Analisa strategi pemasaran produk blife investlink Syariah di Pt. BNI Life insurance divisi syariah

(1)

ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK BLIFE INVESTLINK SYARIAH DI PT. BNI LIFE INSURANCE DIVISI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

OLEH:

ADINDA MATHOVANI AZIZA NIM: 106046201717

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ABSTRAK

Adinda Mathovani Aziza. NIM : 106046201717. Analisa Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah. Skripsi. Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. xii+83+Lampiran.

Dalam penelitian ini, penulis mengangkat suatu permasalahan yaitu bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT BNI Life Insurance Divisi Syariah dalam memasarkan produk BLife InvestLink Syarah dan bagaimana efektifitas strategi pemasaran pada produk BLife InvestLink Syariah terhadap pendapatan premi PT BNI Life Insurance Divisi Syariah. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah pada PT BNI Life Insurance Divisi Syariah dan untuk mengetahui efektifitas strategi pemasaran produk tersebut terhadap pendapatan premi perusahaan tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian yaitu PT BNI Life Insurance Divisi Syariah. Jenis penelitian yang digunakan merupakan perpaduan antara penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang mengumpulkan data-data di lapangan. Teknik pengumpulan data yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik analisis data ini berupa data premi tahun 2007-2010 pada produk BLife InvestLink Syariah di PT BNI Life Insurance Divisi Syariah selama 4 tahun terakhir yang akan dianalisis dan dijadikan sebagai data dalam efektifitas strategi pemasaran tersebut.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah produk BLife InvestLink Syariah yang dipasarkan oleh PT BNI Life Insurance Divisi Syariah termasuk yang cukup efektif dalam memasarkan produknya.

KATA KUNCI : Strategi Pemasaran, BLife InvestLink Syariah, PT BNI Life Insurance Divisi Syariah.

Pembimbing : 1. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M. Pd 2. Dra. Hj. Nuriyah Thahir, MM Buku Rujukan : Tahun 1992 s.d Tahun 2009


(3)

Lembar Pernyataan

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi “Analisa Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah” merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Univesritas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli sata atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2010

Adinda Mathovani Aziza 106046201717


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Atas kehendak dan kuasa-Nya, penulis menyelesaikan skripsi ini. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi dan Rasul akhir zaman, Nabi Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat-sahabat, thabi’-thabi’in dan seluruh umat manusia yang seria kepadanya hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis beranggapan, ini adalah suatu jalan yang harus penulis tempuh untuk mencapai sebuah kesuksesan. Karena Allah tidak akan mencoba hamba-Nya melebihi kemampuannya. Akan tetapi apapun rintangannya harus dihadapi dengan ikhlas.

Berkat Rahman dan Rahim Allah swt dan kemuliaan Nabi-Nya serta keikhlasan hati dan kerja keras disertai doa dan dorongan serta bantuan di berbagai pihak, baik langsung maupun tidak, sehingga kesulitan dan hambatan dapat penulis lalui dengan sebaik-baiknya. Selain usaha yang tidak kenal lelah, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, dari relung hati yang paling dalam perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:


(5)

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM.

2. Ketua Program Studi Muamalat, Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag dan sekertaris Program Studi Muamalah Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag., MH.

3. Dosen pembimbing, Bapak Dr. Zainul Arifin Yusuf, M. Pd dan Ibu Dra. Hj. Nuriyah Thahir, MM yang telah membimbing, memberikan pengarahan, saran, dan koreksi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh pegawai PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah Pak Rully, Pak Subchan, Pak Sony dan semua staf PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah. Terima kasih atas doa dan semangatnya, terutama Pak Rully yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelami ilmu dan melakukan penelitian di PT BNI Life Insurance Divisi Syariah.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama di bangku kuliah.

6. Pimpinan beserta staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum juga pimpinan beserta staf perpustakaan utama yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan.

7. Ayahanda Abdul Aziz Thojieb dan Ibunda Achyanie yang tercinta yang tidak kenal lelah selalu memberikan curahan kasih dan sayang, dukugan moril dan materiil yang tidak ternilai harganya. Memotivasi Ananda untuk selalu semangat dan tidak kenal menyerah dalam mencapai cita-citanya.


(6)

8. Terimakasih teman-teman “Geng Semur” Jami, Evan, Nita, Epot, Iis, Dikin, dan Ervan atas semangat dan perhatian yang telah kalian berikan kepada saya untuk proses kelancaran skripsi saya. Dan untuk teman-teman KKN 2009 saya, Gita, Edho, Guta, Vira, Heka, Fadli, Firman, Angga, ayooo semangat dengan skripsi kalian!!

9. Untuk teman-teman seperjuangan saya kelas Asuransi Syariah 2006, Piyan, Dimas, Mukhlasin, Novi, Bubun, Adha, Zarkasih, Lingga, dan teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih telah menjadi teman sekalas yang sangat baik bagi saya.

10.Dan dari pihak luar yang tidak kalah membantu saya adalah Intan, Rafa, Okky, dan Rizky, terimakasih atas dukungan dan telah menyemangati aku terus.

Demikianlah, semoga Allah swt membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan memberkahi hidup kita sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan ini.

Akhir kata, semoga sekecil apapun kebaikan yang telah kita lakukan, akan menjadi investasi kekal di akhirat. Amin.

Jakarta, Desember 2010


(7)

DAFTAR ISI SEMENTARA

HALAMAN JUDUL ………...……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………..……… ii

LEMBAR PENGESAHAN ……….……….……….……..…... iii

ABSTRAK ………..……... iv

LEMBAR PERNYATAAN ………... v

KATA PENGANTAR ……….. vi

DAFTAR ISI ………...……..…… ix

DAFTAR TABEL ………...………. xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………... 8

D. Metode Penelitian ………... 9

E. Review Terdahulu ……….... 12


(8)

G. Sistematika Penulisan ……….. 19

BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran ………... 21

a. Pengertian Strategi ………. 21

b. Pengertian Pemasaran ………...…. 22

c. Pengertian Strategi Pemasaran ………..…… 25

B. Perumusan Strategi Pemasaran ……… 30

a. Segmentasi Pasar ………... 30

b. Penentuan Pasar Sasaran ……… 32

c. Penentuan Posisi Pasar ……….. 34

C. Bauran Pemasaran ………... 35

a. Produk ……….... 36

b. Harga ……….…. 40

c. Distribusi ……… 40

d. Promosi ………..… 42


(9)

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PT. BNI LIFE INSURANCE DIVISI SYARIAH

A. Sejarah PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah ……… 47

B. Visi dan Misi PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah ..……. 49

C. Produk PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah ………. 50

BAB IV PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah pada PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah ………. 63

B. Analisa Efektifitas Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah pada PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah Terhadap Pendapatan Premi ……….... 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……….. 80

B. Saran ……….... 82

DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ……… 71

Tabel 4.2 ……… 72

Tabel 4.3 ……… 73


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bisnis asuransi syariah di Indonesia sampai awal tahun 2010 ini cenderung makin membaik. Asuransi syariah di Indonesia masih dinilai relatif muda, namun perkembangannya cukup besar, walaupun pertambahan market sharenya dalam industri asuransi nasional lamban tetapi persentase pertumbuhannya cukup mengesankan.

