampuan Awal 185 Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep I 186 Lampiran 18. Tes Pemahaman Konsep I 187 Lampiran 19. Alternatif Jawaban Tes Pemahaman Konsep I 189 Lampiran 20. Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep I 194 Lampiran 21. Lembar Validasi Soal Tes Pemahaman Konsep I 198 Lampiran 22. Hasil Tes Pemahaman Konsep I 204 Lampiran 23. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep II 205 Lampiran 24. Tes Pemahaman Konsep II 206 Lampiran 25. Alternatif Jawaban Tes Pemahaman Konsep II 208 Lampiran 26. Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep II 212 Lampiran 27. Lembar Validasi Soal Tes Pemahaman Konsep II 217 Lampiran 28. Hasil Tes Pemahaman Konsep II 223 Lampiran 29. Lembar Observasi Guru Siklus I 224 Lampiran 30. Lembar Observasi Guru Siklus II 233 Lampiran 31. Lembar Observasi Siswa Siklus I 242 Lampiran 32. Lembar Observasi Siswa Siklus II 247 Lampiran 33. Dokumentasi penelitian 252 DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 4.1 Hasil Observasi Guru 88 Diagram 4.2 Hasil Observasi Siswa 89 Diagram 4.3 Nilai Rata-rata Tes Pemahaman Konsep Siswa 90 Diagram 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa 91

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan Trianto, 2009: 1. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang Trianto, 2009: 1-2. Pendidikan yang diberikan di sekolah dasar, sekolah lanjutan maupun di sekolah menengah meliputi beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, dan juga menopang cabang pengetahuan yang lain, sehingga matematika sering dikatakan sebagai queen and service of science ratu dan pelayan ilmu pengetahuan. Matematika berkembang seiring dengan peradaban manusia. Sejarah ilmu pengetahuan menempatkan matematika pada bagian puncak hierarki ilmu pengetahuan. Peletakan demikian ini menimbulkan mitos bahwa matematika adalah penentu tingkat intelektualitas seseorang Masykur, 2008: 66. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK. Namun matematika yang ada pada hakekatnya merupakan suatu ilmu yang cara bernalarnya deduktif formal dan abstrak, harus diberikan kepada anak-anak sejak SD yang cara berfikirnya masih pada tahap operasi konkret. Oleh karena itu kita perlu berhati-hati dalam menanamkan konsep-konsep matematika tersebut. Di satu pihak siswa SD berfikirnya masih sangat terbatas, artinya berfikirnya dengan dikaitkannya dengan benda-benda konkret, di pihak lain matematika itu obyek- obyek penelaahannya abstrak, artinya hanya ada dalam pemikiran manusia sehingga matematika itu hanyalah suatu hasil karya dari kerja otak manusia. Sebagai guru matematika terlebih lagi di SD perlu disadarkan bahwa matematika itu mempunyai sifat-sifat seperti disebutkan di atas, walaupun dalam menyampaikan bahan-bahan matematika harus berorientasi kepada kepentingan siswa Hudojo, 2005: 37. Banyak orang yang mempertukarkan antara matematika dengan aritmatika atau berhitung. Padahal, matematika memiliki cakupan yang lebih luas daripada aritmatika. Aritmatika hanya merupakan bagian dari matematika. Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar Abdurrahman, 2009: 251-252.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI METODE GROUP RESUME PADA SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH 8 BATU TAHUN AJARAN 2011/2012

0 5 26

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI I BANYUPUTIH - SITUBONDO

0 3 20

KONSTRUKSI KONSEP BENTUK ALJABAR MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

8 47 83

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMP TAMAN SISWA GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 51

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARAKTER DASAR PADA SISWA KELAS VIII G MELALUI LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 21 282

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 283

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BESAR SUDUT MELALUI PENDEKATAN PMRI

1 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KONSEP DIRI RENDAH MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI

0 0 21

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KEBUMEN

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 CILACAP TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8