Efektivitas strategi pemasaran asuransi bringin life syariah melalui bansassurance

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI
BRINGIN LIFE SYARIAH MELALUI BANCASSURANCE

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar SaJjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

NURLAELA SARI

103046228392

KONSENTRASI ASURANSI SYARI'AH
PROGRAM STUDI MU'AMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008 M/1429 H

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI

BRINGIN LIFE SYARIAH MELALUI BANCASSURANCE

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh:
NURLAELA SARI
NIM 103046228392
Di Bawah Bimbingan,

Pembimbing II

ァaセャZNm

NIP: 150290159

NIP: 150277991

KONSENTRASI ASURANSI SYARlAH
PROGRAM STUDI MU'AMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARlF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2008 Ml1429 H

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saJa yang dijadikan objek
Bancassurance pada PT. Asuransi BRingin Life Syariah, mengetahui bagaimana

efektivitas strategi pemasaran pada PT Asuransi BRingin Life Syariah, mengetahui
implementasi strategi pemasaran Bancassurance dapat meningkatkan volume
nasabah khususnya nasabah Bancassurance, serta menganalisis adakah kendala
Asuransi BRingin Life Syariah dalam memasarkan Bancassurance. Jenis data yang
digunakan adalah kualitatif karena ada beberapa data yang dikurnpulkan berupa katakata serta gambar, seperti model grafik produk asuransi murni dan bancassurance
pada PT Asuransi BRingin Life Syariah.
Berdasarkan temuan penelitian, strategi pemasaran Bancassurance yang
dijalankan oleh PT. Asuransi BRingin Life Syariah yaitu PT Asuransi BRingin Life
Syariah menggunakan tarif dan pelayanan. Untuk penetapan tarif premi pada produk

Bancassurance, nasabah akan mendapatkan tingkat premi asuransi yang lebih rendah,

dari tarif premi asuransi murni, karena tarif premi ditentukan berdasarkan
kemampuan nasabah untuk menabung di bank. Sehingga setiap bulan atau waktu
yang telah

ditentukan

bank akan mengatur debet rekening

para peserta

Bancassurance. Sedangkan dalam pelayanan, Asuransi BRingin Life Syariah

semaksimal mungkin memberikan keparcayaan kepada para peserta dan calon peserta
dalam mengikuti produk Bancassurance, dimana bagian marketing memberikan

v

memberikan Ilmu yang sangat bennanfaat kepada penulis selama menempuh

pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga
penulis dapat mengamalkan Ilmu yang telah Bapak dan lbu berikan.
3.

Bapak Dr. Yayan Sopyan M.Ag sebagai selaku pembimbing I dan Bapak
Muhammad Taufiki M.Ag selaku Pembimbing II yang telah memberikan waktu
luang, tenaga serta pikiran untuk memberikan Ilmu, pengarahan dan bimbingan
kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini.

4.

Pimpinan beserta staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta dan Perpustakaan Umum
Daerah Provinsi DKI Jakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis
dalam memenuhi studi pustaka.

5.

Mas Basuki selaku Kepala Bagian Underwriter yang telah membantu proses
kelancaran dalam memperoleh data-data yang diperIukan untuk penelitian ini.


6.

Orang tua tercinta Mama, Bapak, Aa Abi dan Adik-adikku Yatie dan IpoeL
terima kasih atas do'a, dukungan, motivasi serta perhatian secara moril maupun
materil yang tak terhingga dan tiada pernah henti memberikan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini.

7.

Orang-orang terdekat penulis, len dan Erie terima kasih udah memberi
semangat serta 'dukungan yang berarti bagi penulis yang tidak pernah penulis
lupakan, V3 yang selalu menamani penulis dalam menyusun skripsi, Vivi yang
udah kasih bantuan yang sangat berarti buat penulis selama menyusun skripsi
Lov U So Much Friends."

For Some Body yang udah pernah kasih rasa

DAFTARISI


KATAPENGANTAR

iv

DAFTARISI

vii

DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR

xi

BABIPENDAHULUAN

1


A. Latar Belakang Masalah

2

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

7

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

8

D. Kerangka Teori

8

E. Kajian Pustaka

10


F.