Asuransi syariah dikenal di Indonesia 16 tahun yang lalu dan menjadi trand baru 8 tahun belakangan. Perkembangan asuransi syariah di Indonesia diawali dengan kelahiran asuransi syariah pertama di Indonesia pada tahun 1994, yaitu PT Syarikat Takaful Indonesia. Berdasarkan data Bapepam Lembaga Keuangan, pangsa pasar asuransi syariah per 30 September 2009 mencapai 1,54%. Hal itu karena assetnya baru mencapi Rp 2,5 Triliun dibandingkan dengan total asuransi konvensional yang mencapai Rp 169,16 Triliun.1

Pada saat ini, kebutuhan akan jasa asuransi makin dirasakan, baik oleh perseorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana financial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang

1


(12)

mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula, dunia usaha dalam menjalankan kegiatan menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya.2

Kondisi persaingan di indusrti asuransi jiwa semakin kompetitif di Indonesia. Beberapa perusahaan asuransi melakukan ekspansinya di Indonesia. Banyak perusahaan asuransi yang tadinya konvensional membuka cabang syariah, dikarenakan mereka melihat peluang bisnis dari sistem syariah akan berkembang pesat. Masing-masing perusahaan berlomba-lomba untuk menunjukan „kehebatannya‟ untuk meraih market share di Indonesia.

Pada saat ini, perusahaan asuransi jiwa mempunyai peluang yang sangat besar untuk terus berkembang. Salah satu yang banyak diminati oleh masyarakat adalah produk asuransi berbasis investasi atau unit link. Dimana dengan menjadi nasabah produk unit link, seseorang bisa mendapatkan manfaat ganda yaitu perlindungan asuransi dan investasi.

Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan, penjualan unit link pada tahun 2005 mencapai Rp 4,8 triliun untuk premi baru dan Rp 1,2 triliun untuk premi terusan. Pada 2006 jumlah premi baru unit link naik menjadi Rp 4,6 triliun dan Rp 2,1 triliun untuk yang terusan. Sepanjang tahun 2007 penjualan unit link terus naik menjadi Rp 13,8 triliun untuk premi baru dan Rp 4,1 triliun premi terusan. Pada tahun 2008 penjualan unit link baru naik lagi menjadi

2


(13)

Rp 13,9 triliun dan Rp 6,7 triliun premi terusan. Dan pada ada awal tahun 2009, penjualan kembali meningkat setelah masyarakat menunggu perkembangan krisis keuangan global. Saat investasi membaik pada pertengahan tahun 2009 banyak peserta asuransi yang sudah mengalihkan portofolionya ke produk unit link.3

Banyak perusahaan-perusahaan asuransi syariah yang mengembangkan produk unit link, salah satunya pada PT. BNI Life Insurance divisi Syariah yang juga mengelurakan produk unit link bernama BLife InvestLink Syariah diluncurkan sejak Juli 2007. BLife InvestLink Syariah merupakan program asuransi dengan investasi yang dikelola sesuai syariah yang bertujuan memberikan hasil investasi optimal sesuai jenis investasi yang nasabah pilih dan bersih dari unsur maysir, gharar, dan riba.

BLife InvestLink Syariah memberikan manfaat sebesar uang asuransi beserta nilai investasi jika tertanggung mengalami musibah meninggal dunia sebelum masa asuransi berakhir, dan memberikan manfaat sebesar nilai investasi jika Tertanggung hidup pada akhir kontrak asuransi.

3


(14)

Pilihan investasi yang dapat nasabah pilih adalah:4 1. BLife Syariah Stabil

Sejak peluncuran, kinerja pada produk BLife InvestLink Syariah dengan pilihan BLife Syariah Stabil kenaikan tingkat investasi-nya sebesar 35.41% dari uang yang di investasikan.

2. BLife Syariah Berimbang

Sejak peluncuran, kinerja pada produk BLife InvestLink Syariah dengan pilihan BLife Syariah berimbang kenaikan tingkat investasi-nya sebesar 15.54% dari uang yang di investasikan.

3. BLife Syariah Optimal

Sejak peluncuran, kinerja pada produk BLife InvestLink Syariah dengan pilihan BLife Syariah berimbang kenaikan tingkat investasi-nya sebesar 50.83% dari uang yang di investasikan.

Dewasa ini, semakin banyak perusahaan asuransi syariah, maka perusahaan asuransi tersebut harus mempunyai strategi pemasaran yang baik untuk mendapatkan peserta asuransi.

Kepuasan pelanggan adalah tujuan yang sangat penting tetapi tidak cukup. Dalam keadaan pasar yang kompetitif, kepuasan pelanggan hanya merupakan prediksi yang lemah terhadap pelanggan yang tetap bertahan. Oleh karena itu

4

Data dari PT. BNI Life Insurance divisi Syariah yang di ambil pada tanggal 22 November 2010.


(15)

perusahaan seharusnya berusaha menyenangkan hati para pelanggan, tidak hanya memuaskan keinginan mereka.5

Dalam meningkatkan jumlah peserta asuransi, strategi pemasaran harus berlaku jujur dan terus terang. Kejujuran dalam berkata dan bersikap merupakan keharusan dalam bagi setiap muslim. Dimana perusahaan Asuransi Syariah harus mempromosikan secara benar dan gamblang apa yang ada dalam asuransi, baik dari segi produk, harga, kemudahan fasilitas yang di tawarkan, serta kenyamanan para pesertanya. Peserta akan merasa dirugikan apabila tidak sesuai dengan apa yang dipromosikan.

Rasulullah SAW melarang sumpah dalam jual beli. Ditegaskan dalam riwayat Muslim:6

“Jauhilah banyak sumpah dalam jual beli, karena sesungguhnya hal itu betul melariskan dagangan, akan tetapi menghapuskan keberkahan. Rasulullah SAW sangat tidak menyenangi perkataan yang banyak menggunakan sumpah ini karena mereka bersumpah, setelah itu mereka banyak berbuat dosa, mereka bersumpah setelah itu mereka berbohong.”

Beberapa strategi pemasaran telah mereka lakukan. Selain itu juga, mereka sama-sama memberikan penawaran yang cukup menarik bagi para agen penjualannya agar mereka mau dan mampu terus meningkatkan produksi penjualan yang sudah di tergetkan.

5

Philip Kotler, Marketing insight From A to Z, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 50

6

Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 149


(16)

Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan konsumen, sehingga dalam jangka panjang perusahaan mendapatkan keuntungan yang diharapkannya. Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dari produk yang dihasilkannya.7

Dalam marketing, banyak hal yang dapat digali baik hal yang baru maupun hal yang lama atau klasik. Untuk itu, bila dilihat dari perkembanganya, maka marketing itu sendiri dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan itu dapat berasal dari lingkungan yang secara tidak langsung juga sangat mempengaruhi perkembangan marketing itu sendiri.8

Menghadapi semua itu, sudah seharusnya perusahaan-perusahaan asuransi jiwa segera berbenah diri untuk merumuskan strategi-strategi pemasaran yang mampu mengangkat citra diri. Berbagai macam value harus juga diciptakan untuk bisa mendapatkan pangsa pasar di wilayah Indonesia yang sangat heterogen ini.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat pembahasan mengenai “Analisa Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah di

PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah” sebagai judul skripsi.

7

Prof. DR. Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 1

8

Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasran Jasa Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), h. 10


(17)

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

Saat ini, sudah mulai terlihat satu kecendrungan dimana perusahaan-perusahaan asuransi mulai melakukan pemasaran yang lebih intensif untuk membidik calon-calon peserta asuransi. Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya termasuk pada perusahaan asuransi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi pembahasan agar lebih terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup penulisan skripsi ini pada:

1. Strategi pemasaran pada PT. BNI Life Divisi Syariah.

2. Produk unit link “BLife InvestLink Syariah” dari tahun 2007 sampai dengan 2010.

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. BNI Life Syariah dalam memasarkan produk BLife InvestLink Syariah?

2. Bagaimana efektifitas strategi pemasaran pada produk BLife InvestLink Syariah terhadap pendapatan premi PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah?


