INTERAKSI ANTAR PARTIKEL ATOM ION DAN MO
INTERAKSI ANTAR PARTIKEL (ATOM, ION, DAN MOLEKUL) MATERI
Dalam mencapai kestabilannya, suatu atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk suatu molekul
atau suatu senyawa dengan formula tertentu. Setelah terbentuk senyawa, senyawa tersebut dapat berubah
membentuk senyawa lainnya. Perubahan suatu senyawa menjadi senyawa lain pada dasarnya terjadi karena
pergantian pasangan atom-atom/ion-ion. Selama terjadi perubahan sifat zat baru (terjadi perubahan kimia).
Misalnya, reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O2) menjadi karat besi (FeO atau Fe2O3). Dalam proses
terbentuknya senyawa baru, adanya reaksi kimia yang dinyatakan secara kuantitatif dengan persamaan
reaksi. Persamaan reaksi terdiri dari reaktan (zat pereaksi) dan produk (hasil reaksi). Dalam penulisan
persamaan reaksi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.
Penulisan rumus kimia reaktan dan produk harus benar
2.
Reaktan berada di sebelah kiri tanda panah, sedangkan produk berada di sebelah kanan tanda panah
3.
Jumlah atom reaktan sama dengan jumlah atom produk.
4.
Bilangan yang digunakan untuk mengalikan atom ditulis di depan rumus kimia. Bilangan-bilangan di
depan rumus kimia itu disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi menyatakan perbandingan banyaknya
atom atau molekul reaktan atau produk.
5.
Diberi tanda fasa jika:
PETA KONSEP
untuk
Untuk mencapai
mencapaikestabilan
kestabilan
ATOM
bergabung dengan atom lain
membentuk
senyawa
molekul
dapat membentuk
rumus kimia
reaktan dan produk
harus benar
reaktan sebelah
kiri, dan produk
sebelah kanan
jumlah atom
reaktan = jumlah
atom produk
Koefisien reaksi
ditulis di depan
rumus kimia
diberi tanda fasa
reaksi kimia
adanya
proses
persamaan
reaksi
terdiri dari
reaktan
(zat
pereaksi)
karena terjadi
pergantian pasangan
atom-atom/ion-ion
dinyatakan
dengan
perlu
diperhatikan
senyawa lainnya/
senyawa baru
produk
(hasil
reaksi)
adanya proses
perubahan sifat
zat baru
(perubahan
kimia)
misalnya
reaksi Fe dengan O2
menjadi karat besi (FeO
atau Fe2O3).
Dalam mencapai kestabilannya, suatu atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk suatu molekul
atau suatu senyawa dengan formula tertentu. Setelah terbentuk senyawa, senyawa tersebut dapat berubah
membentuk senyawa lainnya. Perubahan suatu senyawa menjadi senyawa lain pada dasarnya terjadi karena
pergantian pasangan atom-atom/ion-ion. Selama terjadi perubahan sifat zat baru (terjadi perubahan kimia).
Misalnya, reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O2) menjadi karat besi (FeO atau Fe2O3). Dalam proses
terbentuknya senyawa baru, adanya reaksi kimia yang dinyatakan secara kuantitatif dengan persamaan
reaksi. Persamaan reaksi terdiri dari reaktan (zat pereaksi) dan produk (hasil reaksi). Dalam penulisan
persamaan reaksi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.
Penulisan rumus kimia reaktan dan produk harus benar
2.
Reaktan berada di sebelah kiri tanda panah, sedangkan produk berada di sebelah kanan tanda panah
3.
Jumlah atom reaktan sama dengan jumlah atom produk.
4.
Bilangan yang digunakan untuk mengalikan atom ditulis di depan rumus kimia. Bilangan-bilangan di
depan rumus kimia itu disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi menyatakan perbandingan banyaknya
atom atau molekul reaktan atau produk.
5.
Diberi tanda fasa jika:
PETA KONSEP
untuk
Untuk mencapai
mencapaikestabilan
kestabilan
ATOM
bergabung dengan atom lain
membentuk
senyawa
molekul
dapat membentuk
rumus kimia
reaktan dan produk
harus benar
reaktan sebelah
kiri, dan produk
sebelah kanan
jumlah atom
reaktan = jumlah
atom produk
Koefisien reaksi
ditulis di depan
rumus kimia
diberi tanda fasa
reaksi kimia
adanya
proses
persamaan
reaksi
terdiri dari
reaktan
(zat
pereaksi)
karena terjadi
pergantian pasangan
atom-atom/ion-ion
dinyatakan
dengan
perlu
diperhatikan
senyawa lainnya/
senyawa baru
produk
(hasil
reaksi)
adanya proses
perubahan sifat
zat baru
(perubahan
kimia)
misalnya
reaksi Fe dengan O2
menjadi karat besi (FeO
atau Fe2O3).