12

Objek Penelitian

G. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

13

H. Sistematikan Penulisan

15

BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran

18

18


1. Pengertian Pemasaran

18

2. Segmentasi Pasar

21

3. Strategi Pemasaran

24

B. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah

26
26

Vlll


2. Prinsip Asuransi Syariah

29

3. Landasan Hukum Asuransi Syariah

33

4. Produk-produk Asuransi Syariah

36

C. Bancassurance

38

I. Sejarah Bancassurance

38


2. Pengertian Bancassurance

40

3. Landasan Hukum Bancassurance

42

4. Bancassurance suatu AltematifDistribusi Menguntungkan

45

5. Aplikasi Bancassurance

48

BAB III KEADAAN UMUM PT BRINGIN LIFE SYARIAH

50

A. Sejarah Berdirinya Asuransi BRlngin Life Syariah

50

B. Visi dan Misi

52

C. Produk-produk Bancassurance

54

D. Manajemen PT Asuransi BRlngin Life Syariah

56

E. Struktur Organisasi

59

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Strategi Pemasaran Bancassurance

60

60

I. Strategi Produk

60

2. Strategi Harga

63

3. Strategi Tempat

64

4. Strategi Promosi

66

IX

B. Cara memasarkan produk Bancassurance pada perusahaan
Asuransi BRlngin Life Syariah

68

C. Kendala Asuransi BRlngin Life Syariah dalam Memasarkan
Produk Bancassurance

70

D. Analis strategi pemasaran melalui Bancassurance untuk
meningkatkan jumlah nasabah pada perusahaan Asuransi
BRlngin Life Syariah
BAB V PENUTUP

77

90

A. Kesimpulan

90

B. Saran-saran

92

DAFTAR PUSTAKA

93

I ---. M M NM セZ N
"'Hln.r·m

:::---'1I

,iAKMITA I
II ljlll S'OlB!F. !1i1li\YrlTUU.AI1
._...
L
'J.\

rr':'\'d\

BABI

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Risiko yang dihadapi oleh manusia yang paling besar hanya ada dua,
yakni hidup yang terlalu lama dan kematian yang terlalu cepat. Karena sakit dan
meninggal dunia merupakan suatu kepastian yang tidak pasti. Dan

asuransi

sebagai sebuah mekanisme perlindungan yang merupakan langkah yang tepat
bagi seseorang untuk membagi atau mengalihkan suatu risiko, karena asuransi
menjawab rasa aman bagi setiap orang.
Asuransi Syariah adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yaitu
tertanggung dan penanggung, dimana tertanggung berkewajiban membayar
premi

yang telah

disepakati

sebelum

adanya penutupan

asuransi

dan

penanggung berkewajiban membayarkan sejumlah uang jika terjadi sesuatu
yang tidak diketahui kapan terjadinya yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya

seseorang

yang

dipertanggungkan

yang

pengoperasmnnya

berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam.
Saat ini kebutuhan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh
perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sima

financial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko
yang mendasar seperti risiko kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta
benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan

2

kegiatannya menghadapi berbagai risiko yang mungkin dapat mengganggu
kesinambungan usaha.
Ketidaktahuannya terhadap kejadian yang akan menimpa dirinya,
manusia

tidak

dapat

memastikan

bagaimana

keadaannya

pada waktu

dikemudian hari, kemampuan yang diberikan kepada manusia hanya sebatas
memprediksikan dan merencanakan (planning) sesuatu yang belum terjadi serta
memproteksi segala sesuatu yang di rasa akan memberi kerugian di masa
mendatang. I
Adapun salah satunya adalah dengan menyiapkan bekal (proteksi)
untuk kepentingan di masa mendatang agar segala sesuatu yang bemilai negatif,
baik dalam bentuk musibah, kecelakaan, kebakaran ataupun kematian dapat
diminimalisir kerugiannya.
Perkembangan kehidupan manusia yang senantiasa berubah dari
waktu

ke

waktu

membawa

konsekuensi

perubahan

tuntutan

dalam

kehidupannya. Perubahan kehidupan manusia dapat terjadi karena perubahan
umur, perubahan pendidikan, perubahan penghasilan, maupun perubahan sosial
sehingga mau tidak mau harus merubah pola kehidupannya yang disesuaikan
dengan kondisi yang melingkupinya. Perubahan dirasakan juga oleh perusahaan
asuransi yang memperluas pangsa pasamya ke industri perbankan dengan
menjalin kerjasama yang disebut dengan Bancassurance.
I AM Hasan Ali, ASliransi do/am Perspektif Hukum Islam Sutau Tinjauan Analisis
Historis, Teoritis & Praktis, (Jakarta: Keneana, 2004), ed. I eet-I, h. 100

3

Sesuai dengan namanya yang menggabungkan antara kata banc (bank)
dengan assurance (asuransi), maka produk ini memang merupakan gabungan
antara produk bank dan produk asuransi.
Produk ini memiliki aspek investasi juga memiliki aspek proteksi.
Sementara definisi bancassurance menurut Indra (Investment and Banking

Research Agency), adalah produk asuransi yang dijual atau dipaketkan ke dalam
produk perbankan sehingga memberi dan menciptakan nilai tambah bagi
nasabah kedua pihak. 2
Sudah seharusnya industri perbankan dan asuransi lebih memperkuat

Bancassurance untuk memaksimalkan pendayagunaan dana masyarakat. Di
dunia perbankan maupun asuransi, istilah Bancassurance telah dipakai oleh
kedua lembaga keuangan itu dalam mengembangkan jaringan bisnis yang
diyakini memiliki prospek sangat cerah di masa mendatang. Apalagi konsep