(18)

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan gambaran strategi-strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah.

2. Untuk mengetahui seberapa efektif strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah terhadap pendapatan premi PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah serta untuk memberikan acuan referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi untuk menunjang perkembangan penulisan selanjutnya.

2. Bagi praktisi, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan adanya dan manfaat pada produk BLife InvestLink Syariah.

3. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan yang lebih mendalam tentang dunia asuransi syariah.


(19)

D. METODOLOGI PENELITIAN

1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pada PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah yang berlokasi di Jl. Aipda KS Tubun No. 67 Jakarta Pusat, 10260.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah:

a. Penelitian pustaka ( library research ). Dalam penelitian ini penulis menelaah data tertulis yang berhubungan dengan topik permasalahan penelitian baik dalm bentuk buku, makalah, brosur dan lain-lain, untuk menemukan kajian teoritis.

b. Penelitian lapangan ( field research ). Untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menuggunakan pendekatan kualitatif, yatitu penelitian yang menghasilkan gambaran berupa kata-kata tertulis atau lisan dari


(20)

4. Sumber Data Penelitian

a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara yang berbentuk jawaban dari prtanyaan-pertanyaan yang diajukan yaitu berupa data kualitatif.

5. Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka, studi documenter.

a. Penelitian lapangan (field research), yakini penulis mengumpulkan data secara langsung ketempat objek penelitian. Teknik pengumpulan data dengan melalui dua cara, yaitu:

Observasi, observasi dilakukan guna mengumpulkan data, dengan melihat dan melakukan pengamatan langsung yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah, untuk mencari data-data penelitian tentang strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah.

Wawancara, Wawancara dilakukan secara langsung denga pihak-pihak yang kompeten dalam penelitian khususnya data tentang kegiatan pemasaran yang meliputi praktek penjualan dan promosi yang dilakukan PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah.


(21)

b. Penelitian Kepustakaan (library tesearch), yaitu penulis mengadakan penelitian terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku-buku, majalah, dan artikel yang berhubungan dengan materi skripsi.

c. Studi Dokumenter, Teknik ini digunakan untu memperoleh data tertulis tentang strategi pemasaran produk Asuransi Syariah yang berupa buku, makalah, brosur, dan dokumen lain yang bermanfaat bagi penelitian.

Metode pembahasan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif, yaitu suatu teknik analisis data dimana terlebih dahulu dipaparkan semua data yang telah diperoleh kemudian menganalisanya dengan berpedoman pada sumber-sumber tertulis dalam bentuk kalimat-kalimat.

6. Teknik Analisis Data

a. Content analisis (riset dokumentasi), karena pengumpulan data dan informasi akan dilakukan melalui pengujian arsip.

b. Deskriptif analisis, bertujuan melukiskan suatu objek tertentu. Penelitian ini menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori dan untuk mengidentifikai pertanyaan untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini lebih menitikberatkan kepada observasi.


(22)

7. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

E. REVIEW TERDAHULU

Setelah penulis membuka daftar skripsi tahun sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa belum ada skripsi yang membahas mengenai strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah. Namun, ada beberapa skripsi yang membahas mengenai strategi pemasaran, adapun skripsi tersebut adalah:

1. Siti Arfah, 2006. UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum. Dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah dan Pengaruhnya Terhadap Pendistribusian Dana BMT EL-Syifa Ciganjur Jagakarsa”. Skripsi ini menulis tentang bagaimana strategi pemasaran produk pembiayaan Murabaha yang digunakan oleh BMT EL-Syifa, media apa yang di gunakan oleh BMT EL-Syifa dalam memasarkan produk pembiayaan murabaha, bagaimana sistempendistribusian dana pembiayaan murabaha yang terdaoat di BMT EL-Syifa, dan bagai mana strategi pemasaran produk pembiayaan murabaha pengaruhnya terhadap pendistribusian dana di BMT EL-Syifa.


(23)

2. Nurhasanah, 2006. UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum. Dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mudharabah dalam Menarik Minat Masyrakat pada PT BPR Syariah Wakalumi Ciputat Tangerang”. Skripsi ini menulis tentang strategi pemasaran produk tabungan mudharabah dalam menarik minat masyarakat yang diterapkan oleh PT. BPR Syariah Wakalumi Ciputat Tangerang, mengenai tentang penerapan strategi pemasaran bagi hasil produk tabungan mudharabah dalam oprasionalnya, dan mengenai tentang strategi pemasaran yang di gunakan oleh PT. BPR Syariah Wakalumi Ciputat Tangerang dengan tujuan meningkatkan jumlah nasabah pada produk tabungan mudharabah.

3. M. fathul Korib, 2008. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum. Dengan judul skripsi “Strategi Agen dalam Pemasaran Produk Asuransi Syariah pada PT Asuransi Takaful Keluarga”. Skripsi ini membahas tentang strategi apa yang dilakukan agen PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi dalam pemasaran produk asuransi syariah, bagaimana kewajiban agen PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi kepada calon peserta asuransi syariah, dan bagaimana sistem pemberian komisi PT. Asuransi Takaful Keluarga kepada agen.

4. Ikrom, 2009. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum. Dengan Judul skripsi “Tinjauan Praktis Asuransi Unit Link pada


(24)

PT. MAA Life Assurance”. Skripsi ini membahas tentang praktek asuransi unit link pada PT. MAA Life Assurance syariah, jenis investasi yang ditawarkan MAAsterlink syariah dengan MAAsterlife syariah, beserta kelebihan yang ditawarkan oleh kedua produk link tersebut.

5. Istikhori, 2010. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum. Dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran Produk Ijaroh Multijasa BNI Syariah sebagai Upaya Memperluas Pangsa Pasar”. Skripsi ini membahas tentang perumusan pemasaran produk Ijaroh Multijasa BNI Syariah, bagaimana strategi pemasaran produk Ijaroh Multijasa BNI Syariah, dan signifikasi strategi pemasaran dengan perluasan pangsa pasar.

Hal yang membedakan penelitian-penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah bahwa penulis mengangkat penelitian yang berkaitan dengan strategi pemasaran dalam usaha syariah, khususnya produk yang mengandung unsur perlindungan asuransi dan investasi, yaitu BLife InvestLink Syariah. Hal tersebut berbeda dengan penelitian nomor ke-1 diatas yang membahas mengenai strategi pemasaran produk pembiayaan Murabahah dan pengaruhnya terhadap pendistribusian dana BMT EL-Syifa Ciganjur Jagakarsa, juga berbeda dengan penelitian nomor ke-2 diatas yang membahas mengenai strategi pemasaran produk tabungan Mudharabah dalam menarik minat masyrakat pada PT BPR Syariah Wakalumi Ciputat Tangerang, juga berbeda dengan


(25)

penelitian nomor ke-3 diatas yang membahas mengenai strategi agen dalam pemasaran produk asuransi syariah pada PT Asuransi Takaful Keluarga, juga berbeda dengan penelitian nomor ke-4 diatas yang membahas mengenai 2 produk link pada PT. MAA Life Assurance Syariah, serta berbeda dengan penelitian nomor ke-5 diatas yang membahas mengenai strategi pemasaran produk Ijaroh Multijasa BNI Syariah sebagai upaya memperluas pangsa pasar.

F. KERANGKA TEORI

1. Kerangka Teori

a) Pengertian strategi.

Ada beberapa definisi strategi yang dikemukakan oleh para ahli, berikut beberapa definisi dari para ahli tersebut:

1) Menurut Benyamin Molan, strategi adalah program luas untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi, tanggapan organisasi pada lingkungannya sepanjang waktu.9

2) Menurut Prof Onong Uchyana Effendi, MA. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan ( planning ) dan menejemen untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

9

Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), h. 146


(26)

memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya.10

b) Pengertian pemasaran.

