PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI I BANYUPUTIH - SITUBONDO

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI

SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI I BANYUPUTIH – SITUBONDO

SKRIPSI

OLEH :

ANITA WULANDARI 05330043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2011


(2)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI

SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI I BANYUPUTIH – SITUBONDO

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusn Oleh :

ANITA WULANDARI 05330043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Anita Wulandari Nim : 05330043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri I Banyuputih - Situbondo

Diajukan Untuk Dipertanggungjawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Anita Wulandari

Tempat/Tgl Lahir : Situbondo, 19 Maret 1987

Nim : 05330043

Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri I Banyuputih - Situbondo” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 07 Februari 2011 Yang Menyatakan,

(Anita Wulandari)

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II


(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima untuk Memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Mengesahkan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 07 Pebruari 2011

Dekan

(Drs. H. Fauzan, M. Pd)

Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes 1.---

2. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd 2.---

3. Drs. Samsun Hadi, M.S 3.---


(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tidak ada simpanan yang lebih berguna dari ilmu...

Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung dari adab...

Tidak ada sesuatu yang lebih bagus dari akal...

Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat dari maut...

Sekali tidak berhasil bukan berarti gagal dan terpuruk untuk selamanya...

Tetapi...bagaimana kita bangkit dan berdiri kembali setiap kali kita terjatuh...

( Khalifah Abdul Malik Bin Marwan )

Dengan hati yang tulus dan ikhlas, kupersembahkan skripsi ini kepada :

Ayahku (Fathurodji S.Pd) dan ibuku (Sri Bariah) yang senantiasa mencintai dan

menyayangiku. Mereka adalah semangat hidupku. Disetiap tetes air matanya

adalah doa buatku..

Kakakku (Thony ) dan mbakku (ema) sumber inspirasiku sampai terselesainya

skripsi ini..

Belahan jiwaku (ms.affan) terima kasih doanya, semangat dan perhatiannya

kepadaku..

Dengan senyum dan kesabarannya aku mampu berdiri lagi di saat aku

terjatuh..Terima kasih sayang...

Sahabatku anis, dian, desi, darsen, erma, dan mbak tia yang selalu

mengingatkanku dan memberi dukungan buatku..


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri I Banyuputih – Situbondo”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada kita Nabi Muhammad Saw, keluarga, para sahabat dan para pengikut yang diridhoi-Nya. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. H. Fauzan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dra. Sri Wahyuni, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi 3. Bapak Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes. selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.

6. Bapak Drs. Muqosim, M.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri I Banyuputih-Situbondo yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

7. Ayah dan bundaku tercinta, serta kakakku, terima kasih atas kasih sayangnya, doa, semangat, pengorbanan dan dukungannya.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua bantuan, dan dukungan yang diberikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya

Malang, 07 Februari 2011

Penulis,


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSERTUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAKSI ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABLE ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Penelitian ... 6

1.6 Definisi Istilah ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Pembelajaran Biologi ... 8

2.2 Pembelajaran Kooperatif... 9

2.2.1 Unsur – unsur Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.2.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.2.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 13

2.2.4 Langkah – langkah Pembelajaran Koopertatif ... 15

2.2.5 Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.3 Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw ... 21


(9)

2.5 Hubungan Antara Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

Dengan Pemahaman Konsep ... 26

2.6 Penelitian – Penelitian Yang Relevan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 30

3.2 Kehadiran Peneliti ... 31

3.3 Instrumen Penelitian ... 32

3.4 Populasi dan Sampel ... 32

3.5 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 32

3.6 Prosedur Penelitian ... 32

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.8 Teknik Analisa Data ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Siklus I ... 45

4.1.2 Siklus II ... 52

4.2 Pembahasan ... 60

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 15 Tabel 2.2 Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif 20 Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar ... 44 Tabel 4.1 Hasil Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran

Kooperatif Model Jigsaw Siklus I ... 50 Tabel 4.2 Hasil Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran

Kooperatif Model Jigsaw Siklus II ... 55 Tabel 4.3 Hasil Angket Respon Siswa Tentang Pembelajaran Kooperatif


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Ilustrasi Kelompok Jigsaw ... 22 Gambar 3.1 Bagan Prosedur Atau Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas 31 Gambar 3.2: Prosedur atau tahapan siklus penelitian berdasarkan model Kemmis

dan Taggart.


