Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian

3 Rizki Anugrah Pradana Putra, 2013 Pengembangan Model Buku Teks Berbasis Intertekstual Pada Materi Interaksi Antar Partikel Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gaya antar partikel lebih kuat daripada gaya intrapartikel. Selain itu, diadakan pembicaraan secara tidak formal dengan beberapa guru mata pelajaran kimia. Menurut mereka salah satu materi yang dianggap sulit dipahami oleh siswa adalah materi interaksi antar partikel gaya antar molekul. Hal itu disebabkan materi tersebut bersifat abstrak. Dengan cara pengajaran yang konvensional dan juga kurangnya penggunaan media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan konsep-konsep yang abstrak tersebut serta tidak dihubungkannya dengan pengalaman sehari-hari, membuat kesulitan tersendiri bagi siswa. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, diperoleh suatu model buku teks pelajaran dengan tingkat keterbacaan mudah agar membantu siswa dalam mempermudah memahami konsep kimia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah penelitian ini secara umum adalah bagaimana model buku teks berbasis intertekstual pada materi interaksi antar partikel. Adapun rumusan masalah secara rinci adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana indikator dan konsep materi interaksi antar partikel yang dikembangkan berdasarkan analisis terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam standar isi? 2. Bagaimana representasi ilmu kimia pada materi interaksi antar partikel dikembangkan? 3. Bagaimana tingkat keterbacaan model buku teks pelajaran berbasis intertekstual yang dikembangkan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh model buku teks pelajaran berbasis intertekstual pada materi interaksi antar partikel dan memperoleh tingkat keterbacaan. 4 Rizki Anugrah Pradana Putra, 2013 Pengembangan Model Buku Teks Berbasis Intertekstual Pada Materi Interaksi Antar Partikel Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Memberikan informasi tentang level makroskopik, sub-mikroskopik, dan simbolik yang sesuai dengan konsep interaksi antar partikel. b. Memberikan gambaran tentang bahan ajar berbasis intertekstual dalam subpokok materi interaksi antar partikel.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran maka beberapa istilah perlu didefinisikan. 1. Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guruinstruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Depdiknas, 2009a. 2. Buku teks pelajaran diartikan sebagai buku yang berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, dimana buku tersebut digunakan oleh peserta didik untuk belajar Prastowo, 2011. 3. Intertekstualitas ilmu kimia diartikan sebagai hubungan atau pertautan di antara representasi pada level yang berbeda-beda, yaitu representasi kimia level makroskopik, sub-mikroskopik dan simbolik, pengalaman sehari-hari Wu, 2003. 4. Representasi adalah perbuatan mewakili, keadaan mewakili, perwakilan KBBI, 2002. Representasi kimia terdiri dari 3 level yaitu: level makroskopik, level sub-mikroskopik, dan level simbolik Johnstone dalam Chittleborough, 2004. 5. Level makroskopis merupakan fenomena riil dan dapat dilihat, seperti fenomena kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam laboratorium yang dapat diamati langsung Johnstone dalam Chittleborough, 2004. 5 Rizki Anugrah Pradana Putra, 2013 Pengembangan Model Buku Teks Berbasis Intertekstual Pada Materi Interaksi Antar Partikel Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Level sub-mikroskopis merupakan fenomena berdasarkan observasi riil tetapi masih memerlukan teori untuk menjelaskan apa yang terjadi pada level partikeler dan menggunakan representasi model teoritis, seperti partikel mikroskopik yang tidak dapat dilihat secara langsung Johnstone dalam Chittleborough, 2004. 7. Level simbolis merupakan representasi dari suatu kenyataan, seperti representasi simbol dari atom, partikel, dan senyawa, baik dalam bentuk gambar, aljabar, maupun bentuk-bentuk hasil pengolahan komputer Johnstone dalam Chittleborough, 2004. 31 Rizki Anugrah Pradana Putra, 2013 Pengembangan Model Buku Teks Berbasis Intertekstual Pada Materi Interaksi Antar Partikel Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan merupakan bagian dari payung penelitian dan pengembangan Research and Development RD. Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan Sukmadinata, 2012. Penelitian dan pengembangan digunakan dalam banyak bidang termasuk bidang pendidikan. Menurut Borg Gall dalam Putra 2011, penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan adalah sebuah model pengembangan berbasis industri dimana temuan penelitian digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru yang kemudian secara sistematis diuji di lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan sampai memenuhi kriteria tertentu yang diharapkan. Langkah-langkah proses penelitian dan pengembangan diawali dengan adanya kebutuhan atau permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu. Langkah selanjutnya adalah menentukan karakteristik atau spesifikasi dari produk yang dihasilkan. Setelah itu, dibuat rancangan produk awal yang masih kasar, kemudian produk tersebut diuji coba, dilakukan pengamatan dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi diadakan penyempurnaan-penyempurnaan Sukmadinata, 2012. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimental Sukmadinata, 2012. Penelitian ini hanya menggunakan metode deskriptif dan evaluatif karena waktu yang terbatas. 31 32 Rizki Anugrah Pradana Putra, 2013 Pengembangan Model Buku Teks Berbasis Intertekstual Pada Materi Interaksi Antar Partikel Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode penelitian deskriptif, digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada Sukmadinata, 2012. Pada metode penelitian deskriptif dilakukan pengkajian Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD pada Standar Isi, sehingga diperoleh rumusan indikator dan konsep pada materi interaksi antar partikel. Selanjutnya, dilakukan perumusan representasi kimia materi interaksi antar partikel sebagai bahan untuk mengembangkan model buku teks pelajaran. Berdasarkan hasil pengembangan indikator, konsep dan representasi pada materi interaksi antar partikel dilakukan penyusunan model buku teks pelajaran. Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan penyempurnaan-penyempurnaan Sukmadinata, 2012. Pada penelitian ini, representasi kimia yang telah dirumuskan dilakukan validasi dan perbaikan yang selanjutnya digunakan sebagai bahan model buku teks pelajaran. Selain itu dilakukan uji keterbacaan terhadap model buku teks pelajaran yang telah disusun. Langkah validasi dan uji tersebut merupakan rangkaian metode penelitian evaluatif.

B. Prosedur Penelitian