Beberapa pengertian pemasaran oleh beberapa para ahli, antara lain: 1) Menurut William J. Staton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.11

2) Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk dan nilai.12

10

Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), cet. Ke-4, h.32

11

Muhammad Aziz Hakim dkk, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 12

12

Philip Kotler, Menejemen Pemasaran; Analisa Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta: Erlangga, 1996), cet. Ke 6, h. 4


(27)

c) Strategi pemasaran

Menurut Nugroho J. Setiadi, strategi pemasaran (marketing strategi) adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi.13

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu: 14

1) Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2) Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

13

Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2003), cet. Ke-2, h. 9

14


(28)

3) Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuikan dengan situasi ekonomi dan pandangan ke depan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

d) Pengertian Unit Link Syariah

Unit link syariah adalah perlindungan asuransi syariah melalui usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset. Unit link yang merupakan gabungan asuransi sekaligus investasi ini memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.15

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulis membagi penulisan skripsi ini menjadi ke dalam 5 (lima) bab dan terdiri atas beberapa sub bab. Susunan Bab tersebut secara sistematis adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, Bab ini berisi tentang latar belakang penulis mengangkat tema yang akan dibahas dalam skripsi, perumusan

15

http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/mengenal-unit-link-syariah.html. Di akses pada tanggal 16 Juni 2010.


(29)

masalah dan pembahasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, Pada bab ini berisi tentang teori-teori apa saja yang dipakai dalam skripsi.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, Pada bab ini memuat

tentang profil perusahaan seperti, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, dan produk-produk perusahaan tersebut.

BAB IV PEMBAHASAN, bab ini berisi tentang apa saja strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produk BLife InvestLink Syariah dan analisis efektifitas

BAB V PENUTUP, bab ini berisi kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan penulis.


(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. STRATEGI PEMASARAN

a. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari kata Yunani, stratega (stratus = militer, dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan dengan situasi jaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Sampai belum lama ini, kata itu hanya mempunyai sebuah pengertian di bidang kemiliteran: seni merencanakan dan mempimpin perang.16

Prof. Onong Uchyana Effendy, MA mengatakan bahwa strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.17

Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai

16

Sularno Tjiptowardojo, Seri Intisari Manajemen Strategi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1995), h. 203

17

Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), cet. Ke-4, h.32


(31)

tujuan tersebut. Suatu perusahaan harus memiliki strategi dalam membangun kelebihan kompetitif dalam berkompetisi di lingkungan persaingan usahanya. Karena setiap perusahaan memiliki pesaing-pesaing yang dapat mengungguli produknya.

Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Seperti kata Benyamin Molan, strategi adalah program luas untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi, tanggapan organisasi pada lingkungannya sepanjang waktu.18

b. Pengertian Pemasaran

pemasaran adalah semua cara pelaksanaan yang berhubungan dengan pengadaan promosi dan penjualan sebuah produk atau jasa. Secara tradisional, pemasaran terlihat sebagai salah satu bagian yang sangat mempesona dalam menjalankan bisnis.19

18

Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), h. 146

19

Sularno Tjiptowardojo, Seri Intisari Manajemen Strategi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1995), h. 158


(32)

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang atau jasa.

Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh setiap perusahaan dalam usahaanya untuk memperkenalkan dan mengkomunikasikan produk atau jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen guna mencapai suatu tujuan. Usaha pemasaran yang baik membutuhkan analisis yang mendalam terhadap konsumen, berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan tersebut tergantung pada strategi yang telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan.

Seperti yang tertera pada surat Al-Baqarah : 283















































































Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.


(33)

Menurut William J. Staton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.20

Sedangkan menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk dan nilai.21

Hermawan Kertajaya (2006) memberikan sebuah definisi tentang marketing syariah. Hermawan mengatakan: Syariah marketing is a strategic business discipline that directs the process of creating, offering, and exchanging values from one inisiator to its stakeholders and the whole process should be in accordance with muamalah principles in Islam.22

Pemasaran dimulai dengan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran.

20

Muhammad Aziz Hakim dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 12

21

Philip Kotler, Menejemen Pemasaran; Analisa Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta: Erlangga, 1996), cet. Ke-6, h. 4

22

Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 258


(34)

c. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan saran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu-kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.23

Tull dan Khale (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran tersebut.24

Sedangkan menurut Benyamin Molan, strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan unit bisnis dengan harapan dapat mencapai sasaran pemasarannya.25

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari

23

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet.-7, h.168

24

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 2001), cet. Ke-5, h.6

25

Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), h. 95


(35)

sebuah perusahaan. Strategi pemasaran merupakan pernyataan bagaimana suatu merek atau lini produk dapat mencapai tujuannya, yaitu dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini di pengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:26

a) Faktor mikro, yaitu perusahaan, pemasok, pesaing, dan masyarakat/kustomer. Dengan penjelasan sebagai berikut:

Perusahaan, yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan pemasaran, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajemen pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.

Pemasok, adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Kadangkala perusahaan juga harus memperoleh tenaga kerja, peralatan, bahan bakar, listrik, dan faktor-faktor lain dari pemasok. Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat

26

Muhammad Aziz Hakim, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), cet. Ke-1, h.46


(36)

memberi pengaruh yang amat berarti terhadap pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati kecenderungan harga dari masukan – masukan terpenting bagi kegiatan produksi kegiatan mereka. Kekurangan sumber-sumber bahan mentah, pemogokan tenaga kerja, dan berbagai kejadian lainnya yang berhubungan dengan pemasok dapat mengganggu strategi pemasaran yang dilakukan dan dijalankan perusahaan.

Pesaing, dalam usaha melayani kelompok pasar pelanggan, perusahaan tidaklah sendiri. Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem pemasaran yang efisien guna melayani pasar selalu disaingi oleh perusahaan lain. Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu di identifikasikan dan di monitor segala gerakan dan tindakannya didalam pasar.

Pelanggan ( customer ), yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya.

Masyarakat, sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumah lapisan masarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka menerima atau menolak metode-metode dari perusahaan dalam menjalankan usahanya,


(37)

karena kegiatan perusahaan pasti mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok inilah yang menjadi masyarakat umum. Masyarakat umum atau sebaliknya dapat sebagai penghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.

b) Faktor makro, yaitu demografi/persoalan penduduk, ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya. Dengan penjelasan sebagai berikut:

Demografi, menunjukan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, struktur bangsa dan keagamaan. Ternayata hal tersebut mempengaruhi strategi pemasaran suatu perusahaan dalam memasarkan produknya karena publiklah yang membentuk suatu pasar.

Ekonomi, menunjukan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja konsumen dan sebagainya yang berkenaan dengan perekonomian.

Teknologi, menunjukan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan yang tinggi, perhatian yang lebih besar tertuju kepada


(38)

penyempurnaan bagian kecil produk daripada penemuan yang besar, dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi.

Sosial / budaya, menunjukan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesame dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya.

Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah perusahaan adalah sebagai berikut:27

a) Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.

b) Sebagai sarana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang.

c) Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha. Memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan.

Inti tujuan strategi pemasaran adalah membuat rencana kegiatan serta mengantisipasi berbagai permasalahan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

27


(39)

B. PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN

Merumuskan strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga langkah secara sistematis, bermula dari strategi segmentasi pasar, strategi penentuan pasar sasaran dan strategi penentuan posisi pasar. Ketiga perumusan strategi pemasaran tersebut adalah kunci di dalam manajemen pemasaran.

a. Strategi Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku yang membutuhkan bauran produk dan bauran pemasaran tersendiri. Atau dengan kata lain segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda.