Bancassurance merupakan konsep perpaduan antara produk jasa perbankan
dengan produk asuransi yang menawarkan perlindungan (proteksi).
Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia sangat pesat.
Diawali dengan beridirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992,3 diikuti
oleh berdirinya Asuransi Syariah yaitu Takaful Indonesia pada tanggal 25
Agustus 1994, dengan diresmikannya PT Asuransi Takaful Keluarga melalui

2

Bancassurance, 03, April

2005,

www.pikiran-rakyat.com

3 Hermawan Kertajaya Dan Muhammad Syakir Sula, Marketing Syariah, (Jakarta:
Mizan, 2006), h. 160

5

ini perlu dikaji apakah BRIngin Life Syariah hanya nama saja yang syariah
tetapi dalam kegiatan oprasionalnya terutama dalam kegiatan pemasarannya
masih menerapkan pola kinerja konvensional.
Berdasarkan hal tersebut diatas BRIngin Life Syariah sebagai
perusahaan yang barn berdiri tentunya tidak hanya ingin namanya saja yang
syariah tetapi didalamnya juga harns mengimplementasikan nilai-nilai syariah
sesuai dengan namanya.
Pada tanggal28 Oktober 1987 dengan Akte Notaris Ny. Poerbaningsih
Adi Warsito No. 116 dan SK Menteri Keuangan RI pada tanggal 10 Oktober
1988, Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia memperoleh izin usaha mendirikan
PT. Asuransi Jiwa BRIngi Jiwa Sejahtera yang menggunakan merek dagang
BRIngin Life.
Pada awalnya, BRIngin Life dibentuk guna memenuhi kebutuhankebutuhan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah perbankan, khususnya
nasabah kredit kecil BRI. Namun dalam perkembangan selanjutnya mengingat
akan kebutuhan jasa asuransi yang meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan,
program dana pensiun, asuransi pendidikan, kecelakaan diri, dan program
kesejahteraan hari tua cukup besar, maka bisnis BRIngin Life merambah pasar
di luar BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara individu dan
kurnpulan.

7

Dengan adanya keIjasama antara bank dan perusahaan asuransl
tersebut, pastinya akan membawa dampak pada keduanya. Karena itu peneliti
sangat tertarik untuk menganalisa adanya Bancassurance.
Oleh karena itu peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang
"EFEKTIVITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT ASURANSI
BRIngin LIFE SYARIAH MELALUI BANCASSURANCE'

B.

Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dengan ini peneliti perlu membatasi
terlebih dahulu masalah-masalah yang diteliti agar lebih jelas dan terarah. Oleh
karena itu untuk membatasi masalah peneliti hanya membahas pada strategi
pemasaran di BRIngin Life Syariah melalui Bancassurance.
Dari masalah pokok ini di uraikan lagi menjadi beberapa sub masalah
pokok yang menjadi rumusan masalah penelitian ini, yaitu:

I. Bagaimana strategi pemasaran Asuransi BRIngin Life Syariah dalam
memasarkan produk Bancassurance?
2. Apakah dengan pemasaran Bancassurance dapat meningkatkan jumlah
premi dan volume nasabah khususnya nasabah Bancassurance?
3. Adakah kendala BRlngin Life Syariah dalam memasarkan Bancassurance?

8

C.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari Penelitian skripsi ini adalah
a. Untuk mengetahui sistem strategi pemasaran Bancassurance yang dipakai
oleh Asuransi BRIngin Life Syariah
b. Untuk mengetahui strategi pemasaran Bancassurance dalam meningkatkan
volume nasabah khususnya nasabah Bancassurance
c. Untuk mengetahui kendala BRIngin Life Syariah dalam memasarkan
Bancassurance

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
a. Teoritis adalah sangat berguna untuk pelajar, mahasiswa atau intelektuaL
b. Kegunaan praktis adalah untuk perusahaan-perusahaan Asuransi dan
lembaga keuangan lainnya dan untuk kemajuan perusahaan yang bergerak
dibidang ekonomi baik yang konvensional maupun yang syariah.
c. Kegiatan kebijakan adalah berguna bagi pemerintah supaya lebih
memperhatikan masalah ekonomi Indonesia khususnya masalah Asuransi
Syariah

D.