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I... 67

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 73

Lampiran 3 Lembar diskusi/materi Siklus I... 81

Lampiran 4 Lembar diskusi Siklus II... 84

Lampiran 5 Soal Pre-Tes Siklus I ... 88

Lampiran 6 Soal Pre-Test Siklus II ... 89

Lampiran 7 Hasil Analisisi Tingkat Pemahaman Konsep siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Siklus I ... 91

Lampiran 8 Hasil Analisisi Tingkat Pemahaman Konsep siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Siklus II ... 92

Lampiran 9 Angket Siswa ... 93

Lampiran 10 Hasil Analisis Angket ... 95

Lampiran 11 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw (Siklus I) ... 96

Lampiran 12 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw ( Siklus II) ... 98

Lampiran 13 Nama – Nama Anggota Kelompok Asal ... 100


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Bahri Djarmarah, Syaiful dan Zain Aswan. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Bachman, Edmund. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Gulo W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo, Anggota Ikapi. Gufror A. 2008. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada

pembelajaran Biologi. http// plemuhamkea.glospor.com. Diakses Tahun 2010.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1986. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung . Jemarrs

Putra, A. 2006. Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Ketrampilan Siswa Dalam Bertanyua dan Menjelaskan Konsep Fisika Siswa di Kelas 1 SMA 3 Padang. http// www. Ditnaga-dikti.org. Diakses Tahun 2008.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Brorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Sardiman, A, M. 2007. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Trianto S. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Prestasi Pustaka.

Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. (www.puskur.net download/naskahakademik.doc). Diakses Tahun 2010. Yusuf. 2008. Diskusi Hasil Penelitian. http// damandari.or.id. Diakses Tahun 2010


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini berbagai permasalahan yang menimpa pendidikan di Indonesia salah satunya adalah rendahnya kualitas pendidikan, karena itu wajar saja bila kualitas kehidupan bangsa Indonesia juga masih rendah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang sebenarnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan

(www.puskur.net download/naskahakademik.doc).

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan, berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah (Depdiknas) untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional, diantaranya adalah penyempurnaan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan refleksi pengkajian ulang terhadap kurikulum sebelumnya agar lebih familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan dan diharapkan memiliki tanggung jawab yang memadai. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif (Mulyasa E,2007).

Sanjaya (2007) mengatakan rendahnya mutu pendidikan kita disebabkan lemahnya dalam proses pembelajaran.dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Proses pembelajaran


(15)

  2

yang terjadi di dalam kelas cenderung diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, bukan untuk dipahami. Akibatnya ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teori, tetapi mereka miskin aplikasi.

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Isjoni, 2009).

Menurut Slavin (1985), cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen. Sedangkan Sunal dan Hans (2000) mengemukakan cooperatif learning

merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl (1994) menyatakan cooperative learning dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong-menolong dalam perilaku sosial.

Pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends,


(16)

  3

1997). Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie A., 1994).

Proses pembelajaran Biologi di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo, kurang melibatkan siswa sehingga interaksi belajar mengajar masih berjalan satu arah. Secara umum dalam kegiatan pembelajaran, guru masih aktif memberi penjelasan (ceramah) sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru.

Belum lagi suasana kelas yang tegang karena disiplin yang ketat, menyebabkan siswa merasa takut untuk melakukan kegiatan seperti bertanya, maupun memberikan pendapat. Situasi seperti ini akan menyebabkan aktivitas siswa terbatas. Jarangnya siswa bertanya karena rasa takut dan salah, serta rendahnya respon siswa dalam menyampaikan pendapat menunjukkan siswa nantinya tidak dapat berfikir kritis dan mereka pun sulit untuk memahami apa yang mereka dapatkan karena komunikasi berlangsung satu arah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, dalam menyampaikan pertanyaan atau pendapat siswa mengalami kendala yaitu kurang percaya diri dan lemahnya bahan materi pelajaran yang mereka peroleh. Sehingga siswa terkesan tegang, ragu, dan


(17)

  4

cenderung malas untuk bertanya. Akibatnya siswa sulit untuk memahami materi-materi yang disampaikan guru, mereka cenderung menghafal konsep-konsep tanpa memahami isi dari konsep tersebut. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran Biologi masih dibawah standar sekolah (60,0).