Segmentasi adalah seni mengidentifikasi serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul dipasar. Dan, pada saat yang sama, ia adalah ilmu untuk melihat pasar berdasarkan variabel-variabel yang berkembang ditengah masyarakat.28

Segmentasi pasar adalah proses menempatkan konsumen dalam subkelompok di pasar produk, sehingga para pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan.29

28

Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), cet. Ke-1, h. 165

29

Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2003), cet. Ke-2, h. 55


(40)

Ada empat variable yang harus dipertahitan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran, karena salah dalam menentukan variable segmentasi akan berdampak gagalnya sasaran yang ingin dicapai, yaitu:30

a) Segmentasi geografi: Segmentasi geografis dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen yang tersebar di wilayah ke dalam kelompok konsumen tertentu atas dasar unit geografs misalnya, propinsi, kabupaten, kota, dan kecamatan.

b) Segmentasi demografis: Segmentasi ini dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen atas variable demografis, seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, dan kewarganegraan.

c) Segmentasi psikografis: Segmentasi psikografis dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen ke dalam berbagai kelompok atas dasar kelas social, gaya hidup, atau karakteristik konsumen.

d) Segmentasi menurut prilaku: Dalam segmentasi prilaku konsumen dikelompokan atas dasar pengetahuan, sikap dan tanggapan yang diberikan terhadap suatu produk.

Sedangkan manfaat segmentasi pasar adalah menyalurkan barang ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang memenuhi

30

Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2005), Edisi ke-2, h.75


(41)

permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, dan mengatur waktu sebaik-baiknya dalam usaha promosi.31

b. Strategi Penentuan Pasar Sasaran

Yaitu pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan memasuki sebuah pasar baru dengan melayani satu segmen tunggal, dan jika terbukti berhasil, maka mereka menambah segmen dan kemudian memperluas secara vertical atau secara horizontal.

Penentuan pasar sasaran (targeting) adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas.32 Dengan menentukan target yang akan dibidik, usaha kita akan lebih terarah.

Dalam menentukan pasar sasaran harus mengevaluasi dengan menelaah tiga faktor, yaitu:33

a) Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan

31

Muhammad Aziz Hakim dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan

Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), cet. ke-1, h. 48

32

Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), cet. Ke-1, h. 169

33

Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 46


(42)

penjualan dan margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu dipilih segmen yang diharapkan paling sesuai.

b) Kemenarikan struktural segmen, suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi belum tentu menarik dari sisi profitabilitasnya, jadi perusahaan tetap harus mempelajari faktor-faktor structural yang utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang.

c) Sasaran dan sumber daya, perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber dayanya dalam kaitan dengan segmen pasar. Walau ada segmen yang bagus, akan tetapi dapat ditolak jika tidak prospektif dalam jangka panjang.

c. Strategi Penentuan Posisi Pasar

Penentuan posisi pasar (positioning) adalah strategi untuk merebut posisi dibenak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan.34

Menurut Philp Kotler, positioning adalah aktifitas mendesain citra dari apa dan memosisikan diri di benak konsumen. Sedangkan bagi Yoram Wind,

34

Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), cet. Ke-1, h. 172


(43)

positioning adalah bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak pelanggan.35

Untuk menentukan posisi pasar, terdapat tiga langkah yang masing-masing dijelaskan di bawah ini:36

a) Mengidentifikasi keunggulan produk. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif, misalnya dengan menawarkan suatu produk yang bermutu, maka ia harus menyerahkan produk yang bermutu pula.

b) Memilih keunggulan kompetitif. Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial, selanjutnya harus memilih suatu keunggulan kompetitif sebagai dasar bagi kebijaksanaan penentuan posisinya.

c) Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi. Setelah penentuan posisi dipilih, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkannya itu kepada konsumen sasaran.

35

Ibid, h. 173

36

Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 48


(44)

C. BAURAN PEMASARAN

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah deskripsi dari suatu kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.37 Sedangkan Benyamin Molan menulis dalam bukunya, bauran pemasaran adalah penggabungan produk, saluran distribusi, harga, dan promosi yang digunakan untuk memuaskan konsumen terpilih.38

Bauran pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, utnuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan distribusi (place) yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai dengan konsep pemasaran.

Dimana variabel dari bauran pemasaran terdiri dari 4 variabel, yaitu:

37

Muhammad Aziz Hakim, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), cet. Ke-1, h.22

38

Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), h. 95


(45)

a. Produk (product)

Produk merupakan elemen yang penting dalam bauran pemasaran. Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu

keiinginan atau kebutuhan.39

Strategi produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan

produknya mempunyai cirri atau karakteristik, yaitu:40

1. Merek (brand)

Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan (barang atau jasa) dari seorang penjual atau kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk saingan.

2. Kemasan (packaging)

Kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi juga diguanakan untuk dapat menyenangkan dan menarik pelanggan. Oleh karena itu, kemasan ini termasuk kedalam strategi produk, dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk, sperti pembungkus, etiket, warna, dan

39

Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 31

40

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet.-7, h.204 - 204


(46)

lain agar dapat menarik perhatian para konsumen, dan dapat memberi kesan bahwa produk tersebut mutu atau kualitasnya baik.

3. Kualitas (mutu)

Setiap perusahaan/produsen harus memilih tingakat kualitas yang akan membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi produk itu didalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan satu dari alat utama untuk mencapai posisi produk. Kualitas menyatakan tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melakukan fungsi yang diharapkan.

Strategi pengembangan produk baru penting mengingat tidak selamanya produk yang kita tawarkan laku dipasar. Oleh karena itu, pihak asuransi perlu mengembangkan produk baru.

Setiap produk selalu diarahkan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Dalam rangka mengembangkan produk baru diperlukan langkah-langkah tertentu, sehingga hasil pengembangan tersebut benar-benar tepat sasaran. Adapun langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru adalah sebagai berikut:41

a) Pembangkit gagasan, yaitu perincian gagasan produk baru secara sistematis melalui bebrbagai sumber seperti dari intern, pelanggan, pesaing, penyalur, dan sumber-sumber lainnya.

41

Herni vidiastuti, “Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Bank BRI

Syariah Cabang Mampang” , (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2010), hal. 25-16


(47)

b) Penyaring gagasan, bertujuan untuk memilih yang baik dari sejumlah gagasan yang ada sehingga menghasilkan gagasan yang menguntungkan.

c) Pengembangan dan pengujian konsep. Pengujian konsep perlu dilakukan kepada sekelompok konsumen melalui beberpa pertanyaan menyangkut konsep yang ditawarkan.

d) Strategi pemasaran. Strategi pemasaran meliputi pengembangan mutu ukuran, model, penjualan, market share, dan laba yang diinginkan, karena strategi pemasaran menyangkut pula tentang harga yang layak di masyarakat.

e) Analisis bisnis, yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran yang akan dijalankan nantinya dengan memeberi berbagai alternative yang ada.

f) Pengembangan produk merupakan kelanjutan dari proses yang sudah dilalui. Pengembangan produk dapat berupa gambar contoh sampai kepada uraian kata-kata.

g) Pengujian pasar. Dalam hal ini produk sudah dipasarkan untuk mengetahui respon pasar dalam antisipasi terhadap permasalahan yang mungkin timbul. Tujuan pengujian pasar untuk menguji penerimaan pasar yang sesungguhnya.


(48)

b. Harga (price)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.42

Banyak bisnis menggunakan strategi penetapan harga untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Hal tersebut, ialah untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan, penentuan posisi produk, dan mempengaruhi persaingan.