Kerangka Teori
aウオイ。ョセゥ

Syariah adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yakni

tertanggung dan penanggung, dimana tertanggung berkewajiban membayar
premi yang telah· disepakati sebelum adanya penutupan asuransi dan

9

penanggung berkewajiban membayarkan sejumlah uang jika terjadi sesuatu
yang tidak diketahui kapan teIjadinya yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya

seseorang

yang

dipertanggungkan

yang

pengoperasiannya

berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Risiko yang dihadapi oleh manusia
yang paling besar hanya ada dua, yakni hidup yang terlalu lama dan kematian
yang terlalu cepat. Asuransi sebagai sebuah mekanisme perlindungan
merupakan langkah yang tepat bagi seseorang untuk membagi atau
mengalihkan suatu risiko, karena asuransi menj awab rasa aman bagi setiap
orang. 4
Pemasaran adalah perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan
harga, promosi, pendistribusian barang atau jasa, dan ide untuk menciptakan
pertukaran dengan kelompok yang dituju dimana proses ini dapat memuaskan
pelanggan dan tujuan perusahaan5 . Dua sasaran pemasaran yang utama adalah
menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan
memepertahankan konsumen dengan memberikan kepuasan.
Yang menjadi tolak ukur dalam pemasaran produk Bancassurance ini
adalah dengan melihat jumlah kenaikan nasabah di BRlngin Life Syariah
sebelum dan sesudah adanya Bancassurance.

4 Man Supraman Sastrawidjaja, dan Endang, HlIkllm ASlIransi Perlindllngan
tertanggllng ASlIransi Deposito Usaha Perasllransian, (Bandung: PT Alumni, 2004), cet ke-3, hal. 165

, Philip Kotler and Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, alih bahasa: Damos
Sihombing, (Jakarta: Erlangga, 200 I), Edisi 8. Jilis ke-I, h. 6

II

usaha yang diberikan pembiayaan oleh BPRS AGU bukanlah usaha yang
bam akan berjalan, tetapi usaha yang telah berjalan minim I tahun. 7
2. Ibnu Hanim dengan NIM: 202046101277 "Strategi Pemasaran Pembiayaan
Musyarakah daIarn Upaya Minat Nasabah" (Studi Kasus pada BMT AI-Fath
Parnulang) No Skripsi: 147 '2004 SJM
Pembahasan skripsi ini membahas tentang Pembiayaan musyarakah
yang merupakan salah satu produk dari BMT AI-Fath yang ditawarkan
kepada masyarakat dengan sistem bagi hasil, sehingga diharapkan dapat
memberi kepuasan kepada nasabah atau mitra serta hilangnya rasa takut
dalarn melakukan transaksi dengan BMT AI-Fath karena berdasarkan
prinsip syari'ah. 8
3. Mairizal Ajis dengan NIM: 102046225381 "Analisis SWOT Terhadap
Strategi Pemasaran Asuransi Syariah" (Studi Kasus pada PT Asuransi
BRIngin Life Syariah) No Skripsi: 39 '2006 SJM
Pembahasan skripsi iui membahas tentang strategi pemasaran yang
dilakukan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dalarn pemasaran produknya
dengan pengenalan produk asuransi kepada masyarakat luas. Pemasaran
produknya dilakukan dengan berbagai cara oleh perusahaan karena masih
bany"k pasara yang masih belum disentuh sarna sekali oleh perusahaan
7 Siti Muawiyah,
Skripsi, Slrategi Pemasaran Produk Pembiayaan dalam
Meningkatkan Pendapatan Bank" (Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2004)
8 Ibnu Hanim, Skripsi, Strategi Pemasaran Pembiayaan Musyarakah dalam Upaya
Minat Nasaba, (Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2004)

13

G.

Metode Penelitian dan Tehnik Penulisan
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang
tengah beriangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab dari
suatu gejala tertentu. lO Penelitian deskriftif bertujuan untuk menguraikan
tentang sifat-sifat dari suatu keadaan dan sekedar memaparkan uraian (data
dan informasi) yang berdasarkan pada fakta yang di peroleh dari lapangan II.
Di dalamnya akan di paparkan data yang diperoleh dari lapangan yakni
bagaimana strategi pemasaran pada perusahaan Asuransi BRIngin Life
Syariah melalui Bancassurance
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan cara survei. Tujuan dari
menggunakan pendekatan survei adalah untuk mengukur gejala-gejala yang
ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada. 12
3. Jenis Data dan Sumber Data
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara
kepada kepala bagian underwriting guna memberikan informasi untuk
10 Husein Umar. Metode Penelilian un/uk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT.
RajaGrafinda Persada, 2004), h. 22
II