Pembelajaran dengan metode ceramah menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Belum lagi suasana kelas yang tegang karena disiplin yang ketat, maka menyebabkan siswa malas bertanya akibatnya siswa tidak memahami konsep-konsep yang mereka pelajari, khususnya mata pelajaran Biologi. Salah satu cara yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara mengubah metode yang diajarkan guru sebelumnya yaitu ceramah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw.  Diharapkan siswa mampu memahami materi atau konsep-konsep pelajaran biologi dan juga bisa membuat suasana kelas lebih menyenangkan dan tidak tegang serta membosankan sehinnga siswa dapat meningkatkan kemampuan akademiknya.

Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih-Situbondo”.


(18)

  5

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman konsep Biologi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih - Situbondo?

2. Bagaimanakah respon siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dalam meningkatkan pemahaman konsep biologi?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Biologi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo

2. Untuk mengetahui seberapa besar respon siswa kelas VIII di SMP Negeri I Banyuputih terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah

Diharapkan penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan model Jigsaw ini dapat dikembangkan kepada para guru bidang studi lain yang relevan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa .


(19)

  6

2. Bagi Guru

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan model Jigsaw dapat memacu guru untuk lebih kreatif dalam mencari strategi maupun metode-metode mengajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan pemahaman,aktivitas,dan kualitas hasil belajar.

3. Siswa

Untuk meningkatkan pemahaman konsep Biologi. Sehingga diharapkan siswa mampu berfikir kritis dalam memecahkan masalah, dan mempunyai keterampilan intelektual serta membantu siswa menjadi pelajar yang cerdas dan mempunyai kerja sama yang tinggi antara siswa yang satu dengan siswa lainnya.

4. Peneliti

Peneliti lebih mengetahui permasalahan yang timbul dalam pembelajaran Biologi, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. Serta mendapatkan pengalaman bermakna, untuk dijadikan sebagai bahan masukan untuk mempersiapkan diri dalam mengajar.

1.5 Batasan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, agar penelitian PTK ini terpusat atau terarah pada pokok permasalahan maka peneliti membatasi pokok permasalahannya. Pada penelitian ini batasan masalahnya yaitu :

1. Penelitian ini terbatas hanya pada penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw.


(20)

  7

2. Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo kelas VIII. Mata pelajaran Biologi, dengan pokok bahasan Sistem Pencernaan. Pada semester ganjil, tahun pelajaran 2010 – 2011.

3. Pemahaman siswa yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Pemahaman siswa diperoleh dari nilai pre-test dan post-tes. Serta ulangan harian.

1.6 Definisi Istilah

1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. (Isjoni, 2009).

2. Pembelajaran model jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). 3. Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menangkap makna atau

konsep (materi) yang ditunjukkan oleh siswa selama kegiatan diskusi berlangsung dan kemampuan siswa dalam menjawab soal postes (Mariana, 2006).


(1)

yang terjadi di dalam kelas cenderung diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, bukan untuk dipahami. Akibatnya ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teori, tetapi mereka miskin aplikasi.

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Isjoni, 2009).

Menurut Slavin (1985), cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen. Sedangkan Sunal dan Hans (2000) mengemukakan cooperatif learning merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl (1994) menyatakan cooperative learning dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong-menolong dalam perilaku sosial.

Pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends,


(2)

1997). Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie A., 1994).

Proses pembelajaran Biologi di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo, kurang melibatkan siswa sehingga interaksi belajar mengajar masih berjalan satu arah. Secara umum dalam kegiatan pembelajaran, guru masih aktif memberi penjelasan (ceramah) sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru.