Selain demikian, dua kecenderungan pun hadir dalam penggunaan harga sebagai variabel strategis. Pertama, bisnis merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan dan ketidakpastian. Kedua, harga seringkali digunakan sebagai elemen strategis bisnis dan pemasaran secara aktif.

c. Distribusi (place)

Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia.

Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan penyaluran

42

Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 32


(49)

merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran dan distribusi fisik.43

Dalam kebijakan distribusi, desain saluran perlu ditetapkan. Di dalam mendesain suatu sistem saluran memerlukan:

1. Menganalisa kebutuhan konsumen.

2. Menetapkan sasaran saluran pemasaran.

3. Mengidentifikasi alternatif saluran pemasaran.

4. Mengevaluasi alternative saluran pemasaran.

Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.

d. Promosi (promotion)

Promosi adalah salah satu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran barang atau jasa yang dipasarkannya.

43

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet.-7, h. 233


(50)

Untuk mengkomunikasikan produk ini perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan Bauran Promosi (Promotion-Mix) yang terdiri atas 4 (empat) komponen utama, yaitu:44

1. Periklanan (advertising)

Merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.

Iklan adalah sarana promosi yang diigunakan oleh perusahaan guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya, penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti, koran, majalah, radio, katalog, poster, dll.

2. Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang juga. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan ini seperti misalnya pemberian kupon, obral, kontes, pameran, dll. 3. Hubungan masyarakat (public relation)

Bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkn publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan

44

Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 36


(51)

suatu „citra perusahaan‟ yang baik, mengenai atau menghilangkan desas-desus, ceritera, dan pristiwa yang tidak menyenangkan.

4. Penjualan perorangan (personal selling)

Manajemen armada-penjual (para wiraiaga) adalah analisis, perencanaan, implementasi, dang pengendalian atas kegiatan wiraniaga. Didalamnya termasuk menetapkan sasaran, strategi armada penjual; merekrut, menyeleksi, melatih, mensupervisi serta mengevaluasi armada penjual perusahaan.

Personal selling merupakan penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.45

D. PRODUK ASURANSI DAN INVESTASI (UNIT LINK)

Investasi adalah menanamkan atau menempatkan asset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilai dimasa mendatang.46

Sedangkan pendapat lainnya investasi diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang.47

45

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet.-7, h. 268

46

Sofiniyah Ghufron, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Sistem Keuangan & Investasi Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), cet. Ke-1, h.12


(52)

Prinsip dasar investasi syariah adalah bahwa perusahaan selaku pemegang amanah wajib melakukan investasi terhadap dana yang terkumpul dari peserta, dana investasi yang dimaksud harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Perkembangan dunia asuransi dewasa ini memperkenalkan polis asuransi jiwa unit link atau disebut juga dengan nama investment linked sebagai salah satu cara berinvestasi yang efektif dimana nilai investasinya dijabarkan melalui nilai unit yang dikaitkan dalam polis asuransi jiwa. Nilai unit tersebut merupakan total dari dana premi peserta asuransi. Polis dalam asuransi merupakan seluruh perjanjian atau persetujuan tertulis untuk saling mengkaitkan diri diantara tertanggung (peserta) dengan penanggung (perusahaan).48

Sedangkan unit link syariah adalah perlindungan asuransi syariah melalui usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset. Unit link yang merupakan gabungan asuransi sekaligus investasi ini memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.49

Unit Link adalah suatu bentuk asuransi individu yang memberikan proteksi jiwa dimana setiap saat nilainya bervariasi sesuai dengan nilai asset

47

Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah,

(Jakarta: Kencan, 2008), cet. Ke-2, h. 7

48

Ikrom, “Tinjauan Praktis Asuransi Unit Link Studi Pada PT MAA Life Assurance” , (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2009), hal. 1

49

http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/mengenal-unit-link-syariah.html. Di akses pada tanggal 16 Juni 2010


(53)

investasinya. Produk unit link memberikan 2 manfaat sekaligus yaitu proteksi dan investasi.

Investasi unit link dilakukan dengan pengumpulan dana dari nasabah, yang kemudian dialokasikan dalam unit-unit kecil selanjutnya diberi nilai sesuai portfolio dimana unit-unit inipun dipilih sendiri oleh nasabah sendiri, apakah profit gain, profit loss, ataupun no profit yang akan didapat nasabah. Maka dalam asuransi unit link terdapat dua penanggung risiko, risiko proteksi tetap ditanggung oleh perusahaan sedangkan risiko investasi ditanggung sendiri oleh nasabah.

Salah satu perusahaan yang mengeluarkan produk unit link adalah BNI Life Insurance divisi yaitu BLife InvestLink Syariah yang merupakan program asuransi dengan investasi yang dikelola sesuai syariah yang bertujuan memberikan hasil investasi optimal sesuai jenis investasi yang nasabah pilih dan bersih dari unsur maysir, gharar, dan riba.

BLife InvestLink Syariah memberikan manfaat sebesar uang asuransi beserta nilai investasi jika tertanggung mengalami musibah meninggal dunia sebelum masa asuransi berakhir. BLife InvestLink Syariah juga memberikan manfaat sebesar nilai investasi jika tertanggung hidup pada akhir kontrak asuransi.


(54)

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG PT. BNI LIFE INSURANCE DIVISI SYARIAH

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Dalam mewujudkan tujuan kedepan menjadi salah satu bank nasional terbesar yang menyediakan layanan terpadu bagi seluruh nasabahnya "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bersama dengan PT. Asuransi Jiwasraya mendirikan perusahaan asuransi jiwa PT. Asuransi Jiwa BNI Jiwasraya (BNI Life) yang lingkup usahanya meliputi Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan Diri, Anuitas dan Pengurus Dana Pensiun.

Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham BNI Life dimana saat ini mayoritas kepemilikan dimiliki oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Maka nama PT. Asuransi Jiwa BNI Jiwasraya berubah menjadi PT. BNI Life Insurance. Terkait dengan adanya perubahan logo di Bank BNI dan kondisi tersebut diatas, secara otomatis terjadi perubahan logo BNI Life.

Dengan berpedoman Visi, Misi dan Moto perusahaan, BNI Life senantiasa mengedepankan pelayanan terbaik bagi nasabahnya. Selain menyediakan produk


(55)

tradisional, BNI Life juga menghadirkan beberapa produk lainnya antara lain produk asuransi pesangon dan produk asuransi yang dikombinasai dengan investasi (unit link). Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar syariah pada tanggal 19 Mei 2004, BNI Life membentuk unit khusus Syariah yang menyediakan produk-produk asuransi dengan prinsip syariah. Dengan demikian semua produk yang dihadirkan oleh BNI Life dapat memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.

Saat ini pemasaran produk BNI Life dilakukan melalui kantor-kantor pemasaran yang tersebar dibeberapa kota besar antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Samarinda dan Makasar. Selain itu BNI LIfe juga membuka jalur kerjasama pemasaran dengan perbankan (Bancassurance) melalui kantor-kantor cabang BNI. BNI Life telah memiliki lebih dari 2,78 juta peserta asuransi kumpulan dan 12.500 pemegang polis asuransi jiwa perorangan yang didukung oleh 830 agen profesional yang tersebar diseluruh Indonesia dan 250 staf dan karyawan.

BNI Life Insurance menyediakan berbagai macam layanan dan produk asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah untuk memenuhi kebutuhan perencanaan keuangan baik individu maupun korporasi. Produk-produk yang ditawarkan meliputi produk asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, anuitas, unit link, pengelolaan dana pesangon, asuransi syariah dan produk lainnya.