J. Supranla, rehnik Risel Pemasaran dan Ramalan Penjualan, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2000), h. 38
12

h.36

Subana, Dasar-dasar Penelitian llmiah, (Boodung: Puslaka Selia, 2005), cet ke-2,

14

penelitian ini. Data primer ini diperoleh dari Asuransi BRlngin Life
Syariah dalam bentuk wawancara dan pengamatan langsung di
lapangan.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kajian kepustakaan
sebagai pendukung data primer, seperti buku-buku asuransi, artikel,
majalah proteksi dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara yaitu Penulis melakukan wawancara terstruktur dengan
memberikan

daftar

pertanyaan

yang

telah

ditentukan

dengan

menggunakan pedoman wawancara. Untuk memperoleh informasi
berkenaan dengan hal-hal dan data-data tentang Bancassurance pada
Perusahaan Asuransi BRlngin Life Syariah. Yang menjadi objek
wawancara yaitu Mas Basuki selaku kepala bagian underwriter di
Asuransi BRIngin Life Syariah.
b. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan
dengan mendatangi nara sumber yakni Asuransi BRlngin Life Syariah.
Hal ini guna untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang teIjadi di
lokasi penelitian yang berkaitan dengan strategi pemasaran pada
BRIngin Life Syariah melalui Bancassurance
c. Tehnik Dokumentasi (Studi Kepustakaan) Dilakukan dengan cara
mengurnpulkan data-data berdasarkan data-data atau laporan yang

15

didapat dari Perusahaan Asuransi BRIngin Life Syariah dan Laporan
lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.
5. Tehnik Analisa dan Interpretasi Data
Dalam menganalisa data, akan menggunakan metode desktiftif analisis
kualitatif, yakni suatu tehnik analisis data dimana terlebih dahulu
dipaparkannya semua data yang telah diperoleh kemudian menganalisisnya
dengan berpedoman pada sumber-sumber dalam bentuk kalimat-kalimat
Adapun dalam tehnik penulisan ini merujuk kepada buku "Pedoman
Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta 2007"

H.

Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan skripsi ini, penulis membaginya menjadi
V bab yang terdiri dari dari beberapa sub bab yang pada garis besarnya adalah
sebagai berikut:

Bab I

Pendahuluan
Di dalamnya diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan
dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian,
Kerangka Teori, Kajian Pustaka, Objek Penelitian, Metode Penelitian
dan Teknik Penulisan, dan Sistematika Penulisan

16

Bab II

Landasan Teori

Pada bab ini di jelaskan mengenai Pengertian Strategi, Segmentasi
Pasar, Strategi Pemasaran, Pengertaian Asuransi Syariah, Prinsipprinsip Asuransi Syariah, Landasan Hukum Asuransi Syariah, Produk
Asuransi Syriah, Sejarah Bancassurance, Pengertian Bancassurance,
dan

Landasan

Hukum

Bancassurance,

Operasionalisasi

Bancassurance

Bab III

Keadaan Umum PT Asuransi BRIngin Life Syariah

Dalam bab ini dibahas mengenai Sejarah BRlngin Life Syariah, Visi
dan Misi BRlngin Life Syariah dan Produk-produk Asuransi BRlngin
Life Syariah.

Bab IV Analisa dan Pembahasan HasH Penelitian
Pada

Bab

1m

akan

bahas

mengenm

Strategi

Pemasaran

Bancassurance, Memasarkan produk Bancassurance pada perusahaan

Asuransi BRlngin Life Syariah, Analis strategi pemasaran melalui
Bancassurance untuk meningkatkan jumlah nasabah pada perusahaan

Asuransi BRlngin Life Syariah

BABII
STRATEGI PEMASARAN BANCASSURANCE

A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut perspektif syariah adalah segala aktivitas yang
dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan niiai (value

creating activities) yang memungkinkan siapa pun yang melakukannya
bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas
kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang
berprinsip pada akad bermuamalah islami atau peIjanjian transaksi bisnis
dalam islam. l
Sebagaimana yang telah dikutip oleh Abdullah Amrin Menurut
pendapat M. Syakir Sula, 2 pemasaran syariah merupakan sebuah disiplin
bisnis strategi yang mengarahkan poses penciptaan, penawaran, dan
perubahan sesuai dengan akad serta prinsip-prinsip muamalah dalam Islam.
Allah mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan zalim dalam
berbisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran, dan proses

I

Abdullah Arnrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta:PT Grasindo,

2

Ibid., hal. 2

2007) hal. 1

perubahan nilai dalam pemasaran, sebagaimana firman Allah dalam surat
Shaad (38): 24

-'

.;,t;JGJ\
"'''

::

\,W-J セ|ZjA

(H.:fA/ V"')

Artinya

|jェセ

'"

U1 セ
/'

エセ

"

.

::

,,)

Jy セ

,/

if;)

Oセ

kSG}-.:,
「ZセN [ セ
,

//}

D

|wォ セ

'"

",,/

,/ 6",

,/

//



d ウセ|

:r 1J;S0[,
,/

",

'"

,,-

'iJ

J..J fJ' I:: セ

...

