satu kelas hanya 47,78. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini hanya diterima oleh beberapa anak saja sedangkan yang
lain masih pasif dalam berkreasi melalui
finger painting
. Kesimpulan dari tindakan prasiklus ini adalah bahwa kreativitas anak
kelompok B di TK Pertiwi 2 Jomboran masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari persentase pencapaian kreativitas anak 1 kelas hanya 47,78. Nilai ini masih
jauh dari yang diharapkan. Dengan demikian, perlu diadakan tindakan selanjutnya untuk meningkatkan kreativitas anak yang masih jauh dari yang
hasil yang hendak dicapai.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Tindakan siklus I direncanakan dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan memerlukan waktu ± 40 menit. Siklus I
dilaksanakan pada hari Sabtu 8 Oktober 2012, Senin 8 Oktober 2012 dan Selasa 9 Oktober 2012. Adapun beberapa rencana tindakan pada
siklus I, yaitu: 1
Membuat rancangan kegiatan harian RKH dan dilampiri rencana bidang pengembangan RBP.
2 Mempersiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan
dalam kegiatan
finger painting
. 3
Mempersiapkan waktu pelaksanaan kegiatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan kreativitas dengan
kegiatan
finger painting
, direncanakan selama 40 menit. b.
Pelaksanaan Tindakan 1
Pertemuan Pertama Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan pada
siklus I dimulai pada hari Sabtu, 6 Oktober 2012. Pembelajaran ini berlangsung selama 40 menit yaitu dari pukul 08.00-08.40 WIB
dan bertempat di ruang kelas kelompok B sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian RKH.
Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: aPeneliti mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, bPeneliti
membuka pelajaran dan membuat kesepakatan dengan anak-anak dalam melakukan kegiatan
finger painting
, cPeneliti memberi penjelasan tentang kegiatan
finger painting
yaitu dengan mencetak menggunakan jari tangan, dPeneliti mengajak anak-anak untuk
mulai melakukan kegiatan
finger painting
, ePeneliti memberi motivasi kepada anak yang belum mampu, fPeneliti memberi
pujian kepada anak yang sudah mampu. 2
Pertemuan Kedua Pertemuan kedua diadakan pada hari Senin, 8 Oktober 2012
di ruang kelas kelompok B. Pada pertemuan kedua ini, anak-anak tingkat kreativitas anak dalam melakukan kegiatan
finger painting
sudah mengalami peningkatan, namun masih perlu bimbingan dan motivasi dari guru agar mencapai tujuan yang diharapkan
3 Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga diadakan pada hari Selasa, 9 Oktober 2012 di ruang kelas kelompok B. Pada pertemuan kali ketiga ini, anak-
anak tingkat kreativitas anak dalam kegiatan
finger painting
sudah mengalami semakin meningkat.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran khususnya pada saat kegiatan
finger painting
. Peneliti mencatat kejadian-kejadian selama pembelajaran berlangsung yang disebut catatan lapangan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, diperoleh hasil observasi kegiatan guru yaitu 1 sebelum mengajar, guru sudah
membuat rencana pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam mengajar yang berupa rencana bidang pengembangan dan 2
Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran kreativitas meniru bentuk dan berkreasi dengan
finger painting
secara terstruktur, sesuai dengan tujuan dan arah yang telah direncanakan.
Beberapa kelemahan guru selama pembelajaran yaitu: guru kurang berkeliling memantau anak, guru kurang mengatur anak didik
suasana gaduh, dan guru kurang memotivasimemberi pujian kepada anak. Hasil observasi anak menunjukkan anak masih banyak yang
kurang nyaman dalam melakukan kegiatan
finger painting
dan masih banyak yang bercanda dengan temannya. Pada siklus I ini rata-rata
persentase pencapaian kreativitas anak sebesar 63,06. Persentase ini sudah mencapai persentase keberhasilan siklus I yang telah ditentukan
yaitu 60. d.
Refleksi Setelah kegiatan anak diobservasi dan dianalisis, hasil analisis
menunjukkan bahwa: 1 adanya anak yang masih tidak nyaman atau malas melakukan kegiatan
finger painting
karena masih takut tangannya atau kotor, kemungkinan ini karena orang tua sering
melarang anaknya untuk tidak mengotori tangan maupun pakaian, 2 adanya anak yang gaduh sendiri dan tidak bisa berkonsentrasi
membuat karya
finger painting
-nya sendiri, kemungkinan karena merasa bosan, 3 kreativitas anak dalam satu kelas masih belum
merata, ada yang mempunyai kreativitas tinggi ada juga yang masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti dan kolaborator
memperoleh kesepakatan bahwa tindakan-tindakan yang telah dilakukan sudah dapat memunculkan kreativitas tetapi belum
maksimal. Pada tindakan ini, kreativitas hanya didominasi oleh anak- anak tertentu, terutama anak yang pandai. Hal ini disebabkan karena
guru kurang memotivasi anak yang belum mampu melakukan kegitan
finger painting
dengan baik.
2. Siklus II