(56)

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

1. Visi

Menjadi perusahaan asuransi kebanggan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja. Penjelasan dari visi ini adalah menjadi perusahaan asuransi yang kokoh dan terkemuka di Indonesia dengan menawarkan jasa asuransi yang lengkap, terpadu, dan berkualitas baik untuk nasabah individu maupun kumpulan. Secara konsisten berorientasi pada kepuasan pelanggan, memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pegawai.

2. Misi

Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi asuransi yang fokus pada segmen pasar individu. Penjelasan dari misi ini adalah memaksimalkan kepuasan seluruh pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang terdiri dari pemegang saham, nasabah, manajemen dan karyawan, masyarakat, dan pemerintah.

C. PRODUK PT BNI LIFE INSURANCE DIVISI SYARIAH

PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah memiliki 2 jenis produk yang terdiri dari produk individu dan produk kumpulan. Produk individu yaitu berupa BLife Wadi‟ah Cendikia, BLife Syariah Amanah Investa, dan BLife InvestLink Syariah. Sedangkan produk kumpulan yaitu berupa BLife Sharia Saving Plan


(57)

Insurance, BLife Sharia Health Plan Insurance, dan BLife Sharia Personal Accident Insurace.

a. Produk Individu berupa:

a) BLife Wadiah Cendikia

BLife Wadi‟ah Cendikia merupakan program asuransi pendidikan yang dirancang sesuai dengan prinsip syariah. BLife Wadi‟ah Cendikia memberikan manfaat asuransi berupa:

1. Apabila peserta mengalami musibah meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan dibayarkan 100% uang pertanggungan. Selanjutnya pertanggungan menjadi bebas permidan manfaat dana pendidikan tetap diberikan.

2. Apabila peserta mengalami musibah cacat tetap total dalam masa asuransi maka akan dibayarkan 10% uang pertanggungan. Selanjutnya pertanggungan menjadi bebas premi dan manfaat dana pendidikan tetap diberikan.

3. Apabila penerima beasiswa mengalami musibah meninggal dunia dalam masa asuransi maka dibayarkan 10% uang pertanggungan. Selanjutnya manfaat dana pendidikan diteruskan dengan mengganti penerima beasiswa yang baru.


(58)

Adapun syarat yang diberlakukan adalah sehat jasmani dan rohani, mengisi Surat Permintaan Asuransi Jiwa Syariah (SPAJS), melampirkan fotocopy kartu keluarga dan kartu tanda penduduk dan akte kelahiran anak, dan usia peserta yang diperkenankan 18 tahun dan maksimum 55 tahun (usia ditambah masa asuransi maksimal 65 tahun).

Besarnya premi disesuaikan dengan usia peserta dan besarnya uang pertanggungan. Dengan cara pembayaran premi sekaligus, tahunan, semesteran, triwulan, dan bulanan. Masa pembayaran premi disesuaikan dengan usia anak pada saat awal mengikuti BLife Wadi‟ah Cendikia.

b) BLife Syariah Amanah Investa

BLife Amanah Investa merupakan program asuransi dengan investasi yang dikelola secara professional dan transparan dan sesuai dengan Syariah yang bertujuan untuk memeberikan perlindungan dan perencanaan investasi masa depan.

Keistimewaan pada produk BLife Syariah Amanah Investa adalah memberikan hasil investasi yang optimal sesuai jenis investasi yang peserta pilih dan bersih dari Maysir, Gharar, dan Riba; serta menambah dana, melakukan penarikan dana, dan mengalihkan jenis investasi peserta. BLife Syariah Amanah Investa memberikan manfaat berupa:


(59)

1. Jika tertanggung meninggal dunia sebelum masa asuransi berakhir, ahli waris akan mendapatkan yang asuransi sebesar 10 (sepuluh)kali premi dasar tahunan (untuk peserta berusia 5 sampai 50 tahun) atau 5 (lima) kali premi dasar tahunan (untuk peserta berusia 51 tahun sampao 60 tahun) minimal sebesar Rp. 7.500.000,- ditambah nilai investasi.

2. Jika tertanggung hidup pada akhir kontrak asuransi, tertanggung akan mendapatkan manfaat sebesar nilai investasi.

Jenis investasi yang dapat dipilih peserta: 1. BLife Syariah Fixed Income

Menawarkan tingkat investasi yang stabil dengan resiko yang aman. Dana peserta sebagian besar akan ditempatkan pada efek pendapatan tetap dan instrumen pasar uang syariah (80% - 98%), sisanya pada Efek Ekuitas Syariah dan kas.

2. BLife Syariah Managed Fund

Menawarkan tingkat investasi yang relative lebih tinggi dengan risiko yang moderat. Dana peserta akan ditempatkan pada:

- Efek pendapatan tetap dan isntrumen pasar uang syariah (30% - 70%)

- Efek Ekuitas Syariah (30% - 70%)


(60)

Menawarkan tingkat investasi yang maksimal denga risiko yang sepadan. Dana peserta sebagian besar akan ditempatkan pada Efek Ekuitas Syariah (minimal 80%), dan sisanya pada obligasi syariah dan / atau instrument pasar uang syariah dan kas.

Ketentuan yang diberlakukan:

1. Sehat jasmani dan rohani, berusia antara 5 - 60 tahun

2. Minimal premi dasar : Rp. 300.000.- / bulan

3. Minimal top up berkala : Rp. 100.000.- / bulan

4. Minimal top up sekaligus : Rp. 1.000.000.-

5. Minimal penarikan dana : Rp. 1.000.000.-

6. Minimal pengalihan dana : Rp. 1.000.000.-

7. Risiko investasi menjadi tanggung jawab peserta

8. Perusahaan tidak menjamin hasil kinerja investasi

9. Nilai investasi dapat meningkat atau menurun dan nilai polis dapat lebih kecil dari nilai dana yang diinvestasikan sesuai kinerja investasi


(61)

c) BLife InvestLink Syariah

BLife InvestLink Syariah yang merupakan program asuransi dengan investasi yang dikelola sesuai syariah yang bertujuan memberikan hasil investasi optimal sesuai jenis investasi yang nasabah pilih dan bersih dari unsur maysir, gharar, dan riba.

Produk BLife InvestLink Syariah memberikan kefleksibelan dalam berinvestasi, yaitu berupa:

1. Nasabah bebas menentukan pilihan jenis investasi yang ada.

2. Nasabah dapat menambah dana investasi (Top Up) untuk meningkatkan hasil investasi yang dapat dilakukan setiap saat.

3. Nasabah dapat melakukan penarikan dana investasi sebagian (Withdrawal/surrender).

4. Dana investasi dikelola secara professional dan transparan sesuai dengan prinsip syariah.

5. Nasabah dapat mengubah jens dana investasi (Switching).

BLife InvestLink Syariah memberikan manfaat sebesar uang asuransi beserta nilai investasi jika tertanggung mengalami musibah meninggal dunia sebelum masa asuransi berakhir. BLife InvestLink Syariah juga memberikan


(62)

manfaat sebesar nilai investasi jika tertanggung hidup pada akhir kontrak asuransi.

Pilihan investasi sepenuhnya berada ditangan nasabah sesuai dengan jenis investasi yang ditawarkan BLife InvestLink Syariah. Nasabah dapat memilih satu atau kombinasi dari pilihan yang ada. Jenis investasi yang menjadi pilihan adalah:

1. BLife Syariah Stabil

Menawarkan tingkat investasi yang stabil dengan risiko yang aman. Untuk pilihan investasi ini, dana nasabah akan ditempatkan dengan komposisi minimal 80% hingga maksimal 98% pada efek pendapatan tetap, termasuk Efek bersifat utang/investasi dan instrument pasar uang yang bersifat syariah, dan minimal 2% hingga maksimal 20% pada kas dan/atau setara dengan kas.