,

"Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat
(berbisnis) itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada
sebagian yang lain, kecuali orang beriman dan mengerjakan amal
saleh, dan amat sedikit mereka itu. " (Shad 38: 24)

Pengertian pemasaran menurut American Marketing Association
1960, yang menyatakan pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha
yang berkaitan dengan mengalimya barang dan jasa dari produsen sampai ke
konsumen. 3
Sebagaimana di kutip oleh Abdullah Amrin, Kotler (1997)
mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di
dalarnnya terdiri dari individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang

3 Assauri SoIYan, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2004), h. 3

20

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bemilai dengan pihak lain. 4
Dikutip oleh Muhammad Firdaus Peter F. Drucker mengatakan
bahwa pemasaran merupakan proses bisnis yang dilihat dari sudut pandang
konsumen yang bisa menghasilkan pendapatan bagi sebuah perusahaan. 5
Pemasaran menurut Mulia Nasution merupakan aktivitas perusahaan
yang mengadakan proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa guna
menghasilkan kepuasan konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhan
mereka. 6 Selain itu mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa
kepada konsumen. Pada umurnnya kegiatan pemasaran yang di lakukan oleh
perusahaan berusaha menghasilkan pendapatan (laba) dari kegiatan pemasaran
tersebut.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah bekerja
dengan pasar untuk mengaktualisasi potensi pertukaran dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Ada dua pihak utama yang
terlibat dalam pemasaran, yaitu pemasar dan prospek. 7 Pemasar adalah pihak
yang lebih aktif dalam mengaktualisasi pertukan, yaitu mencari prospek yang

Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, h. 1
MuhamI1)ad Firdaus, Dasar & Siralegi Pemasaran Syariah, Edukasi Profesiolial
Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), cel-I, h. 13
4

5

6

Mulia Nasution, Pengantar Bisnis: Rencana Pendirian Perusahaan. (Jakarta:

Djambalan, 1996), h. 193
7 Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efeklif dan
Profilabel, (Jakarta: PT Gramedia Puslaka, 2001), h. 14

21

mungkin dapat dilibatkan dalam pertukaran. Prospek adalab seseorang atau
organisasi yang diidentifikasi oleh pemasar mampu dan ingin terlibat dalam
pertukaran. Atau dengan kata lain prospek itu adalab calon pembeli.
Dari uaraian diatas, terlihat babwa pemasaran dalam arti sempit oleh
para pengusaba sering diartikan sebagai pendistribusian, termasuk kegiatan
yang di butuhkan untuk menempatkan produk yang berwujud pada tangan
konsumen rumab tangga dan pemakai industri. 8
Jadi, dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan babwa pemasaran
merupakan kegiatan atau aktivitas perusabaan (Asuransi BRIngin Life
Syariab) yang mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk atau jasa
yang ditawarkan guna memenuhi kegiatan dan kebutuhan konsumen dengan
segala risiko yang dihadapi untuk memperoleh suatu pendapatan dari kegiatan
pemasaran tersebut.

2

Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dimaksudkan sebagai kegiatan membagi suatu
pasar kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. Masing-masing kelompok
tersebut terdiri dari konsumen yang mempunyai cirilsifat yang sama atau
hampir sarna. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai suatu pasar
sasaran (Target Market) yang akan dicapai dengan strategi Marketing Mix
yang berbeda.
'Ibid., h. 4

22

Segmentasi pasar adalah proses pengelompokan pasar ke dalam
segmen yang berbeda-beda. Segmen pasar adalah sekelompok pembeli yang
memiliki karakteristik yang sarna dan memberikan respon yang sarna terhadap
aktivitas pemasaran tertentu. 9
Jadi segementasi pasar merupakan suatu strategi pemasaran yang
dilakukan untuk membagi pasar kedalarn bagian-bagian. Sebagai dasar untuk
membina bagian-bagian tertentu guna dijadikan pasar sasaran yang akan
dilayani.
Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah, dan sumber daya perusahaan dibidang pemasaran
dapat digunakan secara efektif dan efisien. Segmentasi pasar adalah suatu cara
untuk membedakan pasar menurut golongan pembeli, kebutuhan pemakai,
motif, prilaku dan kebiasaan pembelian produk tersebut. Dengan segmentasi
pasar, sumber daya yang terbatas dapat digunakan secara optimal untuk
menghasilkan produk yang dapat memenuhi perrnintaan pasar dapat
mengalokasikannya kepada potensial yang paling menguntungkan dan dapat
ikut bersaing dalam segmen pasar tertentu serta dapat menentukan cara-cara
promosi yang efektif.

9

Projitabel, h. 127

Bilson Simanora, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

23

Agar proses segmentasi pasar tersebut dapat efektif dan bermanfaat
bagi perusahaan, maka segmen pasar harus memenuhi kriteria dan syarat
berikut:
a) Dapat diukur (measurable), baik besamya maupun luasnya serta
diaya beIi segmen pasar tersebut.
b) Dapat dicapai atau dijangkau (accessible), sehingga dapat dilayani
secara efektif
c) Cukup luas (substantia/), sehingga dapat menguntungkan jika
dilayani.
d) Dapat dilaksanakan (actionable), sehingga semua program yang
telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat
efektif.
Faktor-faktor tersebut dapat membantu untuk menilai kelayakan
pasar dari produk perusahaan untuk disegmentasikan atau tidak. Apabila telah
dilakukan segmentasi atas pasar yang ada untuk dilayani, maka dari segmensegmen pasar yang telah ditentukan tersebut dapat dipilih yang potensial di
antaranya untuk dijadikan pasar sasaran (target market). Hal ini merupakan
dasar untuk menentukan strategi pemasaran bagaimana yang akan dijalankan
agar tujuan pemasaran dapat dicapai.