Belum lagi suasana kelas yang tegang karena disiplin yang ketat, menyebabkan siswa merasa takut untuk melakukan kegiatan seperti bertanya, maupun memberikan pendapat. Situasi seperti ini akan menyebabkan aktivitas siswa terbatas. Jarangnya siswa bertanya karena rasa takut dan salah, serta rendahnya respon siswa dalam menyampaikan pendapat menunjukkan siswa nantinya tidak dapat berfikir kritis dan mereka pun sulit untuk memahami apa yang mereka dapatkan karena komunikasi berlangsung satu arah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, dalam menyampaikan pertanyaan atau pendapat siswa mengalami kendala yaitu kurang percaya diri dan lemahnya bahan materi pelajaran yang mereka peroleh. Sehingga siswa terkesan tegang, ragu, dan


(3)

cenderung malas untuk bertanya. Akibatnya siswa sulit untuk memahami materi-materi yang disampaikan guru, mereka cenderung menghafal konsep-konsep tanpa memahami isi dari konsep tersebut. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran Biologi masih dibawah standar sekolah (60,0).

Pembelajaran dengan metode ceramah menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Belum lagi suasana kelas yang tegang karena disiplin yang ketat, maka menyebabkan siswa malas bertanya akibatnya siswa tidak memahami konsep-konsep yang mereka pelajari, khususnya mata pelajaran Biologi. Salah satu cara yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara mengubah metode yang diajarkan guru sebelumnya yaitu ceramah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw.  Diharapkan siswa mampu memahami materi atau konsep-konsep pelajaran biologi dan juga bisa membuat suasana kelas lebih menyenangkan dan tidak tegang serta membosankan sehinnga siswa dapat meningkatkan kemampuan akademiknya.

Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih-Situbondo”.


(4)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman konsep Biologi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih - Situbondo?

2. Bagaimanakah respon siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dalam meningkatkan pemahaman konsep biologi?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Biologi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo

2. Untuk mengetahui seberapa besar respon siswa kelas VIII di SMP Negeri I Banyuputih terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Diharapkan penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan model Jigsaw ini dapat dikembangkan kepada para guru bidang studi lain yang relevan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa .


(5)

2. Bagi Guru

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan model Jigsaw dapat memacu guru untuk lebih kreatif dalam mencari strategi maupun metode-metode mengajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan pemahaman,aktivitas,dan kualitas hasil belajar.

3. Siswa

Untuk meningkatkan pemahaman konsep Biologi. Sehingga diharapkan siswa mampu berfikir kritis dalam memecahkan masalah, dan mempunyai keterampilan intelektual serta membantu siswa menjadi pelajar yang cerdas dan mempunyai kerja sama yang tinggi antara siswa yang satu dengan siswa lainnya.

4. Peneliti

Peneliti lebih mengetahui permasalahan yang timbul dalam pembelajaran Biologi, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. Serta mendapatkan pengalaman bermakna, untuk dijadikan sebagai bahan masukan untuk mempersiapkan diri dalam mengajar.

1.5 Batasan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, agar penelitian PTK ini terpusat atau terarah pada pokok permasalahan maka peneliti membatasi pokok permasalahannya. Pada penelitian ini batasan masalahnya yaitu :

1. Penelitian ini terbatas hanya pada penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw.


(6)

2. Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo kelas VIII. Mata pelajaran Biologi, dengan pokok bahasan Sistem Pencernaan. Pada semester ganjil, tahun pelajaran 2010 – 2011.

3. Pemahaman siswa yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Pemahaman siswa diperoleh dari nilai pre-test dan post-tes. Serta ulangan harian.

1.6 Definisi Istilah

1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. (Isjoni, 2009).

2. Pembelajaran model jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). 3. Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menangkap makna atau

konsep (materi) yang ditunjukkan oleh siswa selama kegiatan diskusi berlangsung dan kemampuan siswa dalam menjawab soal postes (Mariana, 2006).


Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 19 SEMARANG

1 20 165

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 43 MEDAN T.A 2015/2016.

0 12 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERBAUNGAN.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 69

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII-1 MTSN 1 MODEL MEDAN.

0 1 28

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa.

1 3 25

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Siswa Kelas VIII di Smp Negeri 13 Semarang.

0 0 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 2 CILONGOK

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 40 KECAMATAN RUMBAI PESISIR PEKANBARU

0 0 13