2. BLife Syariah Berimbang

Menawarkan tingakat investasi yang relative lebih tinggi dengan risiko yang moderat. Untuk pilihan investasi ini, dana nasabah akan ditempatkan dengan komposisi antara 5% sampai 75% pada kas dan instrument pasaruang berbasis syariah; sukuk; efek ekuitas yaitu saham yang bersifat syariah.


(63)

3. BLife Syariah Optimal

Menawarkan tingkat investasi yang maksimal dengan risiko yang sepadan. Untuk pilihan investasi ini, dana nasabah akan ditempatkan dengan komposisi minimal 80% dan maksimal 100% pada Efek ekuitas yang berasal dari kumpulan Efek Syariah yang terdapat di Jakarta Islamic Index, serta minimal 0% dan maksimal 20% pada pasar uang syariah dan kas.

Adapun persyaratan nasabah BNI Life untu produk BLife InvestLink Syariah seperti:

1. Sehat jasmani dan rohani.

2. Usia peserta yang diperkenankan 5 s/d 60 tahun.

3. Minimal premi sekaligus sebesar Rp. 5.000.000,-

4. Minimal penambahan dana investasi (Top Up) sebesar Rp. 1.000.000,-

5. Minimal penambahan dana sebagian (Withdrawal) sebesar Rp. 1.000.000,- dengan minimal sisa dana investasi sebesar Rp. 5.000.000,-

Ketentuan lain yang dimiliki produk BLife InvestLink Syariah: 1. Peserta bebas memilih jenis investasi yang dikehendaki.

2. Atas pilihan tersebut, segala risiko investasi menjadi tanggung jawab peserta.


(64)

3. Nilai investasi dapat meningkat atau menurun sesuai kinerja investasi.

4. Nilai polis dapat lebih kecil dari nilai dana yang diinvestasikan.

5. Perusahaan tidak menjamin hasil kinerja investasi.

Penarikan atas hasil investasi bebas pajak setelah nasabah berinvestasi selama minimal 3 tahun.

b. Produk kumpulan berupa:

a) BLife Sharia Saving Plan Insurance

BLife Sharia Saving Plan Insurance adalah produk asuransi jiwa yang menggabungkan unsure proteksi asuransi jiwa dengan investasi yang berbasis syariah, yang dibentuk untuk mengakomodasi kepentingan undang-undang No 13 tahun 2003 tentang imbalan pasca kerja program imbalan pasti.

Manfaat program BLife Sharia Saving Plan Insurance adalah: 1. Manfaat pada akhir masa kepersertaan (usia pension normal).

Pembelian akumulasi dana dan hasil unvestasu sekaligus (lumpsum) apabila peserta mencapai usia pension.

2. Manfaat apabila peserta meninggal dunia dalam masa asuransi.

Pemberian santunan duka dalam akumulasi dana beserta hasil investasi apabila peserta meninggal dunia dalam masa asuransi.


(1)

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Al-Qur‟an Al-Karim dan terjemahannya. Bandung: PT Syamil Cipta Media

Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah. Bandung: Alfabeta. 2009

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2004

Darmawi, Hermawan. Manajemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara. 2001

Ghufron, Sofiniyah. Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Sistem Keuangan & Investasi Syariah. Jakarta: Reinsan, 2005

Hakim, Muhammad Aziz dkk. Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah. Jakarta: Renaisan. 2005

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Invrestasi Pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencan, 2008

Ikrom. Tinjauan Praktis Asuransi Unit Link Pada PT MAA Life Assurance. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, 2009

Kertajaya, Hermawan dan Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006


(2)

Kotler, Philip. Menejemen Pemasaran; Analisa Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga. 1996

Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2001

Molan, Benyamin. Glosarium Prentice Hall: Manajemen dan pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo, 2002

Uchyana, Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992

Setiadi, Nugroho J. Perilaku konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: PT Kencana, 2003

Swastha, Basu dan Irwan. Manjemen Pemasaran Modern. Liberty Yokyakarta, Yogyakarta. 2005

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Press, 2001

Tjiptowardojo, Sularno. Seri Intisari Manajemen Strategi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1995

Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000

Vidiastuti, Herni. Analisis Strategi Pemasaran produk Tabungan Haji Pada Bank BRI Syariah Cabang Mampang. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, 2010


(3)

http://www.bapepam.go.id/perasuransian/index.htm. diakses pada 20 Mei 2010

http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/. Diakses pada 24 Juni 2010

http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/mengenal-unit-link-syariah.html Diakses pada 24 Juni 2010


(4)

Daftar Wawancara

Studi kasus : PT BNI Life Insurance Divisi Syariah

Judul skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah (Studi Kasus Pada PT BNI Life Insurance Divisi Syariah)

Narasumber : Rully Bahril, SE, AFF, WM

Pertanyaan 1 : Apa yang melatar belakangi berdirinya produk BLife InvestLink Syariah di PT BNI Life Insurance Divisi Syariah?

Jawaban 1 : Dikarenakan banyak nasabah ingin memaksimalkan dana yang selama ini sudah berinvestasi dalam bentuk deposito dimana hasil tabungan deposito itu kecil. Dan memberikan kemudahan berinvestasi sekaligus, ditambah dengan proteksi untuk nasabah.

Pertanyaan 2 : Apa kelebihan dan kekurangan produk BLife InvestLink Syariah yang di pasarkan oleh PT BNI Life Insurance Divisi Syariah?

Jawaban 2 : Kelebihannya adalah memberikan hasil investasi yang lebih optimal sesuai jenis investasi yang dipilih oleh nasabah. Kekurangannya adalah belum dapat ditambahkan (rider) seperti kesehatan dan kecelakaan.

Pertayaan 3 : Bagaimana potensi / pangsa pasar bagi perkembangan produk BLife InvestLink Syariah?


(5)

Jawaban 3 : Potensi pangsa pasarnya sangat besar dengan premi yang murah mulai dari Rp. 5.000.000,-.

Pertanyaan 4 : Akad apa yang digunakan dalam produk BLife InvestLink Syariah di PT BNI Life Insurance Divisi Syariah?

Jawaban 4 : Akad yang digunakan adalah Wakalah bil Ujrah.

Pertanyaan 5 : Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan PT BNI Life Insurance Divisi Syariah dalam meningkatkan jumlah peserta pada produk BLife InvestLink Syariah?

Jawaban 5 : - Melalui penjualan kanal distribusi Bancassurance - Melalui penjualan kanal distribusi agency

- Sosialisasi fokus kepada nasabah-nasabah yang memiliki dana menganggur (idle fund) pada deposito.

Pertanyaan 6 : Apa kiat yang dilakukan produk BLife InvestLink Syariah dalam mempertahankan peserta yang telahada agar tetap menjadi peserta PT BNI Life Insurance Divisi Syariah?

Jawaban 6 : - Memaintance pelayanan kepada nasabah-nasabah

- Memberikan update market investasi terkini secara regular

- Menganjurkan atau menghimbau agar melakukan Top-up secara berkala.


(6)

Pertanyaan 7 : Seberapa besar dampak krisis pada tahun 2008 mengalami penurunan tingkat investasi pada produk BLife InvestLink Syariah?

Jawaban 7 : Mengalami -40% return sejak Agustus 2008

Pertanyaan 8 : Apa solusi yang dilakukan PT BNI Life Insurance Divisi Syariah dalam meningkatkan kembali tingkat kinerjanya?

Jawaban 8 : Memberikan service terbaik kepada nasabah, khususnya dalam pemilihan fund manager (manager investasi) untuk mengelola dana nasabah ke dalam beberapa alokasi dana.