24

3

Strategi Pemasaran

Dalam kamus Besar Ilmu Pengetahuan strategi pemasaran merupakan
proses pemasaran yang mencangkup beberapa hal analisis atas kesempatankesempatan pemilihan saran-saran, pengembangan strategi, perumusan
.
I
' serta pengawasan. 10
rencana, lmpe
ementasl

Menurut Kotler & Armstorng, strategi pemasaran adalah logika
pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan
pemasarannya. 11

Strategi

pemasaran merupakan pemyataan mengenai

bagaimana suatu merek atau lini produk dapat mencapal tujuannya, yaitu
dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan.
Strategi

pemasaran

merupakan

jantung

dari

suatu

rencana

pemasaran,12 karena itu strategi pemasaran diperlukan dalam suatu
perusahaan dengan maksud agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana
sesuai dengan tujuan hambatan yang ada dapat diminimalisir.

iO

Save M: Dagun, Kamus Besar I/mu Pengetahuan, (Jakarta: LPKN, 2002), eel. 2,

II

Kotler&Amslrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 3

h. 804

12 Stewarth H. Rewold, dkk, Perencanaan dan Strategi Pemasaran, Penerjemah: A.
Hisyam Ali, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet-2, h. 48

25

Menurut Philip Kotler strategi pemasaran adalah pendekatan yang
digunakan oleh unit bisnis dalam meneapai tujuan sasaran yang hendak
dieapai dengan reneana yang telah ditetapkan. J3
Menurut sofjan Assuri strategi pemasaran adalah reneana yang
menyeluruh dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan
tentang kegiatan yang akan di jalankan untuk dapat tereapainya tujuan
pemasaran bagi suatu perusahaan. J4
Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang di jalankan oleh sebuah
perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang di jalankan oleh
sebuah perusahaan.
b. Sebagai sarana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan
keadaan yang berubah di masa mendatang
e. Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha,
memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi
kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan.
Jadi strategi pemasaran adalah proses pereneanaan perusahaan dalam
memasarkan ataumemperkenalkan produk ataupun jasa yang di tawarkan

13 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan & Pengendalian.
(Jakarta: Erlangga, 1987), Edisi ke-5, eet ke-6, Jilid 1, h. 401
14 Sofjan Assuri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta, PT
Raja Grafindo, 2004), eet ke-7, h. 168

26

keapda konsumen untuk mencapai satu tujuan dengan segala risiko yang akan
di hadapi.

B. Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syari'ah

Asuransi berasal dari bahasa Belanda Assurantie yang kemudian
menjadi Asuransi dalam bahasa Indonesia, namun istilah Assurantie itu
sendiri sebenarnya bukanlah istilah ahli bahasa Belanda akan tetapi dalam
bahasa latin yaitu Assecurare yang berarti meyakinkan orang. Kata ini
kemudian dikenal dalam bahasa Perancis Assurance demikian pula dengan
istilah Assuradeur yang berarti penanggung dan Geassureende yang berarti
tertanggung,

keduanya

berasal

dari

perbendaharaan

bahasa Belanda

sedangkan dalam bahasa Inggris istilah pertanggungan dapat diterjemahkan
menjadi Insurance dan Assurance kedua kata ini sebenarnya mempunyai
pengertian yang berbeda, Insurance mengandung arti menanggung sesuatu
yang tidak mungkin terjadi. Sedangkan Assurance berarti menangganggung
sesuatu yang pasti terjadi istilah Assurance lebih lanjut dikaitkan dengan
pertanggungan yang berkaitan dengan masalah j iwa seseorang. 15

IS Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Jakarta, Penerbit Fakultas Ekonomi
VI, 2004), edisi ke-4, h.419

27

Dalam ekonomi Islam, Asuransi Syariah merupakan lembaga
keuangan Syariah non Bank, yang bergerak dibidang jasa penjamin atau
pertanggungan risiko. Karenanya Asuransi Syariah dapat dilihat sebagai
lembaga keuangan non Bank yang beroperasi dalam bidang pertanggungan
atau pinjaman risiko kepada para nasabah. 16
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No 211DSN-MUVIIIII2002
tentang Asuransi Syariah yaitu usaha saling melindungi dan tolong menolong
diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi untuk menghadapi risiko
tertentu melalui (perikatan) yang sesuai dengan syariah. 17
Sedangkan pada pasal 246 KUHD asuransi atau pertanggungan
adalah suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi,
untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tidak tentu. 18
Berdasarkan definisi tersebut maka dalam asuransi terkandung tiga
unsur, yaitu:

16 Hendi Suhendi dan Denik, Yusuf, Asuransi Takaful : Dari Teari ke Praktis, (Bandung,
Mimbar Pustaka, asuransi), h.3
17 DSN Majelis Ulama Indonesia Himpulan Fanva Dewan Syariah Nasional, (Jakarta,
Inlermesa, 2003), edisi 2, eel ke-I, h. 135

IS

1996), cel-4, h. 1

Purwosutcjpto. Penger/ian Pakak HZ/kum Dagang Indonesia 6, (Jakarta: Djambatan,

28

a. Pihak tertanggung (Insured) yang berjanji untuk membayar uang
premi kepada pihak penanggung, secara sekaligus atau angsuran
b. Pihak penanggung (Insurer) yang berjanji akan membayar
sejumlah uang (santunan) kepada tertanggung, apabila terjadi
sesuatu risiko yang mengandung unsur ketidak pastian.
c. Suatu peristiwa (accident) yang tidak diketahui sebelumnya
Dalam Undang-undang No 2 tahun 1992, dirumuskan definisi
asuransi yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan rurnusan yang terdapat
dalam pasal 246 KUHD.
Definisi Asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.
2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Bab I Pasal I: "Asuransi atau
Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
· rtanggungk an. ,,19
seseorang yang. d Ipe

19 AM. Hasan Ali, Asuransi datam Perspek/if Hukum Islam Su/au Tinjauan
AnaUsis His/oris, Tear/tis & Prak/is, h.61

31

b. Saling Memberi Manfaat
"

(W: W\J.Y ) I)

.; OセZ



Jem |セ ᆪjvzセ
"

'" "

|セG oオ

/:

Jセ

J"

;;'81

"

"'''

2セ
"

セエ

,.-

.....

Artinya :"' ... Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia
tetap dibumi, demikianlah Allah membuat perumpamaan (Allah
mengumpamakan yang benar dan yang bathil) ... "'(Ar Ra'ad:
13/17)

Seorang muslim merupakan bagian dari umat muslim yang lain,
jika salah satu dari mereka sakit maka yang lain pun ikut merasakannya.
Dalam asuransi syariah setiap peserta harus mengikhlaskan sebagian
dananya yang disebut dengan dana kebajikan yang akan digunakan untuk
menyantuni kepada siapa saja peserta asuransi yang mengalami musibah.
c. Bebas dari PraktekMagrib (Maisir, Gharar, Riba)
a. Maisir atau Untung-untungan

H|ᄋZセオャI

セj

NセM|[
/

,):::"

"

,

/

Artinya: "'Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman)
khamar (arak), berjudi (berkorban ur;(uk) berhalo, mengundi
nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan: (AI-Maidah/5:90)

32

Maisir dalam bahasa Arab secara harfiah adalah memperoleh
sesuatu dengan sangat mudah tanpa kerja keras atau mendapat
keuntungan tanpa bekerja. Yang biasa juga disebut berjudi. Istilah lain
yang digunakan dalam AI-Qu'an adalah 'azim' yang berarti praktik
perjudian.2 J Dalam asuransi syariah jika seseorang menjadi peserta
asuransi maka akan mendapatkan gambaran tentang berapa besar yang
kelak akan diterima jika peserta mengalami kerugian. Karena dalam
asuransi syariah, akad yang digunakan sangat jelas dan juga penempatan
dana terpisah antara dana peserta dengan dana milik perusahaan.

b. Gharar atau Ketidakjelasan

'\;b.& | セ N F

t

\ Jy.ojU\: 4-Jc.& I セNjB[M]

I:i,t.J \ Njセ

41 1 セ

tp.)L..J セ





(

PAQセN「



Iセ

1Jc セ

y'1 \ セZ

F.J
01 .J .J)

Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Umar radiyallah 'anhma, dia telah
berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shaliallahu'laihi wa
sallam melarang menjual buah-buahan sampai betul-betul
masak. Larangan itu di tunjukkan kepada penjual dan
pembeli. (HR. Jama'ah kecuali Tarmidzi)24

23

Muhammaad Syakir sula, Asuransi Syariah Konsep dan Sis/em Operasional h.

48
24 Ahmad Mudjab Mahalli, Hadist-hadist Muttafaqalaih bagian Mzmakahat &
Mu'amalal. (Jakarta: Keneana. 2004), ed, I, h. 97-98

33

Gharar

dalam

pengertian

bahasa

al-khida'

adalah

(penipuan), yaitu suatu tindakan yang didalamnya diperkirakan tidak ada
unsur kerelaan.
c. Riba
}

セ⦅O [

//

;;Dj 0- セ|

"1-"

.} "

jセ

h ' "

-;;

-11\ セO
".

'"

0- セ|

; ; II;